Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

DASAR-DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA


LABUAN LUMBU BAKA DUSUN I KECAMATAN LABUAN
KABUPATEN DONGGALA

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK I

MOH NURUL RAMADHAN PO7103119049


INANG SAFITRI PO7103119057
DITA FARADILA PO7103119053
HAFIFA PO7103119052

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN SANITASI
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan survey kesehatan lingkungan dasar ini telah diperiksa dan disetujui

oleh penanggung jawab mata kuliah Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan Dan

Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Palu.

Palu, 13 Oktober 2019

Menyetujui

Kepala Dusun I Labuan Lumbu Baka Kepala Desa Labuan lumbu Baka

Penanggung Jawab Mata Kuliah

Saharudin, SKM., M.Sc


NIP .19670413198802

ii
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

ii
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang MahaEsa, yang telah melimpahkan

rahmat hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek sebagai

salah satu proses pembelajaran dalam praktek yang pertama dalam mata kuliah

DASKES (dasar-dasar kesehatan lingkungan).

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini dapat terselesaikan berkat

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini,

kami mengucapkanterimakasih yang setinggi-tingginya

Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan,

untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi

seluruh pembaca, dandapat di terimasebagai data kesehatan lingkungan di desa

Labuan Lumbu baka dusun I.

Palu, 13 oktober 2019

Penyusun

Kelompok I

iii
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSTUJUAN PEMBIMBING...................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah............................................................................ 6
C. Tujuan.............................................................................................. 7
D. Manfaat............................................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pembuangan Kotoran manusia......................................................... 9
B. Sarana Air Bersih............................................................................. 11
C. PembuanganSampah........................................................................ 14
D. Perumahan Sehat.............................................................................. 16
E. Sanitasi Makanan............................................................................. 18

BAB III METODE SURVEI


A. JenisSurvei....................................................................................... 22
B. Waktu dan Tempat Survei................................................................ 22
C. Populasi dan Sampel........................................................................ 22
D. Tehnik Pengumpulan Data............................................................... 23
E. Analisa Data..................................................................................... 23
F. Penyajian data.................................................................................. 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum lokasi................................................................... 24
B. Hasil Survei...................................................................................... 24
C. Pembahasan...................................................................................... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan...................................................................................... 43
B. Saran................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi.......................................................................................... 45

iv
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengaturan kesehatan lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social,

yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi

tigginya (Pasal 2 PP RI No.66 Tahun 2014 ).

Kesehatan lingkungan menurut Umar Fahmi Achmadi adalah ilmu yang

mempelajari hubungan interaktif antara komponen lingkungan akibat adanya

perubahan-perubahan yang terjadi dengan kelompok individu atau masyarakat

luas, serta memperhatikan akibat yang ditimbulkan dari hubungan interaktif

tersebut dan mencari upaya pecegahannya.

Upaya kesehatan lingkungan pencegahan penyakit/gangguan kesehatan

dari faktor resiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingungan yang sehat

baik dari aspek fisik kimia biologi maupun sosial ( PP RI, 2014. Tentang

kesehatan lingkungan).

Secara garis besar derajat kesehatan dipengaruhi oleh berbagai factor

yaitu : factor lingkungan, factor perilaku, factor pelayanan kesehatan dan factor

keturunan. Factor yang paling menonjoladalah factor lingkungan termasuk

didalamnya pembuangan tinja / kotoran manusia( H.L Blum, 1969 ) dalam

(Notoatmodjo. S, 2003 ).

Pencemaranlingkungan yang di sebabkan karena membuang tinja atau

kotoran manusia disembarangan tempat, sampai saat ini masih merupakan

5
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

suatu masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani secara serius, karena

diharapkan bisa mengurangi dan menghilangkan pengaruh buruk tinja tersebut,

seperti dapat menimbulkan penyakit :muntaber, dysentri, cacingan, dll. Serta

meningkatkan mutu lingkungan hidup melalui pembuangan, pengolahan dan

pemanfaatan tinja untuk kepentingan manusia dan lingkungan ( Djabu. U, dkk,

2003 ).

Penelitian merupakan satu sarana dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan bertujuan untuk menelaah fakta-fakta yang ada dan

mendapatkan fakta-fakta yang baru, sehingga dapat disusun suatu kaidah,

konsep, teori baru yang kelak harus ditelaah dengan penelitian selanjutnya.

Telah diketahui bersama bahwa jamban adalah salah satu altenatif yang

baik untuk menghindari penyakit yang diakibatkan oleh kotoran manusia.

Walaupun kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum mempunyai

jamban keluarga sehingga sarana seperti pekarangan ,kebun,sungai menjadi

alternative mereka untuk membuang kotoran.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latarb elakangdiatas dapat dirumuskan permasalahannya

yaitu;

1. Bagaimana kondisi dan cakupan kesehatan lingkungan di desa

sekitar?

2. Bagaiman kondisi sarana pembuangan kotoran manusia?

6
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

3. Bagaiman penyediaan sarana air bersih di desa sekitar?

4. Bagaiman keadaan sarana pembuangan air limbah?

5. Bagaiman sanitasi makanan, keadaan rumah, dan pelayanan

kesehatannya?

6. Berapa saja presentasi penyediaan sarana kesehatan didesa

Labuan Lumbu Baka dusun I ?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan dan sikap

masyarakat dengan kondisi lingkungan mereka di Dusun I Desa Labuan

Lumbu Baka Kec.Labuan Kab.Donggala.

2. TujuanKhusus

a. Untuk mengetahui kondisi dan cakupan pembuangan kotoran manusia

Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kec.Labuan Kab.Donggala.

b. Untuk mengetahui kondisi dan cakupan sarana air bersihdi Dusun I

Desa Labuan Lumbu Baka Kec.LabuanKab.Donggala.

c. Untuk mengetahui kondisi dan cakupan pembuangan sampah di Dusun

I Desa Labuan Lumbu Baka Kec.Labuan Kab.Donggala.

d. Untuk mengetahui kondisi dan cakupan pembuangan air limbah di

Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kec.Labuan Kab.Donggala.

e. Untuk mengetahui kondisi dan cakupan sanitasi makanan dan minuman

di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kec.Labuan Kab.Donggala.

7
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

f. Untuk mengetahui kondisi dan cakupan keadaan rumah di Dusun I Desa

Labuan Lumbu Baka Kec.LabuanKab.Donggala.

g. Untuk mengetahui kondisi dan cakupan pelayanan kesehatan Dusun I

Desa Labuan Lumbu Baka Kec.LabuanKab.Donggala.

D. Manfaat

1. Bagi Puskesmas

Sebagai data dan informasi bagi instansi kesehatan puskesmas

khususnya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan lingkungan

masyarakat di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kec.Labuan

Kab.Donggala

2. Bagi Masyarakat

Dapat memberi sumbangan pemikiran untuk masyarakat Desa

Labuan Lumbu baka selain itu juga dapat menjadikan pengetahuan

barutentang pentingnya kesehatan lingkungan.

3. Bagi mahasiswa

Dapat menambah wawasan, pengalaman, sebagai sumber informasi

dan bacaan terhadap upaya kesehatan dikalangan masyarakat yang belum

terselenggarakan dengan baik, serta dapat menerapkan pengetahuan yang

diperoleh selama mengikuti pendidikan.

8
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembuangan Kotoran Manusia

1. Pengetian Jamban Keluarga

a. Munurut Depertement Kesehatan Republik Indanesia (1985) jamban

keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang

tinja dan kotoran yang tidak mencemari sumber air minum. Letak

lubang penampungan kotoran paling sedikit 10m dari sumur air

minum.

b. Menurut Madjid (2009) jamban keluarga adalah suatu bangunan yang

dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia yang lazim

disebut Kakus.

2. Jenis-Jenis Jamban

a. Jamban Cemplung

Kakus ini adalah jenis yang sederhana yang kerap di anjurkan

pada masyarakat yang tinggal dipedesaan karena biaya dan

pembuatannya relatif mudah dan cara pembuatannya cukup sederhana

dan mudah namun mempunyai kekurangan. Kekurangannya.

Kekurangannya yaitu menimbulkan bau dan tempat perkembangan

biakan vector.

b. Jamban Leher Angsa

9
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Kakus tipe leher angsa sangat baik dan memenuhi syarat

Kesehatan Estetika oleh karena itu pemakaiannya selalu di anjurkan.

Kakus leher angsa lebih banyak keuntungannya dari pada

kerugiannya. Adapun keuntungan dari tipe leher angsa ini adalah :

1) Ganggnan lalat dan serangga lain tidak masuk.

2) Tidak menimbulkan bau yang tidak enak.

3) Dapat ditempatkan di dalam rumah maupun di luar rumah.

4) Aman bagi orang dewasa maupun anak kecil.

c. Jamban Plengsengan

Kakus plengsengan ini juga sesuai untuk diterapkan

didalam lingkungan masyarakat dan sedikit baik dari kakus cemplung,

karena baunya agak kurang dan keamanannya bagi pemakai sedikit

lebih terjamin dan ada juga yang tidak menggunakan leher angsa

hanya berbentuk miring (plengsengan) dan tempat jongkok dari kakus

ini tidak diletakkan atau dibuat persis diatas penampungan melainkan

agak jauh kesamping.

3. Syarat-syarat Jamban yang Saniter

Syarat-syarat tempat pembuangan tinja yang saniter mencegah

terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh tinja antara lain

sebagai berikut:

a. Tinja tidak dapat dijangkau oleh lalat dan serangga lainnya serta tikus,

oleh karena itu jamban yang digunakan leher angsa dan tangki

septiknya tertutup rapat sehingga tikus tidak dapat masuk.

10
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

b. Lantai kedap air dimasukkan agar tidak terjadi peresapan kedalam

tanah.

c. Pada jamban tersedia alat pembersihan ruangan dalam air cukup untuk

menjaga kebersihan.

B. Sarana Air Bersih

1. Tinjauan Sarana Air

a. Air

Adalah merupakan bahan yang sangat vital bagi kehidupan dan

juga merupakan sumber dasar untuk kelangsungan hidup diatas bumi.

b. Air bersih

Menurut Permenkes RI No. 416 / Menkes / Per / IX / 1990, bahwa

air bersih adalah air yang di gunakan untuk keperluan sehari-har yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak

berbau.

c. Kualitas air

Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup zat,

energiatau komponen lain di dalam air.

2. Macam-macam air bersih

a. Air permukaan, seperti : sungai, telaga, alam dan telaga buatan.

Adapun syarat-syarat air permukaan adalah :

1) Mudah tercemar

2) Dapat mengalami Self funication

11
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

3) Jika musim hujan kualitas air jelek

b. Air tanah

1) Sifat air tanah rembesan

a) Dipengaruhi oleh musim

b) Mudah didapatkan karena posisi air rembesan tidak terlalu

dalam

c) Mendapatkan peluang yang besar untuk tercemar, karena

dipengaruhi oleh rembesan sekitarnya

2) Sifat air tanah dalam

a) Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.

b) Kualitas fisik selalu jernih sebagai hasil filtrasi tanah

c) Relatif mudah didapatkan disekitar tempat pemukiman

3) Mata air

Sifat-sifat mata air, yaitu :

a) Secara fisik, airnya jernih banyak mengandung berbagai mineral

dan dimungkinkan airnya panas

b) Dipengaruhi oleh musim

c) Dapat tercemar oleh lingkungan

c. Syarat-syarat air bersih

Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, harus

memenuhi syarat-syarat kesehatan yang meliputi syarat kuatitas dan

kualitas.erluan air, maka harus memenuhi syarat :

12
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

1) Syarat kuantitas

Untuk memenuhi keperluan air, maka harus tersedia dalam

jumlah yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Untuk

masyarakat Indonesia di daerah perkotaan dibutuhkan air sekitar

100 – 150 liter / orang / hari, sedangkan daerah pedesaan

dibutuhkan air + 60 liter / orang / hari dianggap memenuhi

kebutuhan, ini tidak selalu tepat untuk suatu Negara dengan Negara

lain, satu kota dengan kota lain.

2) Syarat kualitas

Adapun syarat kualitas air berih meliputi :

a) Syarat fisik, yaitu : warna, rasa, kekeruhan, baud an suhu

b) Syarat kimia

(1) Bahwa dalam air minum tidak boleh terdapat zat-zat

beracun

(2) Tidak boleh zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan, misalnya : Se, Cn, Dan Mg.

c) Syarat bakteriologis

(1) Bakteri E. Coli tidak boleh ada dalam 100 ml, karena

bakteri E. Coli merupakan indicator pencemaran air berasal

dari tinja.

(2) Bakteri pathogen penyebab penyakit Cholerai, Dysentri,

dan Gastroenteristik tidak boleh ada dalam air.

d. Hubungan air dengan kesehatan manusia

13
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Air sangat berpengaruh terhadap kehidupan, baik itu kehidupan

manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan.

1) Peranan air terhadap kehidupan manusia dan makhluk lain

Air adalah bagian dari lingkungan fisik yang sangat esensial

tidak hanya dalam proses-proses hidup, tetapi juga untuk proses-

proses lainya.Seperti untuk industry, pertanian, pemadam

kebakaran, dll.

2) Peranan air terhadap penularan penyakit

Air mempunyai peranan yang besar dalam penularan

beberapa penyakit menular, besarnya peranan ini dalam penularan

penyakit adalah disebabkan keadaan air itu sendiri.

C. Pembuangan Sampah

1. Pengertian sampah

a. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga

untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaiaan

barang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur atau materi

berkelebihan atau ditolak atau buangan.

b. Sampah adalah semua atau produk sisa dalam bentuk pada akibat

aktifita manusia yang di anggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki

oleh pemiliknya dan dibuang sebagai barang yang tidak

berguna(Kamus Populer Kesehatan Lingkungan, 2003)

14
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

c. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber

hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai

ekonomis.

2. Jenis-jenis sampah

Jenis-jenis sampah pada umumnya erat berhubungan dengan macam-

macam produksi dan berbagai tempat, pengolongan sampah :

a. Garbage (sampah basah)

Adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa pengolahan makanan

yang dihasilkan dari tempat-tempat pemukiman, rumah makan, dll.

b. Rubbish (sampah kering)

Adalah sampah yang terdiri dari sampah yang mudah tebakar

seperti plastic,tekstil, dll.

c. Ashes (abu)

Adalah sisa dari pembakaran kayu.

3. Pengaruh sampah terhadap kesehatan

Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses

pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Dekompocarasisi

sampah biasanya terjadi secara anaerobic, dilanjutkan dengan fakultatif,

dan secara anaerobic apabila oksigin telah abis.

Efek tidak langsung berupa penyakit bawaan vector yang berkembang

baik di dalam sampah.Sampah bila di timbun sembarangan dapat

digunakan oleh fektor pembawa t seperti nyamuk, lalat, dan tikus.

15
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

D. Perumahan Sehat

1. Pengertian rumah sehat

a. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagaitempat tinggal atau

hunian dan saran pembinaan keluarga (Dinas perumahan,2005).

b. Rumah sehat adalah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan

atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka

melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan,

sehingga memungkinkan penghuni memperoleh derajat kesehatan

yang optimal (Dinas Perumahan, 2005)

2. Persyaratan rumah sehat

Rumah yang sehat harus memenuhi persyaratan antara

lain:Memenuhi kebuutuhan Physiologis

a. Pencahayaan

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang

dan tidak terlalu banyak.Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:

1) Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena

dapat membunuh bakteri-bakteri phatogen di dalam rumah.

2) Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan

alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya

(Notoatmodjo Soekidjo, 2003)

16
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

b. Ventilasi (pengawanan)

Ventilasi yang baik dalam ruangan harus memenuhi syarat, antara

lain:

1) Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai rumah.

Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil minimum 5% luas lantai.

Sehingga jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.

2) Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari

sampah atau dari plastik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-

lain.

3) Aliran udara diusahakan Cross ventilation dengan menemparkan

lubang hawa berhadapan antara dua dinding ruangan.

c. Memenuhi kebutuhan Psychologis

Yang dimaksud memenuhi kebutuhan psikologi disini adalah

antara lain:

1) Cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni.

2) WC dan kamar mandi harus ada dalam suatu rumah dan terpelihara

kebersihannya.

3) Untuk memperindah pemandangan dihalaman depan perlu ditanami

tanaman hias, terutama bunga.

d. Mencegah penularan penyakit

1) Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan.

2) Tidak memberikan kesempatan nyamuk, lalat, tikus dan binatang

lain bersarang didalan dan diluar rumah.

17
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

3) Pembungan kotoran/tinja dan air limbah memenuhi syarat

kesehatan.

4) Pembuangan pada tempat yang baik dan sehat.

5) Luas kamar maksimal 3,5 m2 per orang dan tinggai langit-langit

maksimal 2,75m.

e. Mencegah terjadinya kecelakaan

1) Kontruksi bangunan harus kokoh

2) Jarak antara ujung atap dengan ujung atap tetangga minimal 2

meter

3) Rumah dijauhkan dari pohon-pohon besar yang rapuh p mudah

roboh

4) Bagian bangunan yang dekat api atau pada instalasi listrik harus

terbuat dari bahan kedap air.

E. Sanitasi Makanan

Penyehaatan makanan adalah pengendalian terhadap faktor makanan,

orangnya, tempatnya dan perlengkapannya yang dapat adalah mungkin dapat

menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.

a. 6 (enam) Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan

Untuk mencapai tujuan tersedianya makanan yang sehat, maka upaya

hygiene sanitasi makanan harus berdasarkan pada prinsip sbb :

1. Upaya mengamankan bahan makanan

- Bahan makanan adalah bahan makanan mentah (baku) proses

mendapatkan makanan jadi.

18
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

- Mengamankan bahan makanan mencegah kerusakan dan

percernaan.

- Bahan makanan dibagi 3 golongan :

 Bahan makanan mentah (segar) yaitu makanan yang

perlu pengolahan sebelum dihidangkan. Misalnya : daging, beras,

kentang, ubi dan sayuran.

 Makanan yang terolah (pabrikan) yaitu makanan

yang dapat langsung dimakan tetapi perlu pengolahan yang lebih

lanjut. Misalnya : tahu, tempe, kecap, ikan kaleng, kornet, dll.

 Makanan siap santap, yaitu makanan langsung

dimakan tanpa pengolahan. Misalnya : nasi rames, mie, bakso,

gorengan, ayam, dll.

2. Upaya penyimpanan bahan makanan

- Faktor yang paling mempengaruhi adalah suhu dan

kelembapan.

- Penyimpanan bahan makanan menurut permenkes

712/menkes/per/10/86 :

 Ketebalan bahan padat > dari 10 cm.

 Kelembapan penyimpanan dalam ruangan : 80% - 90%.

3. Upaya pengolahan makanan

Upaya pengolahan makanan menyangkut 4 aspek yaitu :

a. Penjamah makanan

b. Cara pengolahan makanan

19
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

c. Tempat pengolahan makanan

d. Perlengkapan atau peralatan dalam pengolahan makanan.

4. Upaya pengangkutan makanan

Makanan yang berasal dari tempat pengolahan memerlukan

pengangkutan untuk disimpan atau disajikan. Kemungkinan

pengotoran makanan terjadi sepanjang pengangkutan kurang baik dari

segi kualitasnya. Baik buruknya pengangkutan dipengaruhi oleh

beberapa faktor :

a. Tempat / alat pengangkutan.

b. Tenaga pengangkutan.

c. Teknik pengangkutan.

5. Upaya penyimpanan makanan

Kualitas makanan yang telah diolah sangat dipengaruhi oleh

suhu, dimana terdapat titik-titik rawan perkembangan bakteri

pathogen/pembusuk pada suhu yang sesuai dengan kondisinya.

Prinsip dari pada teknik penyimpanan makanan terutama

ditunjukan pada :

a. Mencegah pertumbuhan dan perkembangan bakteri latent.

b. Mengawetkan makanan dan mengurangi pembusukan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan makanan

yaitu :

a. Makanan disimpan diberi tutup terutama makanan kaleng yang

telah dibuka atau hasil olahan dari dapur.

20
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

b. Lantai atau meja yang digunakan untuk menyimpan makanan

sebelum dibersihkan.

c. Makanan tidak boleh disimpan dekat dengan saluran air limbah.

d. Makanan yang disajikan sebelum diolah seperti timun, tomat harus

dicuci dengan air hangat terlebih dahulu.

e. Makanan yang dipakai dengan karton jangan disimpan dekat

dengan air tempat yang basah.

6. Upaya penyajian makanan

Ruang lingkup penyajian makanan yang meliputi tempat

penyajian makanan dan tenaga penyajian makanan :

- Tempat penyajian.

- Alat-alat penyajian.

- Tenaga penyajian.

b. Pencemaran Makanan

Pencemaran makanan merupakan hal yang perlu mendapat perhatian,

karena makanan merupakan kebutuhan dasar terpenting yang sangat

esensial dalam kehidupan manusia dan makanan selalu terkait dengan

upaya manusia untuk mempertahankan kehidupannya. Karena pola makan

yang sehat dan seimbang dapat menunjang kesehatan secara optimal dan

dari zat gizi makanan sehingga dapat mengendalikan faktor tempat

peralatan dan salah satu persyaratannya adalah hygiene sanitasi

pengolahan makanan memiliki sertifikat HSM, berbadan sehat, tidak

mengidap penyakit

21
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

BAB III

METODE

A. Jenis Praktikum

Praktek survei dasar kesehatan lingkungan menggunakan pendekatan

deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan atau menganalisa suatu

pembuangan kotoran manusia,kualitas sarana air bersih, pembuangan sampah,

pembuangan air limbah, sanitasi makanan, dan pelayanan kesehatan di Dusun

I Desa Labuan Lumbu baka Kec.Labuan Kab.Donggala

B. Waktu dan Tempat Survei

1. Waktu

Survei ini dilaksanakan padatanggal 13 Oktober 2019, pukul 09.30

WITA sampai dengan selesai

2. Tempa tsurvei

Survei dilaksanakan di Dusun I Desa Labuan Lumbu baka

Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala.

C. Tehnik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer data yang diperoleh langsung dari masyarakat, dari

responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).

22
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

2. Data Sekunder

Data sekunder data yang diperolehdari Kantor Sekretaris Kepala

Desa Labuan Lumbu baka Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala.

D. Pengolahan Data

1. Editing

Yakni memeriksa / mengedit kembali data yang diperoleh di

lapangan.

2. Coding

Yakin member kode nomor jawaban responden untuk memudahkan

penelitianalisa data.

3. Tabulanting

Yakin menghitung dan mentabulasi data secara manual.

4. Entry

Yakin memasukkan data kedalam computer dengan menggunakan

program SPSS 21.

5. Cleaning

Adalah pengecekan kembali jika terjadi kesalahan penghitung data.

E. Analisa Data

Setelah mendapatkan data-data, kemudian dilakukan analisis terhadap

data-data yang diperoleh dengan cara deskriptif.

F. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk table dan narasi.

23
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi

Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka merupakan salah satu desa yang

berada di Kecamatan LabuanKabupaten Donggala, berjarak 17,5 km Dari Kota

Palu dan berjarak tempuh 53 km dari kabupaten donggala, yang memiliki luas

wilayah 126,01 km2 atau 2,39 persen dari total luas wilayah kabupaten

Donggala dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun III

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun II

3. Sebalah Baratberbatasan dengan Desa Labuan Toposo

4. Sebelah Timur berbatasn dengan Desa Labuan Lumbubaka

B. Hasil Survei

Berdasarkan hasil pendataan pada tanggal 13 Oktober 2019, di Dusun I

Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan Selatan Kabupaten Donggala,

kemudian data yang diperoleh dianalisis dan kemudian disajikan dalam tabel

berikut sesuai kategori masing – masing :

24
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN


KEPEMILIKAN JAMBAN

Tabel 4.1
Distribusi PendudukMengenaiKepemilikan Cakupan Pembuangan
Kotoran Manusia Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kepemilikan Jamban Jumlah Presentase


1 Ya 13 48,1
2 Tidak 14 51,9
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Dari hasil survei sesuai dengan jumlah sampel 27 KK di Dusun I

Desa Labuan Lumbu Baka mengenai kepemilikan jamban diperoleh hasil

yaitu sebanyak 13 KK (48,1%) yang memiliki jamban dan 14 KK

(51,9,1%) yang tidak memiliki jamban.

Tabel 4.2
Distribusi PendudukMengenaiKepemilikan Jenis Jamban Di Dusun I Desa
Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Jenis Jamban Jumlah Presentase


1 LeherAngsa 6 22,2
2 Plengsengan 2 7,4
3 Jamban umum 5 18,5
Total 13 48,1
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan data tersebut masyarakat di Dusun I Desa Labuan Lumbu

Baka yang hanya memiliki jamban jenis leher angsa sebanyak 6 KK

(22,2%),jenis plengsengan sebanyak 2 KK (7,4%), dan jamban umum

sebanyak 5 KK (18,5%).

Tabel 4.3
Distribusi PendudukMengenaiKepemilikan Tempat Pembuangan Kotoran
Manusia Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

25
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

No JenisTempat PKM Jumlah Presentase


1 Semak-semak 3 11,1
2 Kebun 1 3,7
3 Saluran Air 12 44,4
Total 16 59,3
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Dusun I Desa

Labuan Lumbu Baka yang membuang air besar di semak-semak sebanyak 3

KK (11,1%) di kebun sebanyak 1 KK (3,7%) di saluran air sebanyak 12 KK

(44,4%).

Tabel 4.4
Distribusi Penduduk MengenaiKepemilikan Kondisi Jamban Di Dusun I
Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Baik Dan Digunakan 13 48,1
Total 13 48,1
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan hasil survei bahwa ada 13 KK (48,1%) yang kondisi

jambannya baik.

26
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Tabel 4.5

Distribusi Penduduk MengenaiKepemilikan Jarak Pembuangan Kotoran


Manusia ke Sumber AirDi Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 > 10 M 18 66,7
2 < 10 M 9 33,3
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan hasil survei bahwa ada 27 KK (100%) tetap

digunakan.yang Jarak Pembuangan Kotoran Manusia ke Sumber Air > 10

Meter 18 KK (66,7%), dan Jarak < 10 Meter 9 KK (33,3%).

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KEPEMILIKAN


SARANA AIR BERSIH

Tabel 4.6
Distribusi Penduduk Mengenai Kepemikikan Sarana Air Bersih
Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Memiliki 22 81,5
2 TidakMemiliki 5 18,5
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019.

Dari hasil survei bahwa di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka yang

memiliki sarana air bersih sebanyak 22 KK (81,5%) dan yang tidak

memiliki sarana air bersih yaitu sebanyak 5 KK (18,5%).

Tabel 4.7
Distribusi Penduduk Mengenai Kepemilikan Tempat Mendapatkan
AirBersih Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan
Labuan Panimba Kabupaten Donggala

No Tempat SAB Jumlah Presentase


1 Sungai 4 14,8
2 Irigasi 1 3,7
Total 5 18,5
Sumber : Data Primer

27
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Data diatas menunjukkan bahwa tempat mendapatkan air bersih pada

masyarakat di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka 4 KK (14,8 %) di sungai

dan Irigasi 1 KK (3,7%).

Tabel 4.8
Distribusi Penduduk MengenaiKepemilikan Jenis Sarana Air Bersih
Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Jenis SAB Jumlah Presentase


1 SGL 14 51,9
2 SPT Dalam 2 7,4
3 PMA 6 22,2
Total 22 81,5
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil survei menurut jenis sarana penyediaan air

bersihnya yang menggunakan SGL (sumur gali) yaitu sebanyak 14 KK

(51,9%),SPT Dalam 2 KK (7,4%), dan PMA sebanyak 6 KK (22,2%).

Tabel 4.9
Distribusi PendudukMengenai Kepemilikan Jarak Rumah Sampai
Ke Sarana Air Bersih Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Jarak Jumlah Presentase


1 < 100 Meter 12 44,4
2 100-200 Meter 8 29,6
3 >200 Meter 7 25,9
Total 27 100
Sumber : Data Primer , 2019

28
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Untuk jarak rumah sampai kesarana air bersih <100 Meter sebanyak

12 KK (44,4%), 100-200 Meter sebanyak 8 KK (29,6%) dan >200 Meter

sebanyak 7 KK (25,9%).

