Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Disusun Oleh :
Ketua Divisi Gunung Hutan 2016-2017
Yang disebut dengan gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung pada umumnya lebih
besar dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi
dibandingkan dengan apa yang disebut gunung ditempat yang lain.
Pada umumnya iklim menjadi lebih dingin dan basah dengan semakin bertambahnya
ketinggian. Kebanyakan gunung yang menjulang tinggi sekitar 600m dari permukaan tanah
disekelilingnya memiliki 2 daerah iklim.
Gunung bisa jadi hanya memiliki satu puncak, atau merupakan salah satu bagian dari
beberapa gunung. Sekelompok gunung bisa membentuk suatu pegunungan. Beberapa gunung
berapi seperti Semeru, Merapi, Agung dan Ciremei berbentuk klasik, tetapi gunung Tengger
dan Batur memiliki kaldera, puncaknya meletus meninggalkan dataran atau danau dengan
puncak kecil ditengahnya. Kompleks Gn.Batur memiliki kaldera terbesar dan terindah di
dunia.
Ketinggian suatu gunung menunjukkan seberapa tinggi puncak tersebut menjulang dari dasar
laut. Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848mdpl.
JENIS-JENIS HUTAN
Hutan hujan tropis tumbuh di dekat garis equator,dimana iklim sepanjang tahun hangat dan basah.Sebagian besar
hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo,dan di wilayah Asia Tenggara.
Dari ke enam kelompok jenis hutan, hutan hujan tropis paling banyak memiliki keragaman pohon,sekitar 100
species bisa tumbuh pada wilayah seluas 2,6 Km2. Sebagian besar pohon berdaun lebar dan selalu hijau sepanjang
tahun,terdapat juga pohon palm dan paku-pakuan. Kebanyakan hutan pohonnya membentuk tiga lapisan selubung
(canopy).Canopy paling atas dapat mencapai ketinggian 46 meter,tumbuhan yang melebihi canopy di sebut
emergent.Tumbuhan understory membentuk lapisan selubung ke dua.
Lapisan semak belukar dan tumbuhan herbal sangat tipis karena sinar matahari terhalang oleh lapisan
canopy.Seringkali beberapa tanaman merambat dan menumpang lainnya menempel di cabang-cabang pohon
lapisan canopy, sehingga dapat menyerap sinar matahari secara penuh.
Sebagian besar binatang hutan hujan tropis juga hidup pada lapisan canopy, dimana mereka dapat menemukan
makanan yang sangat berlimpah.Binatang yang termasuk diantaranya adalah makhluk terbang dan memanjat seperti
kelelawar, berbagai jenis burung,serangga, kadal,tikus,monyet,tupai,kungkang dan ular.
Tropical seasonal forest,tumbuh di wilayah tertentu di daerah beriklim tropis dan sub tropis.Wilayah ini memiliki
musim panas dan musim hujan bergantian setiap tahunnya,atau iklim yang agak lebih dingin dibanding hutan hujan
tropis. Daerah ini meliputi Amerika tengah, Amerika selatan bagian tengah, selatan Afrika,India,timur Cina,Australia
utara,dan kepulauan di pasifik termasuk Indonesia.
Hutan musim memiliki banyak keragaman pohon, meskipun tidak sebanyak hutan hujan tropis.Terdapat juga
beberapa tanaman rambat dan tumpang.Beberapa pohon berguguran dan tumbuh kembali,terutama di daerah yang
memiliki perbedaan yang sangat jelas antara musim panas dan musim hujan
Lapisan canopy bisa mencapai ketinggian 30 meter.Satu lapisan understory tumbuh dibawah canopy.Bambu dan
palem memenuhi lapisan semak,dan lapisan tebal tumbuhan herbal menempel di tanah.Binatang yang tinggal
menyerupai,mereka yang hidup di hutan hujan tropis.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Hutan luruh iklim sedang tumbuh di sebelah timur Amerika utara,eropa barat dan asia timur.Wilayah ini memiliki
musim panas dan musim dingin.Lapisan canopy mencapai ketinggian 30 meter,dua jenis pohon atau lebih
mendominasi lapisan canopy,yang berguguran daunnya di musim gugur.Lapisan tengah dan semak mungkin agak
tebal.Juga dihuni binatang besar seperti beruang,rusa,dan serigala.Ada juga ratusan binatang menyusui yang lebih
kecil dan burung.
1. Sepatu
Sepatu mendaki yang baik selain melindungi kaki dari luka,juga harus nyaman saat dipakai meskipun
membawa beban berat di medan licin,berbatu-batu dan curam.Jenis sepatu boot paling cocok untuk kegiatan
ini,karena melindungi pergelangan kaki hingga mata kaki dari kemungkinan terkilir. Pilihlah sol sepatu dengan
kembang-kembang besar,ceruk yang dalam dan memiliki tumit sol seperti ini memungkinkan pemakai dapat
mencengkram permukaan meski kondisinya ekstrim(curam,licin atau berbatu-batu).
2. Pakaian
Pakaian yang ideal saat mendaki di gunung tropis adalah yang relatif tebal dan menyerap keringat.Celana
tidak kaku dan ringan guna melindungi kaki dari goresan duri.Baju dari katun atau wol cukup ideal.Sayang bila telah
basah,katun tidak mampu menghangatkan badan,baju dari bahan sintetis misalnya polyester dan acrylics sedikit
menyerap keringat tetapi cepat kering,sementara bahan nilon sebaiknya tidak digunakan karena tidak menyerap
keringat sehingga keringat akan tetap menempel pada badan, sebaliknya nylon amat baik menahan hujan sehingga
banyak digunakan sebagai ponco.Hindari pemakaian pakaian berbahan jeans.Bahan ini sukar kering dan berat disaat
basah.Bila mendaki medan yang dirimbuni pepohonan atau semak tinggi dimana terpaan angin tidak
kencang,hindari pemakaian jaket saat berjalan,selain menahan keringat yang menempel di badan jaket juga membuat
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
tubuh terasa gerah karena selama berjalan suhu tubuh meningkat akibat pembakaran zat makanan untuk
menghasilkan energi.Pada saat istirahat disela pendakian,pembakaran berkurang,dinginnya temperatur di gunung dan
hembusan angin maka pendaki akan menghadapi perbedaan drastis temperatur oleh karena itu saat beristirahat
sebaiknya pendaki mengunakan jaket atau sweater tebal,bila beristirahat saat hujan sebaiknya mengganti baju yang
basah dengan baju yang kering.
3. Jaket
Jaket sebaiknya digunakan untuk menahan dingin di puncak atau lokasi camp saat aktifitas tidak segiat saat
berjalan.Pilihlah jaket yang berbahan isian(down jaket).Jaket jenis ini cukup tebal dan menahan dingin yang
baik,kelemahannya relatif berat dan memakan banyak tempat dalam ransel. Jaket lainnya sebaiknya dibawa adalah
yang memiliki dua lapisan(double layer),lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyerap keringat seperti
wool atau polartex,sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin.Kini teknologi tekstil sudah mampu
memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap
bernafas,tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking)dan resapan air hujan (water
proff).Sayangnya,bahan ini masih mahal.
