Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

DOSEN PENGAMPU : …

Oleh :
ADHIGANI … (..)
Joshua Juan Victorio Putra(2035201080)
Novianti Dwi Rahayu(2035201085)
Salmanta Rida Devina(2035201127)
RIF’AN AHMADA(2035201109)
KELAS B
PROGRAM STUDI :
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN
SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat,
Inayah,Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktikum dengan judul “……” ini.
Shalawat salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-
sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Kemudian daripada itu, saya sadar
bahwa dalam penyusunan tugas laporan praktikum ini banyak yang membantu terhadap
usaha kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang
bersifat membangun, guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu selaku dosen Praktikum Mekanika Tanah
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Akhirnya kami berharap semoga tugas makalah ini
menjadi butir-butir amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan para pembaca
pada umumnya.
Surabaya, 24 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Praktikum adalah kegiatan dengan mendukung kegiatan dalam belajar mengajar serta
diharapkan agar lebih memaksimalkan pemahaman mengenai teori
Untuk mahasiswa dari diploma sipil, praktikum akan menjadi pilar yang sangat penting bagi
pembelajaran di perkuliahan. Karena ciri khas dari pembelajaran diploma adalah
memperbanyak praktik daripada materi sebanyak 60 persen dengan 40 persen.
Praktikum kedua ini membahas tentang materi yaitu Gravimetri-Volumetri dengan
menggunakan pengujian terhadap tanah yang akan dibangun suatu struktur diatasnya,
sehingga kita bisa mengetahui bagaimana keadaan tanah dan juga membantu dalam
perhitungan struktur
Untuk mengetahui sifat-sifat tanah, dapat dilihat dari parameter tanah yang bersangkutan.
Parameter tersebut misalnya berat volume, specifiy gravity, kadar air, dan lain-lain.
Parameter tersebut dapat ditentukan secara langsung di laboratorium atau melalui analisa
hitungan.
1.2. Tujuan
1.2. 1. Tujuan Umum
Menentukan berat volume tanah(perbandingan antara berat sample tanah dengan volume
tanah sample tersebut)
Menentukan kadar air tanah(perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah
dengan berat kering tanah tersebut, dinyatakan dalam persen)
Menentukan specify gravity(perbandingan antara berat jenis butiran tanah dengan berat jenis
air pada suhu tertentu

1.2.2. Tujuan Khusus


Dapat melakukan tes laboratorium untuk mendapatlan berat volume suatu sampel tanah
Dapat melakukan perhitungan untuk menentukan berat volume tanah
Dapat melakukan tes laboratorium untuk mendapatkan kadar air suatu sampel tanah
Dapat melakukan perhitungan untuk menentukan kadar air
Dapat melakukan tes laboratorium untuk mendapatkan specify gravity suatu sampel tanah
Dapat melakukan perhitungan untuk menentukan specify gravity

1.3. Manfaat
Mahasiswa dapat mencari suatu hasil dari percobaan yang telah dilakuka, baik dari segi berat
volume tanah hingga kadar air yang terkandung di dalamnya
BAB 2. DASAR TEORI

2.1. BERAT VOLUME TANAH

Dasar Teori
Pada prinsipnya tanah terdiri dari 3 komponen yaitu: air, udara dan butir-butiran tanah
yang padat. Sifat-sifat umum suatu tanah dapat dilihat dari besarnya harga-harga parameter
dan tanah yang bersangkutan, yaitu:
Berat volume ( γ )
Berat volume kering ( γd )
Berat volume kering (γs )
Specific grafity (Gs)
Angka pori (e)
Porositas (n)
Kadar air tanah (Wc) dan,
Derajat kejenuhan (Sr)
Harga-2 dari γ, w, dan Gs dapat ditentukan secara langsung di laboratorium,
sedangkan parameter-parameter yang lain dapat dihitung secara analisis dengan
menggunakan ketiga parameter yang telah ditentukan di laboratorium tersebut. Rumus-rumus
yang dapat dipergunakan untuk menghhitung parameter-parameter tersebut adalah sebagai
berikut :
γ
γd =
1+ w
γs = Gs × γw
Vv
e=
Vs
e
n=
1+ e
w ×Gs
Sr =
e
Dalam menentukan berat volume tanah, melakukan beberapa pengukuran-pengukuran
sebagai berikut :
Mengukur berat tanah basah (W1, gram)
W1 = Wct - Wc
Di mana :
W1 : Berat tanah basah
Wct : Berat cawan + tanah
Wc : Berat cawan
Mengukur berat air raksa (W2, gram)
W2 = W4 - W3
Di mana :
W2 : Berat air raksa
W3 : Berat cawan peluberan
W4 : Berat cawan peluberan + air raksa
Mengukur volume tanah (V, cm3)
W2
V= ×
13,6
Di mana :
V : Volume tanah
W2 : Berat air raksa
13,6 : Berat jenis air raksa
Mengukur berat volume tanah (γ, gr/cm3)
W1
γ= ×
V
Di mana :
γ : Berat volume tanah
W1 : Berat tanah basah
V : Volume Tanah

2.2. KADAR AIR TANAH

Dasar Teori
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap
volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang
ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat
dilakukan dengan cara, sampel tanah dalam keadaan basah ditimbang terlebih dahulu
sebelum diovenkan. Lalu tanah basah diovenkan dalam oven pada suhu 100˚C-105˚C dalam
waktu tertentu hingga keadaan tanah menjadi kering. Setelah tanah menjadi kering, tanah
ditimbang kembali dan bobot akan berkurang dari sebelumnya. Bobot yang berkurang selama
pemanasan adalah kadar air yang hilang saat proses pemanasan dilangsungkan. Kadar air
didefinisikan sebagai berikut :
berat air di kandung olehtanah
W= × 100 %
berat tanah kering
Wv
W= × 100 %
Ws
Atau dengan rumus dasar untuk mengetahui kadar air:
(W 2−W 3)
W (%) = × 100 %
(W 3−W 1)
Dimana:
W1 : Berat cawan kosong
W2 : Berat cawan + tanah basah
W3 : Berat cawan + tanah kering
(W2 - W3) : Berat air
(W3 – W1) : Berat tanah kering

2.3. SPESIFIC GRAFITY (GS)

Dasar Teori
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara butiran pasir dan berat air pada sulingan
pada volume tanah yang sama dengan suhu tertentu. Berat jenis tanah dinyatakan dalam
bentuk bilangan saja. Sebagian besar mineral-meneral yang ada mempunyai besar spesifik
berkisar antara 2,6-2,9 dengan variasi yang agak kecil jarang dibawah 2,6 atau diatas 2,9.
Berat spesifik dari bagian padat tanah pasir yang bewarna terang umumnya sebagian besar
terdiri dari quartz yang dapat diperkirakan sebesar 2,65. Untuk tanah berlempung, hanya
berkisar antara 2,6-2,9. Specific grafity (Gs) didefinisikan sebagai berikut :
berat volume b utir−butir tanah w
Gs = =
berat volume tanah v
Dimana :
Gs = Berat Jenis
Wt = Berat Tanah
Vt = Berat Air

2.4 Perhitungan data


TOPIK: TES MENENTUKAN BERAT VOLUME TANAH
A. ALAT DAN BAHAN
a. Cawan sample
b. Timbangan dengan ketinggian 0,01 gram
c. Air raksa
d. Cawan peluber air raksa
e. Cawan untuk air raksa
f. Plat kaca

