Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Kimia Anorganik I

Tahun Akademik 2018/2019

PENENTUAN ASAM POSPAT DALAM


MINUMAN COLA SECARA SPEKTROFOTOMETRI

I. TUJUAN
Menentukan kandungan asam pospat yang terdapat dalam minuman cola secara
spektrofotometri.

II. TEORI
2.1 Asam Fosfat
Tiga asam fosfat dikenal orang: asam ortofosfat, H3PO4; asam pirofosfat, H4P2O7;
dan asam metafosfat, HPO3. Garam-garam dari ketiga asam ini benar-benar ada:
ortofosfat adalah yang paling stabil dan paling penting; larutan piro- dan metafosfat
berubah menjadi ortofosfat perlahan-lahan pada suhu biasa, dan lebih cepat dengan
dididihkan. Metafosfat, kecuali jika dibuat dengan metode khusus, biasanya
berbentuk polimer, yaitu diturunkan dari (HPO3)n.
Asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga, yang membentuk tiga deret garam:
ortofosfat primer, misal NaH2PO4; ortofosfat sekunder, misal Na2HPO4; dan ortofosfat
tersier, misal Na3PO4. Jika suatu larutan asam ortofosfat dinetralkan dengan larutan
natrium hidroksida dengan memakai jingga metil sebagai indikator, titik netral dicapai
bila asam itu telah diubah menjadi fosfat primernya; dengan fenolftalein sebagai
indikator, larutan akan bereaksi netral bila fosfat sekundernya terbentuk; dengan 3
mol alkali, akan terbentuk fosfat tersier atau fosfat normalnya. NaH 2PO4 bersifat
netral terhadap jingga metil dan asam terhadap fenolftalein, Na2HPO4 bersifat netral
terhadap fenolftalein dan basa terhadap jingga metil, Na 3PO4 bersifat basa terhadap
kebanyakan indikator, karena hidrolisisnya yang luas. ‘Natrium fosfat’ yang biasa,
adalah dinatrium hidrogen fosfat, Na2HPO4.12H2O.
Kelarutan fosfat dari amonium dan dari logam-logam alkali, kecuali dari litium,
larut dalam air; fosfat primer dari logam-logam alkali tanah juga larut. Semua fosfat
logam-logam lainnya, dan juga fosfat sekunder dan tersier dari logam-logam alkali
tanah, larut sangat sedikit atau tidak larut dalam air [1].
2.2 Spektrofotometri
Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dari penilikan
visual dimana studi yang lebih terperinci mengenai pengabsorpsian energi cahaya
oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam perincian dan
pengukuran kuantitatif. Dengan mengganti mata manusia dengan detektor-detektor

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
radiasi lain, dimungkinkan studi absorpsi di luar daerah spektrum tampak, dan
seringkali eksperimen spektrofotometri dilakukan secara automatik.
Dalam penggunaan dewasa ini, istilah spektrofotometri menyiratkan
pengukuran jauhnya pengabsorpsian energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu
sebagai fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran
pengabsorpsian yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Untuk
memahami spektrofotometri, memerhatikan interaksi radiasi dengan spesies kimia
dengan cara yang elemeter, dan secara umum mengurus apa kerja instrumen-
instrumen.
Sebuah spektrofotometer adalah suatu instrumen untuk mengukur transmitan
atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang; pengukuran
terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal dapat pula
dilakukan. Instrumen semacam itu dapat dikelompokkan secara manual atau
merekam atau sebagai: berkas tunggal atau berkas rangkap. Dalam praktik,
instrumen berkas-tunggal biasanya dijalankan secara manual, dan instrumen berkas-
rangkap umumnya mencirikan perekaman automatik terhadap spectra absorpsi,
namun dimungkinkan untuk merekam suatu spektrum dengan instrumen berkas-
tunggal. Pengelompokan cara lain didasarkan pada daerah spektral, yang disebut
dengan spektrofotometer inframerah, ultraviolet, dan sebagainya. Pemahaman yang
lengkap akan spektrofotometer membutuhkan pengetahuan terinci akan optika dan
elektronika yang terletak jauh di luar lingkup [2].
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energi relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dengan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih dideteksi dan cara
ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grafting atau celah optis. Pada
fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek
pada panjang gelombang tertentu.
Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-
benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.
Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi
dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding
[3].
Komponen dalam spektrofotometer :
1. Sumber
Sumber energi radiasi yang biasa untuk daerah tampak (dari) spektrum itu maupun
daerah ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan
kawat rambut terbuat dari wolfram.
2. Monokromator
Ini adalah piranti optis untuk mengisolasi suatu berkas radiasi dari suatu sumber
berkesinambungan, berkas mana mempunyai kemurnian spektral yang tinggi dengan
panjang gelombang apa saja yang diinginkan. Komponen yang hakiki (esensial) dari
sebuah monokromator adalah suatu sistem celah dan suatu unsur dispersif.
3. Sel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan, dan karenanya kebanyakan wadah
sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.
Sel itu haruslah meneruskan energi radiasi dalam daerah spektral yang diminati.
4. Detektor
Dalam sebuah detektor untuk suatu spektrofotometer, kita menginginkan kepekaan
yang tinggi dalam daerah spektral yang diminati, respons yang linear terhadap daya
radiasi, waktu respons yang cepat, dapat digandakan, dan kestabilan tinggi atau
tingkat “noise” yang rendah, meskipun dalam praktiknya perlu untuk
mengkompromikan faktor-faktor ini.
5. Penguatan dan Pembacaan
Problem dipecahkan dengan menggunakan sebuah penguat dengan resistansi
masukan yang tinggi sehingga rangkaian tabung foto itu tidak tersadap habis.
Dalam daerah tampak dari spektrum itu, manusia dengan ketampakan warna
yang normal, dapat mengkorelasikan panjang gelombang cahaya yang mengenai
mata dengan indera subjektif mengenai warna, dan memang warna kadang-kadang
digunakan agar tidak repot untuk menandai porsi-porsi spektrum tertentu, seperti
dipaparkan dalam klasifikasi kasar dalam Tabel 1 [2].

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
Tabel 1. Spektrum cahaya tampak dan warna-warna komplementer
Panjang gelombang (nm) Warna Warna Komplementer
400-435 Violet Kuning-hijau
435-480 Biru Kuning
480-490 Hijau-biru Orange
490-500 Biru-hijau Merah
500-560 Hijau Ungu
560-580 Kuning-hijau Violet
580-595 Kuning Biru
595-610 Orange Hijau-biru
610-750 Merah Biru-hijau

2.3 Hukum Bouguer-Beer


Hukum Bouguer dan hukum Beer digabungkan menjadi suatu rumus yang sangat
padu. Kita catat bahwa dalam mempelajari efek konsentrasi yang berubah-ubah
terhadap absorpsi, panjang lintasan melewati larutan dijaga agar konstan, namun
hasil-hasil yang diukur akan bergantung pada besarnya nilai konstan itu [2].
log P0/P=f(c)b log P0/P=f(b)c
(Bouguer) (Beer)
f(c)=Kc dan f(b)=Kb
Substitusikan ke dalam rumus Bouguer atau rumus Beer menghasilkan hasil yang
sama:
Log P0/P = f(c)b = Kbc
Log P0/P = f(b)c = Kbc
Jadi dalam sistem yang direkomendasikan, hukum Bouguer-Beer dapat mempunyai
dua bentuk:
A = abcg/liter atau A = Ɛbcmol/liter
Keterangan :
P0 = daya cahaya yang masuk
P = daya yang diteruskan
A = absorban
Ɛ = absorptivitas molar
a = absorptivitas

Minuman berkarbonasi merupakan minuman yang sudah tidak memiliki


kandungan alkohol. Minuman berkarbonasi atau sering disebut minuman bersoda

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
banyak beredar di masyarakat. Akan tetapi sebagian besar masyarakat hanya
mengetahui sedikit atau bahkan sama sekali tidak mengetahui bahaya dari minuman
bersoda tersebut. Serta masyarakat banyak yang kesulitan untuk mengurangi
konsumsi minuman bersoda ini.
Penggunaan bahan pengawet pada produk pangan tentunya mempunyai efek,
baik efek jangka panjang ataupun jangka pendek. Akibat jangka pendek dari
penggunaan bahan tambahan pangan ini adalah mual, muntah, pusing, diare, radang
tenggorokan, alergi, gatal, sesak nafas dan jantung berdebar. Efek jangka panjang
penggunaan bahan tambahan pangan berbeda pada setiap jenisnya. Misalnya asam
benzoat dan natrium benzoat menyebabkan alergi dan penyempitan syaraf. Natrium
nitrit dan Natrium sulfit dapat menyebabkan gangguan pernafasan, pencernaan,
metabolisme. Namun,3 penyakit yang bisa timbul dalam jangka waktu lama setelah
menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal dan lain-lain [4].
2.4 Kandungan Fosfor dalam Minuman Cola
Dalam perdagangan, asam fosfat adalah asam yang terpenting kedua setelah asam
sulfat. Penggunaannya bermacam-macam antara lain dalam pembuatan pupuk,
bahan aditif pada detergen, semen untuk gigi, dan bahan aditif pada makanan.
Dalam makanan dan minuman, asam fosfat membantu kerja antioksidan dan
digunakan sebagai zat penambah rasa.
Bahan murni yang digunakan dalam makanan dibuat dengan mengoksidasi
unsur murni fosfor, P4(s) (reaksi 1 dan 2).

P4 + 5 O2 → P4O10 (1)
P4O10 + 6 H2O → 4 H3PO4(aq) (2)
Asam fosfat ditambahkan pada produk-produk susu, daging olahan, kentang
olahan, sereal, dan minuman ringan (soft drink). Larutan encer asam fosfat ini tidak
beracun (nontoxic) dan mempunyai rasa yang enak. Asam fosfat ditambahkan pada
minuman ringan cola untuk menambah ketajaman rasa [5].

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsi
No. Alat Fungsi
1. Pipet takar 1, 2 dan untuk memipet larutan dengan volume tertentu
10 mL
2. Spektrofotometer untuk mengukur absorban pada cola
UV-Vis
3. Pemanas untuk memanaskan larutan
4. Erlenmeyer 250 mL untuk wadah cola dalam proses pemanasan
5. Labu ukur 10 mL untuk mengencerkan larutan
6. Aluminium foil untuk menutup mulut erlenmeyer saat proses
pemanasan

3.1.2 Bahan dan Kegunaan


No. Bahan Kegunaan
1. Minuman cola sebagai sampel
2. Akuadest sebagai pelarut dan blanko
3. Ammonium sebagai reagen pewarna dan pengompleks
metavanadat
4. Ammonium molibdat sebagai reagen pewarna dan pengompleks
5. Asam pospat 85% sebagai larutan standar

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Penentuan Kandungan Pospat Dalam Sampel Cola
100 mL minuman cola dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL dan ditutup dengan
aluminium foil, lalu dilubangi aluminium foil dengan jarum, sampel dipanaskan
sampai gelembung pada cola habis dan dibiarkan dingin pada suhu kamar.
Minuman cola yang telah dingin dimasukkan ke dalam dua buah labu ukur 10 mL
yang masing-masingnya sebanyak 2 mL dan diberi label 1 dan 2. Labu ukur pertama
ditambahkan 2 mL ammonium metavanadat dan 1 mL ammonium molibdat, lalu
diencerkan sampai tanda batas dengan akuadest, sedangkan labu ukur kedua
diencerkan sampai tanda batas tanpa penambahan reagen pewarna yang akan
dijadikan sebagai larutan blanko. Selanjutnya, diukur absorban dari minuman cola
pada panjang gelombang 420 nm.

3.2.2 Kalibrasi Spektrofotometer


Larutan standar pospat dipipet sebanyak 1 mL; 2 mL; 3 mL; 4 mL dan 5 mL ke dalam
labu ukur 10 mL, kemudian ditambahkan 2 mL reagen pewarna ammonium
metavanadat dan 1 mL ammonium molibdat, diencerkan sampai tanda batas dengan
akuadest dan diukur absorban dari larutan standar pospat dengan menggunakan air
sebagai blanko pada panjang gelombang 420 nm.
.

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Penentuan Kandungan Pospat dalam Sampel Cola

100 mL sampel cola

- dididihkan sampai gelembung hilang lalu didinginkan

Cola yang telah dingin


- dipipet masing-masing 2 mL larutan dan dimasukkan ke
dalam 2 buah labu ukur 10 mL
- ditambahkan 2 mL reagen pewarna ammonium
metavanadat dan 1 mL ammonium molibdat pada labu
ukur
- diencerkan sampai tanda batas dengan akuadest dan
dihomogenkan
- disiapkan blanko dari 2 mL cola tanpa perlakuan apapun
diencerkan dengan akuadest dan dihomogenkan
- diukur absorban dari cola tersebut dengan
spektrofotometer UV-VIS pada λ = 420 nm
Hasil

3.3.2 Kalibrasi Spektrofotometer

Larutan Standar Asam


Pospat

- dipipet berbagai variasi volume (1, 2, 3, 4 dan 5 mL)


