Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BONTANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BONTANG BARAT
Jl. Damai No.41/42, Kel. Kanaan Kec. Bontang Barat 75333, Telp: (0548) 3037004
Email : pkmbontangbarat@gmail.com
BONTANG

LAPORAN PELAKSANAAN
PENDATAAN SASARAN POPM (PEMBAGIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL)
PERIODE TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Cacingan dapat merusak gizi anak yang terinfeksi sehingga menyebabkan anemia bahkan
kematian. Anak yang cacingan akan mengakibatkan pertumbuhan fisik terganggu
bahkan stunting, merusak perkembangan kognitif (kemampuan belajar) anak. Dalam rangka
menurunkan prevalensi cacingan di Indonesia khususnya di  kecamtatan Bontang Barat maka
dilaksanakan pemberian obat pencegahan masal (POPM) cacingan yang dilakukan secara
serentak di bulan Oktober tahun 2022. POPM cacingan adalah pemberian obat yang dilakukan
untuk mematikan cacing secara serentak kepada semua penduduk sasaran di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Bontang Barat berisiko cacingan sebagai bagian dari upaya pencegahan
penularan cacingan.
Pencanangan POPM cacingan di kecamatan Bontang Barat dilaksanakan di Sekolah
Dasar mulai dari kelas 1 sampai 6 ,TK dan PAUD ,serta posyandu untuk anak umur 1-5 tahun .
Sasaran POPM cacingan adalah anak usia 1 – 12 tahun, dengan ketentuan usia 1 – 2 tahun:
Albendazole 200 mg dosis tunggal, sedangkan anak usia >2 tahun: Albendazole 400 mg dosis
tunggal. Albendazole tidak hanya membunuh cacing dewasa namun juga menghancurkan telur
dan larva cacing. Jenis cacing perut antara lain: cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale).

B. TUJUAN
Dengan adanya kegiatan Pendataan Sasaran POPM maka diharapkan ketersediaan obat
cacing yang didistribusikan oleh Dinkes Provinsi sesuai dengan jumlah sasaran yang akan
diberikan.
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
1) Kunjungan ke Sekolah TK/PAUD dan SD
Sebelum melakukan pendataan sasaran pemberian obat cacing, dilakukan
penyusunan jadwal untuk kegiatan kunjungan ke sekolah. Kegiatan kunjungan ke sekolah
untuk melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait pelaksanaan pemberian obat
cacing.

2) Koordinasi dengan guru PJ UKS Sekolah / PJ Posyandu


Koordinasi dengan guru UKS dilakukan dalam rangka memberikan informasi terkait
jenis obat yang akan diberikan, dosis yang harus diperhatikan, efek samping serta kontra
indikasi dari obat yang diberikan. Hal ini perlu dilakukan agar pihak sekolah/posyandu dapat
meneruskan informasi kepada orang tua siswa/balita.

3) Pendataan Jumlah Murid Penerima Obat Cacing


Pendataan sasaran dilakukan dengan cara mengelompokkan usia balita dan usia
sekolah. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan jumlah dosis yang akan diberikan ½
tablet untuk usia 12 – 23 bulan, dan 1 tablet untuk usia 2 tahun – 12 tahun. Setelah dilakukan
pendataan, hasil tersebut kemudian menjadi acuan untuk mengirimkan permintaan obat
cacing ke Dinas Kesehatan Kota.

4) Penyerahan obat cacing kepada guru UKS


Penyerahan obat cacing dilakukan ketika sudah ada kesesuaian antara jumlah sasaran
dengan ketersediaan obat cacing. Dilakukan dengan cara mendistribusikan obat cacing ke
sekolah-sekolah dan posyandu-posyandu di wilayah kerja melalui perwakilan guru UKS /
Kader. Kemudian kader dan guru tersebut yang akan membagikan ke siswa / balita yang
menjadi sasaran.

G. HASIL DAN KESIMPULAN


1. Hasil Kegiatan Pendataan Sekolah PAUD/TK dan Posyandu
No Sekolah Jumlah Obat Sesuai Sasaran
1 SD Kreatif Muhammadiyah 320 tablet
2 SD IT Yabis 950 tablet
3 SD 1 YPK 360 tablet
4 TK Al Jihad 80 tablet
5 TK ABA 5 20 tablet
6 TK Asy Syifa 50 tablet

2/4
7 TK Al Ihsan 80 tablet
8 SDN 004 BB 710 tablet
9 SDN 001 BB 350 tablet
10 SDN 002 BB 250 tablet
11 TK ABA 4 40 tablet
12 TK Santa Theresia 45 tablet
13 TK Palos Manju 1 30 tablet
14 RAA Salam & Ceria 70 tablet
15 SD Alam Baiturrahman 410 tablet
16 SD Galilea 230 tablet
17 SD 2 YPK 540 tablet
18 TK Galilea 30 tablet
19 TK Alam Baiturrahman 160 tablet
20 KB Alam Baiturrahman 70 tablet
21 TK YPK 115 tablet
22 SD Santa Theresia 120 tablet
23 TK Perintis 60 tablet
24 KB Santa Theresia 20 tablet
25 PAUD AA Van DLodrecht 40 tablet
26 PAUD Nice Khatulistiwa 15 tablet
27 PAUD Cendrawasih 50 tablet
28 TK Yabis 180 tablet
29 TK Palos Manju 2 10 tablet
30 TK Darussalam 20 tablet
31 PAUD Kuncup Melati 90 tablet
32 Sejahtera II Kanaan 100 tablet
33 Jasmine 25 tablet
34 Anggrek Telihan 115 tablet
35 Taman Hati 66 tablet
36 Cendrawasih Belimbing 28 tablet
37 Tulip 100 tablet
38 Sejahtera II Telihan 50 tablet
39 Anggrek Belimbing 58 tablet
40 Mekar Sari 86 tablet
41 Sejahtera I Kanaan 68 tablet
42 Sejahtera V Telihan 68 tablet

3/4
43 Mawar 46 tablet
44 Sejahtera III Telihan 80 tablet
45 Suka Makmur 20 tablet
46 Bakung 25 tablet
47 Anyelir 45 tablet
48 Kusuma 156 tablet
49 Sakura 32 tablet
50 Cendrawasih Telihan 114 tablet
51 Srikandi 38 tablet
52 Harapan Bunda 62 tablet
53 Gotong Royong 52 tablet

2. Kesimpulan
a) Pendataan POPM Kecacingan dilakukan sebagai dasar puskemas mengajukan
permintaan obat cacing kepada Dinas Kesehatan Provinsi, sehingga ada kesesuaian
antara jumlah sasaran dengan jumlah obat yang tersedia.
b) Kegiatan Pendataan POPM yang sudah dilakukan kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan pendistribusian / pembagian obat cacing ke sekolah-sekolah yang akan
dilakukan setiap 6 bulan sekali.
c) Koordinasi antara Petugas Puskesmas dengan Guru UKS dan Kader Posyandu sangat
diperlukan untuk pelaksanaan POPM Kecacingan karena dengan kemitraan tersebut
obat cacing dapat diterima dan benar dikonsumsi oleh siswa / balita.

\\\

Mengetahui,
Kepala PKM Bontang Barat Penanggung Jawab Program Kecacingan

dr. Muhammad Irzal Wijaya Nidya Febriana, SKM


NIP. 1980625 200903 1 001 NIP. 19890213 201401 2 001

4/4

Anda mungkin juga menyukai