Tabel 4.10
Distribusi PendudukMengenai Kepemilikan Jarak Sarana Air Bersih
Dari Jamban Keluarga Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Jarak Jumlah Presentase


1 <5 Meter 4 14,8
2 5-10 Meter 11 40,7
3 >10 Meter 12 44,4
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Jarak sarana air bersih dari jamban keluarga <5 Meter sebanyak 4KK

(14,8%), 5- 10 Meter sebanyak 11 KK (40,7%),dan> 10 Meter sebanyak

12 KK (44,4%)

Tabel 4.11
Distribusi PendudukMengenai Kepemilikan Kondisi Fisik Sarana Air Bersih
Di Dusun IV Desa Labuan Panimba Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Baik 25 92,6
2 KurangBaik 2 7,4
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Dari data diatas menunjukkan bahwa dari 35 KK Kondisi sarana air

bersih yang baik yaitu 25 KK (92,6%) dan yang kurang baik 2 KK (7,4%).

Tabel 4.12
Distribusi Penduduk MengenaiKepemilikan Kualitas Fisik Air Yang
Digunakan Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan
Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Air TampakJernih 25 92,6

29
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

2 Air Tampak Berwarna 1 3,7


3 Air Berbau 1 3,7
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari 27 KK kualitas fisik air

yang digunakan yang tampak jernih sebanyak 25 KK (92,6%), air

berwarna sebanyak 1 KK (3,7%) dan air berbau sebanyak 1 KK (3,7).

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KEPEMILIKAN


TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

Tabel 4.13
Distribusi PendudukMengenai Cakupan Tempat Pembuangan Sampah
Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan
Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Pekarangan rumah 9 33,3
2 Dibakar 15 55,6
3 Dibuan di lubang galian 3 11,1
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019
Hasil survei yang dilakukan sebagian penduduk yang membuang

sampah di pekarangan rumah sebanyak 9 KK (33,3%), dibakar 15 KK

(55,6%).dan di buang dilubang galian sebanyak 3 KK (11,1%)

Tabel 4.14
Distribusi PendudukMengenai Perlakuan Sampah Sebelum Dibuang,
Di Tampung/ Tidak Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya 24 88,9

30
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

2 Tidak 3 11,1
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Perlakuan sampah sebelum dibuang /ditampung di Dusun I Desa Labuan

Lumbu baka dengan presentase 88,9 % ditampung sebelum dibuang dan 11,1

% tidak ditampung.

Tabel 4.15
Distribusi PendudukMengenai Kondisi Tempat Penampungan Sampah
Yang Digunakan Di Dusun I Desa Labuan Lumbu baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Baik 14 51,9
2 TidakBaik 13 48,1
Total 27 100
Sumber : Data Primer

Kondisi tempat penampungan sampah yang digunakan masyarakat di

Dusun I Desa Labuan Lumbu baka dengan presentase 51,9 % baik dan 48,1 %

tidak baik.

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN


PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Tabel 4.16
Distribusi PendudukMengenai Tempat Pembuangan Air Limbah
Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Saluran dan Diresapkan 7 25,9
Kedalam Tanah
2 Selokan / Saluran Air Hujan 9 33,3
3 Permukaan Tanah 11 40,7
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Tempat pembuangan air limbahyang digunakan masyarakat di Dusun I

Desa Labuan Lumbu baka dengan presentase 25,9 % saluran dan diresapkan

31
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

kedalam tanah, 33,3 % selokan/saluran air hujan dan 40,7 %kepermukaan

tanah.

Tabel 4.17
Distribusi PendudukMengenai Kondisi Tempat Pembuangan Air Limbah
Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Baik/Memenuhi Syarat 17 63,0
2 Tidak/Memenuhi Syarat 10 37,0
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Kondisi tempat pembuangan air limbahyang digunakan masyarakat di

Dusun I Desa Labuan Lumbu baka dengan presentase 63,0 % baik/memenuhi

syarat, dan 37,0% tidak/memenuhi syarat.

Tabel 4.18

Distribusi PendudukMengenai Pengetahuan Mengenai Air Limbah


Terhadap Kesehatan Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya 5 18,5
2 Tidak 22 81,5
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pengetahuan Masyarakat Dusun I Mengenai Air Limbah terhadap

kesehatandengan presentase 18,5% ya mengetahui dan 81,5% tidak

mengetahui.

32
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Tabel 4.19

Distribusi PendudukMengenai Pengaruh Yang Ditimbulkan Air Limbah


Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Dapat Menimbulkan Bau 3 11,1
2 Tempat berkembangbiaknya 3 11,1
bibit penyakit dan vector
Total 6 22,2
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa pengaruh yang

ditimbulkan air limbah di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka, dapat

menimbulkan bau 11,1%, Tempat berkembangbiaknya bibit penyakit dan

vektor 11,1%.

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PENYEHATAN


MAKANAN & MINUMAN

Tabel 4.20
Distribusi Penduduk MengenaiPenyimpnanan Bahan Makanan
Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Disimpan Sesuai dengan Jenis 26 96,3
Makanan
2 Disimpan Tidak Sesuai dengan 1 3,7
Jenis Makanan
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 26 KK (96,3%) bahan

makanan disimpan Sesuai dengan Jenis Makanan, 1 KK (3,7%) disimpan tidak

sesuai dengan jenis makanan.

33
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Tabel 4.21
Distribusi PendudukMengenaiTempat Penyimpanan Makanan
Di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya 20 74,1
2 Tidak 7 25,9
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tempat penyimpanan makanan

74,1% ya dan 25,9% tidak.

Tabel 4.22
Distribusi PendudukMengenaiTempat Penyimpanan Makanan
Rapat SeranggaDi Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya 22 81,5
2 Tidak 5 18,5
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tempat penyimpanan makanan

rapat serangga dan tikus 81,5% ya dan 18,5% tidak.

