I. TUJUAN
1. Mensintesa Tetra Aseto-µ-Diaquo Tembaga(II).
2. Mempelajari momen magnetic ikatan logam-logam senyawa Tetra Aseto-µ-
Diaquo Tembaga(II).
II. TEORI
2.1 Unsur Transisi
Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d atau f yang
tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur transisi terdiri atas 56 dari 103
unsur. Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari unsur-
unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y ke Ag, dan 5d dari Hf sampai Au, dan blok f,
yang terdiri dari unsur lantanoid dari La sampai Lu dan aktinoid dari Ac sampai Lr.
Kimia unsur blok d dan blok f sangat berbeda (Saito, 2004).
Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas dan
listrik yang baik serta menguap pada suhu tinggi. Walaupun digunakan luas dalam
kehidupan sehari-hari, logam transisi yang biasanya kita jumpai adalah besi, nikel,
tembaga, perak, emas, platina, dan titanium. Namun, senyawa kompleks molekular,
senyawa organologam, dan senyawa padatan seperti oksida, sulfida, dan halida logam
transisi digunakan dalam berbagai riset kimia anorganik modern (Saito, 2004).
2.2 Ligan
Senyawa ion logam yang berkoordinasi dengan ligan disebut dengan senyawa
kompleks. Sebagian besar ligan adalah zat netral atau anionik tetapi kation, seperti
kationtropilium juga dikenal. Ligan netral, seperti amonia, NH 3, atau karbon
monoksida, CO, dalam keadaan bebas pun merupakan molekul yang stabil,
semenatara ligan anionik, seperti Cl- atau C5H5-, distabilkan hanya jika dikoordinasikan
ke atom logam pusat. Ligan dengan satu atom pengikat disebut ligan monodentat, dan
yang memiliki lebih dari satu atom pengikat disebut ligan polidentat, yang juga disebut
ligan khelat. Jumlah atom yang diikat pada atom pusat disebut dengan bilangan
koordinasi. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari atom pusat
dan ligan. Atom pusat bisa berupa logam transisi, alkali atau alkali tanah (Saito, 2004).
Ion atau molekul netral yang memiliki atom-atom donor yang dikoordinasikan
dengan atom pusat disebut dengan ligan. Senyawa kompleks terbentuk akibat
terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara ion logam atom pusat dengan suatu ligan..
Sintesis senyawa kompleks melibatkan reaksi antara larutan yang mengandung
molekul atau ion negatif sebagai ligan. Beberapa molekul organik seperti kupferon, 8-
hidroksikuionlin (oksin), benzoilaseton dll dapat berfungsi sebagai ligan dalam
pembentukan kompleks dengan logam transisi (Saito, 2004).
- diaduk
- ditambahkan 1 butir NaOH
- dipanaskan pada suhu 65°C selama 15 menit
- didiamkan pada suhu kamar
- disaring
Hasil
+
3.4 Skema Alat
Keterangan :
1. Gelas piala
2. Magnetik bar
3. Pemanas
4. Corong
5. Erlenmeyer
IV. DATA DAN PERHITUNGAN
1.1 Data
Massa CuSO4.5H2O = 0,25 gram
Massa molekul CuSO4.5H2O = 249,6 gram/mol
Massa kertas saring = 1,18 gram
Massa kertas saring + endapan = 1,35 gram
Massa [Cu(CH3COO)2H2O]2 = 0,17 gram
Massa molekul [Cu(CH3COO)2H2O]2 = 399,9 gram/mol
1.2 Reaksi
CuSO4.5H2O(s) + 4 NH3(l) [Cu(NH3)4]2+ (aq) + SO42-(aq)
[Cu(NH3)4]2+ (aq) + NaOH(aq) Cu(OH)2 (s)
Cu(OH)2 (s) + 2 CH3COOH(l) ½ [Cu(CH3COO)2 (H2O)]2 (s) + H2O(l)
1.3 Perhitungan
1 mol CuSO4.5H2O
Massa [Cu(CH3COO)2 (H2O)]2 = 0,25 g CuSO4.5H2O x
249,54 g CuSO4.5H2O
½ [Cu(CH3COO)2 (H2O)]2
x
1 mol [Cu(CH3COO)2 (H2O)]2
399,9 g [Cu(CH3COO)2 (H2O)]2
x
1 mol [Cu(CH3COO)2 (H2O)]2
= 0,2 g
massa percobaan
Rendemen = x 100 %
massa teori
0,17 gram
= x 100 %
0,2 gram
= 85 %
V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengamatan
5.1.1Analisa Langkah Kerja
No. Cara Kerja dan Reaksi Foto Pengamatan Analisa
1. Ditimbang 0,25 gram Larutan berwarna biru Digunakan CuSO4.5H2O karena
CuSO4.5H2O dan dilarutkan terang CuSO4.5H2O lebih mudah terion didalam
dengan 5 mL akuades. air dan kelarutannya lebih besar dari
Campuran dikocok dan pada CuSO4. Campuran ini dipanaskan
dipanaskan sampai suhu 50˚C untuk mempercepat kelarutan dan
CuSO4.5H2O + H2O → mempercepat reaksi. Digunakan
+2
[Cu(H2O)] + SO4 -2 magnetic stirrer agar larutan lebih
homogen.
2. Ditambahkan NH3 50% kedalam Warna berubah menjadi NH3 berfungsi sebagai pelarut ligan dan
campuran biru muda dan ada akan terbentuk endapan. NH3 juga
[Cu(H2O)]+2 + NH3 → [Cu(NH3)]+2 suspensi berfungsi untuk membentuk kompleks
+ H2O intermediet [Cu(NH3)]+2, karena jika
langsung ditambahkan CH3COOH, ion
asetat tidak mampu untuk menggantikan
SO4-2, sebab itulah harus terbentuk
intermediet terlebih dahulu
3. Ditambahkan 1 butir NaOH Terbentuk endapan biru NaOH berfungsi sebagai pembentuk
kedalam campuran pada suhu endapan. OH- pada NaOH akan
50˚C dan campuran dikocok 15- menggantikan posisi NH3 dan akan
20 menit pada suhu 60˚C. terbentuk endapan berwarna biru. Suhu
Campuran didinginkan dan dijaga untuk mempertahankan hasil agar
disaring tidak rusak. Endapan tersebut disaring
[Cu(NH3)]+2 + NaOH → Cu(OH)2 untuk memisahkan endapam dengan
filtrat (pelarut-pelarutnya)
4. Padatan biru dicuci dengan 2 mL Terbentuk kristal biru Air panas berfungsi sebagai pencuci
air panas. Endapan Cu(OH)2 tosca endapan dan membawa ion-ion yang
dipindahkan kedalam gelas piala tidak perlu seperti SO4-2, Na+, NH3 agar
dan ditambahkah 2,5 mL asam tidak ikut tercampur dengan hasil.
asetat. Campuran dipanaskan 5 CH3COOH ditambahkan sebagai ligan
menit pada suhu 40˚C. Kristal yang akan membentuk kompleks
yang terbentuk disaring dan [(Cu(CH3COOH)2.H2O)2]. Pemanasan
dikeringkan lalu dihitung dilakukan untuk mempercepat reaksi
rendemen untuk membentuk kompleks.
Cu(OH)2 + 2CH3COOH →
½[(Cu(CH3COOH)2.H2O)2] +
H2O
5.1.2 Analisa Produk Akhir
3d 4s 4p
6.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya disarankan untuk :
1. CuSO4.5H2O yang akan direaksikan hendaknya benar-benar larut dengan
penambahan akuades.
2. Gunakan metode lain untuk mensintesa senyawa kompleks tetra aseto µ-diaquo
tembaga (II).
3. Pemanasan dilakukan dengan suhu yang tepat dan pengadukan dilakukan
dengan magnetic stirrer sehingga lebih sempurna.
4. Pencucian kristal yang dilakukan hendaknya secara sempurna, sehingga hasil
terbebas dari pengotor.
DAFTAR PUSTAKA
Saito, Taro.: Buku Teks Kimia Anorganik Online, Iwanami Shoten Publishers: Tokyo,
2004.
Nurika Irnia, Hidayat Nur.: Pembuatan Asam Asetat Dari Air Kelapa Secara
Fermentasi Kontinyu Menggunakan Kolom Bio-Oksidasi (Kajian dari tinggi
partikel dalam kolom dan kecepatan aerasi), Jurnal Penelitian Sains. 3(C),
2012.
Vogel, Arthur I.: Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis Fifth
Edition, Longman Group Limited: London, 1979.
LAMPIRAN 1. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM
CuSO4.5H2O
- diaduk
- ditambahkan 1 butir NaOH
- dipanaskan pada suhu 65°C selama 15 menit
- didiamkan pada suhu kamar
- disaring
Hasil
+
LAMPIRAN 2. STRUKTUR BAHAN DAN PRODUK
1. Akuades (H2O)
3. Amonia (NH3)
Tembaga(II)sulfat pentahidrat
5.
(CUSO4. 5H2O)