Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Penyehatan Tanah

Dosen Penanggung Jawab : Indro Subagyo, SKM., M.Kes

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN PUPUK

DISUSUN OLEH :
MOH. SHADDIQ

TINGKAT 2 REGULER

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

KESEHATAN LINGKUNGAN

2020
A. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui cara pembuatan serta kegunaan dari pupuk tersebut
2. Mengetahu prosedur pembuatannya sebelum digunakan
B. Tujuan Dan Keguaan
Tujuan dari pembuatan pupuk organik dan pupuk sekam yaitu untuk
mengetahui cara pembuatan pupuk tersebut dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam pembuatan pupuk.
C. Dasar Teori
Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa
bahan organik dari organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya
atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air yang
berasal dari hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat
lain. Dalam proses pembentukan tanah, selain campuran bahan mineral dan
bahan organik terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon.
Schoeder (1972) mendefinisikan tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang
mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad
hidup, yang karena pengaruh berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi
dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri
morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-
macam tanaman. Menurut Jooffe dan Marbut (1949), dua orang ahli Ilmu
Tanah dari Amerika Serikat, Tanah adalah tubuh alam yang terbentuk dan
berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan
alam dipermukaan bumi.
Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara yang ditambahkan kepada
tanaman, dimana tanaman kekurangan akan unsur hara. Nutrisi pupuk dapat
berupa bahan organik atau non organik (mineral). Pupuk berbeda dengan
suplemen. Pupuk mengandung bahan bakar yang diperlukan pertumbuhan
tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme.
 Pupuk organik ramah terhadap lingkungan,  mengandung bahan penting
yang dibutuhkan untuk menciptakan kesuburan tanah baik fisik, kimia dan
biologi. Pupuk organik pun dapat berfungsi sebagai pemantap agregat tanah
disamping sebagai sumber hara penting bagi tanah dan tanaman. Penggunaan
pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan
dan dapat mencegah degradasi lahan sehingga penggunaannya dapat membantu
upaya konservasi tanah yang lebih baik.Kombinasi pemberian pupuk organik
yangdipadukan dengan pupuk anorganik dapat menciptakan kondisi tanah (sifat
fisik, kimia dan biologi) terpelihara dengan baik sehingga meningkatkan
produktivitas tanaman dan efisien dalam penggunaan pupuk (Puspadewi, dkk.
2016).
Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik, misalnya pupuk
kandang dan kompos. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik adalah
rock phosphat, yang umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2].
Arang sekam adalah hasil pembakaran sekam padi yang tidak sempurna,
sehingga diperoleh sekam bakar yang berwarna hitam, dan bukan abu sekam
yang bewarna putih. Hasil yang diperoleh berupa arang sekam (sekam bakar).
Supriati dan Herliana (2011:29) menyatakan bahwa, arang sekam adalah
sekam padi yang telah dibakar dengan pembakaran tidak sempurna. Cara
pembuatannya dapat dilakukan dengan menyangrai atau membakar.
Keunggulan sekam bakar adalah dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia
tanah, serta melindungi tanaman. Menurut Wuryan (2008:2), arang sekam
memiliki karakteristik yang istimewa, oleh karena itu dapat dimanfaatkan
sebagai media tanam untuk hidroponik. Komposisi kimiawi sekam bakar
adalah SiO2 dengan kadar 52% dan C sebanyak 31%. Sementara kandungan
lainnya terdiri dari Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dengan jumlah
yang kecil serta beberapa bahan organik lainnya.

Beberapa kegunaan yang bisa dimaksimalkan dari keberadaan arang


sekam ini, antara lain adalah sebagai berikut;
1. Menjaga kondisi tanah tetap gembur, karena mempunyai porositas
tinggi dan ringan.
2. Memacu pertumbuhan (proliferation) mikroorganisme yang bisa
berguna bagi tanaman.
3. Mengatur pH tanah yaitu pada kondisi tertentu.
4. Mempertahankan kelembaban.
5. Menyuburkan tanah serta tanaman.
6. Meningkatkan produksi tanaman.
7. Sebagai absorban untuk bisa menekan jumlah mikroba patogen.
8. Sebagai media tanam pada hidroponik.
9. Meningkatkan daya serap serta daya ikat tanah terhadap air.