4. Ransel(carier bag)
Perlengkapan vital pendakian lainnya adalah ransel.Kini banyak jenis ransel yang berangka dalam dijual
dipasaran.Fungsi rangka selain menyangga badan juga membuat ransel tetap tegak sehingga mencegah barang
didalamya bergeser dan menjaga jarak antara punggung pemakai dari ransel.Akibatnya barang-barang yang keras
yang dibawa tidak menyakiti,ransel yang baik dilengkapi tali pengatur sabuk pengendok atau sandang bahu,sandang
pinggang atau sabuk pinggang.Sabuk dan tali pengatur itu membuat pemakainya nyaman memanggul ransel beserta
isinya. Bila pendaki ingin membawa barang bawaan ke bahu dan punggung,kencangkan tali pengatur sandang bahu
dan longgarkan sabuk pinggang sebaliknya,bila beban ingin di topang punggung dan pinggang,kencangkan tali
sabuk sandang bahu.
Ransel berdesain baik,bila rangka bagian bawah saat dipakai ada disekitar pinggang sedangkan lengkungan rangka
atas sesuai lengkungan tulang punggung pemakai.Ransel yang memiliki beberapa kantung penutup atau badan
memiliki banyak keuntungan.Barang-barang kecil seperti botol air minum,jaket atau kamera yang sering
dikeluarmasukkan selama pendakian dapat ditaruh disitu.Dengan demikian pendaki tidak perlu membuka tutup dan
mengacak-acak isi ruang utama ransel. Kekurangan pada ransel yang berkantung banyak akan mengurangi
keseimbangan ransel tersebut bila dibawa.Oleh karena itu pilihlah ransel berbahan nilon atau kanvas,nilon selain
kedap air juga ringan terutama sewaktu basah,akan tetapi kanvas lebih kuat terhadap goresan.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Bagi pendaki gunung peralatan yang diperlukan untuk olahraga jelajah alam ini tidak hanya ransel,baju,mantel dan
ponco,masih ada sejumlah peralatan yang harus dibawa dan disiapkan,apabila kalau pendakian memakan waktu
beberapa hari.
Berikut ini diberikan sejumlah catatan mengenai peralatan apa saja yang perlu dibawa :
Perlengkapan berkemah pada saat mendaki gunung memerlukan waktu beberapa hari, mau tidak mau perjalan harus
"dibagi " dalam beberapa tahap setiap tahap selalu memerlukan tempat, waktu dan sarana untuk beristirahat.
Tempat istirahat ini juga diperlukan bila pendaki sudah mencapai tempat yang dituju, untuk itu, mau tidak mau
pendaki harus menbangun kemah, cara berkemah yang paling aman dan nyaman bila mengunakan tenda sekarang
ini banyak ragam tenda dari tenda prisma, piramid atau kubah (dome).
Tenda dome belakangan ini lebih banyak digunakan karena mudah dan praktis penggunan maupun saat dibawa,
karena tenda dome tidak memerlukan banyak tali dan pasak, untuk mendirikan tenda kubah/dome hanya diperlukan
dua rangka utama, untuk itu pilihlah rangka yang terbuat dari alumunium karena lebih baik, ringan dan lentur
dibandingkan yang terbuat dari mika.
Peralatan penting lainnya adalah kantung tidur (slepping bag) usahakan kantung tidur tetap dalam keadaan kering,
untuk itu jemurlah disiang hari pada saat berkemah. Perlengkapan Memasak. Selama berkemah, pendaki juga harus
menyiapkan makanan, untuk itu beberapa jenis kompor ringan dan ringkas dapat dipilih untuk memasak di alam
terbuka, kompor yang paling irit terbagi atas beberapa macan seperti kompor dengan bahan bakar padat (Parapin)
atau kompor dengan tabung gas berukuran 250 gram dengan tungkai gas yang dapat di bawa dengan mudah, pilihan
terakhir mungkin adalah kompor dengan bahan bakar minyak tanah atau lebih dikenal kompor tahu, kompor ini juga
mudah dan ringkas untuk dibawa sebab antara tiang sumbu dan tiang penyangga dapat dipisahkan dari bagian tangki
bahan bakar.
Namun dengan catatan minyak tanah harus dipisahkan/dikeluarkan dari tabung tangki dan disimpan dalam jerigen
atau botol khusus. Selain kompor dua buah panci kecil alumunium atau baja tahan karat cukup untuk memenuhi
kegiatan masak-memasak. Satu set panci yang paling praktis dan murah dibawa adalah nesting, set panci yang biasa
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
dijual ditoko perlengkapan militer. Nesting dapat berbentuk kotak atau bulat terdiri dari atas dua panci berukuran
sedang dan satu panci pipih yang dapat digunakan sebagai piring atau wadah pemotong bahan-bahan masakan.
Bawalah sendok, cangkir dan piring dari melamin atau plastik, bahan ini sukar pecah, mudah dibersihakan dengan
sedikit air dan tisue, bila membawa korek api simpanlah dalam tabung film kaera agar tidak basah dan lembab.
Makanan (logistik).
Makanan yang dibawa seharnya dapat memenuhi kebutuhan energi pendaki, selama pendakian seseraoang
membutuhkan sitar 5.000 kalori dan 100 gram protein, kalori dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi nasi. Namin
aada bainnya hanya memakan nasi satu kali sehari di kala malam (saat berkenah) alanayanya beras realtif berat dan
memerluakan waktu yang lama untu memasak serta menghabiskan banyak bahan bakar. Fungsi beras dapat diganti
dengan roti, biskuit,coklat, dan hevermit. Hal yang perlu diperjatikan hinadri mengkonsumsi makanan yang harus
dimasak lebih dahulu selama mendaki, karean hal ini hanya akan merepotkan dan menghabiskan waktu perjalanan.
Pilihlah makanan praktis seperti coklat, roti, agar-agar,buah-buahan, dapat juga dibuat mixfood yang terdiri
atas kacang, colat, biskuit dan kismis. Umumnya makanan yang paling praktis dibawa adalah makanan awetan yang
memiliki kemasan, buaglah kemasan karton sebelum dimasukan dalam ransel dengan demikian berat ransel dapat
berkurang dan kmakanan yang dibawa opun tidak banyak memakan tempat didalam ransel. Peralatan lain . Selain
peralatan dan sejumlah perlengkapan, jangan lupa membawa perlengkapan kecil yang terdanag dirasa sepele, namun
amat penting. Perlengkapan itu berupa obat-obatan seperti pelester, oabat merah, tisu basah dan ekring, senter, benang,
jarum jahit, jam dan alat tulis. Peralatan itu terkanad dibutuhkan dalam keadaan darurat atau menjaga tubuh tetap
bersih..
bersih..
