Anda di halaman 1dari 27

RQD

Rock Quality Designation


Kelompok 3 Geologi Teknik
OUTLINE

■ Pengertian RQD
■ Syarat dalam Perhitungan RQD
■ Perhitungan RQD dari Inti Pemboran
■ Perhitungan RQD dari Rumus Empiris
■ Aplikasi RQD
Pengertian RQD

Rock Quality Designation (RQD) adalah sebuah indeks atau ukuran


kualitas suatu batuan. Dalam RQD pengukuran kualitas batuan
tersebut menggunakan sample core atau inti batuan yang diambil
dari lubang bor.
RQD menandakan tingkat jointing atau fraktur dalam massa batuan
yang diukur dalam persentase, di mana RQD 75% atau lebih
menunjukkan hard rock berkualitas baik dan kurang dari 50%
menunjukkan weathered rock dengan kualitas rendah.
Deere & Deere (1967) pertama kali mengenalkan RQD sebagai
persentase dari perolehan inti bor (core) yang secara tidak langsung
di dasarkan pada bidang lemah dan jumlah bagian lunak dari massa
batuan yang diamati dari inti bor (core).

RQD penting untuk digunakan dalam pembobotan massa batuan


(Rock Mass Rating,RMR )dan pembobotan massa lereng (Slope Mass
Rating, SMR).
Syarat dalam Perhitungan RQD

■ Retakan harus asli


■ Panjang minimal satu bagian adalah 10 cm
■ Batuan harus keras dan kompak
■ Contoh batuan yang harus menunjukkan keadaan sebenarnya di
lapangan
Perhitungan RQD dari Inti Pemboran
Dalam perhitungan RQD, metode langsung digunakan apabila core logs nya
tersedia. Konsultan geoteknik amerika serikat CNI menggambarkan bahwa
nilai RQD diperoleh dari persentase total panjang pengeboran yang lebih
dari 2 kali diameter inti (core) teerhadap panjang total pengeboran
(core run).
Nilai dari RQD yag diperoleh nantinya dapat dibandingkan dengan table
RQD standar yang menunjukkan nilai kualitas dari batuan tersebut.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan RQD dengan inti
pemboran:
a. Ukuran Inti (Core Size)
Mulanya Deere & Deere (1989) menetapkan bahwa RQD dapat dihitung
berdasarkan inti yang mempunyai diameter minimal berukuran NX (54.7
mm). Hal tersebut dikarenakan ukuran inti NX tersebut adalah ukuran yang
memang umum dipakai dalam urusan penyelidikan geoteknik. Namun
seiring berkembangnya jaman, ukuran inti BQ (36.5 mm) dan PQ (85 mm)
juga dapat diaplikasikan dalam perhitungan RQD selama teknik pengeboran
yang tepat digunakan sehingga tidak menyebabkan atau menambah
kerusakan terhadap inti.
b. Perhitungan Terhadap Panjang Inti (Measurement of Core Lengths)
Terdapat berbagai cara untuk menghitung potongan-potongan dari inti
(core), namun International Society for Rock Mechanics (ISRM)
merekomendasikan bahwa prosedur pengukuran inti yang baik adalah
dengan mengukur panjang inti sepanjang garis tengah inti (centerline) hal
tersebut dikarenakan untuk menghindari terlalu banyak penambahan atau
pengurangan perhitungan kualitas batuan akibat rekahan yang bersifat
parallel (Gambar 2.)
c. Kekuatan (Assessment of Soundness)
Potongan inti yang tidak ‘keras dan kuat’ tidak dimasukan kedalam
perhitungan RQD walaupun memenuhi syarat yaitu panjang potongan lebih
dari 10 cm. Tujuan penetapan standar kekuatan tersebut dikarenakan batuan
yang telah mengalami pelapukan atau alterasi baik dari pengaruh
permukaan maupun aktivitas hidrotermal akan menurunkan derajat kualitas
batuan.
d. Panjang Pengeboran (Length of Coring Run)
Indeks RQD sangat berpengaruh terhadap panjang total pengeboran, karena
panjang total pengeboran masuk ke dalam perhitungan. Dapat disimpulkan
semakin pendek panjang total pengeboran maka hasil indeks RQD akan
semakin besar (diasumsikan apabila panjang potongan dan batuan
penyusun sama)
Perhitungan RQD dengan Rumus Empiris
Bila inti bor tidak tersedia, RQD dapat dihitung secara tidak langsung
dengan melakukan pengukuran orientasi dan jarak antar diskontinuiti pada
singkapan batuan (perhitungan empiris). Perhitungan tersebut dibagi
menjadi 3 yaitu:
a. Frekuensi Discontinuity
b. Volume Discontinuity
c. Kecepatan Seismik
a. Frekuensi Dincontinuity (Priest & Hudson, 1976)
RQD juga dapat ditentukan dari frekuensi ketidakmenerusan yang diperoleh dari
sampling scanline pada suatu singkapan yang menunjukkan adanya bidang
diskontinuitas. Korelasi antara RQD dengan frekuensi discontinuity yaitu adanya
perbedaan distribusi spasi / jarak diskontinuitas.

Dimana t adalah panjangn minimum RQD . Untuk t=0.1 m seperti yang ditentukan
untuk penentuan RQD, persamaan 4.2 dapat dibuat seperti berikut ini :

Gambar 4.3 menunjukan hubungan antara pengukuran nilai RQD dan λ, dan nilai
dihitung menggunakan persamaan 4.3. untuk nilai λ dalam kisaran 6-16 m -1 , perkiraan
yang baik untuk pengukuran nilai RQD dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut ini:
λ adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scan-line (kekar/meter). Makin
besar nilaiRQD, maka frekuensi retakannya kecil. Frekuensi retakannya makin
banyak, Nilai RQDmakin kecil.Dalam penilaian massa batuan (Rock Mass Rating,
RMR ).

Jika frekuensi retakan = 20 kekar/meter, maka RQD= 40,60 %


Jika frekuensi retakan = 11 kekar/meter, maka RQD= 69,90 %
Jika frekuensi retakan = 5 kekar/meter, maka RQD= 90,9 %
Jika frekuensi retakan = 2 kekar/meter, maka RQD= 98,2 %
Menunjukkan variasi RQD dengan panjang sampling scanline L menunjukkan frekuensi
ketidakmenerusan λ = 10 m-1 dan panjang minimum RQD t=0,1 m.Pada gambar terlihat
bahwa ketika L nya lebih dibanding 0,5m,RQD naik signifikan dengan L nya meninkat.Ketika
L nya lebih besar dari 0,5m.RQD berubah sedikit dengan L. Oleh karena itu,penting untuk
menggunakan sampling scanline yang cukup panjang agar supaya e- dapat
diabaikan.gambar 4.5 menunjukkan variasi RQD dengan scanline
b. Volume Discontinuity
Nilai RQD juga dapat diperkirakan menggunakan korelasi antara RQD dan
frekuensi volume diskontinuitas (ISRM, 1978)

RQD = 115 – 3,3 λv

Dimana λv merupakan total jumlah dikontinuitas per unit panjang untuk


keseluruhan pasangan diskontinuitas dengan suatu volume massa batuan.
Ketidakmenerusan λv adalah total jumlah ketidakmenerusan per unit panjang
untuk seluruh pasangan ketidakmenerusan,yang dapat ditentukan dari spasi
pasangan ketidakmenerusan dengan suatu volume massa batuan sebagai
berikut:
1 1 1
𝜆𝑣 = 𝑆1
+ + + .........
𝑆2 𝑆3

Dimana S1,S2,S3 adalah rata rata spasi pasangan ketidakmenerusan.Volume


frekuensi ketidakmenerusan λv dapat digeneralisir dengan persamaan
sebagai berikut :
1 1 1 𝑁𝑟
𝜆𝑣 = + + + .....+
𝑆1 𝑆2 𝑆3 𝑆
c. Kecepatan Seismik
Pengukuran-pengukuran kecepatan seismik juga sudah digunakan untuk
melakukan perhitungan RQD.Dengan membandingkan kecepatan
gelombang P( P-wave) pada massa batuan insitu dengan kecepatan
gelombang P pada inti utuh (intact) hasil pemboran pada batuan yang
sama,RQD dapat ditentukan dengan :

RQD = (VpF / VP0)2 x 100%

Keterangan
VpF = kecepatan gelomban P pada massa batuan insitu
VP0 = kecepatan gelombang P sampel batuan utuh
Korelasi empiris yang sama untuk persamaan juga diajukan oleh
penelitian lain,termasuk rumus berikut :
RQD =0,77 (VpF / VP0)1.05 x 100% atau
RQD =0,97 (VpF / VP0)2 x 100%
Penggunaan RQD

Berdasarkan analisis inti batuan maka dapat di ketahui nilai


kelas kualitas batuan,dimana dari hasil ini dapat menjadi acuan untuk
melakukan :
■ Perencanaan - Pembangunan terowongan
■ Studi sebelum dilakukannya pembukaan tambang(Penggalian
Tambang)
■ Analisis Lereng rawan longsor
■ Fondasi bendungan
■ Perencanaan (design) melibatkan banyak pilihan (tentatine design)
dan prediksi perilaku yang diharapkan melalui desain.
Kegunaan Lain

■ Rumus-rumus dari teoritis dan mekanika terapan digunakan.


■ Dalam banyak kasus sifat-sifat fisik mekanik batuan masuk kedalam rumus-rumus
tersebut.
■ Hasil perhitungan selalu lebih besar dari kenyataan, akibat intact rock sehingga
sample yang diambil.
■ Validitas dari pemecahan yang dihasilkan tidak harus lebih besar dari kenyataan
■ Perlu masukan pengaruh joints,spasi.
■ Insitu testing.
Referensi

Deere, D. U & Deere, D. W. 1988. The Rock Quality Designation (RQD) Index in Practice.
Ohio. American Society for Testing Materials.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai