Anda di halaman 1dari 6

Nama Kelompok : Silvi Rahmawati (1503076017)

Dosi Nurul Hikmah (1503076037)

Ariny Zaqiyah (1503076046)

Moh. Nur Irfan Maulana (1503076054)

Khafitri Lestari (1503076056)

PERCOBAAN

FRACTIONAL CRYSTALLIZATION

A. Tujuan
1. Siswa dapat memisahkan campuran K2Cr2O7 dan NaCl dari suatu larutan
B. Dasar teori
Keberadaan zat murni bagi kehidupan sangatlah penting, tetapi di bumi jarang
terdapat materi dalam keadaan murni, kebanyakan materi ada dalam bentuk campuran.
Contohnya air yang di dalamnya terdiri dari berbagai zat tercampur di dalamnya seperti
garam. Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat
berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap
mempertahankan sifat-sifatnya aslinya. Sifat-sifat campuran :
1. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
2. Mempunyai sifat zat asalnya.
3. Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
4. Komposisinya tidak tetap. (Ralph H Ptrucci,1996)
Dalam kehidupan sehari – hari banyak kita jumpai campuran, misalnya air sunga
tenah udara makanan, minuman dan lain – lain campuran dibagi menjadi dua yaitu,
campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah penggabungan 2
zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1
fasa. Sedangkan campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara 2 zat
tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak
sama diberbagai bagian bejana. (Syukri S,1999).
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara
fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu komponen atau
lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan. Cara atau teknik pemisahan
campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung
didalamnya.
Pada paktikum kali ini akan dilakukan pemisahan kimia dengan cara faksinasi
kristalisasi, Teknik fraksinasi kristalisasi digunakan oleh kimiawan untuk memisahkan
campuran zat terlarut (garam) dalam pelarut ke dalam komponen yang dimurnikan
(garam). Pemisahan memanfaatkan sifat dari variasi kelarutan garam yang berbeda dalam
pelarut yang diberikan dengan suhu. Larutan yang mengandung campuran diuapkan
sampai zat terlarut (garam) terkristalisasi habis .praktikum menggunakan sampel yang
mengandung kalium dikromat (K2Cr2O7) dan natrium klorida (NaCl), keduanya
merupakan zat ion yang larut dalam air, dengan berbagai kelarutan pada suhu yang
berbeda. Natrium Klorida menunjukkan sedikit perubahan kelarutan antara kisaran 0 ° C
hingga 100 ° C, sementara kelarutan potassium dichromate meningkat 16 kali lipat pada
rentang temperatur yang sama. Berdasarkan sifat tersebut maka dapat digunakan untuk
memisahkan campuran dua garam dari suatu larutan.

C. Alat dan bahan


Alat: Bahan:
1. Gelas beker 100 ml 1. NaCl
2. Gelas beker 600 ml 2. K2Cr2O7
3. Erlenmeyer 100 ml 3. Aquades
4. Buchner funnel 4. Air es
5. Termometer
6. Pemanas bunsen
7. Pengaduk
D. Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan dari 2 Garam

60 ml aquades

Gelas beker 100 ml

Ditambahkan sampel 12 gram Sodium Chloride (NaCl) dan


sampel 15 gram Potassium dichromate (K2Cr2O7) dan
diaduk..

Larutan Campuran

300 ml air es

Gelas beker 600 ml

Ditempatkan gelas 100 ml yang berisi campuran


Didinginkan hingga semua potassium dichromate (K2Cr2O7)
keluar dari larutan (0 ° C) sehingga menghasilkan endapan
Dipisahkankan potassium dichromate (K2Cr2O7) dari larutan
dengan menyiapkan labu erlenmeyer 100 ml dan kemudian
meletakan corong buchner di atasnya
Dituangkan larutan dari gelas ke dalam labu penyaringan
dengan corong buchner, sampai gelas kimia kosong.
Untuk menghapus sampel dari filter, klik kanan erlenmeyer
yang terdapat buchner. Hilangkan tanda bunchner funnel.
Kali ini sebuah kotak dialog akan muncul menunjukkan
adanya solid dalam filter. Pilih place solid into new
container dan pilih tempat yang ada di opsi.
Dihitung jumlah massa dengan Klik kanan dan pilih show
weight.
Dipisahkan natrium klorida dari larutan dengan memanaskan
larutan hingga mendidih hingga larutan habis.
Dihitung jumlah massa dengan Klik kanan dan pilih show
weight.

