x = 398,5 ppm
e. Perhitungan
Berat sampel seluruhnya 3,3 gram.
Sampel dibagi 3 bagian, yang digunakan sebanyak 1,1 gram
y = 0.0061x + 0.0341
R = 0.9965
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0 50 100 150
Series1
Linear (Series1)
F. Pembahasan
Pada praktikum kali yaitu menetapkan kadar sampel yang berbentuk
serbuk yang berisi analit dan matriks. Analit yang akan dianalisis kadarnya
adalah asam benzoat.
Sebelum dilakukan penentuan kadar terlebih dahulu dilakukan
isolasi terhadap sampel tersebut, yang bertujuan untuk memsisahkan analit
dari zat-zat pengganggu atau matriks. Metode ekstraksi yang dilakukan
yaitu ekstraksi padat-cair. Ekstraksi padat-cair dilakuakn dengan cara
sentrifugasi untuk menghilangkan partikulat. Sampel asam benzoat berupa
serbuk putih ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui bobot awal,
penimbangan ini sangat berpengaruh terhadap perhitungan kadar nanti
setelah dilakukan nya proses penentuan absorbansi pada spektrofotometri,
setelah itu sampel dibagi 3 bagian agar bila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan dapat diulang kembali karena masih memiliki cadangan sampel.
Sampel dimasukkan kedalam tabung sentrifugasi kemudian ditambahkan
dengan methanol sebagai pelarut untuk asam benzoat tersebut. Dipilih
pemisahan memakai alat sentrifugasi karena pada saat pemisahan dengan
menggunakan alat ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari pada
menggunakan alat lain. Dilakukan uji kualitatif pada saat selesai sentifugasi,
hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui apakah setelah beberapa kali
sentrifugasi apakah asam benzoat masih terdapat atau tidak. Setelah
beberapa kali sentrifugasi, larutan hasil tiap-tiap sentrifugasi disatukan dan
di add dengan methanol sebanyak 100 ml dalam labu ukur. Kemudian
sampel siap untuk dianalisis kadarnya dengan alat spektrofotometri.
Kadar asam benzoat dapat diketahui dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Karena pada struktur asam benzoat terdapat
ikatan rangkap terkonjugasi. Pembuatan stok baku pembanding asam
benzoat sebanyak 500 ppm. Hal ini dilakukan untuk mengetahui absorban
dari larutan stok tersebut, apabila lebih dari rentang 0,8 nm 0,2 nm harus
di encerkan untuk mendapatkan absorbansi di rentang tersebut. Didapat
konsentrasi untuk rentang tersebut sebanyak 50 ppm, 60 ppm, 70 ppm, 80
ppm, 90 ppm, dan 100 ppm, pada panjang gelombang 200-400 nm. Panjang
gelombang analisis yang dipilih adalah 271 nm, karena pada panjang
gelombang tersebut, asam benzoat memberi puncak yang baik. kemudian
dilakukan analisis untuk membuat kurva kalibrasi dan untuk mengetahui
absorban sampel, didapat absoban sampel sebesar 2,422. Dari kurva standar
antara absorbansi terhadap konsentrasi diperoleh persamaan garis linier
yang merupakan hubungan antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (x)
larutan standar sebagai berikut : y = 0.006x + 0.034 dengan nilai R sebesar
0.996. Hal ini menyatakan bahwa kurva kalibrasi memiliki keakuratan
dalam penentuan konsentrasi sebesar 99 %.
Untuk penentuan kadar asam benzoat dalam sampel dilakukan
pengukuran absorbansi larutan sampel. Konsentrasi (x) asam benzoat dalam
sampel diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai absorbansi larutan
sampel terhadap (y) yaitu 2,422 pada persamaan y = 0.006x + 0.034.
Sehingga didapat nilai x sebesar 398,5 ppm dan persen analit yang didapat
adalah 3,623%.
G. Kesimpulan
Kadar Asam benzoat pada sampel berbentuk sediaan serbuk yang diteliti
adalah 3,623%.
H. Daftar Pustaka
Brittain, Harry G. 1999. Analytical Profiles of Drug and Excipients Volume
26. Amerika : ACADEMIC PRESS
Day, R.A., Jr, 1991, KIMIA ANALISIS KUANTITATIF. Penerbit :
Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall International
Eka. 2007. Metode Analisa Kimia-Spektrofotometri. Gramedia: Jakarta.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.
Nielsen, S. Suzanne. 1998. Food analysis, Maryland. Penerbit : Aspen Publ.
Prof. Clarke, E.G.C. 2005. Clarke's Analysis of Drugs and Poisons Thitd
Edition. Pharmaceuticals Press.
Prof. DR.Ibnu Gholib Ganjar.2012.Analisa Obat secara Spektrofotometri
dan Kromatografi.Pustaka pelajar;Yogyakarta.