- ditambahkan 2 mL ammonium metavanadat dan 1 mL
ammonium molibdat dan diencerkan sampai tanda batas
dengan akuadest
- dihomogenkan
- diukur absorban dengan spektrofotometer UV-VIS pada λ =
420 nm, menggunakan akuades sebagai blanko

Hasil

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
3.4 Skema Alat

1
2

4 5 6
Keterangan :
1. Erlenmeyer
2. Sampel Cola
3. Pemanas
4. Tempat letak kuvet
5. Tempat membaca nilai absorban
6. Tombol start

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


4.1 Data
Volume ammonium molibdat = 1 mL
Volume ammonium metavanadat = 2 mL
Panjang gelombang yang digunakan = 420 nm
Berat molekul H3PO4 = 98 gr/mol
Berat jenis (ρ) H3PO4 = 1.88 g/mL
Konsentrasi H3PO4 = 85%
Tabel pengukuran absorbsanlarutan standar H3PO4 pada λ = 420 nm
V H3PO4 Absorban
1 mL 0,020
2 mL 0,035
3 mL 0,044
4 mL 0,085
5 mL 0,143
Sampel cola 2 mL 0,742

4.2 Perhitungan
1. Penentuan konsentrasi H3PO4 Induk
ρ×%× 10
M=
Mr
g
1,71 ×85% ×10
= mL
98 g/mol
=14,83 M
2. Penentuan konsentrasi larutan standar pospat
V1 × M1 = V1 × M1
 1 mL
10 mL × M1 =1 mL ×14,83 M
1 mL ×14,83 M
M1 =
10 mL
=1,483 M
 2 mL
10 mL × M1 =2 mL ×14,83 M
2 mL ×14,83 M
M1 =
10 mL

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
=2,966 M
 3 mL
10 mL × M1 = 3 mL ×14,83 M
3 mL ×14,83 M
M1 =
10 mL
= 4,449 M
 4 mL
10 mL × M1 = 4 mL ×14,83 M
4 mL ×14,83 M
M1 =
10 mL
= 5,932 M
 5 mL
10 mL × M1 = 5 mL ×14,83 M
5 mL ×14,83 M
M1 =
10 mL
= 7,415 M
3. Persamaan regresi
x = Konsentrasi
y = Absorban

X y xy x2
1,483 0,020 0,02966 2,1993
2,966 0,035 0,10381 8,7972
4,449 0,044 0,195756 19,7936
5,932 0,085 0,50422 35,1886
7,415 0,143 0,060345 54,9822
∑x= 22,245 ∑y= 0,327 ∑xy= 1,893791 ∑x2= 120,9609
Xrata-rata = 4,449 Yrata-rata = 0,0654

(n ×∑xy )-(∑x ×∑y )


B=
(n × ∑x2 )-(∑x)2
(5×1,893791)-(22,245×0,327)
=
(5×120,9609)-22,2452
(9,468955)-(7,274115)
=
(604,8045)-(494,8400)
2,19484
=
109,9645

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
= 0,01995
A = y - Bx
A = 0,0654 - (0,01995 × 4,449)
A = -0,02335
y = A + Bx
y = -0,02335 - 0,01995x

4. Penentuan kandungan asam fosfat H3PO4


y =0,143
y =A + Bx
y = -0,02335 - 0,01995x
0,143 = -0,02335 - 0,01995x
x = 8,34
5. Menentukan konsentrasi H3PO4 dalam sampel
8,34 x 5 = 41,7 M

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
4.3 Grafik

Pengukuran Absorban Variasi Larutan Standar Asam


Pospat
0.16
0.14
y = 0.02x - 0.0234
0.12
R² = 0.8896
Absorban

0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Konsentrasi (M)

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengamatan
5.1.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja

No. Cara Kerja dan Reaksi Foto Pengamatan Analisis


1. Minuman cola dimasukkan 100 mL ke Terdapat gelembung Tujuan dilakukan pemanasan
dalam erlenmeyer 250 mL ditutup dengan di dinding erlenmeyer adalah dekarbonasi (penghilangan
aluminium foil dan dilubangi, kemudian dan warna larutan gelembung CO2) pada minuman
dipa-naskan sampai gelembung cola cola berubah menjadi cola karena di sampel tidak boleh
habis. merah kecoklatan. ada gelembung yang akan
Reaksi: mengganggu pengukuran.
2H3PO3 + O2 → 2H3PO4 + CO2

2. Ditambahkan ammonium metavanadat Warna sampel cola Tujuan penambahan ammonium


dan ammonium molibdat ke dalam berubah warna metavanadat dan ammonium
larutan standar yang sudah diambil dan menjadi warna hijau. molibdat adalah agar terbentuk
diencerkan sampai tanda batas. kompleks antara asam pospat
Reaksi : dengan larutan ammonium
PO42- + 12(NH4)MoO + 24H+ → metavanadat dan menstabilkan
(NH4)4PO12MoO3 + NH4+ warna yang terbentuk.

