NIM : 25321911
Mata Kuliah : Laboratorium Lingkungan
Tugas : Resume Analisis Gravimteri, Volumetri, dan Colorimetri
berat A
% A= ×100 %
berat sampel
Ar atau Mr yang dicari
faktor gravimetri=
Mr Endapan yang ditimbang
A = Analit
P = Endapan
Alat-Alat Gravimetri
1. Kurs
Terbuat dari porselen atau platina, memiliki bentuk dan ukuran
bermacam- macam. Kedunaan krus yaitu untuk memijarkan zat.
2. Desikator
Berupa bejana/wadah yang digunakan untuk mengkondisikan benda
(analit/cawan) dengan lingkuna atmosfer yangterkendali. Bahan
desikator umumnya terbuat dari gelas dengan ukuran yang bermacam-
macam. Di dalam desikator di simpanzat pengering untuk menyerap uap
air agar kondisi terkendali,. Biasanya zat pengering yang digunkana
berupa silica gel, H2SO4 pekat, CaO.
3. Timbangan Analitik
Timbangan analitik harus memiliki akurasi setidaknya 0.01 hingga 1 mg ,
tergantung dengan prosesdur yang diacu. Karena timbangan ini
digunakan untuk meninmbang dengan kecermatan yang tinggi makan
kebersihan dari timbangan ini harus di jaga karena dapat mempengaruhii
bobot material yang akan ditimbang.
Berat Kontsan
Semua pengukuran dengan gravimetri menggunakan crucible atau kaca
timbang.
Sebelum dilakukan analisa ada beberpa prosedur yang harus dilakukan untuk
menentukan berat kontsan :
1. Seluruh crucible/kaca timbang di cuci untuk mengilangkan pengotor.
2. Kemudain dikeringngkan untuk menghilngakan air dan kelembapan pada
suhu 103oC atau 180oC untuk penentuan total solid dan 550oC bila wadah
berbahan porselen.
3. Setelah itu dimasukan kedalam desikaotr hingga mencapai suhu
ruangan 25oC.
4. Kemudian wadah tersebut ditimbang.
5. Langkah no. 2 dan 3 di ulangi kembali hingga mendapatkan berat
kontsan dari wadah tersebut.
6. Untuk wadah dengan berat 25 gram maka tingkat ketelitian nya ±0.0002
untuk setiap kali menimbang (wadah yang sama).
7. Sedangkan untuk wadah yg lebih berat dari 25 gram maka tingkat
ketelitian penimbangnnya tidak boleh lebih dari ± 0.0005 gram.
Secara teoritis, prinsip-prinsip yang ditetapkan ini untuk mendapatkan berat
tara dari hasil pengurangan jumlah massa total (wadah + sample) dengan
wadahnya.
Analisis Volumetri Anlisisis volumetri adalah analasis kuantitatif yang dilakukan dengan jalan
mengukur volume suatu larutan standar yang bereaksi langsung dengan
larutan yang dianalisis.
Larutan standar adalah larutan yang telah diketahui dengan teliti dan dipakai
sebagi larutan pembanding untuk menghitung kadar larutan lain.
Untuk melakukan analisis ini maka diperlukan ;
1. Peralatan untuk mengukur sampel secara akurat, baik timbangan
analitik atau alat gelas volumetri/ labu ukr.
2. Larutan standar yang cocok.
3. Indikator yang menunjukan titik akhir stokiometri telah tercapai.
4. Kehati-hatian dalam menggunakan buret terkalibraasi untuk penentuan
titik stokiometri.
Metode ini biasa digunakan untuk penentuan oksigen terlarut, BOD, COD,
dan klorida.
Normalitas larutan
Normalitas ialah sebuah besaran yang menyatakan jumlah mol ekivalen zat
terlarut dalam tiap satuan volume larutan.
Rumusnya
FW
Berat ekivalen=
Z
N=M ÷ Z
N = normalitas
FW = berat molekul
M = molaritas
Z = banyaknya ion H+ atau OH-
Standar Primer
Standar primer biasanya adalah garam atau garam asam dengan kemurnian
tinggi yang dapat dikeringkan pada suhu tertentu, tidak mudah terurai dan
dapat ditimbang dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Contohnya : natrium karbonat, asam kalum ftalat (digunakan untuk
menstandarisasi larutan asam dan basa), kalium oksalat (untuk larutan
pengoksidasi)
Larutuan sekuder
Adalah larutan standar lain yang ditetapkan konsentrasinya melalui titrasi
dengan mengunakan larutan standar primer.
Pemilihan indikator
Indikator diperlukan untuk menentukan titik akhir stokiometri atau titik
ekuivalen dari titrasi.
Jika salah dalam pemilihan indikator makan akan menghasilkan kesalahan
dalam analisis volumetri ini.
Indikator yang biasa digunakan terdiri dari beberpa jenis berdasarkan
kegunaanya juga reaksi yang terlibat; electrometric, asam basa,
pengendapan, adsorpsi, dan oksidasi-reduksi.
Titrasi Asam-Basa
Larutan pentitrasi selalu merupakan larutan asam atau basa.
Titik pH equivalen pada titrasi ini bervariasi, tergantung pada konstanta
ionisai dan konsentrasi bahan yang digunkan. Karena itu penggunaan
indikator potensiometi (pH meter) lebih disarankan untuk mengukur titik
akhir dalam titrasi asam basa. Titrasi dengan cara ini bisa disebut titrsi
potensiometri.
Indikator warna
Metode Pengendapan
Contoh terbaik dari metode volumetrik yang melibatkan pembentukan endapan
dalam analisis lingkungan adalah penentuan klorida (ion klorida) dengan titrasi
dengan perak nitrat. Indikator yang biasa digunakan adalah Kalium Kromat
(K2Cr04). Seperti Cl-, ion kromat (CrO42-) juga membentuk endapan dengan Ag +.
Perhitungan
V1.M1 = V2 . M2
V1 = volume titran
M1 = konsentrasi titran
V2 = volume sampel
M2 = konsentrasi sampel
Colorimetri metode analisis kolorimetri telah dikembangkan untuk banyak penentuan di
bidang teknik lingkungan dan ilmu pengetahuan.
Metode kolorimetri paling banyak diterapkan pada larutan encer.
Kebanyakan sample lingkungan merupakan larutan encer dan berwarna
Larutan dari senyawa atau kompleks berwarna harus memiliki sifat yang
sesuai dengan hukum Beer dan hukum Lambert.
Hukum Lambert
Kolorimrter fotolistrik
Alat ini menggunakan perangkat elektrometrik yaitu sel fotolistrik sebagai
elemen penginderaan. Arus yang diterima oleh sel fotolistrik diterjemahkan ke
dalam persen transmisi atau absorbansi melalui galvanometer. Sumber cahaya
adalah bola lampu biasa, dan cahaya monokromatik diperoleh dengan
membiarkan seberkas cahaya melewati filter warna. Cahaya monokromatik
diarahkan melalui sel yang berisi sampel, Cahaya monokromatik diarahkan
melalui sel yang berisi sampel, dan cahaya yang menembus mengenai sel
fotolistrik. Instrumen kemudian menyesuaikan untuk menghasilkan transmisi
cahaya yang sesuai dengan 100 persen sampel dan membandinkannya dengan
sampel kosong.
Spektrofotometer
Range cahaya lusa, dari sinar UV – sinar tampak.
Prinsip dasar spektrofotometer sama dengan prinsip kolorimeter fotolistrik,
kecuali cara untuk menseleksi cahaya monokromatik.
Hasil analaisi menggunakan alat ini ialah berupa plot kurva absorbansi vs
konsentrasi larutan.
Sumber Pustaka
Sawyer, Clair N, Perry L McCarty, Gene F.Parkin. 2003. Chemistry for Environmental Engineering and
Science 5th Edition. New York : Mc Graw Hill.