Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Kimia Lingkungan

Dosen Penanggung Jawab : Herlina Susanto Sunuh, SKM., M.Sc

LAPORAN
PEMERIKSAAN RHODAMIN B PADA MAKANAN

DISUSUN OLEH :

Nama : Moh Nurul Ramadhan


Nim : PO7103119049
Kelas : 1 Non Reguler

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

KESEHATAN LINGKUNGAN

2020
A. TUJUAN
Praktikkum kali ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur dan cara uji kualitatif Rhodamin
B secara tersusun yang terdapat pada alat tes kit dengan baik dan benar
b. Agar mahasiswa dapat melakukkan prosedur uji kualitatif Rhodamin B pada
sampel makanan dengan baik dan benar

B. DASAR TEORI
Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.239/MenKes/Per/V/85 disebutkan ada 30 jenis pewarna yang dinyatakan
sebagai bahan berbahaya bagi kesehatan dan dilarang untuk digunakan sebagai
bahan tambahan makanan. Salah satunya yaitu zat warna sintesis Rhodamin B
yang merupakan pewarna yang dilarang digunakan untuk zat tambahan makanan.
Rhodamin B adalah zat pewarna buatan yang digunakan dalam industri tekstil dan
kertas.. Namun penggunaan Rhodamine B dalam makanan masih terdapat
dilapangan. Contohnya BPOM dari makassar berhasil menemukan zat Rhodamine
B pada kerupuk, sambal bald, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah
sampel pada makanan dan juga minuman
Rhodamine B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan
pewarna dasar dalam tekstil juga kertas. Rumus dari molekul Rhodamine B adalah
C28H31N2O2Cl dengan berat molekul sebesar 47.000. Zat yang dilarang
penggunaanya dalam makanan ini berbentuk hijau kristal atau serbuk ungu
kemerah-merahan, sangat larut di dalam air yang akan menghasilkan warna merah
kebiru-biruan dan berfluorensi kuat dari dalam Rhodamine B sendiri terdapat
ikatan dengan klorin (Cl) yang dimana senyawa klorin ini merupakan senyawa
anorganik yang reaktif dan juga berbahaya. Reaksi untuk mengikat ion klorin
disebut sebagai sintetis zat.
Beberapa sifat berbahaya dari Rhodamine B seperti menyebabkan iritasi bila
terkena mata, menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan bila terkena kulit hampir
mirip sifat dari klorin yang seperti disebutkan diatas berikatan dalam Rhodamine
B. penyebab lain dari senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi, senyawa

i
tersebut adalah senyawa radikal. Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak
stabil.

C. PROSEDUR KERJA
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Spatula
b. Pipet 5 ml
c. Karet penghisap
d. Tabung reaksi
e. Pipet tetes
f. APD
2. Bahan
a. Pereaksi 1
b. Pereaksi 2
c. Pereaksi 3
d. Aquadest
e. Sampel
3. Cara Kerja
a. Ambil sampel sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi
b. Tambahkan larutan aquadest 2-3 ml
c. Tambahkan pereaksi 1 sebanyak 10-20 tetes
d. Tambahkan pereaksi 2 sebanyak 5 tetes
e. Tambahkan pereaksi 3 sebanyak 10-20 tetes menggunakan pipet tetes
f. Homogenkan larutan dan sampel yang ada didalam tabung reaksi dan
tunggu beberapa saat, jika larutan mengalami perubahan pada
permukkan larutan yakni berwarna ungu berarti sampel positif
Rhodamin B
D. PEMBAHASAN
1. Hasil
Diketahui:
Sampel yang di periksa tidak mengalami perubahan pada permukaan sampel
(negative Rhodamin B)
2. Dampak Rhodamin B bagi Kesehatan
Konsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam
tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan
fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisologi tubuh, atau bahkan bisa
menyebabkan timbulnya kanker.
3. Baku Mutu
PERMENKES RI, No. 239/Menkes/Per/V/85 mengenai zat warna

E. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil uji kualitatif
Rhodamin B pada sampel menunjukkan hasil yang negative atau tidak terjadi
perubahan pada permukaan sampel menjadi ungu, menurut PERMENKES RI No.
239/Menkes/Per/V/85 tentang zat pewarna yang dilarang digunakan dalam
pangan. bahwasanya senyawa ini dilarang ditambahkan dalam pangan olahan
karena mangandung sejumlah zat yang membahayakan bagi Kesehatan.

Adapun saran yang dapat diberikan praktikkum ini adalah


1. Jangan tergesa-gesa dalam melakukkan suatu praktikkum
2. Menguasai prosedur kerja dan mengetahui materi tentang praktikkum tersebut
3. Tentukanlah hasil praktikkum dengan akurat
DAFTAR PUSTAKA

Winarno, F. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.


Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Jakarta : Bumi Aksara
Winarno, F.G. dan S.F. Rahayu. 1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan
Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai