TTM 4

ANALISA ASPEK TEKNIS

OPERASI/PRODUKSI
ANALISA ASPEK TEKNIS OPERASI
PERANCANGAN PRODUK (MENENTUKAN DESAIN
DAN SPESIFIKASI PRODUK SESUAI HASIL STP).
PERENCANAAN KAPASITAS PABRIK- MENENTUKAN
KEBUTUHAN JUMLAH MESIN DAN TENAGA
KERJA LANGSUNG (PRODUKSI)
PERANCANGAN PROSES DAN PEMILIHAN
TEKNOLOGI/FASILITAS PRODUKSI
PEMILIHAN LOKASI PABRIK
PERANCANCANGAN LAY OUT PABRIK

LANJUT KE PERANCANGAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN

ASPEK TEKNIS
ASPEK TEKNIS 1.
PERANCANGAN PRODUK
UNTUK PERANCANGAN PRODUK CASE STUDI TUGAS
BESAR KELOMPOK BUATLAH DESAIN PRODUK
(ATRIBUT/SPESIFIKASI, GAMBAR DESAIN PRODUK)
SESUAI DENGAN HASIL ANALISA PASAR :
PETA SEGMENTASI, PENENTUAN SEGMEN TARGET
DAN POSITIONING PRODUK
BUAT RANCANGAN MARKETING MIX (4p)
PRESENTASI PERANCANGAN PRODUK DI PERTEMUAN
5
ASPEK TEKNIS 2

PENENTUAN KAPASITAS
PRODUKSI
 PERENCANAAN KAPASITAS
KAPASITAS : OUTPUT MAKSIMAL YANG DAPAT
DIHASILKAN OLEH SUATU FASILITAS SELAMA
WAKTU TERTENTU
( UNIT/TAHUN)

The term production capacity can be generally defined as the

volume or number of units that can be produced during a
given period.
NOMINAL MAXIMUM CAPACITY
the installed capacity as guaranteed by the supplier of the plant. A
higher capacity-nominal maximum capacity-may be achieved, but
this would entail overtime, excessive consumption of factory
supplies, utilities, spare parts and wear-and-tear parts, as well as
disproportionate production cost increases.
FEASIBLE NORMAL CAPACITY
This capacity is achievable under normal working
conditions, taking into account not only the installed
equipment and technical conditions of the plant, such as
normal stoppages, down time, holidays, maintenance,
tool changes, desired shift patterns and indivisibilities of
major machines to be combined, but also the
management system applied. Thus, the feasible normal
capacity is the number of units produced during one year
under the above conditions.
JENIS JENIS KAPASITAS
KAPASITAS MENURUT DISAIN : KAPASITAS JIKA
DIOPERASIKAN PADA KONDISI IDEAL YANG
DINYATAKAN OLEH PERANCANG /KAP.TERPASANG

KAPASITAS EFEKTIF : KAPASITAS JIKA

DIOPERASIKAN PADA KONDISI TERTENTU
MENURUT PLANNER

KAPASITAS AKTUAL/TERCAPAI : KAPASITAS JIKA

DIOPERASIKAN PADA KONDISI NYATA
KAPASITAS

1000.000 ton/thn KAPASITAS TERPASANG

800.000 ton/thn, KAPASITAS EFEKTIF

efisiensi 80 %

700.000 ton/thn KAPASITAS AKTUAL

Capaian output per 31 desember tahun berjalan
FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS

Kapasitas efektif :
% EFISIENSI by planner KAPASITAS TERPASANG
(PPC team)
: contoh KAPASITAS EFEKTIF
• OPERATOR – 80%
• MATERIAL- 90% KAPASITAS AKTUAL
• METODE KERJA - 90%
• MESIN - 80 %
PERENCANAAN KAPASITAS

Perencanaan kapasitas adalah usaha perusahaan

untuk mengatasi fluktuasi permintaan agar
dapat berproduksi pada jumlah yang
diinginkan konsumen.
LATAR BELAKANG PERLUNYA PERENCANAAN KAPASITAS

Kapasitas harus cukup untuk memenuhi tingkat

demand dari konsumen.
Kapasitas produksi langsung berpengaruh pada
efisiensi produksi, jika terlalu besar kapasitas
dibanding jumlah produksi maka efisiensi
akan rendah
Menentukan besarnya investasi yang diperlukan,
makin besar kapasitas maka investasi makin
mahal.
Merupakan salah satu sarana strategi usaha
(economic of scale )
FAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM PERANCANGAN KAPASITAS

1. Economies of scale
2. Minimum economic size and equipment constraints
3. Resource and input constraints
4. Performance of staff and labour
ECONOMIC OF SCALE
The minimum economic level of production generally
defined in relation to the technologies applied and the
prevailing prices in industrialized countries

Production costs undoubtedly decline

with increased levels and volumes of production
MINIMUM ECONOMIC SIZE AND EQUIPMENT
CONSTRAINTS
1. In a number of process-type industries, a minimum production size can generally be
defined. A cement plant of less than 300 tones per day is not usually considered to be
economic,

2. available process technology and equipment are often standardized at specific

capacities in different industries.
RESOURCE AND INPUT CONSTRAINTS
The lack of domestic or external resources, and of basic production inputs,
either raw materials or intermediate products,
This is because of a shortage of foreign exchange for importing equipment,
components or intermediate products, or a shortage of domestic
resources
FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI
KAPASITAS

