Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan di dunia industri semakin ketat oleh karena itu perusahaan harus mampu
meningkatkan daya saing serta meningkatkan kepuasan konsumen. Tingkat kepuasan
konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu mutu produk yang tinggi, harga produk
yang murah, dan pengiriman tepat waktu. Untuk memenuhi faktor tersebut salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah memperbaiki tata letak. Tata letak merupakan tata cara
pengaturan fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam pabrik sehingga proses produksi berjalan
dengan lancar. Ciri tata letak yang baik adalah jarak pemindahan barang yang minimum
sehingga memperkecil waktu penyelesaian produk dan mengurangi biaya pemindahan
bahan yang pada akhirnya mengurangi biaya produksi.
Perusahaan manufaktur memerlukan fasilitas gudang untuk menyimpan material
maupun produk jadi sebelum didistribusikan kepada konsumen. Selain menyimpan
material dan produk jadi, gudang juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai gudang ditengah
proses, untuk menyimpan berbagai peralatan, untuk tempat penyimpanan sisa dari proses
operasi, dan menyimpan suku jadi. Tujuan diadakannya gudang yaitu untuk mengontrol
keluar masuknya material agar material tidak hilang, pemeliharaan material yang
disimpan agar tidak mudah rusak, dan menyimpan material.
Dlaam kehidupan sehari-hari aplikasi perencanaan tata letak gudang yaitu dapat
diaplikasikan dirumah dalam menyusun dan menyimpan barang-barang yang masih
dipakai dan tidak terpakai, dirumah sakit perencanaan tata letak gudang digunakan untuk
menyimpan berkas-berkas pasien, tempat penyimpanan alat-alat medis yang sudah tidak
terpakai, dan menyimpan obat-obatan, di sekolah perencanaan tata letak gudang
digunakan untuk menyimpan meja dan kursi baru maupun yang rusak
Tujuan belajar modul ini adalah agar praktikan mampu membuat tata letak gudang
yang baik yang dapat meminimumkan jarak pemindahan bahan, memperkecil waktu
penyelesaian suatu produk dan mengurangi biaya pemindahan bahan yang pada akhirnya
mengurangi biaya produksi pada perusahaan.
1.2. Tujuan
1. Menentukan luas lantai gudang bahan baku, gudang bahan pembantu, dan gudang
bahan jadi teoritis
2. Merencanakan peletakkan bahan baku dan bahan pembantu digudang dengan
menggunakan metode COI dan dedicated
1
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

Gambar 2.1. Flowchart Modul 2

Pada modul ini dimulai dari menghitung luas latai gudang bahan baku, gudang bahan
pembantu dan gudang barang jadi yang memberikan informasi tentang. Setelah menghitung
luas lantai gudang kemudian menggambar gudang bahan baku awal, gudang bahan pembantu

2
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 3
dan gudang barang jadi dengan menggunakan CAD untuk mendapatkan informasi tentang
jumlah tumpukan rak dan luas tumpukan rak. Selanjutnya melakukan perhitungan material
handling planning sheet untuk mendapatkan informasi tentang perhitungan biaya peralatan
dalam material handling. Setelah itu melakukan perhitungan dedicated storage policy pada
gudang bahan baku dan COI untuk gudang bahan pembantu dan kemudian menggambar akhir
sesuai dengan penempatan setiap komponen yang ada.

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
BAB III

PENGOLAHAN DATA
3.1. Gudang Bahan Baku

Tabel 2.1 Perhitungan Luas Lantai Gudang Bahan Baku

Unit
Kebutuha Kebutuha diterima Jumlah
Dimensi Unit yang Diterima Produksi Unit Per Jumlah Luas
No Part Nama Komponen Qty per Produk Raw Material Pcs per Unit Diterima Satuan n per Satuan n Pcs per per tumpukan
per Hari Hari Rak Tumpukan Rak
produksi produksi periode rak
p l t penyimpa
K-1 Samping Bagian Atas 1 1,6 0,9 0,04 545,0304 0,04 Ikat 20,43864 5,10966
K-2 Bagian Samping Bawah 2 1,6 0,9 0,04 545,0304 0,33 Ikat 181,6768 45,4192
Papan Kayu Jati 1,6 583,0629 9
4 Ikat 4 109,0
K-3 Dorongan Gerobak 2 1,6 0,9 0,04 × 0,9 × 0,1 512,3286 0,01 Ikat 5,69254 1,423135

K-4 Sisi Belakang Laci 2 1,6 0,9 0,04 481,5889 0,05 Ikat 25,41719 6,354297

1. Produksi per hari adalah jumlah komponen bahan baku yang perlu disiapkan setiap harinya. Jumlah ini didapat dari Routing sheet pada
mesin pertama yang dilewati, pada komponen samping bagian atas mesin yang dilewati pertama kali adalah mesin pemotong dengn
jumlah yang disiapkan per hari sebesar 545,03 pcs.
2. Kebutuhan pcs untuk produksi
Kebutuhan pcs untuk produksi = produksi per hari x kebutuhan per produksi
= 545,03 x 0,04
= 20,43
3. Unit per hari
kebutuhan pcs per produksi
Unit per hari =
pcs per unit diterima

4
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 5
20,44
=
4
= 5,10
4. Unit diterima per periode
Unit diterima per periode = jumlah unit/hari bahan baku 1 x periode penyimanan
= (5,1097 +45,419+1,4231+6,3543) x10
= 583,06

Tabel 2.2. Kombinasi Bahan Baku

BB1 Hasil BB1 BB2


Pembula
(pembul pembula (pembul
Kombinasi 1 BB 1 Hasil BB1 BB 2 Hasil BB2 tan ke
atan ke tan ke atan ke
bawah
bawah) bawah bawah)
Panjang Unit Panjang Rak 1,5625 1,5 1,388889 1,3
Lebar Unit Lebar Rak 1,333333 1,3 72,91667 68,25 1,090909 1 53,0303 45,5
Tinggi Unit Tinggi Rak 35 35 35 35
BB! Hasil BB1 BB2
Pembula
(pembul pembula (pembul
Kombinasi 2 BB 1 Hasil BB1 BB 2 Hasil BB2 tan ke
atan ke tan ke atan ke
bawah
bawah) bawah bawah)
Panjang Unit Lebar Rak 0,75 0,7 0,666667 0,6
Lebar Unit Panjang Rak 2,777778 2,7 72,91667 66,15 2,272727 2,2 53,0303 46,2
Tinggi Unit Tinggi Rak 35 35 35 35
BB1 Hasil BB1 BB2
Pembula
(pembul pembula (pembul
Kombinasi 3 BB 1 Hasil BB1 BB 2 Hasil BB2 tan ke
atan ke tan ke atan ke
bawah
bawah) bawah bawah)
Panjang Unit Panjang Rak 1,5625 1,5 1,388889 1,3
Lebar Unit Tinggi Rak 3,888889 3,8 72,91667 68,4 3,181818 3,1 53,0303 48,36
Tinggi Unit Lebar Rak 12 12 12 12
BB1 Hasil BB1 BB2
Pembula
(pembul pembula (pembul
Kombinasi 4 BB 1 Hasil BB1 BB 2 Hasil BB2 tan ke
atan ke tan ke atan ke
bawah
bawah) bawah bawah)
Panjang Unit Lebar Rak 0,75 0,7 0,666667 0,6
Lebar Unit Tinggi Rak 3,888889 3,8 72,91667 66,5 3,181818 3,1 53,0303 46,5
Tinggi Unit Panjang Rak 25 25 25 25
BB1 Hasil BB1 BB2
Pembula
(pembul pembula (pembul
Kombinasi 5 BB 1 Hasil BB1 BB 2 Hasil BB2 tan ke
atan ke tan ke atan ke
bawah
bawah) bawah bawah)
Panjang Unit Tinggi Rak 2,1875 2,1 1,944444 1,9

Lebar Unit Lebar Rak 1,333333 1,3 72,91667 68,25 1,090909 1 53,0303 47,5

Tinggi Unit Panjang Rak 25 25 25 25


BB1 Hasil BB1 BB2
Pembula
(pembul pembula (pembul
Kombinasi 6 BB 1 Hasil BB1 BB 2 Hasil BB2 tan ke
atan ke tan ke atan ke
bawah
bawah) bawah bawah)
Panjang Unit Tinggi Rak 2,1875 2,1 1,944444 1,9
Lebar Unit Panjang Rak 2,777778 2,7 72,91667 68,04 2,272727 2,2 53,0303 50,16
Tinggi Unit Lebar Rak 12 12 12 12
Unit diterima per periode 583,0629199 2791,430292
Jumlah Rak 8,524311694 55,65052415

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 6

Tabel 2.3 P x L x T Rak Bahan Baku 1 dan Bahan Baku 2

Bahan
Bahan baku 1 Rak
baku 2
1,6 1,8 Panjang Rak 2,5

0,9 1,1 Lebar Rak 1,2

0,1 0,1 Tinggi Rak 3,5

5. Jumlah rak
Contoh perhitungan jumlah rak bahan baku 1
Unit diterima per periode penyimpanan
Jumlah rak =
( 1; 2 ; 3 ; 4 ; 5 ; 6 )
panjang rak lebar rak tinggi rak 2,5 1,2 3,5
x x = x x = 68,25
panjang unit lebar unit tinggi unit 1,6 0,9 0,1
lebar rak panjang rak tinggi rak 1,2 2,5 3,5
x x = x x = 66,15
panjang unit lebar unit tinggi unit 1,6 0,9 0,1
panjang rak tinggi rak lebar rak 2,5 3,5 1,2
x x = x x = 68,4
panjang unit lebar unit tinggi unit 1,6 0,9 0,1
lebar rak tinggi rak panjang rak 1,2 3,5 2,5
x x = x x = 66,5
panjang unit lebar unit tinggi unit 1,6 0,9 0,1
tinggi rak lebar rak panjang rak 3,5 1,2 2,5
x x = x x = 68,25
panjang unit lebar unit tinggi unit 1,6 0,9 0,1
tinggi rak panjang rak lebar rak 3,5 2,5 1,2
x x = x x = 68,04
panjang unit lebar unit tinggi unit 1,6 0,9 0,1

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang 7

6. Jumlah Tumpukan Rak

Tabel 2.4. Perhitungan Luas Lantai Gudang Bahan Baku

Unit
Kebutuha Kebutuha diterima Jumlah
Dimensi Unit yang Diterima Produksi Unit Per Jumlah Luas Kelongga Luas
Nama Produk No Part Nama Komponen Qty per Produk Raw Material Pcs per Unit Diterima Satuan n per Satuan n Pcs per per tumpukan
per Hari Hari Rak Tumpukan Rak ran Gang Total
produksi produksi periode rak
p l t penyimpa
K-1 Samping Bagian Atas 1 1,6 0,9 0,04 545,0304 0,04 Ikat 20,43864 5,10966
K-2 Bagian Samping Bawah 2 1,6 0,9 0,04 545,0304 0,33 Ikat 181,6768 45,4192
Papan Kayu Jati 1,6 583,0629 9
4 Ikat 4 109,0
K-3 Dorongan Gerobak 2 1,6 0,9 0,04 × 0,9 × 0,1 512,3286 0,01 Ikat 5,69254 1,423135

K-4 Sisi Belakang Laci 2 1,6 0,9 0,04 481,5889 0,05 Ikat 25,41719 6,354297
K-5
Sisi Kiri Bagian Tengah Gerobak 1 1,8 1,1 0,04 240,7944 0,04 Ikat 10,0331 5,016551
K-6 Atap Gerobak 1 1,8 1,1 0,04 512,3286 0,30 Ikat 151,3698 75,6849

K-7Bagian Depan Bawah Gerobak 1 1,8 1,1 0,04 272,5152 0,24 Ikat 66,06429 33,03215

Gerobak Dagang K-8 Bagian Bawah Gerobak 1 1,8 1,1 0,04 272,5152 0,15 Ikat 41,29018 20,64509
K-9 Sisi Depan Laci 2 1,8 1,1 0,04 481,5889 0,05 Ikat 24,32267 12,16133
K-10 Rak Lemari 2 1,8 1,1 0,04 481,5889 0,08 Ikat 36,484 18,242
Papan Kayu Jati 1,8 2791,43 56
2 Ikat 28 4645,471258
× 1,1 × 0,1
K-11 Samping Laci 2 1,8 1,1 0,04 1024,657 0,05 Ikat 46,57532 23,28766

K-12 Alas Laci 2 1,8 1,1 0,04 481,5889 0,07 Ikat 32,8356 16,4178
K-13 Sisi Bagian Atas 1 1,8 1,1 0,04 1090,061 0,09 Ikat 99,09644 49,54822
K-14 Alas Bawah Gerobak 1 1,8 1,1 0,04 240,7944 0,17 Ikat 41,95661 20,9783

K-15 Meja Gerobak 1 1,8 1,1 0,04 272,5152 0,03 Ikat 8,258036 4,129018

Total 64 32 4754,5

Diketahui:

Kapasitas produksi = 200 unit/hari

Efisiensi: 90%

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 8
Contoh perhitungan jumlah tumpukan rak bahan baku 1

jumlah rak
Jumlah tumpukan rak =
jumlah maksimum rak per tumpukan

9
=
2

=4

7. Luas Tumpukan Rak


Contoh perhitungan luas tumpukan rak bahan baku 1
Luas tumpukan rak = jumlah x tumpukan x luas rak
Luas tumpukan rak = 9 x 4 x 2,5 x 1,2

= 109

8. Luas total
Luas total = panjang total x lebar total
= 26,22 x 16,69
= 437,61
9. Kelonggaran Gang
Kelonggaran gang = luas total – luas tumpukan rak

= 437,61 - 109

= 328,61

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang 9

3.2. Gudang Bahan Pembantu

Tebel 2.5 Perhitungan Luas Lantai Gudang Bahan Pembantu


Nama Dimensi Unit yang Diterima Pcs per Unit Kebutuhan per Unit diterima per periode Kelonggaran
No Part Nama Komponen Qty per Ass Satuan Unit Per Hari Jumlah Rak Jumlah tumpukan rak Luas Tumpukan Rak Luas Total
Produk p l t Diterima Produksi penyimpanan Gang
P-1 Roda Gerobak 2 0,54 0,06 0,54 2 400 200 600,00 33,33 17 6,67
P-2 Pegangan Pintu 3 0,09 0,04 0,23 3 600 200 3000,00 3,41 2 0,68
P-3 Lubang Kunci 2 0,09 0,035 0,18 2 400 200 2000,00 1,59 1 0,32
P-4 Engsel 4 0,12 0,025 0,2 4 800 200 4000,00 3,13 2 0,63
P-5 Rail Laci 4 0,415 0,045 0,025 4 800 200 4000,00 2,84 1 0,57
Gerobak
P-6 Kaca 2 1,98 0,005 0,915 24 pcs 400 16,66666667 166,67 0,83 124,62 135,0804
Dagang 1 0,40
P-7 Paku 60 0,05 0,03 0,14 1800 12000 6,666666667 2000,00 0,54
1 0,40
P-8 Sekrup 40 0,05 0,035 0,14 800 8000 10 2000,00 0,63
1 0,40
P-9 Baut 30 0,045 0,02 0,14 300 6000 20 1000,00 0,06
1 0,40
Total 46 27
10,46

1. Kebutuhan pcs per produksi komponen pembantu : roda gerobak


Kebutuhan pcs per produksi = quantity per assembly x kapasitas per produksi
= 2 x200
= 400
2. Unit per hari komponen pembantu : roda gerobak
kebutuhan pcs per produksi
Unit per hari =
pcs per unit yang diterima
400
=
2
= 200
3. Unit yang diterima per periode penyimpanan bahan pembantu : roda gerobak

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang
10

Unit yang diterima per periode penyimpanan = unit per hari x periode penyimpanan

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 11
= 200 x 3

=600

4. Jumlah Rak
Jumlah rak komponen pembantu roda gerobak
Unit diterima per periode penyimpanan
Jumlah rak =
( 1; 2 ; 3 ; 4 ; 5 ; 6 )
panjang rak lebar rak tinggi rak 1 0,4 2
x x = x x = 18
panjang unit lebar unit tinggi unit 0,54 0,06 0,54
lebar rak panjang rak tinggi rak 0,4 1 2
x x = x x =0
panjang unit lebar unit tinggi unit 0,54 0,06 0,54
panjang rak tinggi rak lebar rak 1 2 0,4
x x = x x =0
panjang unit lebar unit tinggi unit 0,54 0,06 0,54
lebar rak tinggi rak panjang rak 0,4 2 1
x x = x x =0
panjang unit lebar unit tinggi unit 0,54 0,06 0,54
tinggi rak lebar rak panjang rak 2 0,4 1
x x = x x = 18
panjang unit lebar unit tinggi unit 0,54 0,06 0,54
tinggi rak panjang rak lebar rak 2 1 0,4
x x = x x =0
panjang unit lebar unit tinggi unit 0,54 0,06 0,54
5. Jumlah tumpukan rak bahan pembantu : roda gerobak
jumlah rak
Jumlah tumpukan rak =
jumlah maksimum rak per tumpukan
33
=
2
= 17
6. Luas tumpukan rak bahan pembantu : roda gerobak
Luas tumpukan rak = jumlah tumpukan rak x luas rak
= 17 x 1 x 0,4
= 6,67
7. Luas Total komponen pembantu : roda gerobak
Luas total = panjang total x lebar total
= 12,37 x 10,92
= 135,08
8. Kelonggaran Gang = luas total – luas tumpukan rak
= 135,08 – 6.67
= 128,41

