Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENDATAAN SASARAN PROGRAM PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASAL


(POPM) FILARIASIS/KECACINGAN

DI UPTD PUSKESMAS LURAGUNG

TAHUN 2022

UPTD PUSKESMAS LURAGUNG

Jl. Raya Luragung – Kuningan nomor 12 Telp (0232) 8910782

E-mail luragungpuskesmas@gmail.com

KUNINGAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENDATAAN SASARAN PROGRAM PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASAL


(POPM) FILARIASIS/KECACINGAN

I. Latar Belakang
A. Dasar Hukum
- Undang – Undang No 4 Tahun 1984 Tentang Wabah penyakit Menular;
- Permenkes No 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan
- Permenkes No 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas.

B. Gambaran Umum
Filariasis ( Penyakit Kaki Gajah ) merupakan salah satu penyakit menular
menahun,disebabkan cacing filarial ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena berjangkit di sebagian
besar wilayah Indonesia dan dapat menimbulkan kecacatan menetap. Bisa
menyerang semua orang.
Kecacingan merupakan salah satu parasite pada manusia dan sangat
merugikan, salah satunya dapat menghambat pertumbuhan fisik, anemia atau kadar
HB rendah. Akibat yg di timbulkan cacingan antara lain gangguan perkembangan
fisik, intelektual, perkembangan kognitif dan malnutrisi. Agar anak-anak dapat
terhindar dari penyakit kecacingan sehingga pertumbuhan mereka lebih baik,
melalui program pemberian obat cacing.
Berdasarkan laporan daerah dan hasil pemetaan endemis melalui survey
darah jari hingga tahun 2016, tercatat sebanyak 236 kabupaten/kota dinyatakan
endemis filariasis. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah endemis
filariasis di Provinsi Jawa Barat. Berdasaekan hasil survei pemetaan tahun 2006,
ditemukan mikrofilaria rate sebesar 2,4% di desa mungkaldatar. Salah satu strategi
penanggulangan Filariasis dan Kecacingan di Indonesia adalah melalui Pemberian
Obat Pencegahan Massal ( POPM ).Tujuan dari POPM guna memutus rantai
penularan filariasis dan kecacingan,menurunkan angka kesakitan dan kecacatan
yang disebabkan oleh penyakit menular salah satunya penyakit filariasis.
Untuk mengakselerasikan pengendalian kecacingan WHO dalam roadmap
nya menetapkan target cakuoan pemberian obat cacing minimal 85% pada
populasi beresiko. Kementrian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian
kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga menurunkan angka
kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Sampai saat ini
pemberian obat cacing di Indonsia belum mencapai target yang ditetapkan. Oleh
karena itu perlu adanya program kecacingan yang teritegrasi dengan kegiatan UKS
melalui penjaringan anak SD/MI. saat ini kementrian RI menggunakan
Albendazole 400mg sebagai obat program pengendalian kecacingan karana obat
ini relative aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal dan mudah dalam
pendistribusian.
Keberhasilan program POPM tersebut ditentukan dengan membuat strategi
pencapaian, dengan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan melalui
peningkatan pengetahuan sumber daya manusia. Pelaksanaan kegiatan Pemberian
Obat Pencegahan Masal ( POPM ) kecacingan dilaksanakan dengan teliti, akurat
dan tepat sasaran sesuai dengan Tata Nilai UPTD PUSKESMAS DTP Luragung
yaitu “SEHATI”
Tata Nilai UPTD Puskesmas Luragung adalah sebagai berikut :
1. S ( SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN ) SIAGA
Pengelolaan pelayanan dikelola secara humanis dan mampu meringankan
beban klien dengan memberikan Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun.
2. E ( EMPATI )
Mampu mengambil sikap rasa “ Empati “ terhadap klien maupun masyarakat
yang dihadapi, sebagai wujud kebajikan hati dan pelayanan di UPTD
Puskesmas Luragung.
3. H ( HANDAL )
Dalam Kegiatan Pelayanan Petugas Profesional dan Handal dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
4. A ( ASRI )
Pengelolaan Lingkungan Puskesmas yang Asri dan Hijau
5. T ( TERTIB )
Pengalolaan dilakukan dengan menegakan Ketertiban dan Akuntabel dalam
Pengelolaan laporan dan informasi pelayanan kepada masyarakat serta
pemenuhan dokumen dalam setiap kegiatan membangun budaya sadar dan
menghargai kinerja dalam pelayanan puskesmas.
6. I ( INOVATIF )
Berperan aktif menjadi pelopor dalam revormasi puskesmas dan bekerja
penuh inovasi bagi pengunjung/klien maupun masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut diatas disusunlah kerangka acuan kegiatan


Pemberian Obat Pencegahan Masal ( POPM ) tahun 2022 berdasar RUK/RPK
UPTD Puskesmas Luragung

II. Tujuan
 Umum :
Setiap anak usia sekolah dan anak balita terbebas dari infeksi kecacingan.

 Khusus :

1. Mendapatkan validasi data sasaran POPM kecacingan 100% terdata.

2. Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada usia 12 bulan – 12 tahun.