Massa Garam
E. Hasil Pengamatan
Pengamatan Massa
K2Cr2O7 yang terbentuk 11,9 gram
NaCl yang terbentuk 12 gram
K2Cr2O7 yang terbentuk dalam larutan sisa 3,05 gram

F. Analisis Data
Diketahui : NaCl = 12 gram
K2Cr2O7 = 15 gram
Massa keseluruhan = 27 gram
Massa NaCl (ii) = 15,05 gram
Massa K2Cr2O7 (ii) = 11,9 gram
1. Mencari massa zat pengotor
a. NaCl = massa keseluruhan – massa NaCl akhir
= 27-15,05
= 11,95
b. K2Cr2O7 = massa keseluruhan – massa K2Cr2O7 akhir
= 27-11,9
= 15,1
2. Mencari persentase kemurnian masing-masing garam
a. persentase kemurnian NaCl
15,05
x 100% = 55%
27
b. persentase kemurnian K2Cr2O7
11,9
x 100% = 44%
27

G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk memisahkan campuran K2Cr2O7 dan NaCl
dari suatu larutan. Dibuat dengan cara mereaksikan 15 gram garam kalium dikromat
(K2Cr2O7 ) dengan 12 gram garam natrium korida (NaCl) yang dilarutkan kedalam air.
K2Cr2O7 (s) + H2O (l) K2Cr2O7 (aq) + H2O (l)
NaCl (s) + H2O (l) NaCl (aq) + H2O (l)

Setelah itu larutan didinginkan dengan water batch yang berisi 300 mL air es hingga
suhu 00C hal ini bertujuan untuk mengkristalkan kembali garam K2Cr2O7 yang telah
dilarutkan agar memudahkan pemisahan. Proses-proses tersebut dilakukan untuk
memurnikan garam kalium dikromat (K2Cr2O7) dan natrium klorida (NaCl) berdasarkan
sifat kelarutannya terhadap suhu. NaCl memiliki kelarutan 40 g/100 g H2O sedangkan
K2Cr2O7 memiliki kelarutan 80 g/ g/100 g H2O. Maka dari itu kedua senyawa dapat
dipisahkan dengan cara pengaturan temperatur.
1. Senyawa K2Cr2O7 lebih reaktif terhadap suhu, dlihat dari percobaan yang dilakukan
ketika larutan sama-sama dipanaskan kedua garam sama-larut kemudian saat larutan
dimasukkan kedalam gelas beker berisi es dan di tunggu sampai larutan memiliki suhu
0º kemudian terlihat bahwa garam K2Cr2O7 kembali membektuk solid, sedangkan NaCl
masih berbentuk larutan. Maka dari itu K2Cr2O7 dapat dipisahkan dengan corong
bernner dan di timbang hasil garamnya yaitu sberat 11,9 gram. Sedangkan untuk
mengetahui massa NaCl maka sisa larutan tersebut dipanaskan sampai kandungan H2O
menghilang atau beratnya menjadi konstan, dan diketahui kadar NaCl adalah 12 gram.
Dalam percobaan garam K2Cr2O7 dan NaCl masih sedikit bercampur sehingga masih
terdapat sisa K2Cr2O7 dalam larutan yaitu seberat 3,05 gram. Ketidak maksimalan
pemisahan terjadi dikarenkan pengaturan suhu kurang maksimal, dikatehui bahwa jika
suhu diturunkan menjadi -60C maka garam K2Cr2O7 akan benar-benar berubah menjadi
solid. Kemurnian kristal NaCl 55% dan K2Cr2O7 44% Sehingga terdapat 1 % garam
yang belum murni atau masih bercampur dengan pengotor.

Pada percobaan ini yaitu pemurnian garam NaCl, Maka garam K2Cr2O7 adalah sebagai
pengotor, dan pada pemurnian garam K2Cr2O7, Maka garam NaCl adalah sebagai
pengotor. Pada kenyataannya biasanya hanya satu garam saja yang dimurnikan.
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan antara lain:
2. Pemurnian garam dapat dilakukan dengan cara Fraksinasi Kristalisasi dengan
memafaatkan sifat kelarutan zat.
3. Kelarutan K2Cr2O7 lebih tinggi dari pada NaCl.
4. Banyaknya garam K2Cr2O7 murni (11,9 gram) dan sisanya NaCl (12 gram) bercampur
dengan garam K2Cr2O7 (3,05 gram).
5. Kemurnian kristal NaCl 55% dan K2Cr2O7 44%

Daftar Pustaka
Petrucci,Ralph.1987. Kimia dasar prinsip dan terapan modern. Jakarta: Erlangga
S,Syukri.1999. Kimia dasar 1. Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai