Anda di halaman 1dari 12

KARAKTERISTIK UNJUK KERJA PANAS PADA GENERATOR

TERMOELEKTRIK DENGAN PENGATURAN


JARAK SECARA CENTROID

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Diajukan Kepada Jurusan Teknik Mesin

Oleh :
ABU RIZAL AL GIFARI
NIM. 1601002
SITI ZULFA
NIM. 1601027

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
2019
KARAKTERISTIK UNJUK KERJA PANAS PADA GENERATOR
TERMOELEKTRIK DENGAN PENGATURAN
JARAK SECARA CENTROID

Oleh :
ABU RIZAL AL GIFARI
NIM. 1601002
SITI ZULFA
NIM. 1601027

Indramayu, 23 Februari 2018


Calon Pembimbing,

Suliono, S.T., M.T.


NIK. 16087904

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin

(Dedi Suwandi, S.ST., M.T)


NIK. 08098446
A. Latar Belakang
Listrik dan bahan bakar merupakan sumber energi yang tidak pernah lepas
dari kehidupan masyarakat. Hampir di setiap kegiatan kita memerlukan listrik dan
bahan bakar untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Mulai dari listrik yang bisa
digunakan sebagai penerangan, menghidupkan peralatan elektronik serta bahan
bakar yang digunakan untuk memasak, menghidupkan kendaraan dan lain
sebagainya. Namun, seiring berjalannya waktu, bahan bakar yang sering
digunakan menyebabkan ketersediannya semakin terbatas, serta harga listrik yang
terus naik menjadi masalah yang cukup krusial di Indonesia.
Oleh karena itu, diciptakanlah suatu alat yang bisa menangani masalah-
masalah tersebut, yakni kompor dengan bahan bakar briket biomassa yang dapat
menghasilkan energi listrik. Kompor ini bekerja menggunakan prinsip generator
termoelektik, atau juga disebut seebeck generator yaitu perangkat generator listrik
yang mengkonversikan panas (perbedaan suhu) langsung menjadi energi listrik,
menggunakan fenomena yang disebut efek seebeck (Bentuk efek termoelektrik)
(Wikipedia). Selain briket biomassa yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti
bahan bakar, listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai penerangan dan
tenaga untuk menghidupakan alat-alat elektronik.
Prinsip kerja dari generator termoelektrik yakni menggunakan perbedaan
suhu yang dihasilkan oleh peltier, semakin besar nilai perbedaan suhu, maka
listrik yang dihasilkan juga semakin besar. Terdapat beberapa varibel yang
menentukan besarnya perbedaan suhu yang dihasilkan oleh kompor, salah satu
diantaranya posisi peltier terhadap titik utama panas yang dihasilkan dan jumlah
peltier yang di gunakan . Melalui pembuatan alat ini sekaligus akan dilakukan
penelitian bagaimana karakteristik panas yang dihasilkan ketika memodifikasi
variabel-variabel tersebut salah satunya ialah pengaturan jarak secara centroid
sehingga dapat menghasilkan konversi energi dari energi panas menjadi energi
listrik tertinggi.
Sesuai dengan tujuannya yakni untuk merekomendasikan bahan bakar
alternatif ramah lingkungan dan sumber energi listrik terbarukan kepada
masyarakat, maka pengaplikasian alat ini ditunjukan kepada masyarakat yang
kegiatan/mata pencahariannya membutuhkan kedua aspek fungsi tersebut. Dalam
hal ini sasaran yang dituju ialah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan pada
sore hingga malam hari (nasi goreng, pecel lele dll). Selain briket biomassa yang
bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif, listrik yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai sumber penerangan atau cadangan listrik yang dapat digunakan
ketika dibutuhkan. Diharapkan dari penggunaan alat ini, pedagang bisa
memaksimalkan keuntungan dari hasil berjualan karena dapat meminimalisir
pengeluaran terkait bahan bakar dan listrik. Namun tidak menutup kemungkinan
kompor ini juga bisa digunakan oleh masyarakat umum serta industri rumah
tangga yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
Batasan-batasan yang terdapat dalam pembuatan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pembuatan kompor dengan prinsip generator termoelektrik?
2. Bagaimana karakteristik panas pada alat setelah dilakukan pengaturan jarak
peltier secara centroid?
3. Bagaimana design kompor yang tepat sehingga menghasilkan output listrik
yang maksimum?
4. Apakah kompor ini dapat diaplikasikan secara efektif dimasyarakat
khususnya pedangan kaki lima?
C. Batasan Masalah
Batasan-batasan yang terdapat dalam pembuatan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Kompor ini menggunakan bahan bakar briket biomassa
2. Material kompor yang digunakan plat yang di las dengan tambahan batu
tahan api dan peletakan beberapa peltier dengan tambahan blower.
3. Prinsip kerja alat ini menggunakan generator termoelektrik yang dapat
mengubah energi panas menjadi energi listrik melalui perbedaan suhu.
4. Pengaplikasian dari alat ini untuk digunakan padagang kaki lima yang
beroperasi pada sore dan malam hari serta masyarakat umum yang
membutuhkan.
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penulis membuat tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai media penelitian bagaimana menghasilkan output listrik maksimum
dengan merubah variabel pendukung dalam hal ini ialah pengaturan jarak
secara centroid pada kompor.