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019

3. Larutan asam pospat standar Larutan berwarna Terjadinya pemudaran warna


dimasukkan ke dalam sebuah labu ukur kuning. dikarenakan larutan yang ada di
10 mL dengan variasi volume 1, 2, 3, 4, 5 dalam konsentrasi yang kecil
mL. Asam ditambahkan dengan amonium hanya sedikit sehingga saat
metavanadat dan amonium molibdat, lalu diencerkan akuades lebih dominan
diencerkan sampai tanda batas. daripada larutan lainnya.

4. Blanko dimasukkan ke dalam Nilai absorban pada Tujuan set blanko adalah sebagai
spektrofotometer dan diatur absorbannya sprektrofotometer kalibrasi alat, pembanding dan
sebagai blank, lalu dimasukkan larutan dapat dibaca. terjadinya nilai peningkatan karena
standar dan minuman cola yang sudah konsentarsi sebanding dengan
didekarbonasi dalam spektrofotometer nilai absorban. Diukur absorban
dan diukur absorbannya. larutan standar yaitu untuk acuan
dalam menghitung konsentrasi
sampel cola.

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
5.1.2 Pengamatan Hasil Akhir

Senyawa dan Struktur Kimia


No. Foto Sifat Fisik Analisis
Produk
1. Asam pospat -berwujud cair Absorban yang diperoleh dari pengukuran
-tidak bewarna awalnya turun secara drastis, lalu saat nilai
O -tidak berbau absorbannya nol, nilai absorban naik secara
H -titik didih 158°C perlahan seiring bertambahnya konsentrasi.
P
H O -titik lebur 21°C Pada larutan sampel cola terdapat asam
O
O H -density 1,71 g/mL pospat dengan konsentrasi 41,7 M.
-Mr 98 g/ mL

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
5.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu penentuan asam pospat dalam minuman cola secara
spektrofotometri. Prinsip dari percobaan kali ini adalah spektrofotometri.
Sebelum diencerkan larutan cola terlebih dahulu dipanaskan hingga mendidih
dan semua gelembung hilang. Pemanasan dilakukan bertujuan untuk menghilangkan
gelembung atau gas CO2 yang ada pada minuman cola atau disebut dekarbonasi,
sehingga nantinya tidak mengganggu saat pengukuran nilai absorbannya.
Larutan cola diencerkan, tujuannya untuk mendapatkan variasi dari konsentrasi
dan juga memperkecil konsentrasi dari minuman cola. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap nilai absorban dari larutan yang di uji
tersebut.
Untuk penentuan kadar pospat dalam minuman cola ini, campuran reagen
ammonium molibdat dan ammonium metavanadat digunakan sebagai reagen yang
akan memberi warna pada larutan. Campuran larutan tersebut menghasilkan warna
kuning. Larutan dibuat menjadi berwarna karena pada prinsipnya larutan yang akan
diukur dengan spektrofotometer adalah larutan yang berwarna, berbeda warna
larutan maka panjangnya berbeda pula. Dari panjang gelombang tertentu itu akan
terbaca nilai absorbannya. Pada praktikum kali ini panjang gelombang yang
digunakan adalah 420 nm. Karena pada panjang gelombang tersebut terjadi serapan
maksimum.
Pada proses kalibrasi spektrofotometer, larutan asam pospat dibuat dengan
variasi 1 mL, 2 mL, 3 mL, 4 mL dan 5 mL lalu diencerkan sampai tanda batas, tujuan
dari pengenceran sampai tanda batas itu untuk memperkecil konsentrasi. Hal ini
disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi larutan maka menyebabkan
penyerapan sinar akan semakin besar, tetapi jika konsentrasi rendah atau larutan
kental maka penyerapan sinar akan semakin kecil dan tidak terbaca oleh alat.
Pengaruh perbedaan nilai konsentrasi terhadap nilai absorban adalah
sebanding, jika semakin tinggi konsentrasi maka nilai absorbannya juga akan
semakin tinggi. Hal ini disebabkan dimana semakin tinggi konsentrasi larutan maka
menyebabkan penyerapan sinar akan semakin besar, semakin besar sinar yang
diserap maka akan semakin kecil sinar yang akan diteruskan. Dari data didapatkan
bahwa konsentrasi terhadap nilai absorban berbanding lurus, dimana semakin besar
konsentrasi maka nilai absorbannya juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena
semakin tinggi konsentrasi larutan menyebabkan semakin banyak molekul yang

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
menyerap cahaya, sehingga nilai intensitas cahaya yang keluar kurang dan nilai
absorban meningkat.
Pada percobaan ini syarat sampel yang digunakan dalam pengukuran secara
spektrofotometri yaitu memiliki konsentrasi yang rendah. Warna dari sampel harus
bening, hal ini bertujuan agar tidak menghambat penyerapan cahaya selama proses
pengukuran serta sampel yang digunakan tidak mudah bereaksi. Pada percobaan ini
didapatkan hasil kandungan asam fosfat yang terkandung dalam minuman cola
41,7 M.

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa jika semakin besar konsentrasi dari larutan maka nilai dari absorbannya juga
semakin besar. Larutan diencerkan dengan tujuan untuk mendapatkan konsentrasi
yang lebih kecil. Kandungan asam fosfat yang terkandung dalam minuman cola
adalah 41,7 M.

6.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka disarankan agar:
1. Teliti dalam melakukan perhitungan absorban.
2. Pastikan sampel cola bebas dari gas CO2.
3. Teliti dalam melakukan pengenceran.
4. Kuvet yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih dan bebas debu.

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
DAFTAR PUSTAKA

1. Svehla, G.Vogel.: Buku Teks Anorganik Kuantitatif Makro dan Semi Mikro,
Kalman Media Pustaka: Jakarta, 1979.

2. Underwood, A.L.: Kimia Analisa Kuantitatif, Erlangga: Jakarta, 1990.

3. Khopkar, S.M.: Konsep-Konsep Dasar Kimia Analitik, Erlangga: Jakarta, 1990.

4. Eviliananingtyas Erma, Hariyatmi.: Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap


Kadarureum Darah Mencit (Mus Musculus) Galur Swiss Webster, Universitas
Muhammadiyah Surakarta: Surakarta, 2014.

5. Setyawati, Stephanie.: Kajian Banding Pengaruh Fosfat dalam Minuman Cola


dengan Metode Standar dan Spektrofotometri Serapan Atom Tidak Langsung,
Universitas Diponegoro: Semarang, 2002.

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
LAMPIRAN 1. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM
1. Apa tujuan dari pemanasan sampel cola sebelum pengenceran?
Jawab:
Tujuan dari pemanasan untuk dekarbonasi sehingga CO2 yang akan
mengganggu dalam proses pengukuran dapat dihilangkan.
2. Kenapa sampel cola harus diencerkan 50 kali sebelum pengenceran?
Jawab:
Karena serapan larutannya maksimum pada saat sebelum diencerkan dan
untuk mendapatkan kesetaraan mol blanko dan pospat cola.
3. Kenapa cara titrasi tidak dapat digunakan dalam sampel cola?
Jawab:
Karena asam pospat merupakan asam berbasa tiga yang akan menghasilkan
satu titik ekuivalen untuk setiap pengionan. Sehingga sulit ditemui indikator
yang sesuai untuk setiap titik ekuivalen.
4. Tuliskan reaksi pembuatan asam pospat!
Jawab:
P4 + 5O2  P4O10
P4O10 + 6H2O  4 H3PO4.
5. Apa fungsi asam pospat dalam cola?
Jawab:
Fungsi asam pospat adalah untuk menambah ketajaman rasa.

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Akademik 2018/2019
LAMPIRAN 2. STRUKTUR BAHAN YANG DIGUNAKAN
No. Nama Senyawa dan Rumus Struktur
Rumus Molekul
1. Amonium Metavanadat H
H
(NH4VO3) N O O
H V
H

2. Asam Pospat (H3PO4) O

H
P
H O
O
O H

3. Amonium Molibdat H
H H
H
((NH4)2MoO4) N
N
H O
H O H
H
Mo
O
O

4. Akuades (H2O) O
H H

Penentuan Asam Pospat dalam


Minuman Cola Secara Spektrofotometri

Anda mungkin juga menyukai