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupa membawa tas / kantong plastik , tas plastik
tersebut dibutuhkan untuk menarus barang-barang yang kotor dan basah sebelum dicuci dan tas plastik juga berfungsi
untuk membawa kembali sampah-sampah pendakian, sampah-sampah sisa makanan atau berkemah, janganlah
dinbuang ebgitu saja di alam terbukaselain megotori, membuang sampah dapat menyulitkan usaha pencarian dan
pertolongan bagi pendaki yang tersesat atau mengalami kecelakaan, kerap kali usaha pencarian oarang tersesat
terbantu dengan petunjuk dari barang0barang yabf tercecer jangan mengangap segala peralatan dan smpah akan
membebani perjalaan, seorang mungkin saja dapa belajar mnayalajan api darimranting kayu, mencari makan denga
jerat arau menimbun sampah digunumg akantetapi penaki gunung yang juga pencinta alam selalau berperinsip leave
nothing but footprint, take nothing but picture, kill nothing but time.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Packing
Sebelum melakukan pendakian kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa,
jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam Carier atau backpack. Packing
yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
• Pada saat backpack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini
disebabkan dalam melakukan pendakian kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, bayangkan jika salah
mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak, dan anda
menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang.
Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
• Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa
salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang
membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan
lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
• Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah
pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
• Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat
dimasukkan ke dalam ransel, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
• Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain
coat / jas hujan pada kantong samping Keril/Ransel.
• Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar ransel, karena menggantungkan barang diluar ransel akan
mengganggu perjalanan anda karena tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat
dipacking ke dalam ransel.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum
idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik
adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan
selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-
benar perlu.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Ilmu Peta dan Kompas
Sebelum memulai suatu ekspedisi atau perjalanan,kita harus telah mempelajari semua tentang daerah
tujuan,melengkapi diri dengan peta,dan melakukan latihan sesuai dengan kebutuhan.
Pengetahuan peta
Peta merupakan penggambaran 2 dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang
dilihat dari atas dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu.
Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama menjadi bentuk garis-garis
kontur.
Bagian-bagian peta,antara lain :
a. Judul peta
Terdapat pada bagian atas tengah peta.Judul peta menyatakan lokasi yang
ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan.
b. Nomor peta
Biasanya dicantumkan disebelah kanan atas peta.Nomor peta berguna sebagai
nomor registrasi dari badan pembuat,sebagai petunjuk bila kita memerlukan
daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan.Biasanya di bagian bawah juga
disertakan indeks nomor yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada di
sekeliling peta tersebut.
c. Tahun peta
Menunjukkan tahun pembuatan.
d. Skala peta
Perbandingan jarak antara 2 titik pada peta dengan 2 titik di lapangan.Ada 2
jenis skala peta yang umum digunakan,yaitu :
- Skala angka
- Skala garis
e. Tanda dan legenda peta
Dibedakan dengan warna dan bentuk.Legenda biasanya disertakan pada bagian
bawah peta.Yang perlu diketahui adalah triangulasi,jalan setapak,jalan raya,
sungai,dan pemukiman.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
f. Garis kontur
Adalah garis yang mempunyai ketinggian sama.
Sifat-sifat garis kontur,antara lain :
- Tidak berpotongan satu dengan yang lain.
- Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah akan selalu mengelilingi
garis kontur yang lebih tinggi,kecuali jika menunjukan kawah atau hal-hal
khusus lainnya.
- Beda ketinggian antara 2 garis kontur adalah tetap,walaupun kerapatannya
berbeda.
Beda ketinggian dapat dihitung dengan cara :
● Beda tinggi = 1/2000 x skala peta,atau
● selisih 2 kontur berurutan : jumlah interval antara kedua kontur
- Garis kontur yang menjorok ke dalam merupakan lembah,sedangkan yang
keluar merupakan punggungan.
- Daerah landai mempunyai kerapatan kontur yang jraang,sedangkan pada
daerah terjal garis konturnya rapat.
g. Koordinat peta
Adalah kedudukan suatu titik pada peta.Sistem koordinat yang resmi dipakai
ada dua macam :
a. Koordinat geografis
Yang menggunakan garis bujur(bujur barat dan bujur timur) yang tegak
lurus terhadap khatulistiwa,dan garis lintang(lintang utara dan selatan)
yang sejajar dengan khatulistiwa.Koordinat geografis dinyatakan dalam
satuan derajat,menit,dan detik.
b. Koordinat grid
yang dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan.Untuk
wilayah Indonesia,titik acuan nol ini terdapat di sebelah barat Jakarta (60°LU dan 98°BT).Garis horizontal diberi
nomor urut dari selatan ke utara sedangkan garis vertikal diberi nomor urut dari barat ke timur.Sistem
koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka untuk daerah luas atau 6-8
angka untuk daerah yang lebih sempit.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
h.Arah peta
Yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta.Pada bagian bawah peta
terdapat arah utara peta sebenarnya dan utara magnetis.Utara sebenarnya(US)
menunjukkan arah kutub utara bumi yang berada pada titik pertemuan ujung
garis-garis bujur.Utara magnetis(UM) menunjukkan kutub utara magnetis bumi.
Utara peta tidak sama dengan utara sebenarnya,karena utara peta adalah
proyeksi datar dari garis bujur.Garis bujur semakin jauh dari kathulistiwa
makin mengecil jaraknya dan makin melengkung.Sedangkan di peta digambarkan
lurus berjarak sama.Untuk keperluan praktis,utara peta,utara sebenarnya,dan
utara magnetis dianggap sama.
Titik Triangulasi
Berguna untuk mengetahui tinggi suatu tempat.Titik ini berupa suatu titik atau berupa tonggak yang menyatakan
tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut. Titik triangulasi digunakan untuk menmentukan ketinggian pada
waktu pembuatan peta.
Alat Navigasi
Pada saat navigasi,baik itu navigasi darat maupun orientasi medan,kita memerlukan juga alat-alat yang dapat
meyakinkan posisi kita,apakah benar kita disini atau tidak.
Alat-alat yang digunakan :
♦ peta
♦ kompas
♦ altimeter
♦ busur derajat/protaktor,penggaris,jangka,dan alat tulis
a. Peta
Untuk peta sudah dijelaskan diatas.Pada prinsipnya,peta yang biasa digunakan
adalah peta kontur dengan skala 1:25000 atau 1:50000.
b. Kompas
Adalah alat penunjuk arah.Arah yang ditunjukkan jarum kompas adalah arah
utara magnetis bumi.
Pada umumnya kompas mempunyai 3 bagian utama,yaitu:
♦ jarum magnet
♦ badan,tempat komponen-komponen lainnya berada
♦ skala penunjuk,menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin
Jenis-jenis kompas :
♦ Kompas bidik
a.Kompas engineer
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Merupakan kompas yang umum dijual.Cara membacanya,skala penunjuknya
adalah dengan menggunakan kaca pembesar biasa.
b.Kompas prisma
Kaca pembesarnya menggunakan sistem prisma.
♦ Kompas orientasi
Dilengkapi dengan penggaris,kadang dilengkapi dengan kaca pembesar,dan
konektor(alat untuk membaca koordinat grid).Jenis tertentu dilengkapi
dengan lensa bidik dan kompas ini dapat digunakan untuk mengukur besar
sudut peta(menggantikan fungsi busur derajat).
c. Altimeter
Merupakan alat pengukur ketinggian.Pada medan yang bergunung tinggi,altimeter
lebih berguna daripada kompas.
Yang perlu diperhatikan dalam pemakaian altimeter :
- Setiap altimeter yang dipakai harus dikalibrasi.Periksa ketelitian
altimeter di titik ketinggian yang pasti.
- Altimeter sangat sensitif terhadap guncangan,cuaca,dan perubahan
temperatur.
d.Alat bantu lain
Alat-alat lain yang berperan selama navigasi antara lain : protaktor atau
busur derajat,penggaris,jangka,dan alat tulis lainnya.
Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan
permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan
perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan
tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi
bentuk garis kontur.
Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung,
lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map
Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya
berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta
keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru,
dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5m). Peta keluaran
Bakosurtanal biasanya berwarna.
Analisa Peta
1. Unsur dasar peta. Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali
kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu
dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian
suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan
cuaca, dan vegetasinya.
2. Mengenal tanda medan . Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda
peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri
kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
o Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
o Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang
1. Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah-
tengah lingkaran kontur lainnya.
2. Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya
melengkung menjauhi puncak
3. Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam
menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
4. Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
5. Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
6. Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada
di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai
ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
7. Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas,
begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun
perencanaan perjalanan diperlukan Kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah, dan
karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara selatan (meskipun
utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara
fisik, kompas terdiri dari :
Orientasi Peta
1. Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
tanda-tanda medan yang menyolok.
2. Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
3. Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan
arah medan sebenarnya
4. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-
tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5. Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-
hal khas dari tanda medan.
Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secara kasar,
dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat, dipakailah metode
resection.
Resection
Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih
tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang
terlihat jelas dan dapat dibidik (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka
seperti kebon teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas). Tidak
setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti. Langkah-langkah
melakukan resection :
Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan
untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar
untuk dicapai. Sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta.
Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu. Langkah-
langkah melakukan intersection adalah:
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth
disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah
sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth sama dengan
azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º.
Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya dama dengan
180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, seiperoleh
azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan
ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut
kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to
man). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan
kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut
yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke
titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan.
3. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
4. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain
di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
5. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk
mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
6. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai
sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan
semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.
Urutan
2. Compass Man, bertugas menjaga agar parangman berjalan sesuai dengan sudut di kompas
sebagai arah yang ingin dituju
3. Cleaner, bertugas membersihkan jalur agar seluruh rombongan mampu melewati jalur
tersebut
4. Sisa rombongan, bertugas menyuplai segala kebutuhan Parangman, Compas man, Cleaner,
serta sweeper, dan jika dibutuhkan menjaga sudut arah buka jalur dengan cara menembak
arah sudut sweeper
5. Sweeper, bertugas sebagai pemasang streamline dan jika dibutuhkan, menjaga sudut dari
belakang dengan kompas
Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalur
lintasan dalam sebuah medan perjalanan. Sebagai contoh anda misalnya ingin pergi ke
gunung Semeru, tapi dengan menggunakan jalur sendiri. Penyusunan jalur ini dibutuhkan
kepekaan yang tinggi, dalam menafsirkan sebuah peta topografi, mengumpulkan data dan
informasi dan mengolahnya sehingga anda dapat menyusun sebuah perencanaan perjalanan
yang matang. Dalam proses perjalanan secara keseluruhan, mulai dari transportasi sampai
pembiayaan, disini kita akan membahas khusus tentang perencanaan pembuatan medan
lintasan.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur
lintasan. Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan
untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasar navigasi
darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini.
Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan jika
anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot. Misalnya
keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya.
Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matang rencana anda.
Tentang jalurnya sendiri, ada beberapa macam jalur lintasan yang akan kita buat. Pertama
adalah tipe garis lurus, yakni jalur lintasan berupa garis yang ditarik lurus antara titik awal
dan titik akhir. Kedua, tipe garis lurus dengan titik belok, yakni jalur lintasan masih berupa
garis lurus, tapi lebih fleksibel karena pada titik-titik tertentu kita berbelok dengan
menyesuaian kondisi medan. Yang ketiga dengan guide/patokan tanda medan tertentu,
misalnya guide punggungan/guide lembahan/guide sungai. Jalur ini lebih fleksibel karena
tidak lurus benar, tapi menyesuaikan kondisi medan, dengan tetap berpatokan tanda medan
tertentu sebagai petokan pergerakannya.
Untuk membuat jalur lintasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Usahakan titik awal dan titik akhir adalah tanda medan yang ekstrim, dan
memungkinkan untuk resection dari titik-titik tersebut.
2. Titik awal harus mudah dicapai/gampang aksesnya
3. Disepanjang jalur lintasan harus ada tanda medan yang memadai untuk dijadikan
sebagai patokan, sehingga dalam perjalanan nanti anda dapat menentukan posisi anda
di peta sesering mungkin.
4. Dalam menentukan jalur lintasan, perhatikan kebutuhan air, kecepatan pergerakan
vegetasi yang berada dijalur lintasan, serta kondisi medan lintasan. Anda harus bisa
memperkirakan hari ke berapa akan menemukan air, hari ke berapa medannya berupa
tanjakan terjal dan sebagainya.
5. Mengingat banyaknya faktor yang perlu diperhatikan, usahakan untuk selalu
berdiskusi dengan regu atau dengan orang yang sudah pernah melewati jalur tersebut
sehingga resiko bisa diminimalkan.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Penampang Lintasan
Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan jika
dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan.. Sebagaimana kita
ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pendangnya dari atas, agak sulit
bagi kita untuk membayangkan bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama
menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-
kira bentuk di medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan
dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan.
Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna
menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang. Langkah-langkah
membuat penampang lintasan:
1. Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa
yang runcing, penggaris dan penghapus
2. Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari
lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian,
dengan satuan mdpl (meter diatas permukaan laut). Angkanya bisa dimulai dari titik
terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
3. Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik
tersebut. Lalu pada perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak
dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang sudah anda buat.
Demikian seterusnya hingga titik akhir.
4. Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebut dihubungkan sat
sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan
mendatar.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
5. Tambahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama
sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak dan titik
istirahat), ataupun tanda medan lainnya. Tambahan informasi tentang vegetasi pada
setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalam
menggunakan penampang yang telah dibuat.
