REKRISTALISASI
Pengotor yang ada pada kristal terdiri dari dua katagori, yaitu pengotor
yang ada pada permukaan kristal dan pengotor yang ada di dalam kristal. Pengotor
yang ada pada permukaan Kristal berasal dari larutan induk yang terbawa pada
permukaankristal pada saat proses pemisahan padatan dari larutan induknya
(retention liquid ).Pengotor pada permukaan kristalini dapat dipisahkan hanya
dengan pencucian.Cairan yang digunakan untuk mencuci harus mempunyai sifat
dapat melarutkan pengotor tetapi tidak melarutkan padatan kristal. Salah satu
cairan yang memenuhi sifat diatas adalah larutan jenuh dari bahan kristal yang akan
dicuci, namun dapa juga dipakai pelarut pada umumnya yang memenuhi krteria
tersebut. Salah satu cara untuk menghilangkan pengotor yang ada di dalam kristal
adalah dengan jalan rekristalisasi, yaitu dengan melarutkan kristal tersebut
kemudian mengkristalkannya kembali. Salah satu kelebihan proses kristalisasi
dibandingkan dengan proses pemisahan yang lain adalah bahwa pengotor hanya
bisa terbawa dalamkristal jika terorientasi secara bagus dalam kisi Kristal
(Sulistyaningsih, 2010).
ALAT
1. Gelas Kimia 50 mL 3 Buah
2. Neraca Digital 1 Buah
3. Batang Pengaduk 3 Buah
4. Spatula 2 Buah
5. Kaca Arloji 3 Buah
6. Cawan Penguap 1 Buah
7. Erlenmeyer 3 Buah
8. Oven 1 Buah
9. Coroong 3 Buah
10. Lumpang & Alu 1 Buah
11. Gelas Ukur 100 mL & 50 mL
12. Penangas Listrik 1 buah
BAHAN
1. Aquades
2. Kertas Saring
3. Etanol
4. Padatan CuSO4.5H2O
5. Padatan (NH4)2SO4
6. Larutan Amoniak Pekat
7. Aluminium Foil
8. Tissue
IV. Prosedur Kerja
No Perlakuan Hasil
1 Menimbang padatan CuSO4.5H2O 2 gram
2 2gr CuSO4.5H2O + aquades panas sedikit Larutan bewarna biru
demi sedikit + didiamkan selama 7 hari
3 Berat kristal 0,37 gram
No Perlakuan Hasil
1 Menimbang padatan CuSO4.5H2O 19,96 gram
2 Menimbang padatan (NH4)2SO4 10,57 gram
3 Padatan CuSO4.5H2O + padatan (NH4)2SO4 + Larutan bewarna biru
60 mL aquades dan larut
4 Didiamkan selama 7 hari Larutan bewarna biru
dan Terbentuk endapan
5 Berat kristal 13 gram
No perlakuan Hasil
1 22,5 Ml NH3 + 15 Ml +15 gr CuSO4.5H2O + Hangat dan larutan
22,5 ml etanol bewarna biru
2 Didiamkan selama 7 hari Terdapat endapan dan
larutan bewarna biru
keunguan
3 Berat kristal 7,22 gram
VI. Perhitungan
Ditanya :
% Rendemen = ?
Penyelesaian
0,37 gr
= x 100 %
2 gr
= 18,5%
Diketahui :
Ditanya :
a. Massa teoritis = ?
b. % Rendemen = ?
Penyelesaian
a. Massa teoritis
= 23,32 gram
b. % Rendemen
massa hasil percobaan
% rendemen = x 100 %
massa sampel
13 gr
= x 100 %
23,32 gr
= 0,56 x 100%
= 56%
Diketahui :
Mr NH3 = 17 gr/mol
Massa CuSO4.5H2O = 15 gr
Ditanya :
a. Massa teoritis = ?
b. % Rendemen = ?
Penyelesaian
massa
n CuSO4.5H2O=
Mr
15 gr
=
249,5 gr /mol
= 0,3 mol
= 20,46 gr
massa
n NH3 =
Mr
20,46 gr
=
17 gr /mol
= 1,2 mol
Setimbang : - - 0, 3 mol
a. Massa teoritis
= 62,55 gram
b. % Rendemen
massa hasil percobaan
% rendemen = x 100 %
massa sampel
7,22 gr
= x 100 %
62,55 gr
= 0,115 x 100%
= 11,5%
VII. Reaksi-reaksi
Garam Biasa
Garam Rangkap
Garam Kompleks
Prinsip dasar dari rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang
akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya. Prinsip kerja
dari rekristalisasi yaitu pemurnian suatu senyawa dapat dilakukan melalui proses
rekristalisasi dengan melalui tahap penimbangan dan pelarutan kemudian
pemanasan, penyaringan, serta penimbangan kembali (Staf Pengajar Kimia
Anorganik Fisik, 2021).