TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dirjen POM (2006) bahan baku adalah setiap bahan atau bahan
campuran bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi dan apabila
digunakan dalam pembuatan obat menjadi zat aktif obat tersebut atau bahan baku
adalah bahan yang ditujukan untuk menghasilkan khasiat farmakologi atau efek
dehdydrator, pengering gas dan pengikat CO2 pada cerobong asap. CaO
mampu mengikat air pada etanol karena bersifat dehdydrator sehingga dapat
Kalsium oksida (CaO) secara umum dikenal sebagai kapur mentah atau
kapur bakar, adalah senyawa kimia yang digunakan secara luas. Kalsium oksida
merupakan kristal basa, kaustik, zat padat putih pada suhu kamar. Istilahyang luas
dan besi mendominasi, seperti batu gamping.Sebaliknya, kapurmentah khusus berlaku untuk
turunan kimia (kalsium hidroksida, yang mana kapur mentah anhidrida basa)
3
2.3 Pembuatan Kalsium Oksida
seperti batu gamping (limestone), atau cangkang kerang (atau cangkang molluska
kapur bakar (lime kiln). Hal ini dilakukan dengan memanaskan material ini di atas
825 °C (1.517 °F), sebuah proses yang disebut kalsinasi atau pembakaran-kapur,
Kapur ini tidak stabil dan, ketika didinginkan, secara spontan akan bereaksi
dengan CO2 dari udara sampai, setelah cukup waktu, itu akan benar-benar diubah
kembali menjadi kalsium karbonat kecuali dipuaskan dengan air untuk ditetapkan
Produksi tahunan kapur mentah di seluruh dunia sekitar 283 juta metrik
ton.Cina sejauh ini adalah produsen terbesar di dunia, dengan total sekitar 170 juta
ton per tahun.Amerika Serikat adalah yang terbesar berikutnya, dengan sekitar 20
a. Sifat Fisis :
4
Specific gravity : 3,32
b. Sifat Kimia :
Reaksi :
Reaksi :
2.4.1 Kalsium
lebih atau sekitar 1,0 – 1,4 kg.Dimana 99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu
sisanya 1% ada pada cairan tubuh dan aliran darah.Walaupun sangat sedikit, sisa
1% ini sebenarnya berperan penting dalam transmisi sistem saraf, konstraksi otot,
memiliki peran penting dalam pengaturan tekanan darah dengan cara membantu
konstraksi otot-otot pada dinding pembuluh darah serta memberi sinyal untuk
5
Kelebihan kalsium juga dapat menyebabkan penyakit seperti kalsifikasi
kerusakan ginjal, penurunan peyerapan mineral yang lain delain kalsium, dan
kanker prostat sedangkan kekurangan kalsium dapat terjadi nyeri pada otot dan
persendian, tulang keropos, kekebalan tubuh menurun, daya ingat lemah, dan
pembentukan senyawa kompleks yang larut, yang berasl dari reaksi ion logam
dengan zat pembentuk kompleks ligan. Titran ini biasanya menggunakan garam
kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation (ion logam) dan pH dari
larutan, oleh sebab itu titrasi harus dilakukan tirasi harus dilakukan pada pH
tertentu untuk menetapkan titik akhir digunakan indikator logam, yaitu indikator
yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan logam. Ikatan indikator dengan
ion logam harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks antara indikator dan ion
6
2.5.1 Jenis- Jenis Titrasi Kompleksometri
1.Titrasi Langsung
Larutan ion logam diatur pHnya sesuai dengan kestabilannya dan indikator
lagi indikator logam dan kemudian langsung dititrasi dengan larutan baku
indikator untuk diikat sebagai MY(n-4)+. Kalau titrasi digunakan dalam suasana
adalah asam hidroksik karboksilat seperti asam sitrat, asam tartrat, atau asam
kelebihan Na2EDTA dititrasi kembali dengan larutan baku ion lain, titik akhir
titrasi di akhiri dengan perubahan warna, hal mana akan nyata dari timbulnya
Titrasi tidak langsung terutama dilakukan untuk ion logam yang bereraksi
lambat dengan Na2EDTA atau tidak adanya indikator logam yang sesuai apabila
titrasi dilakukan secara langsung dan apabila ikatan antara ion logam dan
indikator sangat kuat dan fungsi indikator terganggu. Contoh titrasi kembali
7
3.Titrasi Subsitusi
Titrasi ini dilakukan untuk ion logam yang tidak dapat bereaksi indikator
logam atau ion logam yang membentuk kompleks EDTA yang lebih stabil
dibandingkan dengan ion logam, magnesium dan kalsium.Ion logam ini dapat
dengan kompleks Mg2+ atau Zn2+ EDTA, dalam larutan jika kation ini
Kompleks EDTA dengan ion logam bivalen stabil dalam suasana alkali
atau sedikit asam.Sedangkan ion tri dan tetravalen dalam suasana asam.Kestabilan
terhadap pH dari ion logam-EDTA dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Agar stabilasi kompleks tetap terjaga maka titrasi harus dilakukan pada pH
penyangga.Pentiter yang dipakai untuk penetapan kadar ion logam adalah larutan
8
jadi Na2EDTA yang dibuat adalah larutan baku sekunder, oleh karena itu
EDTA sukar larut dalam air maka yang dipakai adalah garam
bebas, enam belas berasal dari delapan oksigen dan dua pasang dari nitrogen.Yang
pasang berasal dari oksigen karboksilat san dua pasang berasal dari nitrogen.Oleh
2007).
b. Dapat bereaksi hampr dengan setiap ion logam dari sistem periodik.
dinatrium EDTA, maka 1 grol = 1 grek. Oleh karena itu BM = BE, jadi Molaritas
= Normalitas.
9
Indikator logam yaitu zat warna yang dengan logam tertentu dapat
keadaan bebas.Untuk mendapatkan titik akhir yang tajam dan tepat, pH indikator
logam pada titik ekuivalen titrasi ion logam dengan EDTA. Sebaliknya pada range
dengan cepat, dengan demikian titik akhir titrasi tidak terlewati (Alamsyah, 2007).
reaksi pengusiran.
4. Warna yang terjadi harus spesifik, selektif dan tajam dimana warna
indikator dalam, keadaan bebas dan terikat dalam ion logam harus berbeda
jelas.
5. Indikator harus sensitif terhadap ion logam, perubahan warna harus terjadi
tiron, ditizon, EBT (Erio Chrom Black T), calmagite, murexid, kalkon, dan biru
10