Anda di halaman 1dari 27

Oleh :

Dra. Ipop Syarifah, M.Si


SPEKTROFOTOMETER
Spektrofotometer merupakan suatu alat yang terdiri
dari spektrofotometer dan fotometer.
Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang dan fotometer alat
pengukur intensitas cahaya yang ditranmisikan atau
diabsorbsi.
Jadi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur
energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan.
SPEKTROFOTOMETER
Metode spektrofotometer didasarkan pada
pengubahan cahaya polikromatis dari umber cahata
dan menjadi cahaya monokromatis oleh
monokromator, kemudian diteruskan melalui filter
dan akan melewati sampel dimana sebagian cahaya
akan diserap dan sebagian lagi akan ditranminikan
dam cahaya ini akan dideteksi oleh detektor dan
diperkuat oleh adanya amplifier dan hasilnya akan
dicatat oleh recorder.
Hukum Lambert dan Beer :
Dimana :
 a = tetapan absorbsivitas
 b = jarak tempuh optik
 c = Konsentrasi
T = transmisi
A = absorbsi
Diagram Balok Spektrofotometer

1 2 4 Amplifier/
3 5 Recorder
penguat

Keterangan :
•Sumber Radiasi
•Monokromator
•Sampel/Kuvet
•Detektor
Amplifier dan Recorder
Sumber Radiasi
Beberapa sumber radiasi yang sering digunakan
pada spektrofotometer yaitu : Lampu pijar dengan
filamen wolfram, lampu hidtogen (deutrium),
lampu tungsten, lampu merkuri. Karakteristik
energi yang dipancarkan oleh masing-masing lampu
berbeda-beda yang fungsinya untuk memancarkan
suatu sinar radiasi yang dapat menembus sampel
yang nantinya dapat dibaca oleh recorder dimana
sumber sinar radiasi akan melewati monokromator.
Monokromator
Sumber sinar yang dipancarkan dari sumber radiasi
difokuskan kecelah masuk lalu dikumpulkan oleh
celah atau cermin dan difokuskan ke celah luar
selanjutnya diteruskan menuju sampel. Fungsi dari
monokromator ini yaitu untuk mendapatkan radiasi
monokromatis lalu mengubah atau memancarkannya
menjadi radiasi polikromatis
Sampel/kuvet
Kebanyakan spektrofotometer melibatkan larutan
sehingga diperlukan suatu wadah/kuvet untuk
menempatkan cairan/larutan. Kuvet yang digunakan
harus memancarkan energi radiasi dalam daerah
spektral. Ditinjau dari bahan yang dipakai membuat
kuvet ada 2 (dua ) macam, yaitu : kuvet dari leburan
silika dan kuvet dari gelas. Kuvet dari leburan silika
dapat dipakai untuk analisis kualitatif dan kuantitatif
pada daerah pengukuran 190 – 1100 nm, dan kuvet
dari bahan gelas dipakai pada pengukuran 380=1100
nm karena bahan ari gelas dapat mengabsorbsi sinar
radiasi
Detektor
Setelah melewati sampel, sinar radiasi tersebut diterima
oleh detektor. Detektor merupakan salah satu bagian
spektrofotometer yang penting sehingga detektor yang
dipilih harus mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap
radiasi yang tinggi terhadap radiasi yang diterima,
mempunyai kemampuan untuk memberikan respon
terhadap radiasi pada panjang gelombang dalam waktu
serentak. Fungsi detektor dalam spektrofotometer adalah
mengubah sinyal radiasi yang diterima menjadisinyal
elektronik. Sinyal yang diretima kemudian dilewatkan
