Anda di halaman 1dari 19

STUDENT REPORT

PROSES MANUFAKTUR 2

Disusun oleh:
Arif Musimin Fajaryanto (21522168)
Rahadian Cahya Iqbal J (21522387)

Asisten : M-97
Kelompok : PF-6
Kelas Tutorial : PF
Yogyakarta, (Tanggal acc laporan)

(Rizky Alditama)

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

BAB II
PRODUCTION BATCH 1

2.1 Tujuan Tutorial


Berikut merupakan tujuan praktikum pada mata kuliah Proses Manufaktur:
1. Praktikan mengetahui dan memahami teori mesin frais, mesin bor dan
mesin jigsaw.
2. Praktikan mengetahui dan memahami prinsip kerja mesin frais, mesin bor,
dan mesin jigsaw
3. Praktikan mengetahui dan memahami tools yang digunakan.
4. Praktikan dapat mengoperasikan mesin untuk membuat part Iron Base dan
MDF Base.

2.2 Tugas Praktikum


Berikut merupakan tugas praktikum pada mata kuliah Proses Manufaktur:
1. Mempelajari dan memahami video pembelajaran.
2. Mempelajari dan memahami modul ajar.
3. Menganalis fungsi dan alur proses permesinan.
4. Membuat operation process chart dan lembar rencana proses.

2.3 Langkah Pengerjaan

1) Berikut merupakan langkah proses pemakanan sisi part iron base


(Frais/Milling Machine):

a) Menyiapkan alat bantu mesin frais.

b) Melakukan pengukuran sebesar 10 mm dari sisi terpanjang benda


kerja sebagai acuan pemakanan.

c) Menjepit part pada ragum.


STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

d) Mengatur posisi benda kerja dengan menggunakan eretan


melintang dan eretan memanjang.

e) Mengatur posisi ukuran awalan dengan menempelkan pisau frais ke


permukaan benda kerja.

f) Mengatur posisi pisau frais dengan kedalaman sebesar 3 mm.

g) Mengunci feed handle dengan memutar feed handle lock.

h) Nyalakan mesin frais dengan memutar operation control kearah


kanan yaitu reverse.

i) Menggerakan benda kerja dengan memutar eretan melintang pada


saat proses pemakanan sisi iron base.

j) Memberikan coolant pada saat proses pemakanan sisi.

k) Setelah pemakanan sisi selesai, matikan mesin frais dengan


memutar operation control kearah tengah.

l) Ulangi proses sama seperti Langkah-langkah yang telah di jelaskan


di atas,akan tetapi Mengatur posisi pisau frais dengan kedalaman
sebesar 2 mm.

2) Berikut merupakan langkah proses penitikan pada iron base:

a) Meyiapkan benda kerja yaitu iron base.

b) Mengukur titik tanda sekitar 2 cm dari ujung tengah iron base,dan


2,5 dari samping ke tengah.

c) Menandai titik untuk pengeboran menggunakan penitik serta


palu.dengan cara dipukul

d) Lakukan proses drilling pada titik pengeboran,menggunakan mesin


bor ringan

3) Berikut merupakan langkah proses pengeboran pada iron base (Frais/


drilling machine
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

a) Menyiapkan alat bantu mesin frais.

b) Menyiapkan benda kerja.

c) Menjepit benda kerja pada ragum.

d) Mengatur posisi benda kerja menggunakan eretan memanjang dan


eretan melintang pada bagian benda kerja yang sudah di lakukan
penitikan dan pengeboran pada bor duduk sebelum nya.

e) Menyalakan mesin frais dengan memutar operation control kearah


kanan yaitu reverse.

f) Melakukan pengeboran dengan memutar feed handle untuk


mengarahkan mesin frais kepada benda kerja.

g) Memutar kembali feed handle untuk mengatur kembali pisau ke


posisi default.