KNOTTING
BOWLINE
Sebuah simpul yang biasa digunakan untuk mengikat satu lingkaran di ujung tali.
Memiliki keuntungan tidak macet, dibandingkan dengan beberapa knot lingkaran lain
• Digunakan untuk melampirkan tali ke sebuah tiang, simpul ini memberikan hasil
yang cepat dan aman. Jarang terjadi kemacetan. Sering digunakan untuk memulai dan
menyelesaikan cambuk.
FIGURE OF EIGHT
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
FISHERMAN
Biasa digunakan oleh nelayan untuk menghubungkan 2 tali yang sama besar.
ROLLING HITCH
SHIPSANK
SHEET BEND
Lebih aman dari sheet bend dan biasa digunakan untuk tali yang berbeda ukuran
sangat besar
THIEF
Hampir sama fungsinya dengan reefknot (simpul hidup) yaitu untuk menjerat.
Gunakan hanya untuk menjerat dan bukan untuk climbing atau rescue karena akan
slip pada tekanan tinggi.
Simpul yang paling sering digunakan, biasanya untuk mengakhiri sebuah tali
sementara
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Namun simpul ini sulit untuk diurai sehingga sebaiknya gunakan figur of eight.
TIMBER HITCH
P3K adalah pemberian pertolongan,perawatan,atau pengobatan yang sifatnya darurat dan harus dilaksanakan secara
cepat,tepat dan serasi.
Tujuannya :
- mencegah maut
- mencegah cacat
- mencegah infeksi
- meringankan rasa sakit
Langkah-langkah penanganan :
- pertahankan dan kembalikan pernafasan/denyut jantung.
- hentikan perdarahan.
- lindungi bagian yang terluka.
- jangan menggerakkan bagian tubuh yang patah.
- tanggulangi gangguan peredaran darah/shock.
Gangguan Kesadaran
Yaitu keadaan dimana kesdaran berkurang/hilang sama sekali.
a. Lena
♦ Gejala : mual,pusing,lemas,telinga berdenging,mata kunang-kunang,
berkeringat,muka pucat/merah,nadi lemah.
♦ Penyebab : rasa nyeri yang hebat,kekurangan oksigen,terlalu lelah,
kelaparan,kepanasan/kedinginan.
b. Pingsan
♦ Penyebab : kekurangan oksigen,perdarahan otak,keracunan,kepanasan/
kedinginan,perdarahan hebat.
c. Mati suri
♦ Gejala : pernafasan dan denyut nadi tidak teraba,biji mata melebar,muka
pucat dan kebiru-biruan.
♦ Penyebab : kekurangan oksigen,gas beracun,tersambar petir.
Pertolongan yang bisa dilakukan :
- Baringkan penderita di tempat teduh dan udaranya segar.
- Longgarkan pakaian.
- Untuk lena,korban dibaringkan dengan posisi kepala lebih rendah daripada
kepala.Bila muka pucat,baringkan tanpa bantal.Dan bila mukanya merah,kepala
ditinggikan.Isi mulut dikeluarkan dengan cara kepala dimiringkan.
- Selimuti korban.
- Untuk lena,setelah korban siuman,berikan air hangat.Untuk pingsan,jangan beri
makanan atau minuman dan korban jangan ditinggalkan sendirian.Lekas dibawa ke
dokter.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
- Untuk mati suri,lakukan pernafasan buatan dengan terlebih dahulu semua
pakaian korban dilonggarkan.
Gangguan Pernafasan
Yaitu keadaan sulit bernafas bahkan sampai tidak dapat bernafas sama sekali.
♦ Penyebab : jalan nafas tersumbat,kejang otot pernafasan,menghisap gas
beracun.
Pertolongan yang bisa dilakukan :
- Bersihkan mulut,hidung,dan kerongkongan korban.
- Lakukan pernafasan buatan 1 menit 12-15 kali,hingga korban sadar atau
kemungkinan meninggal.
- Bila ada harapan hidup(muka merah dan korban mulai bernafas),hangatkan tubuh
korban dan bantu dengan memijat jantung.
- Bila korban sudah sadar,beri minuman hangat.
Pernafasan buatan
a. Dari mulut ke mulut
Langkah-langkahnya :
- Telentangkan korban.dorong kepalanya kebelakang sehingga dagunya tegak ke
atas.
- Dorong dagunya sehingga mulut korban terbuka.
- Bersihkan mulut dari kotoran yang menghalangi.
- Mulut penolong dibuka lebar dan diletakkan di atas mulut korban.Hembuskan
nafas kuat-kuat ke dalam saluran pernafasan korban,sambil menutup rapat
hidung korban.
- Angkat mulut penolong untuk memberi jalan udara yang keluar dari mulut
korban.
- Ulangi usaha tersebut sampai korban sadar
- Bila mulut korban cedera atau terkunci,penolong menghembuskan udara
melalui hidung korban.Mulut korban dijaga agar tetap tertutup.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
b. Cara sylvester
Dilakukan bila bila wajah korban terluka atau terkena racun,dan korban
membutuhkan penekana di bagian dada.
Langkah-langkahnya :
- Telantangkan korban,pungung korban diberi alas dengan selimut atau
pakaian.
- Berlutut di depan kepala korban.
- Tempatkan tangan melewati bagian rusuk terbawah korban dan tekanlah
bagian tersebut secara perlahan-lahan.
- Gerakkan tangan korban ke arah atas dan ke arah luar sejauh mungkin.
- Ulangi langkah diatas sekitar 12 kali permenit.
Luka
Adalah jaringan kulit terputus,robek atau rusak karena suatu sebab.
Pertolongan yang bisa dilakukan :
- Menghentikan perdarahan.
- Mencegah infeksi.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
- Mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan.
Pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan cara :
- Mencuci luka dengan rivanol.
- Memberi cairan antiseptik seperti betadine,mercurochrom 2%,yodium tintur 3-5%
- Tutup luka dengan kain kasa steril.
nb : ♦ Jangan melekatkan kapas di atas luka.
♦ Yodium tintur jangan sampai mengenai selaput lendir.
a. Luka di kepala
Cara penanganannya :
- Tidurkan telentang tanpa bantal bila disertai pingsan.
- Bersihkan luka dan olesi mercurochrom dengan kapas lidi.
- Tutup dengan kasa steril dan balut.
Luka Bakar
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Akibat yang dapat ditimbulkan :
♦ Infeksi
♦ Shock
♦ Kematian bila 1/2 – 2/3 dari permukaan kulit terbakar.
Pokok tindakan pertolongan :
- Mencegah/mengobati shock.
- Mengurangi rasa sakit.
- Mencegah infeksi.
Pertolongan yang bisa dilakukan :
- Hapus kekuatan bahan yang membakar.
- Berikan obat sebangsa lemak,seperti boorzalf atau levertranzalf steril.
- Tutup dengan kasa steril dan balut longgar-longgar.
- Berikan banyak minum dan bawa ke rumah sakit.
nb : Bila obat-obatan tidak ada,untuk luka <20% efek lanjutan dapat dicegah
dengan merendam luka dalam air dingin selama 30 menit atau lebih sampai
rasa sakit tidak terasa lagi.
Patah Tulang
Tanda-tanda patah tulang :
♦ Bagian yang patah tidak dapat digerakkan.
♦ Daerah dimana terjadi patahan terasa sangat sakit dan makin sakit bila
disentuh/digerakkan.
♦ Ada perubahan bentuk.
♦ Ada pembengkakan dan warna kebiru-biruan.
♦ Bila digerakkan terdengar berderak.
♦ Pada patah tulang terbuka terlihat patahan menonjol keluar.
Pertolongan yang bisa dilakukan :
- Mengusahakan agar tulang yang patah tidak dapat digerakkan lagi dengan
pemasangan bidai.
- Hentikan perdarahan yang ada dan rawat luka.
- Pasang bidai sesuai kebutuhan.
- Segera bawa ke rumah sakit.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
nb : ♦ Untuk pertolongan patah tulang terbuka harus lebih hati-hati karena
selain bahaya infeksi,gerakan tulang yang patah dapat melukai pembuluh-
pembuluh darah di sekitarnya sehingga dapat menimbulkan pendarahan baru.
♦ Pada pertolongan patah tulang terbuka jangan mencuci luka dengan cairan
apapun,dengan menyingkirkan bekuan darah dan benda-benda yang masuk ke
dalam.
♦ Balutan jangan mengakibatkan penekanan.
Bidai
Syarat bidai yang digunakan :
♦ Bidai harus melebihi dua persendian yang patah.
♦ Terbuat dari bahan yang kuat,kaku,dan pipih.
♦ Usahakan membungkus bidai terlebih dahulu.
♦ Ikatan jangan terlalu longgar/kencang dan tidak boleh bergeser bila terkena
sentuhan.
Tujuan pemberian bidai :
- Mencegah pergerakan tulang yang patah.
- Mengurangi rasa sakit.
- Mencegah terjadinya kerusakan dan komplikasi lebih luas.
Kejadian Khusus
Kejadian-kejadian khusus tersebut antara lain :
1. Kelelahan panas
♦ Gejala : kulit pucat dan lembab,berkeringat banyak,lemah,mual,muntah,
sakit kepala.
Pertolongan yang dapat dilakukan :
- Pindahkan korban ke tempat sejuk.
- Jika pingsan,telentangkan korban dengan kaki ditinggikan 20-30cm.
- Bila sadar beri segelas air dengan oralit.
- Rawat korban seperti shock.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
2. Sengatan panas
♦ Gejala : kulit kemerahan,panas dan kering,lemah,sakit kepala,nafas
cepat,nadi kuat dan cepat,suhu tubuh tinggi(40-42°C),keringat
tidak ada,dan korban cepat menjadi tidak sadar.
Pertolongan yang dapat dilakukan :
- Pindahkan korban ke tempat sejuk.
- Kompres dengan air dingin atau rendam dalam air sejuk sampai suhu tubuh
38°C
38°C..
- Usahakan agar korban tidak menggigil dengan memijat kaki dan tangannya.
- Bawa ke rumah sakit.
3. Kejang otot/kram
♦ Penyebab : terlalu letih,kedinginan,atau kepanasan.
Pertolongan yang dapat dilakukan :
- Untuk kram karena letih atau kedinginan,regangkan/lemaskan otot yang kram
dan pijatlah ke arah jantung.
- Untuk kram karena kepanasan,pindahkan korban ke tempat sejuk.Pijat daerah
yang kram dengan obat gosok ke arah jantung.Bila sadar beri segelas air
dingin campur oralit(1/2 sendok teh garam + sedikit gula).
4. Tenggelam
Pertolongan yang dapat dilakukan :
- Bertindak cepat terhadap korban.
- Berikan nafas buatan dengan segera.
- Raba denyut nadi,bila berhenti lakukan resusitasi terus menerus sampai
korban sadar/tidak tertolong lagi.
- Selama jantung berdenyut,pernafasan buatan tetap dilakukan.
- Bila korban sadar,ia akan memuntahkan air yang tertelan.Miringkan kepala
korban sehingga muntahannya tidak masuk ke paru-paru.
- Selimuti korban dan rawat luka yang ada.
- Bawa ke dokter untuk pengobatan infeksi di paru-paru.
Sikap penolong dalam air :
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
♦ Sikap mendekati korban,membungkuk,satu lengan di depan seperti gaya bebas
dan satu lengan di belakang(telapak menghadap ke depan) agar bila korban
panik,penolong dapat menghindar dengan gaya punggung.
♦ Sikap menyamping.
♦ Gaya menyamping dengan gerakan kaki menggunting untuk menolong korban.
♦ Penolong saat mendekati korban harus dalm posisi siap balik setelah
menjangkau korban.
♦ Muka korban harus selalu di atas permukaan air agar korban tetap tenang
dan memudahkan penolong
6. Gigitan kalajengking/lipan
♦ Gejala : berkeringat dan mual,lemah,nyeri pada punggung,bahu,dada,dan
anggota badan,pada tingkat lanjut disertai dengan pingsan.
Pertolongan yang dapat dilakukan :
- Baringkan dan tenangkan korban.
- Bila tidak ada nyeri dan bengkak,kompres dengan pasta soda kue dan
air,atau kapur sirih dan larutan amonia.
- Bila nyeri dan bengkak hebat,obati seperti digigit ular.
- Bawa ke rumah sakit.
7. Keracunan
Pertolongan yang dapat dilakukan :
- Identiikasi jenis racun.
- Bersihkan saluran nafas dari kotoran,lendir,dan muntahan.
- Jangan berikan pernafasan dari mulut ke mulut.
- Bila racun tidak dapat diketahui,berikan pelunak racun tau air sebanyak-
banyaknya dan muntahkan.
- Untuk racun yang ditelan belum melewati 3 jam dapat dilakukan pembilasan
lambung,atau setelah lewat 3 jam asal korban telah diberi susu dalam
jumlah banyak.
nb : ♦ Dua hal terakhir tidak boleh dilakukan pada keracunan bensin,minyak
tanah,asam dan basa kuat,atau bila korban tidak sadar.
♦ Cara pembilasan lambung yaitu dengan diberi minum air garam(1 sendok
makan garam dapur dengan 1 liter air).Kemudian dimuntahkan.
Obat-obat pelunak racun :
♦ Putih telur60-100cc
♦ Susu
♦ Larutan tepung kanji/beras
♦ Mentega
♦ Norit/bubuk arang batok kelapa
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
♦ Minyak tumbuh-tumbuhan
♦ Parafin cair
♦ Minyak dan mentega tidak boleh digunakan untuk keracunan obat pembasmi
Serangga
d. Snow blindness
Adalah kebutaan karena terlalu banyak melihat cahaya yang terpantul dari
salju.Semakin tinggi tempat,maka semakin tinggi pula konsentrasi sinar
ultraviolet
♦ Gejala : tidak secara langsung,biasanya setelah 8-12 jam setelah
exposure,mata terasa kering dan teriritasi,terasa seperti
berpasir,air mata berlebihan,sulit dan nyeri jika mata
digerakkan,kelopak merah,membengkak dan sulit dibuka.
Pengobatan :
Sebenarnya yang paling penting adalah pencegahan.Bagi yang melakukan
perjalanan lebih dari 1 jam,harus menggunakan kacamata hitam dengan
tepian melekat pada kulit muka(kacamata tukang las).Dengan lensa hanya
melewatkan 20% cahaya.Penyakit ini akan sembuh dalam beberapa hari.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Kompres dingin dan pembalutan pada mata akan sangat menolong.Dengan
persetujuan dokter gunakan salep mata.Jangan menggosok-gosok mata,
karena bisa infeksi dan membuat keadaan makin parah.
Pertolongan pertama dapat menyelamatkan dan menolong korban dalam perjalanan sebelum mendapatkan
perawatan lebih lanjut.Pengetahuan dan ketrampilan untuk menangani keadaan darurat menjadi dasar penting.Salah
satu yang diperlukan untuk melakukan tindakan pertama itu adalah perlengkapan dasar P3K yang lengkap.
Perlengkapan sepele yang sering dilupakan adalah sebuah peniti yang bersih, kecil tetapi sangat berguna,misal
untuk menutup baju anda atau perban darurat. Beberapa perlengkapan di bawah ini wajib untuk dibawa dalam
perjalanan penjelajahan :
♦ Perban
Kita dapat menggunakan perban untuk mengikat luka,dan membalut bagian tubuh
untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.Fungsi lain dapat dipakai sebagai alat
pengikat jika tak ada yang lain.
♦ Plester
Gunakan plester untuk menahan penutup luka/kasa untuk menghindari infeksi
luka karena kotoran.
♦ Pil pereda rasa sakit/analgetik
Simpanlah pil pereda rasa sakit untuk keadaan darurat.
Misalnya: ponstan.
♦ Gunting kecil
Belilah gunting dengan kualitas terbaik dan tahan karat.
♦ Peniti
Digunakan untuk mengikat perban dan jahitan sementara.
♦ Pembalut segitiga/mitela
Kain ini untuk sangat fungsional untuk berbagai keperluan.Patah tangan dapat
diatasi dengan membuat ambin dari perban yang besar.
♦ Kapas
Kapas berguna untuk membersihkan luka dan dapat menyerap darah dari luka.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Tetapi jangan digunakan secara langsung sebagai penutup luka,karena bila luka
mengering kapas akan melekat dan sulit dilepas.
♦ Antiseptik : Gunakan pengoles antiseptik untuk membersihkan luka.Krim antiseptik tersebut akan
mempercepat penyembuhan.
1. ORGANISASI
Merupakan struktur organisasi SAR, meliputi aspek pengerahan unsur koordinasi,
komando dan pengendalian, kewenangan, lingkup penegasan dan tanggung jawab untuk
penanganan suatu musibah.
a. SC (SAR Coordinator) :
Pejabat pemerintah yang mempunyai wewenang dalam penyediaan fasilitas.
b. SMC (SAR Mission Coordinator) :
Seseorang yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan tinggi
dalam menentukan MPP (Most Probable Position), menentukan area
pencarian,strategi pencarian (berapa unit, teknik, dan fasilitasnya).
c. OSC (On Scene Commander) :
Seseorang yang ditunjuk oleh SMC untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan
SRU di lapangan. OSC ini tidak mutlak ada, tapi juga bisa lebih dari satu,
tergantung wilayah komunikasi dan kesulitan jangkauannya.
d. SRU (SAR Unit) :
Adalah unsur SAR yang digerakkan pada operasi SAR dan mengikuti pentahapan
penyelenggaran operasi, SRU ini dapat dari instansi, potensi SAR, masyarakat
yang ingin berpartisipasi dalam operasi SAR.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
2. FASILITAS
Adalah komponen berupa unsur, peralatan, perlengkapan, serta fasilitas pendukung
lainnya yang dapat digunakan dalam operasi SAR.
3. KOMUNIKASI
Adalah komponen penyelenggaraan komunikasi sebagai sarana untuk melakukan fungsi
deteksi terjadinya musibah, fungsi komando dan pengendalian operasi, membina
kerjasama/ koordinasi selama operasi SAR berlangsung.
4. EMERGENCY CARE (Perawatan Gawat Darurat)
Adalah komponen penyediaan fasilitas perawatan gawat darurat yang bersifat sementara,
termasuk memberikan dukungan terhadap korban di tempat musibah sampai ke tempat
yang lebih memadai.
5. DOKUMENTASI
Adalah komponen pendataan laporan dari kegiatan, analisa serta data-data kemampuan
yang akan menunjang efisiensi pelaksanaan operasi SAR serta untuk perbaikan atau
pengembangan kegiatan-kegiatan misi SAR yang akan datang.
4. Operation Stage
Detection Mode/ Tracking Mode And Evacuation Mode, yaitu seperti dilakukan operasi
pencarian dan pertolongan serta penyelamatan korban secara fisik. Tahap operasi meliputi :
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian.
Merupakan tahap akhir operasi SAR, meliputi penarikan kembali SRU dari
lapangan ke posko, penyiagaan kembali tim SAR untuk menghadapi musibah
selanjutnya yang sewaktu-waktu dapat terjadi, evaluasi hasil kegiatan, mengadakan
pemberitaan (Press Release) dan menyerahkan jenasah korban, survivor kepada yang
berhak serta mengembalikan SRU pada instansi induk masing-masing dan pada
kelompok masyarakat.
Jungle Survival
Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu.Dalam hal ini
mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis.
Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi,yang akan kita bahas di sini
hanyalah menurut versi pencinta alam.
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat.
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah.
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan.
V : Vitalitas tingkatkan.
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya.
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan.
A: Asal mengerti,berlatih dan tahu caranya.
L : Lancar,slaman,slumun,slamet.
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor,yaitu :
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap,dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle,dll
5. Kemauan belajar
♦ Faktor pribadi
Fisik dan Mental
● Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
● Kemerosotan mental
Gejala : Lemah,lesu,kurang dapat berpikir dengan baik,histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah,keadaan lingkungan mencekam.
Pencegahan : : Usahakan tenang,banyak berlatih.
● Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
● Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori,membatasi kegiatan
● Lecet
● Kelaparan
Bivak
Membuat bivak(shelter) tujuannya untuk melindungi dari angin,panas,hujan,dan dingin,serta melindungi dari
gangguan binatang-binatang buas. Macamnya :
a. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang,tidak ada gas beracun,tidak mudah longsor
b. Shelter buatan dari alam
c. Shelter buatan
Syarat bivak :
1. Hindari daerah aliran air.
2. Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh.
3. Bukan sarang nyamuk/serangga.
4. Bahan kuat,sehingga bivak tidak bocor.
5. Jangan terlalu merusak alam sekitar.
6. Terlindung langsung dari angin.
7. Usahakan memakai sistem panggung jika akan dipakai dalam waktu yang cukup lama.
8. Jika membuat bivak dari bahan-bahan yang kita bawa seperti flying sheet,ponco atau jas hujan,usahakan air
hujan tidak tertampung diatasnya.
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Renang Survival
Pada dasarnya,yang perlu diketahui dalm penyeberangan sungai yaitu memilih tempat penyeberangan.Tempat yang
dipilih yaitu :
- tepian sungai kedua sisi landai.
- arus tenang.
- tidak terlalu dalam.
- pilih tempat setelah tikiungan/kelokan.
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
https://www.youtube.com/watch?v=v6axmQl3nNA
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20–30 hari tanpa makan,tapi orang tersebut hanya
dapat bertahan hidup 3-5 hari saja tanpa air. Setiap hari kita harus minum minimal 2 liter.Air yang dapat diminum
langsung syaratnya tidak berwarna dan tidak berbau.
Jika air menjadi suatu masalah yang kritis,jangan memakan sesuatupun.Sebaiknya air tidak hanya dipakai untuk
melancarkan makanan,tetapi melumatkan dan mencairkan makanan.
Makanan
Makanan dibutuhkan untuk menambah kalori,memberikan tenaga,dan mengganti sel-sel yang rusak.
Daftar nama tumbuhan yang bisa dimakan didaerah gunung-gunung di Jawa Barat
Nama pohon Bagian yang dapat dimakan
Panyeet Pangkal daun
Harendong bulu Buah dan daun
Harendong Kayu Buah warna merah,dan hitam saat matang
Arbei hutan Buah
Mentol hutan Pangkal daun dan pucuk muda
Lama Ujung daun dan pangkal batang
Singkong hutan Daun
Pakis raja Tunas daun dan batang muda
Pakis haji Tunas daun dan batang muda
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Pakis air Tunas daun dan batang muda
Pakis uban Tunas daun dan batang muda
Rotan Pangkal batang dan buah
Cengkodok(Manggis hutan) Buah dan bunga
Bungbuay Pangkal batang
Pokpohan Batang muda dan daun
Begonia Batang dan daun
Canar(Anggur hutan) Buah
Pisang hutan Jantung dan batang muda
Roa Batang muda
Rias Bunga
Bambu petung Rebung
Honje Batang , buah dan bunga
Pudur Pangkal batang
Jambu hutan Buah
Tebu hutan Batang
Lancak(terung pipit) Buah
Barangan Buah
Pandan Hutan Pangkal daun
Rumput Gajah Pangkal daun
Bim-bim Pangkal batang
Akar gantung (Liana) Sebagai sumber air
Selain itu terdapat juga tumbuh-tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat, antara lain :
Nama tumbuhan Fungsi Bagian yang diambil Proses yang dilakukan
Cengkodok Obat luka Daun Daun dihaluskan dan dibalut ke luka
Kirinyuh Obat sakit perut Daun Daun ditumbuk direndam air panas
dan diminum
Marose Obat demam Daun Daun direbus dan airnya digunakan
untuk mandi
Babandotan Obat sakit perut Daun Daun ditumbuk dituang air panas
dan diminum
Api
Selain dapat menghangatkan tubuh,yang lebih penting adalah dapat meningkatkan efek psikilogis.Seseorang yang
dalm kondisi survival pertama kali akan memilih membuat api sebelum melakukan hal-hal lain.
Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan,antara lain:
• Perlengkapan memancing
• Pisa
• Webbing
• Tali kecil
• Senter
• Cermin kecil/kaca pembesar
• Peluit
• Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
• Tablet garam, norit
• Obat-obatan pribadi
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
• Jarum + benang + peniti
• Rokok/tembakau
• dll
3. Masjid
Jika tidak menemukan kuburan, Anda bisa mencari tempat ibadah, seperti masjid. Anda bisa
memanfaatkan arah kiblat atau arah sholat umat muslim. Di Indonesia, masjid selalu
menghadap ke arah barat, karena ka'bah yang dijadikan kiblat umat muslim, berada di barat
Indonesia. Manfaatkan ini sebagai patokan dasar menentukan arah selanjutnya.
5. Bayangan benda
Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah
dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan
benda umumnya condong ke barat. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan
benda umumnya condong ke arah timur.
6. Memanfaatkan pohon
Nah, untuk Anda yang tersesat di kawasan penuh pepohonan, cobalah cari pohon yang
berbatang besar. Perhatikan setiap sisi batang pohon ini. Sisi pohon berbatang besar yang
terkena sinar matahari dan tidak berlumut, menunjukkan arah barat / timur.
Jika tersesat pada malam hari, coba raba sisi pohon berbatang besar ini, dan rasakan suhunya.
Cari sisi pohon yang terasa paling hangat. Sisi ini menunjukkan arah barat.
Tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat, lumut-lumutan Parmelia sp.
dan Politrichum sp. biasanya hidup lebih baik (lebat) pada bagian barat pohon, tumbuhan
pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur dan sarang semut / serangga
biasanya terletak di sebelah barat pepohonan
7. Kelompok bintang
Hal yang paling menakutkan adalah tersesat di daerah asing pada malam hari. Saat itu
penerangan sangat minim, ditambah tidak adanya kompas, bisa membuat siapa saja panik.
Tapi coba manfaatkan keindahan alam lewat taburan bintang di langit.
Rasi Bintang Biduk (gayung/beruang besar/Ursa Mayor)
Rasi bintang Biduk menunjukkan arah Utara. Bentuknya seperti sendok atau gayung, dan
terdiri dari 7 buah bintang, karena itu terkadang disebut juga sebagai konstelasi bintang tujuh.
Dua bintang pada ujungnya menunjuk ke arah Utara.
Rasi bintang pari / Crux
Divisi Gunung Hutan
Kamuka Parwata
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
____________________________________________________________
Rasi yang ini mungkin paling mudah dikenali karena bentuknya simpel. Bentuknya seperti
pari / salib atau lebih mirip layang-layang. Bintang bagian ujung palang senantiasa menunjuk
ke arah selatan.
Rasi bintang orion / waluku
Rasi bintang orion menunjukkan arah barat. Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3
bintang terang dan kembar yang berjajar membentuk sabuk Orion (Orion Belt).(
https://www.youtube.com/watch?v=GqV7KMjw9jY)
Rasi bintang kalajengking / scorpio
Rasi ini memang sebagai penunjuk arah tenggara / timur laut. Berhubung bintang utama yang
membentuk rasi ini cukup banyak, mungkin agak susah melihat rasi ini, jadi mesti teliti
banget saat mencarinya.