Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI ANALISIS II


TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT
(ASAM BENZOAT)






Oleh :
Farmasi 3B
Damas Anjar Purnama (31111064)
Ihsan Nurihsan (31111079)



PRODI S1 FARMASI
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya
2014


A. Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan untuk menganalisa panjang gelombang,
absorban, dan kadar asam benzoat dalam sampel menggunakan
spektrofotometri UV-Vis.

B. Dasar Teori
Asam monohidroksi benzoat bisa terdapat sebagai isomer orto, meta
dan para. Isomer orto adalah asam salisilat dan turunan-turunannya misalnya
natrium salisilat, ester dari gugus karboksilnya seperti metil salisilat, dan
ester dari gugus hidroksinya seperti asetosal. Sebagai contoh turunan isomer
para adalah nipasol dan nipagin. Sedangkan isomer meta dan turunannya
hampir tidak digunakan dalam farmasi.
Analisis asam hidroksi benzoat dapat menggunakan metode :
1. Metode asidi alkalimetri :
a. Titrasi langsung terhadap asam bebas.
b. Titrasi langsung terhadap garam asam hidroksi benzoat pada sistem
dua fase.
c. Penetapan ester asam hidroksi benzoat dengan hidrolisis dan titrasi
kembali.
2. Metode bromometri.
3. Metode iodometri.
4. Metode titrasi bebas air.
5. Metode spektrofotometri :
a. Spektrofotometri uv.
b. Spektrofotometri sinar tampak.
6. Metode spektrofotometri derivatif.
7. Metode kromatografi :
a. Kromatografi cair kinerja tinggi.
b. Kromatografi gas.
Asam benzoat, C
7
H
6
O
2
(atau C
6
H
5
COOH), adalah padatan kristal
berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling
sederhana. Senyawa ini larut dalam air panas, etanol dan methanol. Nama
asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu
merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta
garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat
adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia
lainnya.
Struktur kimia asam benzoat:

Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial
toluena dengan oksigen. Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan
naftenat. Proses ini menggunakan bahan-bahan baku yang murah,
menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai ramah
lingkungan.
Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam
saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena
tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan tersebut untuk
mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang
telah dibuka dari kemasannya.
Pembatasan penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi
keracunan. Konsumsi yang berlebihan dari asam benzoat dalam suatu bahan
makanan tidak dianjurkan karena jumlah zat pengawet yang masuk ke
dalam tubuh akan bertambah dengan semakin banyak dan seringnya
mengkonsumsi. Lebih-lebih lagi jika dibarengi dengan konsumsi makanan
awetan lain yang mengandung asam benzoat.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spectrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
Prinsip Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer.
Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka
sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian
lagi akan dipancarkan..
Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan pelarut
yang digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai
elekron bebas, seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus
auksokrom pada gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita
absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar (bathokromik)
yang disertai dengan peningkatan intensitas (hyperkromik).
Bagian-bagian Spektrofotometer UV-Vis
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi
yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada
spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram)
Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak.
Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki
panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya
berupa garis lengkung.
b. Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum
energy radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel
yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis
menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang
gelombang tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar
mungkin supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi
polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi.
Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang
sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat
digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi
yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga
diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya
yang diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan
panjang gelombang yang dipilih.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet
merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan
dianalisis. Pada spektrofotometer double beam, terdapat dua tempat
kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai tempat untuk menaruh sampel,
sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko. Sementara pada
spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.
Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
a. Permukaannya harus sejajar secara optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan
c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e. Bentuknya sederhana
Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer.
Umumnya pada pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang
terbuat dari bahan kuarsa atau plexiglass. Kuvet kaca tidak dapat
mengabsorbsi sinar uv, sehingga tidak digunakan pada saat pengukuran
di daerah UV. Oleh karena itu, bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah
panjang gelombang yang digunakan. Gunanya agar dapat melewatkan
daerah panjang gelombang yang digunakan.
UV : fused silika, kuarsa
Visible : gelas biasa, silika atau plastik
IR : KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar
kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam
rekorder dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader
(komputer).
Syarat-syarat ideal sebuah detector adalah :
Mempunyai kepekaan tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang
Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi
Sinyal listrik ayng dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi
5. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik,
menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.

C. Alat dan Bahan
Alat :
Spektrofotometer uv-vis
Beaker glass
Kaca arloji
Pipet tetes
Labu ukur
Bahan :
Pro analisis asam benzoate
Sampel (asam benzoate)
Methanol
Dietil eter
NaOH
D. Prosedur
Isolasi Sampel

Timbang sampel
Catat berat sampel
Bagi sampel menjadi 3 bagian sama
besar
Masukkan 1 bagian kedalam tabung
sentrifugasi, lalu kocok dan bagian
lain sebagai cadangan
Lakukan Sentrifugasi selama 5 menit
pada kecepatan 2000 RPM
Setelah selesai, ambil beberapa tetes
larutan, kemudial lakukan uji
kualitatif dan sisa nya dipisahkan
Bila masih memberikan hasil positif
saat uji kualitatif lakukan kembali
sentrifugasi dan uji kualitatif kembali
Setelah beberapa kali sentrifugasi
dan kemudian di uji kualitatif
memberikan hasil negatif pisahkan
Kemudian satukan dengan hasil
sentrifugasi yang sebelum nya dan di
ad 100 ml pelarut
Spektrofotometri UV-Vis


Siapkan bahan dan
pembanding
Lakukan pengenceran pada sampel dan
pembanding karena terlalu pekat
sehingga akan mempengaruhi panjang
gelombang dan nilai absorbans
Operasikan
spektrofotometer sesuai
dengan petunjuk alat
Netralkan alat spektrofotometer
dengan larutan blanko menjadi nol
dan tentukan panjang gelombang
maksimum
Ambil larutan
standar kemudian
masukan kedalam
kuvet
Ukur absorbans dari
larutan pembanding
Ukur absorbans
dari sampel
Buat grafik hubungan panjang gelombang dan absorbans
Hitung kadar sampel
E. Data Hasil Praktikum
a. Grafik Spektrum dan Tabel Absorbansi Larutan Standar


b. Tabel Data Absorbansi





c. Kurva Kalibrasi
No.
Konsentrasi
(ppm) Absorban
1 50 0.340
2 60 0.402
3 70 0.453
4 80 0.522
5 90 0.571
6 100 0.650


d. Regresi Linier
absorbansi sampel = 2,422
2,422 = 0,006x + 0,034


x = 398,5 ppm
e. Perhitungan
Berat sampel seluruhnya 3,3 gram.
Sampel dibagi 3 bagian, yang digunakan sebanyak 1,1 gram

















y = 0.0061x + 0.0341
R = 0.9965
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0 50 100 150
Series1
Linear (Series1)
F. Pembahasan
Pada praktikum kali yaitu menetapkan kadar sampel yang berbentuk
serbuk yang berisi analit dan matriks. Analit yang akan dianalisis kadarnya
adalah asam benzoat.
Sebelum dilakukan penentuan kadar terlebih dahulu dilakukan
isolasi terhadap sampel tersebut, yang bertujuan untuk memsisahkan analit
dari zat-zat pengganggu atau matriks. Metode ekstraksi yang dilakukan
yaitu ekstraksi padat-cair. Ekstraksi padat-cair dilakuakn dengan cara
sentrifugasi untuk menghilangkan partikulat. Sampel asam benzoat berupa
serbuk putih ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui bobot awal,
penimbangan ini sangat berpengaruh terhadap perhitungan kadar nanti
setelah dilakukan nya proses penentuan absorbansi pada spektrofotometri,
setelah itu sampel dibagi 3 bagian agar bila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan dapat diulang kembali karena masih memiliki cadangan sampel.
Sampel dimasukkan kedalam tabung sentrifugasi kemudian ditambahkan
dengan methanol sebagai pelarut untuk asam benzoat tersebut. Dipilih
pemisahan memakai alat sentrifugasi karena pada saat pemisahan dengan
menggunakan alat ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari pada
menggunakan alat lain. Dilakukan uji kualitatif pada saat selesai sentifugasi,
hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui apakah setelah beberapa kali
sentrifugasi apakah asam benzoat masih terdapat atau tidak. Setelah
beberapa kali sentrifugasi, larutan hasil tiap-tiap sentrifugasi disatukan dan
di add dengan methanol sebanyak 100 ml dalam labu ukur. Kemudian
sampel siap untuk dianalisis kadarnya dengan alat spektrofotometri.
Kadar asam benzoat dapat diketahui dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Karena pada struktur asam benzoat terdapat
ikatan rangkap terkonjugasi. Pembuatan stok baku pembanding asam
benzoat sebanyak 500 ppm. Hal ini dilakukan untuk mengetahui absorban
dari larutan stok tersebut, apabila lebih dari rentang 0,8 nm 0,2 nm harus
di encerkan untuk mendapatkan absorbansi di rentang tersebut. Didapat
konsentrasi untuk rentang tersebut sebanyak 50 ppm, 60 ppm, 70 ppm, 80
ppm, 90 ppm, dan 100 ppm, pada panjang gelombang 200-400 nm. Panjang
gelombang analisis yang dipilih adalah 271 nm, karena pada panjang
gelombang tersebut, asam benzoat memberi puncak yang baik. kemudian
dilakukan analisis untuk membuat kurva kalibrasi dan untuk mengetahui
absorban sampel, didapat absoban sampel sebesar 2,422. Dari kurva standar
antara absorbansi terhadap konsentrasi diperoleh persamaan garis linier
yang merupakan hubungan antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (x)
larutan standar sebagai berikut : y = 0.006x + 0.034 dengan nilai R sebesar
0.996. Hal ini menyatakan bahwa kurva kalibrasi memiliki keakuratan
dalam penentuan konsentrasi sebesar 99 %.
Untuk penentuan kadar asam benzoat dalam sampel dilakukan
pengukuran absorbansi larutan sampel. Konsentrasi (x) asam benzoat dalam
sampel diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai absorbansi larutan
sampel terhadap (y) yaitu 2,422 pada persamaan y = 0.006x + 0.034.
Sehingga didapat nilai x sebesar 398,5 ppm dan persen analit yang didapat
adalah 3,623%.

G. Kesimpulan
Kadar Asam benzoat pada sampel berbentuk sediaan serbuk yang diteliti
adalah 3,623%.

H. Daftar Pustaka
Brittain, Harry G. 1999. Analytical Profiles of Drug and Excipients Volume
26. Amerika : ACADEMIC PRESS
Day, R.A., Jr, 1991, KIMIA ANALISIS KUANTITATIF. Penerbit :
Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall International
Eka. 2007. Metode Analisa Kimia-Spektrofotometri. Gramedia: Jakarta.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.
Nielsen, S. Suzanne. 1998. Food analysis, Maryland. Penerbit : Aspen Publ.
Prof. Clarke, E.G.C. 2005. Clarke's Analysis of Drugs and Poisons Thitd
Edition. Pharmaceuticals Press.
Prof. DR.Ibnu Gholib Ganjar.2012.Analisa Obat secara Spektrofotometri
dan Kromatografi.Pustaka pelajar;Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai