Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

BAB IV
KADAR AIR
(WATER CONTENT)

IV.1. Tujuan Percobaan


Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan kadar air suatu tanah.

IV.2. Alat dan Bahan Yang Digunakan


1. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu yang berfungsi untuk memanaskan
sampel (105 ± 5°C).
2. Cawan berfungsi untuk tempat sampel.
3. Extruder horizontal berfungsi untuk mengeluarkan sampel yang tidak terganggu
dari dalam tabung sampel.
4. Timbangan dengan ketelitian 0,10 gr berfungsi untuk meningbang berat sampel.
5. Kuas.
6. Skrap.
7. Tanah tidak terganggu (undisturbed soil).

IV.3. Gambar Alat – Alat Percobaan

Cawan Kuas
Timbangan ketelitian 0,10 gr

Skrap

Oven Exrtruder Horizontal

Gambar IV.1. Alat – Alat Percobaan Kadar Air.


UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

IV.4. Teori
Yang dimaksud kadar air adalah perbandingan antara berat air yang dikandung
dalam tanah dengan berat tanah kering, dengan persamaan:
Ww
w  100%
Ws

Dimana : w = kadar air


WW = berat air
WS = berat tanah kering

Secara umum tanah terdiri dari butiran tanah, air dan udara yang terdapat pada
rongga – rongga antara butiran tersebut. Kepadatan butiran tanah merupakan
komponen yang penting dalam menghitung butiran tanah. Semakin tinggi kadar air
yang dikandung maka akan mempengaruhi kekuatan tanah, sehingga semakin kecil
daya dukung. Jika kandungan air terlalu banyak, maka mengakibatkan deformasi
(penurunan) pada tanah tersebut.
Apabila tanah sudah benar – benar kering maka tidak akan ada air sama sekali
dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan pada tanah yang masih
dalam keadaan asli lapangan. Air hanya dapat dihilangkan sama sekali dari tanah
apabila dilakukan dengan tindakan khusus untuk maksud tersebut, misalnya dengan
memanaskan di dalam oven. Penyelidikan tanah yang memadai merupakan suatu
pekerjaan pendahuluan yang sangat penting pada perencanaan sebuah proyek. Oleh
sebab itu, perlu dilakukan pengujian kadar air pada tanah.
Tanah berguna sebagai bahan bangunan dan pendukung pondasi bangunan.
Segumpal tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian. Pada kondisi kering, tanah
terdiri dari dua bagian, yakni butir – butir tanah dan pori – pori udara. Pada
kondisi jenuh air, tanah terdiri dari dua bagian yakni butir – butir tanah dan air
pori. Pada kondisi tidak jenuh air (natural), tanah terdiri dari tiga bagian, yakni
butir – butir tanah, pori – pori udara dan air pori.
Hubungan – hubungan berat dan volume yang biasa digunakan dalam
mekanika tanah adalah kadar air, porositas, angka pori, berat volume, berat jenis,
derajat kejenuhan dan lain – lain.
Pada percobaan berikut ini kadar air yang ditentukan adalah berat tanah
untuk penentuan sifat mekanis tanah, seperti pemadatan tanah, CBR laboratorium,
batas cair, batas plastis, dan batas susut.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

Berat isi (γ) merupakan berat tanah persatuan volume. Berat isi dapat juga
dinyatakan dalam berat butir padat, kadar air, dan volume total.
Hubungan antara berat isi, porositas, dan kadar air.

Udara
Udara
Vv = n
Air Air Ww = w Gs γw (1 – n)
V=1 W

Vs = 1 – n Butiran
Butiran Padat Ws = Gs γw (1 – n)
Padat

Gambar. IV.2. Elemen tanah dengan volume total V=1.

Untuk mendapatkan hubungan antara berat isi, porositas, dan kadar air.
Perhatikan suatu elemen tanah dimana volume butiran padatnya adalah satu, seperti
terlihat pada Gambar IV.2. Karena volume dari butiran padat adalah satu, maka
volume dari pori adalah sama dengan angka pori (e). Berat dari butiran padat dan
air dapat dinyatakan sebagai berikut :
V
n v
V

Jika V sama dengan satu, maka Vv adalah sama dengan “n” sehingga
Vs= 1 – n, berat butir padat (Ws), dan berat air (Ww), dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Ws = Gs γw (1 – n)
Ww = w Ws = w Gs γw (1 – n)

Dimana :

Gs = Berat spesifik butiran padat n = Porositas

w = Kadar air V = Volume butir

γw = Berat isi air Vv = Volume pori


UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

Dengan menggunakan definisi berat isi dan berat isi kering :