B. LANGKAH KERJA
1. Siapkan contoh tanah yang sudah dikeluarkan dari extruder.
2. Ambil sebebagian kecil contoh tanah dan bentuk menjadi sebuah kubus, kira-kira
2 x 2 x 2 cm3. Lalu letakkan benda uji (tanah yang sudah dibentuk kubus) di
dalam cawan yang beratnya sudah ditimbang terlebih dahulu.
3. Lalu timbang cawan yang sudah berisi benda uji untuk mengetahui berat contoh
tanah. (Wtanah = Wcawan+tanah – Wcawan)
4. Selanjutnya, tuang air raksa pada cawan yang sudah disiapkan sampai penuh dan
rata pada permukaan cawan. Untuk meratakan, bisa menggunakan plat kaca yang
diletakkan di permukaan cawan sampai tidak ada yang tumpah dari cawan
tersebut.
5. Lalu letakkan cawan yang berisi air raksa tersebut kedalam cawan/wadah peluber
air raksa. Letakkan benda uji di atas air raksa, lalu tutup cawan air raksa dengan
perlahan menggunakan plat kaca sampai air raksa sudah tidak ada yang
luber/tumpah.
6. Lalu timbang air raksa yang luber untuk mengetahui volume contoh tanah
bersama cawan peluber air raksa yang sudah ditimbang sebelumnya (W air raksa =
Wcawan+air raksa – Wcawan peluber)
TOPIK: TES MENENTUKAN KADAR AIR

A. ALAT DAN BAHAN


a. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu
b. Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran yang cukup. Dapat terbuat
dari gelas atau logam misalnya alumunium.
c. Timbangan

B. LANGKAH KERJA
1. Timbang contoh tanah beserta cawan yang sudah ditimbang sebelumnya atau
menggunakan data sebelumnya.
* Berat tanah basah + cawan = W2

* Berat cawan = W1

2. Oven tanah selama 24 jam.


3. Bila sudah dioven sampai kering, keluarkan tanah dan timbang tanah beserta
cawannya. Lalu akan didapat :
a. Berat tanah kering + cawan = W3
b. Berat air tanah yang menguap = W2 - W3
c. Berat tanah kering = W3 - W1
Jadi,

Kadar air = Wc (%) = (W2 - W3) / (W3 - W1)


TOPIK : TES MENENTUKAN SPESIFIC GRAVITY

A. ALAT DAN BAHAN


a. Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml.
b. Desikator
c. Oven yang dilengkapi pengatur suhu
d. Termometer ukuran 00 – 500 C dengan ketelitian pembacaan 10 C
e. Saringan No. 4, No. 10, dan No. 40 dan penadahnya.
f. Botol berisi air suling
g. Bak perendam
h. Pompa udara (Vacuum, 1 – 1 ½ PK)

B. LANGKAH KERJA
1. Keringkan sejumlah ± 200 gram tanah dalam oven. Sebagian tanah yang sudah
dikeringkan tadi digerus sampai halus menjadi bubuk dengan penumbuk porselen
dan kemudian sejumlah bubuk tanah tersebut dimasukkan ke dalam piknometer.
Harus diperhatikan bahwa bubukan tanah supaya tidak mengandung gumpalan-
gumpalan tanah yang masih berupa pengelompokkan partikel/butiran tanah.
Butiran-butiran tanah harus dibuat cerai-berai dan lepas satu sama lain.
2. Timbang tanah kering Bersama piknometer yang sudah diukur sebelumnya
*Berat piknometer + tanah kering = W1

*Berat piknometer = Wp

3. Lalu tuangkan air ke dalam piknometer tadi dan dibiarkan beberapa saat,
kemudian divakum. Vakum boleh dihentikan bila gelembung-gelembung udara
yang timbul selama divakum tinggal sedikit.
4. Piknometer diisi air lagi sedikit hingga batas bawah leher, lalu divakum kembali.
Bila selisih kenaikan muka air, antara divakum dan tidak divakum, relatif sudah
kecil (<1cm) vakum dapat dihentikan. Teruskan vakum bila beda kenaikan muka
air masih relatif besar (h>1 cm)
*Temperatur = T1° C
5. Setelah divakum, piknometer yang berisi tanah dan sedikit air tadi diisi air lagi
sampai batas yang ditentukan, dan diukur temperaturnya. Setelah diukur,
kemudian ditimbang (tanpa thermometer)
*Berat air + tanah + piknometer = W2

6. Piknometer dibersihkan, dikeringkan dengan seksama dan kemudian diisi air


suling sampai batas bawah leher dan air divakum. Vakum dapat dihentikan bila
kondisi sudah seperti no. 3 (selisih tinggi muka air <1cm).
7. Piknometer disi air lagi sampai pada batas air yang ditentukan. Lalu setelah itu
ditimbang.
*Berat piknometer + air suling = W3

