Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN PATI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
Jl. Raya Tayu – Gunungwungkal No. 56, Kode Pos 59156
Telp. (0295) 4590113 E-Mail : puskgnwkl@gmail.com

Gunungwungkal , Oktober 2022

Nomor : 009/ /2022 Kepada


Sifat : Penting Yth. Kepala Desa Jepalo
Lamp : 1 Lembar di TEMPAT
Perihal : Pemberitahuan

Di sampaikan dengan hormat, dalam rangka peningkatan kegiatan desa siaga Aktif dan FKD di
wilayah kerja puskesmas Gunungwungkal maka tim Puskesmas Gunungwungkal akan melaksanaakan
pembinaan ke Desa Jepalo. Untuk Itu di mohon bapak/ibu kepala Desa untuk menugaskan 25 orang yang
terdiri dari :
1. Kepala Desa
2. Perangkat Desa
3. TP PKK
4. KPM
5. Ketua dan Sekretaris FKD
6. Kader Posyandu tiap Pos 2 orang.

Adapun pelaksanaannya besok pada :


Hari : RABU
Tanggal : 05 Oktober 2022
Jam : 09.30 WIB – Selesai
Tempat : Balaidesa Jepalo
Catatan :
1. Menerapkan Protokol Kesehatan

Demikian untuk dapat dilaksanakan dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih

Kepala Puskesmas Gunungwungkal

Mujiyono, S.Kep, M.Kes


NIP. 19740621 199603 1002
Lampiran Jadwal Kegiatan Pembinaan FKD dan Desa Siaga Bulan Oktober 2022
PEMERINTAH KABUPATEN PATI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
Jl. Raya Tayu – Gunungwungkal No. 56, Kode Pos 59156
Telp. (0295) 4590113 E-Mail : puskgnwkl@gmail.com

DAFTAR HADIR PESERTA DAN PETUGAS


PEMBINAAN DESA SIAGA DAN FKD
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL DI DESA JEPALO
TANGGAL 05 OKTOBER 2022
No Nama Alamat Tanda Tangan

1. Mujiyono, S.Kep, M.Kes Pusk.Gunungwungkal 1.

2. Tuntiana S.kep,Ns Pusk.Gunungwungkal 2.

3. Sugiarti, SKM Pusk.Gunungwungkal 3.

4. M. Prasetyo Pusk.Gunungwungkal 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11. 11.

12. 12.

13. 13.

14. 14.

15. 15.
16. 16.

17. 17.

18. 18.

19. 19.

20. 20.

21 21

22 22

23 23

24 24

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29
30 30

Kepala Puskesmas Gunungwungkal

Mujiyono, S.Kep,M.Kes
NIP. 19740621 199603 1002
PEMERINTAH KABUPATEN PATI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
Jl. Raya Tayu – Gunungwungkal No. 56, Kode Pos 59156
Telp. (0295) 4590113 E-Mail : puskgnwkl@gmail.com

DAFTAR PENERIMAAN TRANSPORT PESERTA


PEMBINAAN DESA SIAGA DAN FKD
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL DI DESA JEPALO
TANGGAL 05 OKTOBER 2022
No Nama Alamat Jumlah Tanda Tangan

1. Rp. 50.000 1.

2. Rp. 50.000 2.

3. Rp. 50.000 3.

4. Rp. 50.000 4.

5. Rp. 50.000 5.

6. Rp. 50.000 6.

7. Rp. 50.000 7.

8. Rp. 50.000 8.

9. Rp. 50.000 9.

10. Rp. 50.000 10.

11. Rp. 50.000 11.

12. Rp. 50.000 12.

13. Rp. 50.000 13.

14. Rp. 50.000 14.

15. Rp. 50.000 15.


16 Rp. 50.000 16

17 Rp. 50.000 17

18 Rp. 50.000 18

18 Rp. 50.000 19

20 Rp. 50.000 20

21 Rp. 50.000 21

22 Rp. 50.000 22

23 Rp. 50.000 23

24 Rp. 50.000 24

25 Rp. 50.000 25

JUMLAH Rp.1.250.000 Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh


Ribu Rupiah

Kepala Puskesmas Gunungwungkal

Mujiyono, S.Kep,M.Kes
NIP. 19740621 199603 1002
PEMERINTAH KABUPATEN PATI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
Jl. Raya Tayu – Gunungwungkal No. 56, Kode Pos 59156
Telp. (0295) 4590113 E-Mail : puskgnwkl@gmail.com

HASIL PERTEMUAN PEMBINAAN DESA SIAGA DAN FKD


PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
DI DESA JEPALO

Tanggal ; 05 Oktober 2022


Tempat : Balai Desa Jepalo
Jumlah peserta : 25 orang Dan 4 Petugas , 1 Promotor Kesehatan
Waktu pelaksanaan : 09.00 S/d Selesai
Narasumber : -Petugas Puskesmas

Hasil Pertemuan :
 Acara dimulai pukul 09.00 WIB
 Jumlah yang hadir 25 orang

1. Pembukaan
Acara pembukaan pertemuan pembinaan desa siaga di buka oleh Kepala Desa Jepalo
2. Pembahasan/Materi Inti
Adapun yang menjadi topik bahasan yaitu :
- Pengertian Desa Siaga
Desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman tehadap kesehatan masyarakat dan memanfaatkan
potensi setempat secara gotong royong.
- Tujuan Desa Siaga
a. Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa

b. Mensiapsiagakan masyarakat untuk menghadapai masalah-masalah yang


berhubungan dengan kesehatan masyarakat
c. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan prilaku hidup bersih dan sehat.
- Pengembangan dan Pendekatan Desa Siaga
Mengingat permasalahan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kinerja sector lain, serta adanya
keterbatasan sumber daya, maka untuk memajukan desa siaga perlu adanya
pengembangan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak.
Perwujudan dan pengembangan jejaring desa siaga dapat dilakukan melalui Temu jejaring
UKBM .
Langkah pengembangan desa siaga :
a. Pengembangan Tim Petugas

b. Pengembangan Tim Masyarakat

c. SMD
d. MMD

- Pejelasan 10 Indikator PHBS Rumah Tangga


3. Diskusi
- Apa saja bentuk kegiatan pokok desa siaga
Kegiatan Pokok Desa Siaga
a. Surveilans dan pemetaan

b. Perencanaan Partisifatif melalui SMD dan MMD


c. Mobilisasi sumber daya masyarakat melalui forum desa siaga

d. Kegiatan Khusus

e. Monitoring Kinerja

f. Manajemen Keuangan

- Perlu dilakukan pembentukan ulang jejaring desa siaga

4. Penutup
Dalam pengembangan desa siaga ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu :
a. SMD

b. MMD

c. Pelaksanaan dan monitoring


d. Evaluasi

Kepala Puskesmas Gunungwungkal Pelaksana

MUJIYONO, S.Kep, M.Kes TUNTIANA , S.Kep, Ners


NIP.19740621 199603 1002 NIP . 196912281989032002
PEMERINTAH KABUPATEN PATI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
Jl. Raya Tayu – Gunungwungkal No. 56, Kode Pos 59156
Telp. (0295) 4590113 E-Mail : puskgnwkl@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA DAN FKD


PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
A. Pendahuluan
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud di
sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
– batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui
dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Latar Belakang
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka seluruh desa di Indonesia
dituntut untuk menjadi desa yang sehat dengan berbagai Indikator.Syarat Desa Sehat adalah
dengan membentuk Desa Siaga.Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah- masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Poskesdes adalah Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang
sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat
Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga
dan lain- lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa,
Poskesdes memiliki kegiatan : * Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit
terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
factor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko. *
Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB serta factor resikonya termasuk kurang gizi. * Kesiapsiagaan dan
penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan. * Pelayanan medis dasar sesuai
dengan kompetensinya. *

Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain- lain.
Dengan demikian Poskesdes diharapkan sebagai pusat pengembangan atau
revitalisasi berbagai UKBM yang ada di masyarakat desa. Dalam melaksanakan kegiatan
tersebut, Poskesdes harus didukung oleh sumber daya seperti tenaga kesehatan (minimal
seorang bidan) dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang kader. Selain itu juga harus
disediakan sarana fisik berupa bangunan, perlengkapan dan peralatan kesehatan serta sarana
komunikasi seperti telepon, ponsel atau kurir. Untuk sarana fisik Poskesdes dapat
dilaksanakan melalui berbagai cara/alternatif yaitu mengembangkan Polindes yang telah ada
menjadi Poskesdes, memanfaatkan bangunan yang sudah ada misalnya Balai Warga/RW,
Balai Desa dan lain-lain serta membangun baru yaitu dengan pendanaan dari Pemerintah
(Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha, atau swadaya masyarakat.
Dasar Hukum
1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten / Kota;
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010
tentang PedomanUmum Pengembangan Desa dan KelurahanSiaga aktif;
3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011
tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
4) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor140.05/292 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Operasionaldan Sekretariat Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Tingkat Pusat;
5) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;

C. Maksud dan Tujuan


Tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat,peduli,dan
tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan.

2. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap


risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana,
wabah, kegawadaruratan dan sebagainya)

3. Peningkatan kesehatan lingkungan di desa. Meningkatnya kemampuan dan kemauan


masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

D. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan


Salah satu kunci keberhasilan desa siaga adalah ke aktifan para kader. Oleh karena itu,
dalam rangaka pembinaan, perlu dikembangkan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan
para kader agar tidak drop out. Kader-kader yang memiliki motifasi memuaskan kebutuhan
social psikologisnya harus di beri kesempatan seluas-luasnya utuk mengembangkan
kreatifitasnya. Sementara kader-kader yang masih dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya
harus dibantu untuk memperoleh pendapatan tambahan misalnya dengan pemberian gaji/
insentif atau fasilitas atau dapat berwira usaha.
Perkembangan desa siaga perlu di pantau dan di evaluai berkaitan dengan ini
kegiatan-kegiatan desa siaga perlu di catat oleh kader, misalnya dalam buku register UKBM
(contohnya system informasi posyandu ).

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pengembangan desa siaga dilaksanakan dengan membantu/ memfasilitasi/ mendampingi
masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran melalui siklus atau spiral pemecahan
masalah yang terorganisasi dan dilakukan oleh forum masyarakat desa (pengorganisasian
masyarakat), yaitu dengan menempuh tahap berikut .
1. Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, dan sumber daya, yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah.
2. Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif pemecahan masalah.
3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang layak merencanakan dan
melaksanakannya.
4. Memantau, mengevaluasi, dan membina kelesatarian upaya yang telah dilakukan.
Dalam pengembangan desa siaga juga sangat diperlukan forum komunikasi
masyarakat yaitu terbagi menjadi empat money dan pelaporan, musyawarah mufakat
desa, gerakan masyarakat desa, survey mawas diri.