• OPERATOR – absensi, sakit, sign out

• MATERIAL - produk reject, material rusak
• METODE KERJA –Ws = 5 menit, tapi tetap ada
proses transportation, delay, idle
• MESIN – breakdown mesin, jadwal maintenance
rutin
HIRARKI PERENCANAAN KAPASITAS
1. RESOURCES PLANNING
Menentukan kapasitas unit usaha pabrik (unit/tahun)
Agregat planning dari hasil forecast dan adjustment
oleh top level management
2. RCCP(ROUGE CUT CAPACITY PLANNING)
3. CRP (CAPACITY REQUIREMENT
PLANNING)
4. SQUENCING/SCHEDULLING
TAHAP-TAHAP PERENCANAAN KAPASITAS
1. MERAMALKAN VOLUME PERMINTAAN TOTAL-
demand forecasting
2. MENGESTIMASI TARGET PERMINTAAN YANG
MENJADI PANGSA PERUSAHAAN- ukuran segmen
sasaran
3. MENETAPKAN ALTERNATIF KAPASITAS UNTUK
TIAP PERIODE TERPILIH – membuat JIP
4. MENENTUKAN FASILITAS YANG DIBUTUHKAN
(DENGAN TINGKAT KERINCIAN TERTENTU) AGAR
KAPASITAS YANG DIRENCANAKAN TERCAPAI –
sesuai JIP, jumlah mesin dan tenaga kerja per tahun
5. MENGHITUNG BIAYA INVESTASI DAN
OPERASIONAL ( BIAYA PERSEDIAAN, GUDANG)
6. MENGESTIMASI PENDAPATAN DAN CASH FLOW
7. EVALUASI CASH FLOW UNTUK TIAP ALTERNATIF
8. PILIH SALAH SATU ALTERNATIF KAPASITAS.
TIGA POLA
DALAM PERENCANAAN KAPASITAS

KAPASITAS LEBIH BESAR DARI PERMINTAAN

(Capacity leads demand) C > D
KAPASITAS LEBIH KECIL DARI PERMINTAAN
(Demand leads Capacity ) C < D
KAPASITAS SAMA DENGAN PERMINTAAN C = D

Pada kondisi seperti apa masing masing pola tersebut

sesuai ?
PEMILIHAN POLA TERSEBUT
MEMPERTIMBANGKAN :
• Fluktuasi demand
• Kebutuhan investasi/ modal
• Hambatan teknologi (misal : pabrik kimia-skala besar)
• Efisiensi Sistem Produksi
• Lingkungan usaha terkait : supplay material, rekanan
untuk sub kontrak, buyer
MENENTUKAN JUMLAH MESIN DAN TENAGA
KERJA
Data input :
Operation process chart, dengan data estimasi waktu standar setiap proses
Proses dilaksanakan pada jenis mesin apa – Multiple product process chart
Jadwal produksi per tahun (JIP)
CASE STUDI
Sebuah perusahaan memproduksi atap besi
Berdasarkan data perkiraan demand hasil forecasting
dan adjustment pihak manajemen disusunlah
jadwal produksi 10 tahun sbb :
Th 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Y’(1000 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
)
CASE STUDI :
Hitung lah kebutuhan jumlah mesin jika
diketahui :
Jam kerja 7 jam / hari (hanya 1 shift),
300 hari setahun,
Efisiensi sistem 100 % (tidak
mempertimbangkan produk reject, absen
karyawan dan breakdown mesin)
Diberikan data OPC, MPPC
Atap Rangka besi

4 Potong 1 Potong

5 Polishing Forming
2 dengan press
6 Drill
3 Drill
7 Painting

8 Pengepakan

I Inspeksi
S Storage
PROSES BOR (menit)
Atap Rangka

Cire saw 4 1’ 1 1’ 2’

Polishing 5 1,5’ 1,5’

Drill 6 1/3’ 3 ½’ 5/6’

Painting 7 3’ 3’

Press 2 1’ 1’

Pengepakan 8 3’ 3’
PENGHITUNGAN KAPASITAS

Misal diinginkan kapasitas pabrik cukup untuk

memenuhi demand sampai tahun ke 4 masa produksi
(2018), yaitu 45.000 unit per tahun.
Laju produksi per hari : 45.000/300 = 150 unit/hari
Demand tahun berikutnya dapat dipenuhi dengan
menambah shift kerja atau dengan lembur.
Untuk memenuhi produksi sejumlah 150 unit/hari
dengan kebutuhan jam mesin seperti pada MPPC,
maka diperlukan jumlah mesin seperti tabel.
Kapasitas produksi adalah kapasitas mesin terkecil,
yaitu 140 unit / hari atau 42.000 unit /tahun
 Jenis Kebutuhan Kapasitas produksi Jumlah
Mesin jam mesin Per hari mesin
(menit)

Cire saw 2’ 420/2=210 0.7

Polishing 1.5’ 420/1.5=280 0.53

Drill 5/6’ 420/(5/6)=504 0.297

Painting 3’ 420/3=140 1.07

Press 1’ 420/1=420 0.357

Packing 3’ 420/3=140 1,07

IMPLIKASI ……

Jumlah mesin yang dibutuhkan ?

Jumlah operator mesin ?
Luasan yang dibutuhkan untuk meletakkan
mesin
Biaya maintenance
Biaya investasi dan instalasi….