Berat isi kering sama dengan :
W G  (1  n)
  s  s w  G  (1  n)
d V 1 s w

Berat isi tanah sama dengan :


Ws  Ww
   G s  (1  n)(1  w)
V w

Karena berat air dalam elemen tanah yang ditinjau adalah w Gs  , volume
w

yang ditempati air adalah :


Ww w Gs 
V   w  w Gs
w w w

Maka dari itu, derajat kejenuhan adalah :


Volume Berat

Vv = n Air Air Ww = w Gs γw

V=1 W

Vs = 1 – n Butiran
Butiran Padat Ws = Gs γw
Padat

Ww = Wv
Gambar. IV.3. Tiga fasse elemen tanah dengan volume butiran padat sama dengan
satu.
Vw w Gs
S  
Vv n

Atau
S  w Gs

Dari persamaan diatas sangat berguna untuk penyelesaian persoalan – persoalan


yang menyangkut hubungan tiga fase.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

IV.5. Prosedur Percobaan


1. Tentukan berat cawan (W1) dan catat nomor dari cawan yang digunakan.
2. Ambil sampel tanah tidak terganggu dari dari tabung sampel dengan extruder
horizontal. Masukkan benda uji ke dalam cawan.
3. Tentukan berat cawan + berat benda uji (W2 ).
4. Letakkan cawan + benda uji ke dalam oven selama 24 jam.
5. Tentukan berat tanah kering + cawan (W3 ).
6. Lakukan percobaan diatas minimal 2 kali.
7. Bersihkan alat.
8. Percobaan selesai.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

IV.6. Analisis Data


Berat Air
Kadar air (w) = Berat Tanah ×100 %
Kering

Untuk Tanah Tidak Terganggu (Undistrubed Soil)


 Untuk Sample I
1. Berat cawan (W1) = 3,93 gr
2. Berat cawan + tanah basah (W2) = 78,91 gr
3. Berat cawan + tanah kering (W3) = 57,66 gr
4. Berat air (W2– W3) = 21,25 gr
5. Berat tanah kering (W3 – W1) = 53,73 gr
W2  W3
6. Kadar air (w) = ×100% = 39,55 %
W3  W1

 Untuk Sampel II
1. Berat cawan (W1) = 3,96 gr
2. Berat cawan + tanah basah (W2) = 76,48 gr
3. Berat cawan + tanah kering (W3) = 55,75 gr
4. Berat air (W2– W3) = 20,73 gr
5. Berat tanah kering (W3 – W1) = 51,79 gr
W2  W3
6. Kadar air (w) = ×100% = 40,03 %
W3  W1

39,55%  40,03%
Maka kadar air rata – rata (wrata – rata) = = 39,79 %
2
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

IV.7. Aplikasi
1. Untuk mengetahui apakah tanah tersebut cocok/baik dipergunakan untuk
dijadikan tanah pendukung suatu konstruksi bangunan.
2. Untuk pekerjaan pemadatan tanah (compaction) dalam pekerjaan suatu jalan,
dimana dengan mengetahui kadar air dapat ditentukan berapa banyak air yang
diperlukan tanah untuk kepadatan maksimum.
3. Dipakai sebagai penunjang percobaan :
 Konsolidasi,
 Pemadatan,
 CBR Laboratorium,
 Atterberg Limit,
 Berat Isi Kering,
 CBR Lapangan.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. (061) 8210161

Project : Laporan Praktikum


WATER CONTENT Date : Jumat, 11 Oktober 2019
Mekanika Tanah
Test by : Kelompok III
SOIL INVESTIGATION
Checked by :
Quarry : Depan Ruangan
Location : Lab. Mekanika Tanah Capacity :
TS - 1

Tanah Tidak Terganggu


(Undistrubed Soil)
No. Nomor Pengujian I II
1 Berat Cawan (W1), gram 3,93 3,96
2 BeratCawan + Tanah Basah (W2), gram 78,91 76,48
3 BeratCawan + Tanah kering (W3), gram 57,66 55,75
4 Berat Air (W2 –W3), gram 21,25 20,73
5 Berat Tanah Kering (W3–W1), gram 53,73 51,79
W2  W3
6 Kadar air, w =  100% 39,55 % 40,03 %
W3  W1
7 Kadar air rata-rata (Wrata–rata) 39,79 %

TANDA Disetujui Oleh :


No. NAMA NIM
TANGAN
1 Ananda Pepayosa S 170310020  
2 Abednego Saragih 170310023  
3 Ondo H Simbolon 170310024  
(Kolose Andi P. N. Gulo)
4 Viator Reform Zebua 170310026   Asisten Lab Mekanika Tanah

Anda mungkin juga menyukai