*Berat tanah kering = W1 – Wp = W4

8. Specific Gravity = Gs = W4 / ((W3 + W4) – W2) (tanpa satuan)


Gs umumnya ditentukan atas dasar berat volume air suling pada temperature 20°
C, sehingga :

Gs (pada 20° C) = Gs (pada T1° C) x γ w (pada T1° C) / γ w (pada 20° C)

Dimana A = γ w (pada T1° C) / γ w (pada 20° C)

Harga parameter A :

KOREKSI TEMPERATUR UNTUK MENGHITUNG Gs DENGAN PICNOMETER

Satuan 1/10 derajat

Derajat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1,001 1,001 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002
20
98 99 01 03 05 06 08 10 12 14

1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002
21
16 18 20 22 24 26 28 30 32 34

1,002 1,001 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002
22
36 238 40 42 42 46 48 50 52 54

23 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002
56 58 61 63 65 67 69 71 74 76

1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002 1,002
24
78 80 82 84 87 89 91 94 96 98

1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003
25
01 03 05 07 10 12 14 17 19 22

1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003
26
24 26 29 31 34 36 38 41 43 46

1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003
27
49 51 53 56 58 61 64 66 68 71

1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003 1,003
28
74 76 79 82 84 87 90 92 95 98

1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004
29
00 03 06 08 11 14 16 19 22 25

1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004
30
28 30 33 36 39 42 45 48 50 53

1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,004
31
56 59 62 64 67 70 73 76 79 82

1,004 1,004 1,004 1,004 1,004 1,005 1,005 1,005 1,005 1,005
32
85 88 91 94 97 00 00 06 09 12

1,005 1,005 1,005 1,005 1,005 1,005 1,005 1,005 1,005 1,005
33
15 18 21 24 27 30 33 36 39 42

1,005
1,005 1,005 1,005 1,005 1,005 1,005 1,001 1,005 1,005
34 74
46 49 52 55 58 62 565 68 71

1,005
35
77

PERCOBAAN VOLUMETRI
No. cawan 21 D

Berat cawan gram 44,08 44,89

Berat cawan + tanah basah gram 83,65 80,70

Berat tanah + tempat HG gram

Berat tanah + tempat HG yang dipindahkan gram 476,95 438,44

Berat air raksa gram 371,19 332,68

Berat tanah basah gram 39,57 35,81

Volume basah ( γ t = Wt / Vt) t/m3 1,45 1,46

KADAR AIR

No. cawan 21 D

Berat cawan gram 44,08 44,89

Berat cawan + tanah basah gram 83,65 80,70

Berat tanah + tanah kering gram 64,71 63,28

Berat air gram 18,94 17,42

Berat tanah kering gram 20,63 18,39

Kadar air (Wc = Ww / Ws x 100 %) % 0,92 0,95

KADAR GRAVIMETRI (Gs)

No. piknomotor C2 80

Berat piknomotor gram 147,90 100,61

Berat pikn + tanah kering gram 167,74 119,42

Berat pikn + tanah + air gram 408,75 361,17

Temperatur (lihat tabel koreksi temp.) °C 30 30

Berat pikn + air gram 397,04 349,80


Temperatur (lihat tabel koreksi temp.) gram 28,3 28,5

Gs = (W3-W2) / (W4-W1) T2 - (W2-W1) T1 °C

2.5 Kesimpulan

Dengan adanya test volumetri dan gravitimetri adalah untuk mengetahui


perbandingan antara butiran tanah, air, dan udara yang terdapat dalam contoh tanah
dan digunakan untuk mengukur parameter-parameter dari tanah, yaitu :
1. Berat Volume Tanah (γt)

Rata-rata : 1,455 gr/cc

2. Kadar Air (Wc)

Rata-rata : 0,935 %

3. Specific gravity (Gs)

Rata-rata :
Melalui test volumetri dan gravitimetri yang telah dilaksanakan, diperoleh Gs rata-
rata yaitu (Nomor 3) dan didapatkan kadar air rata-rata sebesar 0,935%

Anda mungkin juga menyukai