D. Prosedur Kerja
1. Alat & Bahan
 Arco
 Sekop
 Ember
 Korek Api
 Jaring Kecil
 Sekam Padi
 Kotoran Hewan (pupuk kendang)
 Air
 Bahan Bakar (daun kering)
2. Cara Kerja
 Pemilihan tempat pembakaran sekam yang jauh dari keramaian
 Pengumpulan sekam padi di satu tempat, kemudian, ambil jaring
besi kemudian bentuk menjadi silinder dan rekatkkan
menggunakan kawat besi dengan tinggi 100 cm. fungsinya untuk
digunakan untuk tempat api, agar api mempunyai ruang/rongga
udara pada saat proses pembakaran.
 Letakkan silinder dalam posisi berdiri di tengah tempat
pembakaran sekam. Setelah itu, letakkan sekam di sekeliling
silinder tersebut menyerupai gunungan. Jangan sampai sekam
masuk di dalam gulungan silinder.
 Kemudian ambil kayu/daun yang mudah terbakar dan
dimasukkan ke dalam silinder berlubang, lalu bakar dengan api.
Jaga api agar tetap menyala dengan menambahkan daun kering
setiap api hampir padam.
 Setelah beberapa waktu, sekam di sekeliling silinder akan
terlihat menghitam. Jika hal ini sudah terjadi, maka sekam yang
sudah hitam dijauhkan dari silinder pembakar menggunakan
sekop. Sebaliknya, sekam yang masih cokelat dipindahkan agar
berada lebih dekat dengan silinder. Ulangi hingga semua sekam
berubah warna menjadi hitam.
 Jika arang sekam seluruhnya sudah berwarna hitam, maka segera
siram dengan air secukupnya. Hal ini cukup penting untuk
memastikan proses pembakaran tidak berlanjut dan arang sekam
tidak menjadi abu. Walaupun tidak secara langsung terkena api,
namun panas sisa pembakaran masih dapat membuat arang
sekam berubah lebih lanjut menjadi abu.
 Diamkan sampai sekam betul-betul dingin
 Jika sudah dingin sekam sudah jadi dan siap untuk digunakan.
 Selanjutnya ambil tanah 2 argo dan 1 karung kecil pupuk
kandang yang akan di gunakan untuk campuran sekam yang
sudh di bakar
 Campur tanah, pupuk kendang dan sekam yang telah dibakar
sampai rata
 Masukkan ke dalam tempat/pot yang akan di Tanami
pohon,padatkan tanah kemudian ambil pohon (klengkeng)
 Kemudian tambahkan pupuk sekam yang telah dicampur
secukupnya
 Tambahkan arang sekam yang tidak di campur tanah ke dalam
tempat penanaman,dan ratakan
 Siram pohon dengan air yang secukupnya
 Beri label pada pohon

E. Pembahasaan

Dari hasil praktikum yang dilakukan dalam pembuatan arang sekam


untuk penanaman pohon, memiliki manfaat untuk memperbaiki struktur fisik,
kimia, dan biologi tanah. Selain itu, bahannya bisa meningkatkan porositas
tanah sehingga menjadi gembur dan mampu menyerap air. Arang sekam kaya
akan kandungan karbon yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan
kompos.

Dari beberapa penelitian diketahui juga kemampuan arang sekam


sebagai absorban yang bisa menekan jumlah mikroba patogen dan logam
berbahaya dalam pembuatan kompos, Sehingga kompos yang dihasilkan
bebas dari penyakit dan zat kimia berbahaya. arang sekam banyak dibutuhkan
untuk media tanam tanaman hias atau tanaman pertanian. Pupuk dari sekam
padi sangat disukai banyak orang karena bobotnya ringan dan mudah
dibersihkan dari akar tanaman.

Secara biologis, tanah yang gembur merupakan media yang baik bagi
tumbuh dan berkembangnya organisme hidup. Sedangkan secara kimia,
memiliki kandungan unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P),
kalium (K), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Keasamannya netral sampai
alkalis dengan kisaran pH 6,5 sampai 7. Arang dari sekam padi tidak
mengandung garam-garam yang merugikan tanaman dan tidak membawa
mikroorganisme patogen.
Arang sekam mengandung silica (Si) yang cukup tinggi yakni sebesar
16,98%. Silika (Si) merupakan unsur yang tidak penting untuk tanaman dan
bukan unsur hara. Akan tetapi keberadaan unsur silika (Si) diketahui dapat
memperbaiki sifat fisik tanaman dan berpengaruh terhadap kelarutan P dalam
tanah. Jika unsur silika (Si) dalam tanah kurang dari 5%, maka tegak tanaman
tidak kuat dan mudah roboh. Unsur silika (Si) diperkirakan terdapat pada
lapisan luar kulit padi sehingga permukaannya keras. Karena itu arang sekam
memiliki sifat yang sulit menyerap air, memiliki kemamampuan
mempertahankan kelembaban dan tidak mudah rusak atau terurai (busuk)

Berikut ini beberapa kelebihan arang sekam yang digunakan sebagai


media tanam antara lain:

1. Arang sekam lebih ringan


2. Cenderung berada pada Ph netral
3. Lebih steril dari jamur dan bakteri patogen
4. Tahan lama sampai 1 tahun lebih
5. Harga arang sekam relatif murah
6. Ketersediaan arang sekam padi melimpah
7. Proses pembuatannya praktis dan cepat

F. Kesimpulan

Penambahan sekam bakar ke dalam media tanam tanah,menunjukkan hasil


tinggi tanaman,jumlah daun,panjang daun,lebar daun,bobot basah,dan bobot
konsumsi tertinggi.
Media tanam yang tanpa penambahan sekam bakar memperlihatkan hasil tinggi
tanaman,jumlah daun,panjang daun,lebar daun,bobot basah,dan bobot konsmsi
terendah.
Daftar Pustaka

Tan. K. H. 2010. Principles of Soil Chemistry Fourth Edition. CRC Press Tailor and
Francis Group. Boca Raton. London. New York. 362 p.\

Yasin.S. Agustian. I..Darfis 2015 Pemanfaatan Pupuk KOGATI Sebagai Subsitusi


Pupuk Buatan Untuk Perbaikan Kesuburan Tanah Abu Vulkanis dan Produksi
Tanaman gandum (Triticum aestivum L.) di Alahan Panjang. Laporan Penelitian
PUPT-Unand. Padang. 61 hal
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai