Zetroem Vol 01. No 01 Tahun 20..
ISSN (Online) : 2656-081X
KOTAK PENDINGIN BERBASIS TERMOELEKTRIK
UNTUK APLIKASI PENYIMPANAN VAKSIN DAN OBAT-
OBATAN
Dwi Gita Anggagana
Laboratorium Elektronika, Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas PGRI Banyuwangi
Email: dwigita.aja@gmail.com
Abstract - A cooler box using a Peltier element is a device that
utilizes a peltier element (thermoelectric) which is used to store
products medical use to be moved from one place to another so
that quality is maintained until the destination. The Peltier
element is an environmentally friendly cooling medium because
it does not use refrigerant as the cooling fluid. That's why it's
done design and manufacture of cooler boxes using Peltier
elements as a system the cooler. It aims to improve the function
of the cooling system in the box cooler to reach a cabin
temperature of ± 18.70 C with a maximum load capacity of 500
ml. The results achieved when testing at an empty load is 18.40
C, at a load of 100 ml reached a temperature of 18.40 C and at a
load of 250 ml reached a temperature of 18.70 C. These data
based on the ambient temperature around 300 C.
cooling box, termoelektrik
I. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan
jumlah penduduk terbanyak di dunia, yaitu
sebanyak 238.569.500 jiwa [1], dan memiliki
ribuan pulau-pulau yang terbentang dari sabang
sampai merauke. Hal ini didasarkan dengan
sulitnya proses pendistribusian medis ke daerah-
daerah dalam negeri. Saat ini cold box berisi batu es
digunakan untuk membawa obat-obatan, vaksin
yang dinilai cukup efektif untuk distribusi dalam
kota, namun efektifitasnya masih dipertanyakan
untuk distribusi jarak yang jauh.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
pengembangan suatu alat pendingin yang ramah
lingkungan, efektif, dan hemat energi. Berdasarkan
beberapa hal di atas, terobosan terbaru pun dapat
dilakukan. Kotak pendingin menggunakan elemen
peltier dipilih sebagai alternatif karena hemat energi
dan memiliki umur pakai yang panjang.
Zetroem Vol 01. No 01 Tahun 2019
Dengan teknologi kotak pendingin ini mampu
menyimpan vaksin dan obat-obatan ini ke daerah
terpencil dimana vaksin memang memerlukan suhu
optimum agar tidak rusak. Diharapkan dari alat ini
adalah mampu mempertahankan suhu yang
dibutuhkan dalam proses penyimpanan vaksin serta
dengan adanya alat ini diharapkan mampu
menjawab masalah terkait pendistribusian medis ke
seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Pendingin termoelekrik (thermoelectric cooler)
adalah alat pendingin yang menggunakan elemen
pertier dalam sistemnya sebagai pompa kalor. Efek
peltier timbul apabila dua buah logam yang berbeda
disambungkan dan kedua ujung logam tersebut dijaga
pada temperatur yang berbeda, selain itu akan ada
fenomena lain yang akan terjadi pada dua buah logam
yaitu fenomena efek joule, efek fourer, efek peltier dan
efek Thomson [2].
Teknologi termoelektrik memiliki banyak kelebihan,
di antaranya :
1) Ukuran dapat dibuat dalam skala kecil
maupun besar.
2) Sangat sedikit ruang yang diperlukan oleh
sistem pendinginan.
3) Pendingin termoelektrik tidak memiliki
bagian yang bergerak, oleh karena itu tidak
menimbulkan suara berisik, dan juga
kebutuhan pemeliharaan tidak terlalu
penting.
4) Pendingin termoelektrik lebih ramah