Tabel 4.23
Distribusi PendudukMengenaiTempat Penyimpanan Makanan
Jauh Dair Air Kotor dan Bau di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka
Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya 23 85,2
2 Tidak 4 14,8
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

34
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tempat penyimpanan makanan

Jauh dari Air Kotor dan Bau dan tikus 85,2% ya dan 14,8% tidak menyimpan

makanan jauh dari air kotor dan bau dan tikus.

Tabel 4.24
Distribusi PendudukMengenaiKeadaan Tempat Penyimpanan Makanan
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya 27 100
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa keadaan tempat penyimpanan

makanan 100% ya bersih.

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN KEADAAN RUMAH

Tabel 4.25
Distribusi pendudukMengenaiKeadaan Jendela Ruang Tidur
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Semua Ruangan ada Jendela dan 13 48,1
memenuhi syarat
2 Semua Ruangan ada Jendela < 5% dari 7 25,9
luas ruangan
3 Salah Satu Ruangan Tidak Ada Jendela 7 25,9
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019.

Pada Tabel diatas menunjukkan keadaan jendela ruang tidur di Dusun I

Desa Labuan Lumbu Baka 48,1 % Semua Ruangan ada Jendela dan memenuhi

syarat, 25,9%Semua Ruangan ada Jendela < 5% dari luas ruangan dan

25,9%Salah Satu Ruangan Tidak Ada Jendela.

35
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Tabel 4.26
Distribusi pendudukMengenaiBahan Pembuatan Lantai Rumah
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Beton/semen 27 100
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pada Tabel diatas menunjukkan bahan pembuatan lantai rumah di Dusun

IV Desa Labuan Panimba, 100 % beton/semen

Tabel 4.27
Distribusi pendudukMengenaiKebersihan Ruangan (Rumah)
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Bersih 27 100
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa masyarakat Dusun I Desa Labuan

Lumbu Baka 100% kebesihan rumah.

Tabel 4.28
Distribusi pendudukMengenaiPemanfaatan Pekarangan Rumah
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Tanaman Obat, sayur-sayuran 9 33,3
dan buah-buahan
2 Tanaman Hias dan Ikan 1 3,7
3 Tidak dimanfaatkan 13 48,1
4 Memelihara ternak 4 14,8
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

36
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Pada Tabel diatas menunjukkan pemanfaatan pekarangan rumah, 33,3 %

tanaman obat, sayur-sayuran dan buah-buahan, 3,7%Tanaman Hias dan Ikan,

48,1%Tidak dimanfaatkan dan 14,1 memelihara ternak.

DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN


PELAYANAN KESEHATAN

Tabel 4.29
Distribusi PendudukMengenai Kunjungan Petugas Kesehatan
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Ya, Ada 13 48,1
2 Tidak Ada 14 51,9
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019
Data tersebut menunjukkan bahwa kunjungan/ penyuluhan petugas

kesehatan 48,1 % pernah melakukan penyuluhan dan 51,9 % tidak pernah

mendapatkan penyuluhan.

Tabel 4.30
Distribusi PendudukMengenai Anggota Keluarga Pernah Sakit 6 Bulan
Terakhirdi Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya, Ada 10 37,0
2 Tidak Ada 17 63,0
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Data diatas menunjukkan bahwa anggota keluarga yang pernah sakit 6

bulang terakhir, 37,0 % ya ada, dan 63,0 % tidak ada.

37
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Tabel 4.31
Distribusi PendudukMengenai Pembangunan Sarana Kesehatan
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Ya 26 96,3
2 Tidak 1 3,7
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Data diatas menunjukkan bahwa kesediaan masyarakat pembangunan

sarana kesehatan, bersedia 96,3% dan 3,7% tidak bersedia.

Tabel 4.32
Distribusi PendudukMengenai Pembangunan Sarana Kesehatan
diDusun IV Desa Labuan Lumbu baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Tenaga Pikiran 26 96,3
2 Uang 1 3,7
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019
Data diatas menunjukkan bahwa kesediaan masyarakat pembangunan

sarana kesehatan, tenaga dan pikiran 96,3%, dan uang 3,7%.

Tabel 4.33
Distribusi PendudukMengenai Pembangunan Sarana Kesehatan
diDusun I Desa Labuan Lumbu Baka Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala

No Kriteria Jumlah Presentase


1 Puskesmas/Petugas Kesehatan 24 88,9
2 Rumah Sakit 1 3,7
3 Dokter 2 7,4
Total 27 100
Sumber : Data Primer, 2019

Dari data diatas menunjukkan bahwa sarana kesehatan,

puskesmas/petugas kesehatan 88,9, 3,7% Rumah sakit, dan 7,4% Dokter.

38
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

C. Pembahasan

1. Pembuangan Kotoran Manusia

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk

membuang tinja dan kotoran.Dari hasil survei di Desa Labuan Lumbu

Baka dengan 193 Kepala Keluarga bahwa masyarakat sebagian besar

belum mempunyai jamban, jika masyarakat yang tidak memliki jamban

maka masyarakat masih membuang kotoran di sungai maupun pekarangan

rumah. Hal ini disebabkan karena faktor perilaku atau kebiasaan, faktor

ketidak tahuan masyarakat tentang bahaya pembuangan kotoran yang tidak

saniter dan faktor rendahnya tingkat sosial dan ekonomi masyarakat.