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 12

3.3. Gudang Barang Jadi

Tabel 2.6 Perhitungan Luas Lantai Gudang Barang Jadi


Dimensi Material Produk Kemasan
Produksi Unit per Kemasan Kelonggaran Luas
Nama Produk Dimensi Produk Dimensi Area per per Jumlah Area Luas Area
per Hari Kemasan per Area Gang Total
p l t p l t Periode Periode
Gerobak Dagang 1,5 0,75 2 18 23 3 200 1400 1 1400 360 4 1610 326,8064 1936,81

1. Produk per hari


Produk per hari merupakan produk jadi yang dihasilkan setiap hari, ditentukan
berdasarkan kapasitas. Produk jadi yang dihasilkan per hari adalah 200
2. Produk per periode
Produk per periode = produk per hari x periode penyimpanan
= 200 x 7
= 1400
3. Unit per kemasan
Jumlah produk yang dapat dikemas dalam satu kemasan yaitu 1
4. Kemasan per periode
produk per periode
Kemasan per periode =
unit per kemasan
1400
=
1
= 1400
panjang area lebar area
5. Kemasan per area = x
lebar produk panjang produk
18 23
= x
0,75 1,5
= 360
6. Jumlah area
kemasan per periode
Jumlah area =
kemasan per area
1400
=
360
=4
7. Luas Area
Luas area = jumlah area x luas dimensi area (PxL)
Laboratorium Sistem Produksi
Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 13
= 4 x 18 x 23
= 1610
8. Luas Total
Luas total = Panjang total x lebar total
= 35,92 x 53,92
=1936,81
9. Kelonggaran gang
Kelonggaran gang = Luas total – luas area
= 1936,81 – 1610
= 326,80

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 14

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang 15

3.4. Material Handling Planning Sheet

Tabel 2.7 Material Handling Planning Sheet Bahan Baku

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 16
Move Material Handling
Jumlah Jumlah Waktu
No Luas Frekuensi
From Luas Asal To Distance (m) No. Part Bahan Komponen Peralatan yang yang Unit Load Perpind
Tujuan per Hari
From - To dipindah harus han

A - M1 Gudang Bahan Baku Samping


Mesin Pemotong K-1
Bagian Atas

Bagian
A - M5 Gudang Bahan Baku Papan
Mesin Jigsaw K-2 Samping
Kayu Jati
Bawah 58,31 233,23 10 23
160 × 90
A - M1 Gudang Bahan Baku ×4 Dorongan
Mesin Pemotong K-3
Gerobak

A - M1 Gudang Bahan Baku Sisi Belakang


Mesin Pemotong K-4
Laci

Sisi Kiri
A - M1 Gudang Bahan Baku Bagian
Mesin Pemotong K-5
Tengah
Gerobak

A - M1 Gudang Bahan Baku Atap


Mesin Pemotong K-6
Gerobak

Bagian
A - M5 Gudang Bahan Baku Depan
Mesin Jigsaw K-7
Bawah
Forklift
Gerobak
Bagian
A - M5 Gudang Bahan Baku Mesin Jigsaw K-8 Bawah
Gerobak

Papan
A - M1 Gudang Bahan Baku Sisi Depan
Mesin Pemotong K-9 Kayu Jati
Laci 279,14 558,29 10 56
180 × 110
×4
A - M5 Gudang Bahan Baku Mesin Jigsaw K-10 Rak Lemari

A - M1 Gudang Bahan Baku Mesin Pemotong K-11 Samping Laci

A - M1 Gudang Bahan Baku Mesin Pemotong K-12 Alas Laci

A - M1 Gudang Bahan Baku Sisi Bagian


Mesin Pemotong K-13
Atas
A M5 Gudang Bahan Baku Alas Bawah
Mesin Jigsaw K-14
Gerobak

A M1 Gudang Bahan Baku Meja


Mesin Pemotong K-15
Gerobak

Jumlah yang dipindahkan = total unit per hari

= 5,11 + 45,42 + 1,42 + 6,35

= 58,31

Jumlah yang harus dipindahkan = jumlah yang dipindahkan x pcs per unit diterima

= 58,31 x 4

= 233,23

jumlah yang harus dipindahkan


Frekuensi per hari =
unit load

233,23
=
10

= 23,32

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 17

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang 18
Tabel 2.8 Material Handling Plannig Sheet Bahan Pembantu
Move Material Handling Cost
No Luas Jumlah yang Jumlah Frekuensi Waktu Frekuens Frekuens
From Luas Asal To Distance (m) No. Part Bahan Komponen Peralatan Unit Load Biaya
From - To Tujuan dipindahka yang per Hari Perpinda i per Hari i per Hari
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-1 Roda Gerobak 200 400 19 21
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-2 Pegangan Pintu 200 600 411 2
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-3 Lubang Kunci 200 400 601 1
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-4 Engsel 200 800 568 2
Hand
B - M2 Gudang Bahan Pembantu Mesin Bor P-5 Rail Laci 200 800 729 2
Pallet
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-6 Kaca 17 400 38 11
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-7 Paku 7 12000 1622 8
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-8 Sekrup 10 8000 1390 6
B - M7 Gudang Bahan Pembantu Mesin Paku Tembak P-9 Baut 20 6000 2703 3

Komponen Pembantu Roda Gerobak

Jumlah yang dipindahkan = unit per hari

= 200

Jumlah yang harus dipindahkan = jumlah yang dipindahkan x pcs per unit diterima

= 200 x 2

= 400

jumlah yang harus dipindahkan


Frekuensi per hari =
unit load

400
=
19

= 21

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 19
3.5 Metode Dedicated Untuk Gudang Bahan Baku

Tabel 2.9 Metode Dedicated Untuk Gudang Bahan Baku

Bahan
Cost Frequency Si
Baku

1 2,96666667 23 4
2 2,96666667 56 28

Hourly Labour Cost


Cost =
60 x Average speed

8900
=
60 x 50

= 2,967

Tabel 2.10 Hubungan Bahan Baku di rak 1

Hubungan
Hubungan cfd/si Hubungan cfd/si
1,1 476,78 2,1 165,8367
Cost = 2,967

Frequency = 23

Distance = 27,95 m

Si = 4

cfd
Wij =
si

2,967 x 23 x 27,95
=
4

= 476,78

Contoh iterasi

  : Bahan baku 2
  : Bahan baku 1

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 20

Tabel 2.11 Tabel Hubungan Bahan Baku di Semua Rak

Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,1 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,18 290,50 2,18 101,04
1,19 247,00 2,19 85,91
1,20 203,51 2,20 70,78
1,21 203,51 2,21 70,78
1,22 247,00 2,22 85,91
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,27 247,00 2,27 85,91
1,28 203,51 2,28 70,78
1,29 203,51 2,29 70,78
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4     5 6 7 8
   
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24
   
25 26 27 28     29 30 31 32
Gambar 2.1 Layout Peletakkan Bahan Baku Pada Rak Iterasi 1

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 21
3.6 Metode COI

Tabel 2.11 Tabel Perhitungan Wij GBP Metode COI rak 1

Rak Wij

1 14,7
Proporsi Pintu 1 = 0,5

Proporsi Pintu 2 = 0,5

Jarak pintu 1 = 15,29 m

Jarak pintu 2 = 14,11 m

Wij = ( Proporsi Pintu 1 x Jarak pintu 1) + ( Proporsi Pintu 2 x Jarak pintu 2)

= (0,5 x 15,29) + (0,5 x 14,11)

= 14,7 m

Tabel 2.12 Tabel Perhitungan Wij GBP Metode COI di semua rak

Rak Wij Rak Wij

5 9,015 2 13,65
6 9,015 10 13,65
7 9,015 16 13,655
8 9,015 19 13,655
12 9,015 22 13,655
13 9,015 25 13,655
14 9,015 1 14,7
4 11,55 27 14,675
3 12,6 9 14,7
11 12,6 15 14,705
17 12,605 20 14,705
18 12,605 21 14,705
23 12,605 26 14,705
24 12,605

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang 22

Tabel 2.12 TABEL PERHITUNGAN RENCANA LUAS LANTAI GUDANG BAHAN BAKU PT. INMAJAYA 20216
KAPASITAS PRODUKSI = 200 UNIT/HARI
EFISIENSI = 90%

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang 23
Tabel 2.13 TABEL PERHITUNGAN RENCANA LUAS LANTAI GUDANG BAHAN PEMBANTU PT. INMAJAYA 20216
KAPASITAS PRODUKSI = 200 UNIT/HARI
EFISIENSI = 90%

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak Gudang 24

Tabel 2.14 TABEL PERHITUNGAN RENCANA LUAS LANTAI GUDANG BAHAN JADI PT. INMAJAYA 20216
KAPASITAS PRODUKSI = 200 UNIT/HARI
EFISIENSI = 90%

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
BAB IV

ANALISA
Periode Penyimpanan
1. Gudang bahan baku = 10 hari
2. Gudang bahan pembantu = beda-beda mul wkwkw tapi dalam contoh perhitungan
tetep 1 aja contohnya gua udah Tanya ayu
Tabel 2.15 Periode Penyimpanan

Nama
Periode Penyimpanan
Komponen
Roda Gerobak 3
Pegangan Pintu 15
Lubang Kunci 10
Engsel 20
Rail Laci 20
Kaca 10
Paku
300
Sekrup
200
Baut
50
3. udang bahan Jadi = 7 hari
Analisa
Kenapa periode penyimpanan masing-masing gudang berbeda
Dalam penyusunan tata letak gudang factor periode penyimpanan sangat
mempengaruhi jumlah rak dan luas gudang. Dan perlu diketahui disini bahwa setiap barang
yang disimpan di dalam sebuah gudang pasti memiliki ukuran, sifat, pemasok, dan kebutuhan
jumlah yang berbeda-beda. Sehingga untuk barang yang berbeda jenis dan bentuk praktikan
menetapkan periode penyimpanan yang berbeda-beda. Dimulai dari gudang bahan baku.
Dalam gudang bahan baku akan menyimpan bahan baku dalam hal ini yang digunakan adalah
kayu. Dan praktikan menetapkan periode penyimpanan adalah sebesar 10 hari. Hal ini
ditetapkan dengan mempertimbangkan sifat kayu yang menjadi bahan baku kita yaitu karena
untuk menghindari penumpukan yang berlebih bahan baku pada gudang bahan baku dan
untuk menghindari

