DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
Jl. Raya Tayu-Gunungwungkal ,No. 56 Kode Pos : 59156
Telp. ( 0295 ) 4590113 Email : puskgnwkl@gmail.com
1. LATAR BELAKANG
Puskesmas Gunungwungkal terletak di wilayah kecamatan Gunungwungkal
dengan banyak penduduk yang tempat tinggalnya kurang memenuhi syarat kesehatan.
Wilayah kerja Puskesmas Gunungwungkal memiliki 15 desa, 59 Posyandu, 32 SD dan
MI, serta 52 TK dan PAUD. Dari hasil monitoring dan evaluasi layanan yang
dilakukan tahun 2016 tidak ditemukan kasus kecacingan , tetapi tidak menutup
kemungkinann adanya kasus kecacingan di masyarakat karena tidak semua kasus
kecacingan ke layananan kesehatan karena banyak obat cacing yang bisa dibeli bebas
di apotik.
Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang PHBS dan penyakit
kecacingan ke sekolah dan posyandu.
2. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Setiap kader kesehatan dan masyarakat harus tahu setiap anak usia balita dan anak usia
sekolah terbebas dari kecacingan.
b. TUJUAN KHUSUS
4. METODE PELAKSANAAN
a. Tempat dan waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada ;
Hari : KAMIS
Tanggal : 09 Januari 2022
Jam : 09.00 WIB s/d Selesai
Tempat : AULA Puskesmas Gunungwungkal
b. Peserta
Kader Kesehatan dari 59 Posyandu di Wilayah Puskesmas Gunungwungkal
c. Materi
Tentang pengertian Kecacingan, tujuan pemberian obat cacing, sasaran
pemberian obat cacing
d. Narasumber
1. Kepala Puskesmas Gunungwungkal
2. PJ UKM
3. Koordinator Petugas P2
e. Pelaksana dan penganggungjawab
Pelaksana kegiatn ini adalah program P2 dan Penanggung jawab kegiatan ini
adalah Kepala Puskesmas Gunungwungkal.
5. MEKANINSME KEGIATAN
a. Input
Registrasi dan absensi peserta
b. Proses
Materi tentang kecacingan
c. Output
Tersampaikannya materi tentang kecacingan
6. BIAYA
Kegiatan ini di biayai dari Dana BOK Tahun 2022 dengan rincian sbb :
- Makan Peserta dan Petugas : 63 Oh x Rp 36.500,- = Rp. 2.299.500,-
- Transport peserta : 59 oh x Rp 50.000,- = Rp 2.950.000,-
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia masih banyak penyakit yang menjadi masalah kesehatan salah
satu diantaranya adalah cacingan yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas
penderitanya sehingga secara ekonimo banyak menyebabkan kerugian. Prevalensi
cacingan di Indonesia umumnya sangat tinggi terutama pada golongan penduduk yang
kurang mampu dengan sanitasi yang buruk.
WHO juga menyatakan bahwa selain malaria, lebih dari separuh kesakitan
penduduk di Negara berkembang disebabkan oleh infeksi parasitik cacing. Bank Dunia
menyimpulkan bahwa di Negara berkembang tindakan kesehatan masyarakat paling
cost effektif adalah dengan memberikan pengobatan cacingan untuk anak usia
sekolah.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mengendalikan cacingan di
Indonesia diantaranya pencanangan program pemberantasan cacingan pada anak
yang dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Prof DR Sujudi di Medan pada tanggal 12
Juni 1995. Kerjasama upaya pengendalian kecacingan merupakan salah satu program
Kementrian Kesehatan dalam rangka mendorong masyarakat untuk menjadi pelaku
utama dalam pengendalian kecacingan di daerahnya masing masing sesuai dengan
Visi Kementrian Kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Pengendalian kecacingan bukan semata mata tugas dari kementrian
kesehatan, melainkan menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, masyarakat
maupun sektor lain sebagai mitra. Untuk itu peningkatan kerja sama lintas program dan
lintas sektor sangat penting dalam pengendalian kecacingan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian kecacingan Subdit Fillariasis dan
Kecacingan Direktorat Pemberantasan Penyakit bersumber Binatang menitik beratkan
sasarannya pada anak sekolah dasar (SD/MI) karena karena infeksi cacingan pada anak
sekolah adalah yang tertinggi dibandingkan golongan umur lainnya. Namun demikian
cacingan dapat mengenai siapa saja mulai dari bayi, balita, anak remaja bahkan
dewasa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka program pengendalian
Kecacingan di Indonesia menrtapkan sasaran bahwa selain anak usia Sekolah
Dasar/MI juga anak anak usia 1- 4 th mengingat dampak yang ditimbulkan penyakit
Cacingan pada anak usia dini akan menimbulkan kekurangan gizi yang menetap, yang
dikemudian hari akan menimbulkan dampak pendek menurut umur (stunting). Untuk
itu Priogram pengendalian Cacingan perlu diintegrasikan dengan berbagai program
yang memiliki sasaran yang sama antara lain program Pengendalian Fillariasis,
program UKS untuk anak SD/MI sedang untuk lebih menjangkau anak usia 1- 4 tahun
maka integrasi dengan program pemberian vitamin A di Posyandu.