lingkungan, karena tidak menggunakan freon.
5) Dapat dibawa kemana-mana dengan mudah
(portable).
1
6) Tidak memerlukan banyak komponen sambungan sisi panas, dimana electron mengalir dari
tambahan. tingkat energi yang lebih tinggi (semikonduktor tipe
n) ke tingkat energi yang lebih rendah
Adapun kerugian dari system pendingin dengan (semikonduktor tipe p), untuk dapat mengalir ke
menggunakan modul termoelektrik yaitu : semikonduktor tipe p, kelebihan energi pada tipe n
Parameter material termoelektrik dilihat dari besar dibuang ke lingkungan sisi tersebut menjadi panas[4].
figure of merit suatu material. Idealnya, material Penyerapan kalor dari lingkungan terjadi pada sisi
termoelektrik memiliki konduktivitas listrik tinggi dingin yang kemudian akan dibuang pada sisi panas
dan konduktivitas panas yang rendah. Namun dari elemen peltier. Sehingga nilai kalor yang
kenyataannya sangat sulit mendapatkan material dilepaskan pada sisi panas sama dengan nilai kalor
seperti ini, karena umumnya jika konduktivitas listrik yang diserap ditambah dengan daya yang diberikan ke
suatu material tinggi, konduktivitas panasnya pun modul.
akan tinggi. Material yang banyak digunakan saat ini
adalah Bi2Te3, PbTe, dan SiGe. Saat ini Bi2Te3
memiliki figure of merit tertinggi. Namun, karena III. Hasil dan Pembahasan
terurai dan teroksidasi pada suhu di atas 500 °C,
pemakaiannya masih terbatas. Rendahnya figure of
Tujuan dari pengujian yang dilakukan adalah untuk
merit ini menyebabkan rendahnya efisiensi konversi mengetahui performance atau unjuk kerja dari kotak
yang dihasilkan, di mana saat ini efisiensinya masih pendingin dengan menggunakan sistem pendingin
berkisar di bawah 10 persen. elemen peltier ditinjau dari perubahan temperatur
ruang kabin, sehingga dapat diketahui perbandingan
II. Metode Penelitian unjuk kerja desain saat ini dan desain selanjutnya.
Berdasarkan rancangan pengembangan kotak
pendingin yang telah dilakukan, spesifikasi teknis
Alat yang diuji berupa kotak pendingin yang dapat kotak pendingin ditunjukkan pada tabel 1.
digunakan untuk mendinginkan makanan, minuman
ataupun obat-obatan dalam kapasitas kecil dengan
volume kotak pendingin 6 liter. ketika arus DC dialirkan TABEL 1. Spesifikasi Teknis kotak pendingin.
ke elemen peltier yang terdiri dari beberapa pasang
sel semikonduktor tipe p (semikonduktor yang
mempunyai tingkat energi yang lebih rendah) dan tipe
n (semikonduktor dengan tingkat energi yang lebih No Parameter Spesifikasi
tinggi, akan mengakibatkan salah satu sisi elemen 1 Voltase 12 V 20A
peltier menjadi dingin (kalor diserap) dan sisi lainnya 2 Daya 42 Watt
menjadi panas (kalor dilepaskan), seperti gambar 2, 3 Sistem 1 Element peltier
Pendingin (termoelektrik)
sisi elemen peltier yang menjadi sisi panas maupun 4 Temperatur  18 0C
dingin tergantung dari arah aliran arus listrik [3]. Hal 5 Volume  4,8 L
yang menyebabkan sisi dingin elemen peltier menjadi 6 Berat  5 Kg
dingin adalah mengalirkan elektron dari tingkat
energi yang lebih rendah pada semikonduktor tipe p,
ke tingkat energi yang lebih tinggi yaitu
semikonduktor tipe n. Agar elektron tipe p yang
mempunyai tingkat energi yang lebih rendah dapat
mengalir maka elektron menyerap kalor yang
mengakibatkan sisi tersebut menjadi dingin.
Sedangkan pelepasan kalor ke lingkungan terjadi pada

Zetroem Vol 01. No 01 Tahun 20.. 2


Pada gambar di atas adalah wiring diagram yaitu
skema pengawatan listrik yang dibuat berupa
jalur-jalur aliran listrik mulai dari input power
sampai output beban dalam satu rangkaian
elektronik, sehingga berbentuk suatu sistem
control yang telah ditetapkan. Wiring diagram
pada gambar dapat diuraikan sebagai berikut:
 Sensor suhu berfungsi untuk membaca suhu
dari ruang kabin pendingin kemudian
meneruskan sinyal ke mikrokontroler.
 Mikrokontroler arduino uno yang berfungsi
sebagai pengendali relay yang berfungsi
sebagai pemutus atau penyambung arus dari
batrai ke termoelektrik. Sehingga power
batrai yang digunakan lebih efisien.
 Arduino uno diprogram menggunakan
software arduino dimana jika suhu diruang
kabin mencapai 180C maka dengan otomatis
arus dari batrai ke termoelektrik terputus.
Dan apabila suhu naik 20C menjadi 200C arus
kembali terhubung guna untuk menurunkan
suhu diruang kabin kembali. Sehingga
penggunaan batrai lebih efisien dan tidak ada
energi yang terbuang.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan penelitian yang
telah dilakukan pada alat yang sudah dibuat yaitu
PERANCANGAN BOX PENDINGIN MINUMAN
MENGGUNAKANPELTIER BERBASIS
MIKROKONTROLER (ARDUINO), maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
menguji box pendingin menggunakan 1 buah
beban air mineral, penurunan akan lebih lama
Zetroem Vol 01. No 01 Tahun 20..
dikarenakan, lama penyerapan suhu dingin ke air.
Semakin banyak air yang akan didinginkan, semakin
lama waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkannya.
Suhu air yang didapat setelah pendinginan pada box
pendingin yang awalnya 32ºC di menit pertama sampai
menit ke 60 suhu air turun menjadi 29,4ºC.
Saat menguji box pendingin tanpa beban, suhu di
dalam box mengalami penuruan di menit ke 5 sampai
menit ke 60, dari suhu awal 32ºC menjadi 27ºC pada
pengujian kelima.
V. Saran
Alat Box Pendingin Minuman Menggunakan
Peltier Berbasis Arduino Uno yang telah dibuat ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
diharapkan agar alat ini bisa dikembangkan lagi sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
selanjutnya terlebih dibidang elektronika.
Dengan kurang sempurnanya alat ini
diharapkan bagi generasi-generasi berikutnya dari
setiap angkatan di Universitas PGRI Banyuwangi
mampu mengembangkan box pendingin minuman ini,
sehingga alat yang dikembangkan menjadi sebuah alat
yang bermanfaat bagi semuanya, adapun bentuk yang
disampaikan sebagai berikut :
1. Menggunakan catu daya yang lebih besar untuk
mendapatkan suhu yang lebih maksimal.
2. Mengganti kipas yang lebih kencang.
3. Perbaikan sistem isolator pada ruang box
pendingin.
4. Desain box pendingin diperbaiki agar lebih
menarik.
5. Pada penelitian selanjutnya dapat diganti
dengan menggunakan tipe modul TEC yang
lain untuk mendapatkan hasil suhu maksimal.
Demikian saran tentang alat ini, yang
diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
alat dan laporan Tugas Akhir ini. Saya ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah mendukung terwujudnya ide dan perancangan
tentang alat ini.
3
 VI. Daftar Pustaka
[1] Boothroyd G. and Dewhurst P. [4] Mangsur, Pengembangan Cool Box Tipe CB-
Product Design for Manufacture and Assembly, 02 Multi Fungsi Ramah Lingkungan Berbasis
New York: Marcel Dekker, Inc. 2002. Termoelektrik Untuk Kendaraan Roda Dua,
Depok: Universitas Indonesia, 2010.
[2] Goldsmid and H. Julian, Introduction to
thermoelectricit, USA: Springer. 2010.

[3] Riffat S. and Ma X. “Thermoelectrics: a review

of present and potential applications”, in
Pergamon , 2002, 22.

Zetroem Vol 01. No 01 Tahun 20.. 4