h) Mematikan mesin frais dengan memutar operation control

4) Berikut merupakan langkah proses membuatan part MDF Base ( Jigsaw


Machine):

a) Melakukan pengukuran sebesar 80mm x 50mm dan memberikan


garis pengukuran pada benda kerja.

b) Menyalakan mesin jigsaw dengan memutar tombol switch on.

c) Mengatur kecepatan bilah gergaji dengan memutar speed adjustment


searah jarum jam.

d) Melakukan proses pemotongan dengan mengarahkan benda pada


bilah gergaji sesuai dengan pola yg telah di buat.

e) Menurunkan kecepatan bilah gergaji dengan memutar speed


adjustment berlawanan arah jarum jam.

f) Mematikan mesin jigsaw dengan memutar tombol switch off.


2.4 Perencanaan Produksi
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

1. Alur Produksi
Berikut merupakan alur produksi pembuatan part phone holder :
Table 1.1 Alur Produksi

No. Part name Material Machine

1 Iron Base Besi Frais dan Drill


2 MDF Base Kayu MDF Jigsaw

2. Operation Process Chart

OPC atau operation process chart merupakan suatu diagram yang


mengambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku
mengenai urutan operasi dan pemeriksaan sejak dari awal sampai
menjadi produk jadi utuh ataupun sebagai komponen. Dan juga memuat
informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Dalam suatu
operasi dan pemeriksaan saja kadang-kadang pada akhir proses dicatat
tentang penyimpanan (Sutalaksana, 2006). Berikut merupakan
operation process chart pembuatan produk phone holder :
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

3. Lembar Rencana Proses

Berikut merupakan lembar rencana proses pada part iron base dan
MDF Base
a. Iron Base

Tabel 1.2 Lembar Rencana Proses Iron Base


STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

LEMBAR RENCANA PROSES


Nomor : 1 Halaman ke : 1
File gambar :

No. Part : 1.2.1

Nama Part : Iron base Material : Iron


Panjang : 80 cm
Dibuat oleh : PF-6 Ukuran Lebar : 50 cm
Tanggal : Tinggi : 15 cm
Setup Waktu Waktu Waktu
No. Uraian Stasiu
No. Tools setup proses total
proses operasi n kerja Alat bantu
setup (s) (s) (s)
Jangk
Pengu
1 - a 120 120
kuran
Sorong
Pembe
rian
Batas
2 - Spidol 60 60
Potong
dan
Pola
Pemak Coolan
Mesin
3 anan t, 120 600 600
Frais
Sisi kikir
Pengu
Jangka
kuran
Sorong
4 Benda - 120 120
,
diberi
Spidol
titik
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Melak
Palu
ukan
5 - dan 120 120
Penitik
Penitik
an
Mata
Penge
Mesin bor
6 boran 120 300 420
Bor twist
Body
bits
Mata
Mesin
Penge pisau
Frais
7 boran frais 120 600 600
Twist
Body twist
Bits
bits
Pemeri Jangka
8 - 300 300
ksaan sorong

b. MDF Base
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Tabel 2.2 Lembar Rencana MDF Base


LEMBAR RENCANA PROSES
Nomor : 2 Halaman ke : 2
File gambar :

No. Part : 4.1.2

Nama Part : MDF Base Material : Kayu MDF


Panjang : 80 mm
Dibuat oleh : Ukuran Lebar : 50 mm
Tanggal : Tinggi : 3 mm
Setup Waktu Waktu Waktu
No. Uraian Stasiu
No. Tools setup proses total
proses operasi n kerja Alat bantu
setup (s) (s) (s)
Jangk
Pengu
1 - a 120 120
kuran
Sorong
Memb
erikan
2 - Spidol 60 60
Bentuk
pola
Pemot Bilah
ongan Mesin gergaji
3 60 300 360
kayu Jigsaw Pin
MDF Blade
Pemeri
ksaan Alat
4 - 60 60
Ukura Ukur
n

2.5 Analisis Part Iron Base


STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

1. Deskripsi Part Iron Base


Iron base merupakan sebuah part bagian dari komponen phone holder.
Iron base berfungsi sebagai tumpuan berbagai komponen pendukung seperti iron
pole, ornament dan juga MDF Base. Iron Base memiliki Panjang keseluruhan
yaitu 8 cm dengan toleransi 0,03 cm sehingga total panjangnya adalah 8,03 cm,
lebar keseluruhannya adalah adalah 5 cm dengan toleransi 0,03 cm hingga ukuran
totalnya adalah 5,03 cm, dengan ketebalan 1 cm, dengan toleransi 0,02 dengan
total ketebalan 1,02 cm. Beberapa bagian part ini memiliki lubang dimana dua
lubang kecil dibagian pojok memiliki diameter 0,5 cm dengan toleransi 0,005 cm,
jadi total diameternya adalah 0,505 cm. Sedangkan untuk diameter lubang besar
memiliki ukuran 1,4 cm dengan toleransi 0,01 dengan total ukuran 1,41 cm.
Material yang digunakan dalam part Iron Base adalah batang besi. Besi merupakan
jenis logam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari
bijih besi (tambang). Selain itu besi merupakan logam terpenting dalam dunia
industri, harga dari besi memiliki nilai ekonomis yang tinggi. (Pakasi, 2019)

2. Mesin Frais
a) Penjelasan Mesin Frais
Mesin Frais (milling machine) merupakan sebuah mesin perkakas
manufaktur yang dapat melakukan pengurangan material pada benda
kerja dengan proses pemakanan menggunakan alat potong bermata
banyak yang berputar (multipoint cutter)(Oktavianur, 2013).
Mesin frais pada pembuatan part iron pole ini digunakan untuk
membuat lubang pada bagian permukaan iron base. Mesin yang
digunakan adalah mesin frais vertical.
b) Fungsi Mesin Frais
Fungsi mesin frais pada pembuatan part phone holder adalah untuk
membuat lubang dengan ukuran 0,5 cm dan 1,4 cm pada permukaan
iron base.
c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Frais
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Berikut merupakan langkah – langkah penggunaan mesin frais :