3. Meningkatkan cakupan kegiatan melalui dukungan lintas sektor melalui


Sosialisasi dan Advokasi POPM Kecacingan dengan Camat, Dinas pendidikan
dan Kepala Desa

4. Meningkatkan pengatahuan masyarakat, kader, siswa dan guru melalui


sosialisasi kegiatan POPM kecacingan yang akan dilaksanakan.

III. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

1. Sosialisasi dan Advokasi dengan lintas sektor, Camat, Dinas Pendidikan dan Kepala
Desa.

2. Penyuluhan tentang Filariasis dan Kecacingan adalah memberikan pengetahuan


pada Kepala Sekolah,guru dan murid tentang bahaya filariasis dan
Kecacingan ,jadwal pemberian POPM dan efek akibat samping yang timbul setelah
minum Obat.

3. Sosialisasi kepada petugas kesehatan dan kader.

4. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan

5. Pendataan sasaran adalah kegiatan mencatat data sasaran kegiatan POPM


Kecacingan ( usia 12bl – 12 th ).
6. Pengamprahan Obat Cacing ke Dinas Kesehatan Kabupaten ( gudang farmasi ).

7. Mengirim surat ke Sekolah dan Posyandu

8. Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Masal ( POPM ). Albendazole

Usia 12bl – 23 bl ( 200mg ), Usia 2th – 12 th ( 400mg )

9. Pelaporan data sasaran adalah kegiatan pelaporan data sasaran POPM dilaporkan
sebagai perencanaan pelaksanaan POPM kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.
IV. Cara Melaksanakan Kegiatan
 Perencanaan
Dalam perencanaan program POPM kecacingan harus bisa menentukan target
sasaran POPM ( anak usia 12bl sampai dengan 12 tahun ), menghitung jumlah
sasaran POPM, kebutuhan albendazole, kebutuhan tenaga pelaksana POPM
(Bidan dan Perawat) dan kebutuhan bahan penyuluhan seperti lembar balik.
 Pelaksanaan
Pelaksanaan program POPM kecacingan harus mengacu pada kerangka acuan
dan perencanaan yang sudah disusun. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di masa
pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

 Laporan
Hasil pelaksanaan POPM kecacingan disusun dan dilaporkan berdasarkan
formulir yang sudah ditetapkan.

V. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


1. Didalam gedung yaitu puskesmas.
2. Diluar gedung yaitu diwilayah kerja Puskesmas Luragung yang meliputi 64
posyandu, 29 SD/MI, 30 TK/PAUD.

VI. Petugas
Programer Filariasis bekerja sama dengan lintas program diantaranya Bidan Desa dan
Perawat

VII. Waktu
1. Pendataan sasaran POPM Kecacingan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
2. Pelaporan data sasaran POPM dilaporkan sebagai perencanaan pelaksanaan
POPM Kecacingan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.
JADWAL KEGIATAN PENDATAAN SASARAN POPM KECACINGAN
TAHUN 2022

NO KEGIATAN JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

Pendataan Sasaran balita


1 ( usia 1-4 th ), di 64
Posyandu
Pendataan Sasaran pra
2 sekolah ( usia 5-6 th ), di
30 TK/PAUD
Pendataan Sasaran usia
3 sekolah dasar ( usia 7-12
th ), di 29 SD/MI
VIII. Biaya
Sumber dana yg digunakan untuk penyelenggaraan kegitan pendataan sasaran POPM
Kecacingan di 56 posyandu dibiayai oleh BOK

IX. Evaluasi Pelaksanaan Program


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program dilaksanakan setelah Pelaksanaan
POPM Kecacingan 2x dalam setahun dan diketahui oleh kepala UPTD Puskesmas
Luragung.

X. Pencatatan dan Pelaporan


 Hasil akhir kegiatan dicatat dan dilaporkan setelah pelaksanaan pendataan POPM
Kecacingan selesai dalam bentuk laporan sebagai perencanaan pelaksanaan
POPM ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Luragung Pelaksana Program Filariasis

Hj Nanay Haendrayani,SKM.M.Mkes Eva Parida Rindianawati, AM.Keb


NIP. 19691101 198903 2 003 NIP. 19850930 201704 2 003

Anda mungkin juga menyukai