melalui sebuah amplifier dan akhirnya diterima oleh
pembaca (recorder)
Amplifier dan Recorder
Berbagai alat dapat digunakan umtuk pembacaan
sinyal yang dohasilkan oleh detektor, diantaranya
meter terkalibrasi untuk transmitasi ataupun
absorbansi, sistam pembacaan digital, x-y recorder
dan sistem komputerisasi.
Analisis PO42-
Fosfat adalah senyawa fosfor yang anionnya mempunyai atom
Fosfor yang dilengkapi oleh empat atom oksigen yang terletak
pada sudut tetrahedron. Fosfat total dapat diukur langsung
dengan cara kalorimeter atau melalui proses digestasi lebih
dahulu sebelum pengukuran sampel.
Ada 3 (tiga) jenis asam fosfat yang dikenal orang, yaitu : asam
orto fosfat (H3PO4), asam pirofosfat (H4P2O7) dan asam meta
Fosfat (HPO3). Ortofosfat adalah paling stabil dan paling penting
(zat-zat ini sering disebut fosfat saja), larutan pirofosfat dan
metafosfat berubah menjadi ortofosfat perlahan-lahan pada suhu
biasa, dan lebih cepat dengan didihan. Asam ortofosfat adalah
asam berbasa tyiga yang membentuk tiga deret garam. Ortofosfat
primer, misalnya NaH3PO4; ortofosfat sekunder, misalnya
Na2HPO4, dan ortofosfat tersier Na3PO4.
4 Langkah Analisis fosfat
1. Penyaringan Pendahuluan
Penyaringan pendahuluan dilakukan untuk dapat
membedakan antara fosfat total dan fosfat terlarut.
Sebagai saringandigunakan filter membran dengan
pori 0,45 um.
2. Hidrolisa Pendahuluan
Bila sampel dipanaskan dalam suasana asam, maka
polifosfat, pirofosfat, heksafosfat serta sebagian kecil
organis akan dihidrolisa semua menjadi ortofosfat.
4 Langkah Analisis fosfat
3. Peleburan (Digesti) Pendahuluan
Fosfat total adalah semua zat ortofosfat baik yang terlarut
maupun yang tersuspensi, baik yang inorganik maupun
yang terikat dalam senyawa organik, maka diperlukan
proses peleburan dengan asam.
4. Analisa Fosfat.
Amonium molibdat dan kalium antimonil tartarat
bereaksi dalam suasana asam dengan ortophospat
membentuk asam phosfomolibdik, asam phosfomolibdik
tersebut kemudian direduksi oleh asam askorbik sampai
menjadi molibdat biru. Warna ini sebanding dengan
konsentrasi phosfor yang ditentukan dengan
menggunakan Spektrofotmeter (G.Alaerts,1987).
Uji Kadar fosfat dengan metode
Stano chloride
Metode ini digunakan untuk penentuan fosfat
sebagai P, PO4-P, dalam air dan air limbah dengan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
690 n
Prinsip : Asam molibdopospat dibentuk dan
direduksi dengan SnCl2 untuk membentuk warna biru
molibdenum.m pada kisaran 0,3 mg/L sampai dengan
2 mg/L.
Persiapan Contoh Uji
Kedalam 100 mL contoh uji yang mengandung tidak
lebih dari 200 µg P dan bebas dari warna dan
kekeruhan, tambahkan 0,05 mL (1 tetes) indikator PP.
Jika contoh uji berwarna merah jambu tambahkan
larutan asam kuat tetes demi tetes sampai warna
hilang.
Pembuatan Kurva Standar
Dibuat deret larutan standar dengan konsentrasi 0,3
sampai 2 mg/L. Dari larutan standar diatas (100 ml)
ditambah 4 mL amonium molibdat dan 0,5 mL SnCl 2
dan diukur serapannya pada panjang gelombang 690
nm.
Cara Uji Contoh Uji
100 mL contoh uji standar ditambah 4
mL amonium molibdat dan 0,5 mL