1. Menyiapkan alat bantu mesin frais

2. Melakukan pengukuran sebesar 10 mm dari sisi terpanjang benda


kerja sebagai acuan pemakanan

3. Membuka ragum

4. Menjepit benda kerja pada ragum

5. Mengatur posisi benda kerja dengan menggunakan eretan


melintang dan eretan memanjang

6. Mengatur posisi pisau frais dengan mengatur feed handle

7. Mengatur posisi ukuran awalan dengan menempelkan pisau frais


ke permukaan benda kerja

8. Mengatur posisi pisau frais dengan kedalaman sebesar 3 mm

9. Mengunci feed handle dengan memutar feed handle lock

10. Menyalakan mesin frais dengan memutar operation control pada


reverse

11. Menggerakkan benda kerja dengan memutar eretan melintang pada


saat proses pemakanan sisi

12. Memberikkan coolant pada saat proses pemakanan

13. Setelah pemakanan selesai, matikan mesin frais dengan


mengembalikan tombol operation control ke posisi semula

14. Mengatur posisi ukuran ke angka 0 dengan menempelkan pisau


frais ke permukaan benda kerja yang sudah dilakukan pemakanan

15. Mengatur posisi pisau frais dengan kedalaman sebesar 2 mm

16. Mengunci feed handle dengan memutar feed handle lock

17. Menyalakan mesin frais dengan memutar operation control pada


STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

reverse

18. Menggerakkan benda kerja dengan memutar eretan melintang pada


saat proses pemakanan sisi

19. Memberikkan coolant pada saat proses pemakanan

20. Setelah pemakanan selesai, matikan mesin frais dengan


mengembalikan tombol operation control ke posisi default

d) Analisis Penggunaan Mesin Frais


Penggunaan mesin frais karena efisiensi waktu, dikarenakan mesin
frais bisa melakukan pengeboran maupun pemakanan seandainya
menggunakan mesin bor hanya bisa melubangi saja tidak bisa
melakukan proses pemakanan sisi dan harus di pindahkan ke mesin
milling. Tidak menggunakan mesin bubut pada proses pembuatan part
iron base karena mesin bubut berfungsi untuk pemakanan sisi benda
kerja yang berbentuk silinder. Sedangkan tidak menggunakan mesin
jigsaw tidak cocok karena iron base terbuat dari material besi dan
mesin jigsaw berfungsi untuk memotong benda kerja dari material
kayu MDF. Tidak menggunakan mesin hacksaw karena bahan
material yang digunakan adalah silinder besi sedangkan part iron base
tidak berbentuk silinder.

3. Mesin Bor
a) Penjelasan Mesin Bor
Mesin bor merupakan salah satu jenis mesin yang dapat
menggerakan alat pemotong berupa mata bor. Mesin ini bergerak
dengan arah pemakanan hanya pada sumbu mesin tersebut. Mesin ini
digunakan untuk melakukan proses pelubangan ke dalam suatu benda
kerja seperti logam, kayu, atau benda padat lainnya tersebut.
(Akhmadi & Wulandari, 2021)
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Mesin ini digunakan untuk melakukan pelubangan pada part iron


base.
b) Fungsi Mesin Bor
Fungsi mesin bor terbagi menjadi 2 yaitu :

1) Fungsi mesin bor pada proses manufaktur

 Pembuatan lubang

Pembuatan lubang merupakan fungsi utama dari mesin


bor, dengan cara mengarahkan mata bor pada benda
kerja.

 Pembesaran lubang

Pembesaran lubang bisa di lakukan dengan


menggunakan mesin bor dengan cara mengarahkan
mata bor kepada benda kerja yang telah memiliki
lubang sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk
memperbesar diameter lubang pada benda kerja.

 Chamfer

Proses chamfer dilakukan untuk menghilangkan sisi


tajam dari bentuk suatu silinder.

2) Fungsi mesin bor pada dunia industri

 Pada dunia industri, mesin bor memiliki


fungsidiantaranya untuk membuat lubang pada
permukaan benda kerja atau part mesin produksi,
memperbaiki lubang benda kerja yang sudah
rusak,memperbaiki adanya baut patah pada lubang
ulir, dan memperbesar lubang pada benda kerja atau
part mesin.
c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Bor
Berikut langkah – langkah penggunaan mesin bor :
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

1. Menyiapkan alat bantu mesin bor

2. Melakukan pengukuran sebesar 25 mm sebagai titik tengah


benda kerja. Setelah itu melakukan pengukuran sebesar 20 mm
kea rah tengah dari sisi terpanjang benda kerja yang belum di
lakukan pemakanan.

3. Meletakan serta mengunci benda kerja pada ragum.

4. Melakukan menitikan menggunakan penitik dan palu.

5. Setelah selesai melakukan penitikan lalu membuka ragum dan


mengambil benda kerja.

6. Meletakan dan mengunci benda kerja pada ragum mesin bor.

7. Melakukan pengaturan ragum agar mata bor searah dengan


tanda penitikan.

8. Menekan switch on untuk menyalakan mesin bor.

9. Melakukan proses pengeboran dengan memutar feed handle


untuk mengarahkan mata bor ke benda kerja.

10. Mengembalikan feed handle pada posisi semula.

11. Mematikan mesin bor dengan menekan tombol switch off.


d) Analisis Penggunaan Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk menandai benda kerja, bor yang
digunakan pada pembolongan pada iron base menggunakan mesin
frais. Alasan tidak menggunakan mesin bubut adalah karena mesin
bubut berfungsi untuk pemakanan sisi benda kerja yang berbentuk
silinder, Sedangkan mesin jigsaw berfungsi untuk memotong bagian
dari suatu benda yang bermaterial kayu MDF, sehingga mesin-mesin
tersebut tidak efisien dan efektif untuk pengeboran.
2.6 Analisis Part MDF Base
1. Deskripsi Part MDF Base
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Part MDF Base adalah bagian dari komponen phone holder paling bawah
atau alas dari phone holder. MDF Base memiliki panjang 80 mm dan lebar 50 mm
material MDF Base ini adalah kayu MDF.
2. Mesin Jigsaw
a) Penjelasan Mesin Jigsaw
Jigsaw merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong
atau menggergaji suatu benda kerja yang memiliki material kayu.
Benda kerja tersebut bisa berbentuk lurus hingga kurva yang
melengkung-lengkung (Mohd. Syaryadhi, et al, 2007).
Mesin Jigsaw digunakan pada produksi Phone Holder untuk
memotong kayu MDF base dengan hasil akhir pemotongan berukuran
panjang 80mm dan lebar 50 mm.
b) Fungsi Mesin Jigsaw
Terdapat 2 fungsi mesin jigsaw yaitu :

1. Fungsi mesin jigsaw pada proses manufaktur

Berfungsi untuk memotong benda kerja dengan prinsip kerja


utama yaitu memotong benda kerja secara zig-zag.

2. Fungsi mesin jigsaw pada dunia industry

Untuk memotong atau membelah kayu dengan mata gergaji


yang membentuk sudut sesuai dengan kebutuhan pemotongan.
Mesin Jigsaw biasanya digunakan untuk memotong balok kayu
atau kayu yang tipis seperti kayu MDF.

c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Jigsaw


Berikut langkah-langkah penggunaan mesin jigsaw :

1. Melakukan pengukuran sebesar 80mm x 50mm dan


memberikan garis pengukuran pada benda kerja.

2. Menyalakan mesin jigsaw dengan memutar switch on.


STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

3. Mengatur kecepatan gerakan bilah gergaji pada kecepatan


maksimal dengan memutar speed adjustment searah putaran
jarum jam.

4. Melakukan proses pemotongan dengan mengarahkan benda


kerja pada bilah gergaji mesin jigsaw sesuai dengan pola yang
telah dibuat.

5. Menurunkan gerakan pemotongan bilah gergaji dengan


memutar speed adjustment berlawanan arah jarum jam.

6. Mematikan mesin jigsaw dengan memutar switch off.


d) Analisis Penggunaan Mesin Jigsaw
Mesin jigsaw digunakan untuk memotong material MDF yang
digunakan untuk membuat MDF base. Karena mesin jigsaw lebih
mudah untuk memotong material MDF. Alasan tidak menggunakan
mesin bubut karena mesin bubut digunakan untuk benda kerja yang
berbentuk silinder dan berbahan besi part MDF base tidak berbentuk
silinder dan berbahan besi. Tidak menggunakan mesin frais karena
mesin frais digunakan untuk melakukan pemakanan benda kerja
menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar. Tidak
menggunakan mesin hacksaw karena bahan baku yang digunakan
biasanya adalah silinder besi sedangkan part MDF base tidak
berbentuk silinder. Selain itu tidak menggunakan juga mesin bor ketika
proses pembuatan part MDF base dikarenakan jigsaw berbahan kayu.
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. N., & Wulandari, R. (2021). Pengaruh Variasi Putaran Mesin


Terhadap Waktu Pengeboran Dengan Material Alumunium Al 6063 Pada
Mesin Bor Duduk. Journal Mechanical Engineering, 11-15.

LAB SIMAN. (2022/2023). From Batch 1 Manufacture Tutorial Proses


Manufaktur.

Mohd. Syaryadhi, et al. (2007). Sistem Berat Menggunakan Sensor Load Cell.
Jurnal Rekayasa Elektrika, 6(1).

Oktavianur, R. D. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Teori Kerja Mesin


Frais Berbasih Flash Pada Siswa Kelas XI SMK Piri Sleman.
Occupational Medicine , 53(4), 130.
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Anda mungkin juga menyukai