1) Pengembangan tim petugas


Langkah ini merupakan awal kegiatan, sebelum kegiatan lainnya dialaksanakan.
Tujuan langkah ini adalah persiapan para petugas kesehatan yang berada di wilayah
puskesmas, baik petugas teknis maupun petugas administrasi. Persiapan para petugas
ini dapat berbentuk sosialisasi, pertemuan, atau pelatihan yang bersiafat konsolidasi,
yang di sesuaikan dengan kondisi setempat. Keluaran atau out put dari langkah ini
adalah para petugas yang memahami tugas dan fungsinya, serta siap bekerja sama
dalam satu tim untuk melakukan pendekatan kepadatokohmasyarakat.
2) Pengembangan tim di masyarakat
Tujuan langkah ini adalah mempersiapakan para petugas, tokoh masyarakat,
dan masyarakat (forum masyarakat desa ) agar mereka mengetahui dan mau bekerja
sama dalam satu tim untuk mengembangkan desa siaga. Langkah ini, termasuk
kegiatan advokasi kepada para penentu kebijakan, bertujuan agar mereka mau
memberi dukungan, baik berupa kebijakan atau anjuran, persejuan, dana, maupun
sumber daya lain sehingga pengembangan desa siaga dapat berjalan denag lancar.
Penfdekatan pada tokoh – tokoh masyarakat bertujuan agar mereka memahami dan
mendukung ,khususnya dalam membentuk opini masyarakat guna menciptakan iklim
yang kondusif bgi pengembangan desa siaga.
3) Survei Mawas Diri
Survei Mawas Diri (SMD) atau telah mawas diri (TMD) atau Comunity Self
Survei (CSS) bertujuan agar tokoh masyarakat mampu melakukan telah mawas diri
untuk desanya. Survei harus dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat
dengan bimbingan tenaga kesehatan.
Keluaran atau output dari SMD ini berupa identifikasi masalah kesehatan dan
daftar potensi di desa yang dapat di dayagunakan dalam mengatasi masalah- masalah
kesehatan tersebut,termasuk dalam rangka membangun poskedes.
Bentuk :
 Curah Pendapat
 Pengisisan Kartu Mawas Diri
 Observasi lapangan dll
 Penyajian Data berupa :
- Data masalah
- Data potensi

4) Musyawarah masyarakat desa


Tujuan penyelenggaraan musyawarah masyarakat desa (MMD) ini adalah
mencari alternatif penyelesaian,masalah kesehatan dan upaya membangun
poskesdes di kaitkan dengan potensi yang dimiliki desa.Disamping itu,untuk
menyusun rencana jangka panjang pengembangan desa siaga.
Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disampaikan,biasanya
adalah daftar masalah kesehatan,data potensi serta harapan masyarakat.Hasil pendataan
tersebut dimusyawarahkan untuk menentukan prioritas,serta langkah-langkah solusi
untuk pengembangan poskesdes dan pengembangan desa siaga.

F. Sasaran
Sasaran pembinaan adalah Desa Jepalo

G. Jadwal
Jadwal Kegiatan dilakukan pada :
Hari : RABU
Tanggal : 05 Oktober 2022
Jam : 09.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Balaidesa Jepalo
H. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas promosi kesehatan Pekuncen dengan
dibantu oleh bidan desa maupun pemegang program lainnya, dan menjadi tanggung jawab
petugas promosi kesehatan Puskesmas Gunungwungkal

I. Pencatan, Pelaporan dan Evaluasi

Tersusun laporan kegiatan penyuluhan kesehatan. Dan laporan di serahkan ke kepala


Pukskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Gunungwungkal

MUJIYONO, S.Kep,M.Kes
NIP. 19740621 199603 1002

PEMERINTAH KABUPATEN PATI


KECAMATAN GUNUNG WUNGKAL
DESA / KELURAHAN JEPALO

SURAT PERINTAH TUGAS


NOMOR :

Dasar : Surat dari Puskesmas Gunungwungkal Tertanggal : Oktober 2022


Nomor : 005 / / 2022 Perihal : Undangan
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Jabatan : Kepala Desa Jepalo
MEMERINTAHKAN
No Nama Alamat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Untuk mengikuti Pembinaan Desa Siaga Dan FKD tersebut diatas yang di selenggarakan pada
:
Tanggal / Hari : 05 Oktober 2022 / Rabu
Jam : 09.30 WIB - Selesai
Tempat : Balai Desa Jepalo

Demikian surat perintah tugas ini diberikan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung
jawab

Pada tanggal : 05 Oktober 2022


KEPALA DESA JEPALO

..................................

Anda mungkin juga menyukai