SnCl2
Dibaca serapannya pada panjang
gelombang 690 nm.
Perhitungan
Kadar fosfat dalam contoh uji
dihitung dengan menggunakan
kurva kalibrasi atau persamaan
garis lurusnya
Analisis Sulfat (SO4-2)
Sulfat tersebar luas di alam dan relatif berlimpah dalam
air sadah. Beberapa metoda pengujian sulfat dilakukan
dengan memberikan ion barium ke dalamnya, sehingga
membentuk padatan barium sulfat yang tersuspensi
ataupun mengendap. Sebagai berikut :
SO42- + Ba2+  BaSO4
Prinsip analisa sulfat dengan metode kekeruhan adalah
dengan adanya penambahan kristal BaCl2 dan Buffer salt
acid akan membentuk koloid tersuspensi. Semakin tinggi
ion-Sulfat semakin keruh larutannya. Kekeruhan yang
timbul dapat diukur dengan mempergunakan
Spektrofotometer (420 nm) atau dengan alat turbidimeter.
Uji Kadar sulfat dengan metode
turbidimeter (SNI 6989.20:2009)
Cara ini digunakan untuk penentuan kadar
sulfat (SO42-) dalam air dan air limbah
secara turbidimetri pada kisaran kadar 1
mg/L. sampai dengan 40 mg/L dengan
tebal kuvet 2,5 cm – 10 cm dan kisaran
kadar 5 mg/L sampai dengan 70 mg/L
dengan tebal kuvet 1 cm
Persiapan dan pengawetan
contoh uji
Saring contoh uji untuk menghilangkan zat
tersuspensi dengan kertas saring.
Apabila contoh uji tidak dapat secara
dianalisis, simpan contoh uji pada suhu 4 oC
+_2oC dengan waktu simpan tidak lebih dari 28
hari
Pembuatan larutan kerja sulfat
Buat derat larutan kerja dari larutan baku
sulfat dengan 1 (satu) blanko dan minimal 3
(tiga) kadar yang berbeda secara
proporsional dan berada pada rentang
pengukuran
Pembuatan kurva kalibrasi
100 mL larutan kerja dimasukkan ke dalam labu
Erlenmeyer 250 mL atau gelas piala 250 mL
Tambahkan 20 mL larutan buffer A, aduk dengan alat
pengaduk pada kecepatan konstan, selama pengadukan
tambahkan 1 (satu) sendok takar kristal BaCl2, pengadukan
diteruskan selama 60 ± 2 detik terhitung dari penambahan
BaCl2.
Ukur serapannya dengan spektofotometer pada panjang
gelombang 420 nm atau ukur turbiditasnya dengan
turbidimeter pada waktu 5 ± 0,5 menit.
Buat kurva kalibrasi atau tentukan persamaan garis
regresinya
Waktu pengadukan dan waktu
pengukuran serapannya atau turbiditasnya
setelah penambahan BaCl2 harus
perhatikan. Hal ini berlaku pula pada
prosedur pengukuran contoh uji
Cara Uji Contoh Uji
Pipet 100 mL contoh uji atau sejumlah contoh uji yang
telah diencerkan menjadi 100 mL, masukkan ke dalam
labu Erlenmeyer 250 mL atau gelas piala 250 mL.
Tambahkan 20 mL larutan buffer A, aduk denga alat
pengaduk pada kecepatan konstan, selama pengadukan
tambahan 1 (satu) sendok takar kristal BaCl2, pengadukan
diteruskan selama 60 ± 2 detik terhitung dari penambahan
BaCl2.
Ukur serapannya dengan spetrofotometer pada panjang
gelombang 420 nm atau ukur turbiditasnya dengan
turibidimeter pada waktu 5 ± 0,5 menit.
Catat serapanya atau turbiditasnya
Perhitungan
Kadar sulfat (mg SO42-/L) = C x f

Keterangan :
C adalah kadar sulfat yang diperoleh dari kurva
kalibrasi, dinyatakan dalam miligram per liter (mg/L);
f adalah faktor pengenceran

Anda mungkin juga menyukai