2. Pengabdian kepada masyarakat dengan membantu padagang kaki lima yang
berjualan pada sore hingga malam hari dan masyakarakat umum dengan
ekonomi menengah kebawah dalam mengatasi kenaikan harga listrik maupun
untuk daerah-daerah yang belum tersentuh pembangunan listrik serta sebagai
sumber energi listrik terbarukan.
3. Merekomendasikan bahan bakar alternatif briket biomassa sebagai pengganti
dari bahan bakar minyak atau gas yang persediaannya sudah semakin sedikit.
4. Memenuhi syarat kelulusan dan mendapatkan gelar Amd dengan
menyelesaikan Tugas Akhir
E. Manfaat Penulisan
Hasil dari pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat membantu berbagai pihak
diantaranya :
1. Penulis :
a. Untuk media pembelajaran bagi penulis dengan mengaplikasikan ilmu
yang telah penulis dapatkan selama belajar di jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Indramayu serta mendapatkan ilmu baru mengenai
konversi energi dan ilmu lainnya yang belum penulis dapatkan.
2. Pengguna :
a. Menggunakan bahan bakar alternatif dengan harga yang lebih murah,
sehingga dapat memperkecil biaya yang digunakan.
b. Mendapatkan sumber energi listrik dari kegiatan memasak yang telah
dilakukan sehingga menghemat biaya pengeluaran untuk membayar
tagihan listrik.
F. Landasan Teori
1. Kompor
Kompor (dari bahasa belanda: komfoor) adalah alat masak yang
menghasilkan panas yang tinggi. Kompor mempunyai ruang
tertutup/terisolasi dari luar sebagai tempat bahan bakar di proses untuk
memberikan pemanasan bagi barang-barang yang diletakan diatasnya
2. Briket biomassa
Briket biomassa merupakan briket yang dibuat dari biomassa sebagai
pengganti arang dan batu bara. Contoh limbah biomassa yang digunakan
diantaranya bagasse, tempurung kelapa, cangkakng kelapa sawit, kulit
kacang dan sekam padi. Briket biomassa dibandingkan pembakaran
biomassa secara langsung menghasilkan panas lebih tinggi persatuan
volume serta memudahkan transportasi karena briket biomassa dibuat
dengan menekan limbah biomassa menjadi bentuk tertentu dan lebih
padat. Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, briket biomassa memiliki
total emisi gas rumah kaca yang rendah karena komponennya merupakan
bagian dari siklus karbon pendek.
3. Generator termoelektrik
Generator termoelektrik (juga disebut seebeck generator adalah
perangkat generator listrik yang mengkonversi panas (perbedaan suhu)
langsung menjadi energi listrik, menggunakan fenomena yang disebut
efek seebeck (Fenomena yang mengubah perbedaan temperatur menjadi
energi listrik). Setiap bahan memiliki koefisien seebeck berbeda-beda.
Semakin besar koefisiennya, maka beda potensial yang dihasilkan juga
semakin besar.
Prinsi kerja termoelektrik yaitu “Jika 2 buah logam yang berbeda
disambungkan salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang
berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung
yang satu dengan ujung yang lain” (Muhaimin, 1993)
4. TEC atau Pendingin Peltier
TEC (Thermo-Electric Cooler) adalah sebuah komponen pendingin solid
state elektrik yang bekerja sebagai “pemompa panas”dalam melakukan
proses pendinginan. TEC memindahkan panas melalui kedua sisinya.
TEC mengarbsopsi panas melalui salah satu sisinya dan memancarken
panas melalui satu sisi lainnya. Padabagian sisi TEC yang mengarbsopsi
panas terjadi efek pendinginan, inilah yang dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan pendinginan.
Pendingin peltier adalah sebutan lain untuk TEC, disebu demikian karena
TEC memenfaatkan “efek peltier”. Efek peltier adalah efek timbulnya
panas pada suatu sisi dan timbulnya dingin pada sisi lainnya manakala
arus listrik DC dilewatkab kepada untaian dari dua tipe material berbeda
yang dipertemukan.
5. Batu tahan api
Batu tahan api atau bata tahan api adalah material tahan api yang
digunakan untuk menahan panas pada suatu ruang bakar agar panas yang
dihasilkan tidak keluar dari ruangan tersebut. Batu tahan api selain
menahan panas juga bersifat menahan panas sehingga ruangan bisa tetap
panas walaupun sumber panas sudah tidak ada. Oleh karena batu tahan
api dapat merambatkan panas, maka perlu adanya material insulation
yang akan menahan panas agar tidak merambat ke cover ruang bakar.
6. Thermocouple
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan
untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam
konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan
efek “Thermo-electric”. Efek Thermo-electric pada Termokopel ini
ditemukan oleh seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann
Seebeck pada Tahun 1821, dimana sebuah logam konduktor yang diberi
perbedaan panas secara gradient akan menghasilkan tegangan listrik.
Perbedaan Tegangan listrik diantara dua persimpangan (junction) ini
dinamakan dengan Efek “Seeback”.
Beberapa kelebihan Termokopel yang membuatnya menjadi populer
adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang
suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C hingga
2000˚C. Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang luas,
Termokopel juga tahan terhadap goncangan/getaran dan mudah
digunakan.
G. Metodologi Penelitian

Gambar 1 Diagram Alir Pembuatan Tugas Akhir


1. Studi literatur
Studi literatur merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data – data yang diperlukan, mencari referensi dan
mempelajari seputar alat yang akan dibuat dari beberapa sumber seperti
buku, jurnal ilmiah, internet, majalah, maupun dari dosen yang berkaitan
dengan bidang keilmuan.
2. Desain Alat dan analisa kebutuhan
Merupakan proses perancangan pembuatan design mulai dari bentuk
hingga ukuran. Desain alat harus dibuat sematang mungkin
menggunakan aplikasi desain (Solidworks, Autocad, dll) menyesuaikan
dengan kebutuhan dan efisiensi alat.
3. Penyediaan komponen
Penyediaan barang harus sesuai dengan desai yang telat dibuat
4. Perancangan Alat
Tahap perancangan ini merupakan tahap untuk pembuatan alat. Dengan
komponen yang sudah ada alat akan dibuat sesuai dengan desain yang
telah didiskusikan sebelumnya.
5. Pengujian dan pengambilan data
Setelah tahap pembuatan dipastikan selesai, dilakukan pengujian untuk
mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat. Disamping itu dilakukan
pengambilan data, sehingga diketahui tingkat keberhasilan alat.
6. Evaluasi
Dari pengujian dan pengambilan data kita telah dapat mengambil suatu
kesimpulan, kemudian ditahap evaluasi adalah membahas kekurangan
dari alat tersebut dan dilakukan perbaikan hingga kinerja alat sampai ke
tahap optimum.
7. Implementasi
Implementasi merupakan pengaplikasian alat untuk digunakan sesuai
fungsinya. Alat yang sudah dipastikan bekerja secara optimum telah siap
untuk di implementasikan di masyarakat.
H. Rencana Kegiatan
Agustus
Februari Mei
No Kegiatan Maret April Juli
2019 2019 2019
2019 2019 Juni 2019 2019
Pembuatan
1
Proposal TA

2 Desain Alat

Pengumpulan
3
Komponen

4 Pembuatan Alat

Pengujian Alat
5 dan pengambilan
data
Evaluasi & revisi
6
alat

7 Implementasi

Penyusunan
8
laporan TA
Revisi lapoan
9
TA

10 Sidang TA
I. Daftar Pustaka
Anonim. 2019. Briket Biomassa. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Briket_biomassa.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2019
Anonim. Mengenal Thermo-electric.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/lis
trik-electro/1292-mengenal-thermo-electric-peltier. Diakses pada
tanggal 24 Februari 2019.
Chrisara, Bagas. 2017. Pengertian Kompor.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kompor. Diakses pada tanggal 24
Februari 2019.
PT Benteng Api Refractorindo. 2018. Batu Tahan Api.
http://www.bentengapirefractorindo.co.id/index.php/fire-brick.
Diakses pada tanggal 07 Maret 2019.
Suprianto. 2015. Pengertian Termokopel (Thermocouple) Dan Prinsip Kerjanya.
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-termokopel-
thermocouple-dan-prinsip-kerjanya/. Diakses pada tanggal 07 Maret
2019.
SB, Sandi. 2017. TEC Atau Pendingin Peltier.
https://www.sandielektronik.com/2016/07/tec-atau-pendingin-
peltier.html?m=1. Diakses pada tanggal 24 Februari 2019.
Anonim. 2019. Generator Termoelektrik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_termoelektrik. Diakses pada tanggal
17-05-19

Anda mungkin juga menyukai