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam roadmapnya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementrian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian kecacingan
pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga menurunkan angka kecacingan dan
tidak menjadi masalah di masyarakat. Sampai saat ini pemberian obat cacing obat
cacing di Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan WHO. Saat ini
kementrian RI menggunakan albendazol sebagai obat dalam program pengendalian
kecacingan karena obat ini relative aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal dan
mudah dalam pendistrisibusian..
2. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Setiap kader kesehatan dan masyarakat harus tahu setiap anak usia balita dan anak usia
sekolah terbebas dari kecacingan.
b. TUJUAN KHUSUS
6. NARASUMBER
1) Kepala Puskesmas Gunungwungkal
2) PJ UKM
3) Koordinator Petugas P2
7. HASIL PERTEMUAN
a. Proses Pertemuan
Materi disampaikan oleh Petugas P2
b. Kesimpulan
Materi telah tersampaikan pada peserta pertemuan dan peserta bias memahami
tentang isi pertemuan.
c. Rencana tindak lanjut
- Para kader kesehatan yang datang bersedia untuk menyebarluaskan program
kecacingan pada masyarakat di desa masing
- Melakukan pendataan sasaran pemberian obat cacing
- Mendistribusikan obat kecacingan pada sasaran yang telah di tentukan pada bulan
Februari 2022
8. BIAYA
Kegiatan ini di biayai dari Dana BOK Tahun 2022 dengan rincian sbb :
- Makan Peserta dan Petugas : 63 Oh x Rp 24.000,- = Rp. 1.512.000,-
- Snack Peserta dan Petugas ; 63 Oh x Rp.12.500,- = Rp.787.500,-
- Transport peserta : 59 oh x Rp 50.000,- = Rp 2.950.000,-
9. PENUTUP
Demikain laporan kegiatan ini di buat untuk dipergunakan semestinya.
12. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak usia 12 Bulan sampai dengan 12 tahun
Deteksi dan penanganan dini balita sakit melalui MTBS, pemeriksaan anemia
dan telur cacing di faskes
KIE pada ibu hamil dan keluarga tentang kecacingan pada ibu hamil dan
balita melalui pelaksanaan kelas bumil.
b. Program Promkes :
Edukasi dan sosialisasi penyakit cacingan
c. Program UKS :
Edukasi dan sosialisasi penyakit cacingan pada sekolah dasar dan sekolah
menengah
Penjaringan kesehatan anak masuk SD/MI dengan pemberian obat cacing
Pemeriksaan berkala para peserta didik setiap enam bulan termasuk pemberian
obat cacing SD/MI yang disesuaikan dengan waktu penjaringan
d. Program Gizi
Pemberian obat cacing SD/MI pada program penanggulangan anemia
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) salah satu pilarnya adalah stop
BAB sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pengelolaan air
minum rumah tangga, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah cair rumah
tangga
f. Program Imunisasi
1. Camat
Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing
3. Kader
Ikut serta dalam kegiatan pemberian obat cacing
4. Sekolah
Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing
khusunya di sekolah
Pemantauan dan evaluasi program pemberian obat cacing
14. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LOKASI KEGIATAN
2 5 Desa Wilayah √
padapetugas Puskesmas Gunungwungkal
Kesehatan Puskesmas, Kader Posyandu
3 Membuat Puskesmas √
jadwal PelaksanaanGunungwungkal
Mengirimkan surat ke SD/MI,
4
Sekolah,
TK,Posyandu
TKdan
Posyandu
5 Pelaksanaan Sekolah, √
pemberian Obat Cacing
TK,Posyandu
Pencatatan dan pelaporan
6
15. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
a. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan :
Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Penanggung Jawab
program sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Kegiatan atau pedoman
lainnya.
c. Pelaporan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dibuat oleh Koordinator P2TVZ
Puskesmas gunungwungkal
16. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. La
poran
PSN
Mingg
uan 2.
Lapora
n ABJ
3. Jadwal Kegiatan Pemantik
4. Group Wa Forum Komunikasi Internal Puskesmas
Gunungwungkal 5. Buku Kegiatan Harian
Mengetahui,
Gunungwungkal, 16 Januari 2017 Penanggung
Plt. Kepala UPT Puskesmas
Jawab Program P2TVZ
Gunungwungkal