Akibat dari perilaku dan kebiasaan masyarakat yang membuang

kotoran di sungai, maka lingkungan desa tersebut tercemar, karena air

sungai yang telah tercemar tadi digunakan masyarakat untuk dimasak

kemudian dikonsumsi, untuk mandi, dan untuk mencuci. Dengan keadaan

tersebut dapat menimbulkan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui

kotoran manusia antara lain diare, kolera dan disentry

2. Sarana Air Bersih

Air bersih adalah air yang di gunakan untuk keperluan sehari-hari

yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung

diminum. Dari hasil survei bahwa di desa Labuan Lumbu Baka sebagian

besar masyarakat sudah memelikisarana air bersih, akan tetapi sebagian

masyarakat mengambil air di sungai dan ditetangga. Ini diakibatkan karena

39
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

tingkat ekonomi masyarakat yang tidak menfasilitasi untuk pembuatan

sarana air bersih. Tidak hanya tingkat ekonomi tetapi kurang adanya

kesadaran manusia karena masyarakat seringkali hanya bergantung pada

pemerintah.

Akibat dari ketidak punyaan sarana air bersih inilah, mereka yang

belum memiliki sarana air bersih mudah terserang penyakit akibat dari

penggunaan air yang berasal dari sungai tersebut. Untuk menanggulangi

masalah ini harus ada system pengolahan air bersih di desa tersebut.

3. Sarana Pembuangan Tempat Sampah

Sampah adalah semua atau produk sisa dalam bentuk pada akibat

aktifitas manusia yang di anggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki

oleh pemiliknya dan dibuang sebagai barang yang tidak berguna.

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas yang memiliki kondisi

tempat pembuangan sampah sebanyak 15 KK dengan persentase 7,8%

Dengan demikian dapat diketahui bahwa masyarakat desa Labuan Lumbu

Baka belum mengetahui pentingnya menjaga lingkungan agar tetap sehat

dan bersih. Pengelolaan sampah di desa Labuan Lumbu Baka belum

terlaksana dengan baik, sebab masyarakat di desa Labuan belum memiliki

TPS yang baik. Sebagian masyarakat membuang hasil sampah mereka di

pekarangan rumah mereka sehingga menimbulkan bau yang tidak enak.

40
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Akibat dari pembuangan sampah sembarangan akan menyebabkan

timbulnya penyakit dan akibat dari pembusukan-pembusukan sampah

tersebut. Untuk menanggulangi masalah tersebut diadakan sosialisasi

terhadap masyarakat agar masyarakat setempat membuat tempat

pembuangan sampah khusus didaerah yang sudah ditetapkan dan

menyediakan tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah masing-

masing dan harus memisahkan sampah kering dan sampah basah yang

akan mudah diproses pembuangannya dan pemanfaatannya seperti

pembuatan pupuk dari sampah basah tersebut dan pembuatan daur ulang

sampah kering yang memiliki harga ekonomis.

4. Keadaan Rumah

Rumah sehat adalah sebagai tempat tinggal yang memenuhi

ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam

rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan,

sehingga memungkinkan penghuni memperoleh derajat kesehatan yang

optimal.

Dari 194 KK yang di survei terdapat 14 KK (7,3%)KK dengan

kategori perumahan sehat belum memenuhi syarat.Faktor pengetahuan

masyarakat mengenai perumahan sehat sangat minim di tinjau dari

pendidikan dan status ekonomi.

5. Penyehatan Makanan dan Minuman

Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk

mencegah dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang

41
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan

manusia.Prinsip Keaman Pangan dan Mutu pangan tidak hanya

berpengaruh langsung terhadap kesehatan manusia, tetapi juga

mempengaruhi terhadap produktivitas ekonomi dan perkembangan sosial,

baik individu masyarakat maupun negara.

6. PelayananKesehatan

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat di Desa Labuan

Lumbu Baka masih banyak mengalami kesulitan berobat. Permasalahan

yang timbul tersebut disebabkan oleh adanya rasakecewa atau rasa tidak

puas pasien terhadap pelayanan kesehatan yang merekaterima baik itu

pelayanan keperawatan, pelayanandokter, pelayanan farmasi dan pelayanan

kesehatan lainnya, permasalahanyang timbul dalam masyarakat tersebut

akan sangat berpengaruh sekali padakomunitas masyarakat yang ingin

sekali menjadi perawat di masa mendatang.Selain itu, persepsi-persepsi dan

masalah tersebut membuat pasien berpikirberulang kali untuk menerima

pelayanan kesehatan.

42
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei di Dusun I Desa Labuan Lumbu Baka

Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala dengan jumlah 27 Kepala Keluarga

yang paling kurang di miliki oleh masyarakat berdasarkan tingkatan

kepemilikannya yang pertama dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tempat Pembuangan Kotoran Manusia di saluran air KK (44,4%)

2. Pembuangan air limbah di alirkan langsung ke permukaan tanah sebanyak15

KK (40,7%)

B. Saran

1. Pemerintah Kepala Desa Labuan Lumbu Baka

Agar meningkatkan kebersihan lingkungan dengan cara

menumbuhkan kesadaran masyarakat yakni dapat menjalankan secara aktif

gerakan jumat bersih dan memerhatikan sarana kesehatan yang tersedia di

desa labuan Lumbu Baka

2. Masyarakat

a. Mampu melengkapi Sarana Sanitasi dasar Kesehatan lingkungan seperti

penggadaan TPS.

b. Berperilaku hidup bersih dan sehat yakni dengan prinsip Personal

Higiene.

c. Kepada Petugas Kesehatan / Puskesmas

43
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

Meningkatkan rutinitasnya melakukan penyuluhan tentang penyakit

berbasis lingkungan ataupun masalah kesehatan lainnya minimal 6 bulan

sekali kepada masyarakat.

44
POLTEKKES KEMENKES PALU
PRODI D3 SANITASI

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. 2003. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Revisi


Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Luar Biasa.
Depertemen Kesehatan : Jakarta.

Arda dinata, kesehatan lingkungan; semarang 7 maret 2018.

Karya tulis ilmia tahun 2018 , pendekatan deskriptif obsevasional.

45

Anda mungkin juga menyukai