25
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 26
kemungkinan bahan baku rusak karena lapuk. Selain itu untuk mencegah penurunan kualitas
bahan baku karena waktu penyimpanan yang terlalu lama dimana keadaan penyimpanan dari
bahan baku ini adalah berdiri dan dimiringkan.
Yang kedua adalah gudang bahan pembantu dimana dalam hal ini komponen
pembantu yang kita simpan adalah Roda Gerobak, Pegangan Pintu, Lubang Kunci, Engsel,
Rail Laci, Kaca, Paku, Sekrup, Baut. Dimana masing-masing memiliki jumlah kebutuhan
produksi dan sifat yang berbeda-beda. Dimana perbedaan periode penyimpanan per
komponennya adalah Roda Gerobak adalah 3 hari, Pegangan Pintu adalah 15 hari, Lubang
Kunci adalah 10, Engsel adalah 20, Rail Laci adalah 20, Kaca adalah 10 hari, Paku adalah 300
hari, Sekrup adalah 200 hari, dan Baut adalah 50 hari. Roda gerobak adalah bahan pembantu
yang cukup besar dan dibutuhkan sebanyak 2 pc dalam 1 unit sedangkan sehari akan
diproduksi sebanyak 200 unit gerobak. Jika periode penyimpanan terlalu lama ditakutkan
akan terjadi penumpukan komponen sehingga lebih baik pemasok yang akan datang dan
mengantarkan barang yang baru setiap 3 hari. Hal itu juga terjadi pada komponen yang unit
diperlukannya sedikit dan satuan seperti Pegangan Pintu, Lubang Kunci, Engsel, Rail Laci,
dan Kaca. Sedangkan untuk bahan pembantu kecil yang datang dalam jumlah banyak per
kotaknya praktikan menetapkan periode penyimpanan yang cukup lama karena box yang ada
untuk 1 pcs berukuran sangat kecil. Sehingga dalam pengiriman biasanya dilakukan dalam
jumlah yang banyak. Dan periode penyimpanan yang lama ini juga dipertimbangkan dari
kemasan produk yang berbentuk plastik dan kedap udara sehingga selama apapun periode
penyimpanan, komponen yang di dalam kemasan pun akan tetap dalam keadaan baik dan
terhindar dari karatan.
Yang ketiga adalah gudang bahan jadi dimana di gudang ini akan disimpan produk jadi yang
telah selesai diproduksi. Praktikan menetapkan periode penyimpanan barang jadi adalah
sebesar 7 hari. Hal ini ditetapkan dengan mempertimbangkan jenis produk yang di produksi
memiliki jumlah yang cukup besar dan tidak bias ditumpuk, jika semakin lama periode
penyimpanannya maka semakin besar gudang yang harus di siapkan yang dimana akan
menimbulkan cost yang besar. Memang 7 hari pun bukan waktu yang sedikit hal ini
dipertimbangkan juga dari segi pemasaran dimana produk ini memiliki frekuensi permintaan
yang sedikit. Artinya tidak seperti produk yang dibutuhkan oleh semua kalangan seperti meja,
kursi dan tempat tidur.

Pada praktikum ini PT INMAJAYA 20216 membuat suatu produk yaitu


gerobak dagang. Gerobak dagang yang di produksi ini merupakan suatu produk yang slow

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 27
moving yang berarti produk tersebut adalah produk yang tidak mudah laku, karena hanya
konsumen tertentu yang membeli produk tersebut. Oleh karena itu produk tersebut
membutuhkan waktu penyimpanan yang lama. Gerobak yang dijual ke masyarakat ini juga
bukan merupakan produk yang frekuensi pembeliannya tidak tinggi tidak seperti produk yang
fast moving. Produk fast moving yaitu suatu produk yang mudah laku, sehingga tidak
membutuhkan waktu penyimpanan yang lama. Contoh perusahaan yang fast moving adalah
perusahaan yang memproduksi makanan ringan karena peluang orang lain untuk makan snack
tinggi. Gerobak merupakan bukan suatu produk yang dapat dikemas, oleh karena itu perlu
mempertimbangkan dimensi kelonggaran kemasan berdasarkan dimensi produk barang jadi
seperti panjang , lebar, dan tinggi gerobak.

Pengaturan tata letak suatu gudang dapat berbentuk kebijakan penyimpanan yang
ditentukan perusahaan, dimana metode terbaik yang akan diambil tergantung pada
karakteristik item. Beberapa kebijakan penyimpanan yang digunakan pada perusahaan ini
yaitu kebijakan penyimpanan tetap atau dedicated storage dan kebijakan cube per index
order / COI. Dedicated storage merupakan satu tempat penyimpanan yang dikhususkan untuk
menyimpan satu barang tertentu saja. Sedangkan COI merupakan ; rasio kebutuhan space
penyimpanan item dengan jumlah transaksi shipping dan receiving untuk itemnya. Item
shipping dan receiving terbesar sedikit dekat dengan titik Input/Output (I/O). Penggunaan
kebijakan dedicated storage dalam suatu produksi yaitu penyimpanan bahan baku sedangkan
kebijakan COI sebagai tempat penyimapanan bahan pembantu karena untuk memudahkan
menyimpan dan mengeluarkan bahan pembantu ketika dibutuhkan.

Handpallet merupakan alat yang di desain sebagai alat angkut dalam memindahkan
beban diatas pallet untuk meringankan kerja operator. Penggunaan handpallet tidak
menambah cost karena hand pallet tidak menggunakan bahan bakar

Dalam membuat tumpukan rak di gudang kita perlu memperhatikan beberapa faktor
yaitu jumlah rak, jenis bahan, dan ukuran yang sama yang bertujuan untuk menghemat tempat
sehingga biaya untuk memperluas area gudang semakin kecil. Dan untuk mengatur
penempatan bahan baku digunakan rumus wij yang memperlihatkan hubungan antara cost,
frekuesi, jarak dan tumpukan rak. Dimana jika dilihat dari perhitungan nilai wij sebanding
dengan harga dan jarak sehingga jika kita menginginkan posisi penempatan rak terbaik harus
memilih nilai wij yang terkecil yang berarti jarak yang ditempuh paling kecil dan dengan
harga bensin yang paling minimal. Dalam membuat suatu tata letak rak, rak yang menempel

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Modul II – Perencanaan Tata Letak
Gudang 28
tembok hanya boleh satu baris karena untuk memaksimalkan ruangan yang ada untuk
meminimalkan ruangan yang tidak terpakai supaya tidak membuang biaya produksi.
Sedangkan apabila rak dekat pintu, tidak boleh dari samping dikarenakan supaya pengambilan
barang lebih mudah pada saat menggunakan handpallet maupun forklift

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
BAB V
KESIMPULAN
 Luas lantai gudang bahan baku adalah 437,6118 luas gudang bahan pembantu adalah
135,08 dan luas gudang barang jadi adalah 1936,81
 Metode COI adalah metode tepat untuk merencanakan peletakkan bahan baku karena
metode ini merencanakan peletakan bahan sejenis yaitu kayu.
 Dengan dedicated merupakan satu tempat penyimpanan yang di khususkan untuk
menyimpan barang tertentu seperti komponen pembantu yang biasanya terdiri dari
berbagai jenis barang

29
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Efraditama, A, dan S.Setio Wigati, (2016). Perancangan Tata Letak Gudang Dengan Metode
Dedicated Storage Di Toko Listrik Anugrah Jaya, Jurnal Teknik Industri.
2337(4349):272-284

Meldra, Delia., & Husor Mangibul Purba, (2018). Relayout Tata Letak Gudang Barang
Dengan Menggunakan Dedicated Storage, Jurnal Rekayasa Sistem Industri. ISSN
2477-2089

Sentia D, Prima, dkk . (dnb). Peracangan Tata Letak Gudang Penempatan Produk
Menggunakan Metode Dedicated Storage. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Permana, I.H., Muhammad Adha Ilham & Evi Febianti, (2013). Relayout Tata Letak
GudangProduk Jadi Menggunakan Dedicated Storage, Jurnal Teknik Industri. 1(4): 272
–27

30
L-20 (Sebagian)

MATERIAL HANDLING PLANNING SHEET PT INMAJAYA 20216


KAPASITAS PRODUKSI = 200 UNIT/HARI
EFISIENSI = 90%
L-20 (Sebagian)

\
L-11A
METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU

Bahan
Cost Frequency Si
Baku

2,9666666
1 7 23 4
2,9666666
2 7 56 28
L-11B
METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 1

Hubungan
Hubungan
1,1
1,1 476,78
476,78 2,1
2,1 165,84
165,84
1,2
1,2 433,28
433,28 2,2
2,2 150,71
150,71
1,3
1,3 389,78
389,78 2,3
2,3 135,58
135,58
1,4
1,4 346,28
346,28 2,4
2,4 120,45
120,45
1,5
1,5 346,28
346,28 2,5
2,5 120,45
120,45
1,6
1,6 389,78
389,78 2,6
2,6 135,58
135,58
1,7
1,7 433,28
433,28 2,7
2,7 150,71
150,71
1,8
1,8 476,78
476,78 2,8
2,8 165,84
165,84
1,9
1,9 476,78
476,78 2,9
2,9 165,84
165,84
1,10
1,1 433,28
433,28 2,10
2,10 150,71
150,71
1,11
1,11 389,78
389,78 2,11
2,11 135,58
135,58
1,12
1,12 346,28
346,28 2,12
2,12 120,45
120,45
1,13
1,13 346,28
346,28 2,13
2,13 120,45
120,45
1,14
1,14 389,78
389,78 2,14
2,14 135,58
135,58
1,15
1,15 433,28
433,28 2,15
2,15 150,71
150,71
1,16
1,16 476,78
476,78 2,16
2,16 165,84
165,84
1,17
1,17 334,00
334,00 2,17
2,17 116,17
116,17
1,18
1,18 290,50
290,50 2,18
2,18 101,04
101,04
1,19
1,19 247,00
247,00 2,19
2,19 85,91
85,91
1,21
1,20 203,51
203,51 2,21
2,20 70,78
70,78
1,22
1,21 247,00
203,51 2,22
2,21 85,91
70,78
1,23
1,22 290,50
247,00 2,23
2,22 101,04
85,91
1,24
1,23 334,00
290,50 2,24
2,23 116,17
101,04
1,25
1,24 334,00
334,00 2,25
2,24 116,17
116,17
1,26
1,25 290,50
334,00 2,26
2,25 101,04
116,17
1,27
1,26 247,00
290,50 2,27
2,26 85,91
101,04
1,28
1,27 203,51
247,00 2,28
2,27 70,78
85,91
1,29
1,28 203,51
203,51 2,29
2,28 70,78
70,78
1,30
1,29 247,00
203,51 2,30
2,29 85,91
70,78
1,31
1,30 290,50
247,00 2,31
2,30 101,04
85,91
1,32
1,31 334,00
290,50 2,32
2,31 116,17
101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4     5 6 7 8
   
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24
   
25 26 27 28     29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 2


L-11B

1 2 3 4     5 6 7 8
   
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24
   
25 26 27 28     29 30 31 32
L-11B
METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 3

Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,18 290,50 2,18 101,04
1,19 247,00 2,19 85,91
1,22 247,00 2,22 85,91
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,27 247,00 2,27 85,91
1,28 203,51 2,28 70,78
1,29 203,51 2,29 70,78
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4     5 6 7 8
   
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24
   
25 26 27 28     29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 4


L-11B
Hubungan
L-11B
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,18 290,50 2,18 101,04
1,19 247,00 2,19 85,91
1,22 247,00 2,22 85,91
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,27 247,00 2,27 85,91
1,29 203,51 2,29 70,78
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4     5 6 7 8
   
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24
   
25 26 27 28     29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 5


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,18 290,50 2,18 101,04
1,19 247,00 2,19 85,91
1,22 247,00 2,22 85,91
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,27 247,00 2,27 85,91
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 6


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,19 247,00 2,19 85,91
1,22 247,00 2,22 85,91
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,27 247,00 2,27 85,91
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 7


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,22 247,00 2,22 85,91
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,27 247,00 2,27 85,91
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 8


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,27 247,00 2,27 85,91
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 9


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,30 247,00 2,30 85,91
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 10


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,23 290,50 2,23 101,04
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 11


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,26 290,50 2,26 101,04
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 12


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,31 290,50 2,31 101,04
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 13


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,17 334,00 2,17 116,17
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 14


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,24 334,00 2,24 116,17
1,25 334,00 2,25 116,17
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 15


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,25 334,00 2,25 116,17
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 16


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84
1,32 334,00 2,32 116,17

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 17


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,4 346,28 2,4 120,45
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 18


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 19


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,5 346,28 2,5 120,45
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 20


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,12 346,28 2,12 120,45
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 21


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,13 346,28 2,13 120,45
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 22


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,3 389,78 2,3 135,58
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 23


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,6 389,78 2,6 135,58
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 24


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,11 389,78 2,11 135,58
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 25


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,14 389,78 2,14 135,58
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 26


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,2 433,28 2,2 150,71
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 27


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,7 433,28 2,7 150,71
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 28


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,10 433,28 2,10 150,71
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 29


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,15 433,28 2,15 150,71
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 30


L-11B
Hubungan
1,1 476,78 2,1 165,84
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 31


L-11B
Hubungan
1,8 476,78 2,8 165,84
1,9 476,78 2,9 165,84
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 32


L-11B
Hubungan
1,9 476,78 2,9 165,84
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

METODE DEDICATED UNTUK GUDANG BAHAN BAKU ITERASI 33


L-11B
Hubungan
1,16 476,78 2,16 165,84

1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32

DATA JARAK GUDANG BAHAN BAKU


L-11B
Pintu/rak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
meter 27,95 25,4 22,85 20,3 20,3 22,85 25,4 27,95 27,95 25,4 22,85 20,3 20,3 22,85 25,4 27,95
Pintu/rak 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
meter 19,58 17,03 14,48 11,93 11,93 14,48 17,03 19,58 19,58 17,03 14,48 11,93 11,93 14,48 17,03 19,58

DATA JARAK GUDANG BAHAN PEMBANTU

Pintu/rak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 13,8 12,75 11,7 10,65 9,6 10,65 11,7 12,75 13,8 15,29 14,24 13,19 13,18
2 12,62 11,57 10,52 9,47 8,42 7,38 6,33 5,28 1,99 14,11 13,06 12,01 4,84
Pintu/rak 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 14,23 15,28 10,31 9,26 8,21 8,21 9,26 10,31 10,31 9,26 8,21 8,21 9,26
2 3,79 2,74 19,04 17,99 16,94 16,94 17,99 19,04 19,04 17,99 16,94 16,94 17,99
L-12A
METODE COI UNTUK GUDANG BAHAN PEMBANTU

Kode Bahan Pembantu Cost Frequency Si CF/Si


P-1 Roda Gerobak 7,143 21 17 9,00
P-2 Pegangan Pintu 7,143 2 2 8,38
P-3 Lubang Kunci 7,143 1 1 8,96
P-4 Engsel 7,143 2 2 9,14
P-5 Rail Laci 7,143 2 1 10,06
P-6 Kaca 7,143 11 1 78,57

P-7 Paku 7,143 8


1 57,14
P-8 Sekrup 7,143 6 1 42,86
P-9 Baut 7,143 3 1 21,43
L-12B
DATA JARAK

Pintu/rak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 15,29 14,24 13,19 12,14 12,14 13,19 14,24 15,29 15,29 14,24 13,19 13,19 14,24
2 14,11 13,06 12,01 10,96 5,89 4,84 3,79 2,74 14,11 13,06 12,01 4,84 3,79
Pintu/rak 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 15,29 10,37 9,32 8,27 8,27 9,32 10,37 10,37 9,32 8,27 8,27 9,32 10,37 10,31
2 2,74 19,04 17,99 16,94 16,94 17,99 19,04 19,04 17,99 16,94 16,94 17,99 19,04 19,04

PERHITUNGAN Wij UNTUK TATA LETAK GBP METODE COI

Rak Wij

1 14,7
2 13,65
3 12,6
4 11,55
5 9,015
6 9,015
7 9,015
8 9,015
9 14,7
10 13,65
11 12,6
12 9,015
13 9,015
14 9,015
15 14,705
16 13,655
17 12,605
18 12,605
19 13,655
20 14,705
21 14,705
22 13,655
23 12,605
24 12,605
25 13,655
26 14,705
27 14,675
L-12B
PERHITUNGAN Wij YANG TELAH DIURUTKAN UNTUK TATA LETAK GBP
METODE COI

Rak Wij Rak Wij

5 9,015 2 13,65
6 9,015 10 13,65
7 9,015 16 13,655
8 9,015 19 13,655
12 9,015 22 13,655
13 9,015 25 13,655
14 9,015 1 14,7
4 11,55 27 14,675
3 12,6 9 14,7
11 12,6 15 14,705
17 12,605 20 14,705
18 12,605 21 14,705
23 12,605 26 14,705
24 12,605
L-12C
PEMASANGAN KOMPONEN DAN RAK UNTUK TATA LETAK GBP METODE
COI

Kode COI Rak


P-6 78,57 5
P-7 57,14 6
P-8 42,86 7
P-9 21,43 8
P-5 10,06 12
P-4 9,14 13,14
4,3,11,17,18,23
P-1 9,00 ,24,2,10,16,19,
22,25,27,1,9,15
P-3 8,96 20
P-2 8,38 21,26
L-12D

TATA LETAK AWAL DAN TATA LETAK GUDANG BAHAN PEMBANTU

Anda mungkin juga menyukai