Anda di halaman 1dari 3

Nama : Noor Salimah

NIM : EFA10180061

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP


TINDAKAN PENANGGULANGAN PENDERITA DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD) DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
1. Latar Belakang
a. Alasan Memilih Judul

Kesehatan menurut Undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah


keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
untuk orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut World
Health Organization (WHO) kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera baik secara
fisik, mental dan sosial.

Penyakit menular menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 82 tahun 2014 adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang
disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur dan parasit.

Demam berdarah adalah penyakit yang cukup tinggi terjadi di Indonesia.


Penyakit ini tergolong penyakit akut yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus betina. Demam berdarah bukan penyakit baru karena penyakit
ini terjadi pada hampir setiap tahun seiring dengan perubahan musim, yaitu dari
musim penghujan ke musim kemarau. (Yekti Mumpuni dkk, 2015)

Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke-18 seperti yang
dilaporkan oleh David Bylon, seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu virus
dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai demam 5 hari (viifdaagse
koorts) karena demam yang terjadi hilang dalam lima hari. Selain itu, demam ini juga
kadang-kadang disebut dengan demam sendi (knokkel koorts) karena demam yang
terjadi disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot dan nyeri kepala.

Pada masa abad ke-18 infeksi virus dengue di Asia Tenggara hanya merupakan
penyakit ringan yang tidak pernah menimbulkan kematian, Akan tetapi, sejak tahun
1952, infeksi virus dengue menimbulkan penyakit dengan manifestasi klinis berat,
yaitu DBD yang ditemukan di Manila (Filipina) dan kemudian menyebar ke negara
lain seperti Indonesia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun 2020 dari
bulan Januari sampai dengan Agustus tentang penderita DBD bahwa sudah ada 38
kasus dan 1 orang meninggal dunia dimana seorang anak yang berdomisili di
kecamatan Banjarmasin Selatan.
Dalam hal ini pengetahuan masyarakat terhadap tindakan penanggulangan
penderita merupakan faktor penting untuk mengurangi jumlah penderita. Masyarakat
sebagai tokoh dapat menyebarluaskan informasi dalam penanggulangan DBD
sehingga masyarakat perlu memiliki pengetahuan dalam penanggulangan DBD.
Pengetahuan masyarakat dalam penanggulangan DBD merupakan faktor yang
mempengaruhi perilaku seseorang terhadap suatu objek sehingga pembahasan
tentang pengetahuan dalam konteks kemampuan penanggulangan DBD tidak lepas
dari proses terbentuknya perilaku. Pengetahuan akan memberikan penguatan
terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku.

Penanggulangan penderita DBD tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan


saja namun perlu dukungan aktif dari masyarakat melalui tindakan penanggulangan
DBD di Kecamatan Banjarmasin Selatan

Sesuai yang diterangkan di atas Penulis ingin mengetahui Gambaran Tingkat


Pengetahuan Masyarakat terhadap Tindakan Penanggulangan Penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Banjarmasin Selatan

b. Manfaat Umum Penelitian


1) Bagi Masyarakat Banjarmasin Selatan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat Banjarmasin
Selatan agar mengetahui tindakan penanggulangan penderita DBD yang efektif.
2) Bagi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Data hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin sekaligus dalam penyusunan rencana program P2P di Kota
Banjarmasin.
3) Bagi Politeknik Unggulan Kalimantan
Sebagai bahan bacaan dan referensi lain bagi mahasiswa yang ingin
meneliti yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
4) Bagi Peneliti
Meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang dasar tindakan
penanggulangan penderita DBD.
5) Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi panduan bagi peneliti
selanjutnya,agar hasil dari penelitian selanjutnya menjadi lebih baik.

c. Penelitian Serupa
1) Meiliana (2018) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarkat terhadap Tindakan
Penanggulangan Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap tindakan
penanggulangan penderita DBD di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan
Sunggal.
2) Suryati (2018) Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Penanggulangan Demam Berdarah (DBD) di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Pondok Labu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
mansyarakat tentang demam berdarah dengue dengan angka kejadian DBD.
3) Rohmah, dkk (2019) Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Penyakit Demam Berdarah Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah
dengue (DBD) di Desa Tunggulsari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.
d. Beda Penelitian Yang Dilakukan Dengan Punya Orang
1) Perbedan penilitian Meiliana terletak pada variable penelitian, tempat dan waktu
penelitian dan teknik analisis data. Persamaan penelitian Meiliana dengan
penelitian sekarang yaitu sama sama membahas tentang DBD.
2) Perbedan penilitian Suryati terletak pada tempat dan waktu penelitian dan teknik
analisis data. Persamaan penelitian Suryati dengan penelitian sekarang yaitu sama
sama membahas tentang gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang
penanggulangan DBD.
3) Perbedan penilitian Rohmah, dkk terletak pada variable penelitian, metode
penelitian, tempat dan waktu penelitian dan teknik analisis data. Persamaan
penelitian Meiliana dengan penelitian sekarang yaitu sama sama membahas
tentang DBD.

2. Rumusan masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tindakan penanggulangan
penderita DBD di Kecamatan Banjarmasin Selatan?

3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tindakan
penanggulangan penderita DBD di Kecamatan Banjarmasin Selatan.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui karakteristik tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tindakan
penanggulangan penderita DBD di Kecamatan Banjarmasin Selatan.
b. Mengetahui persentase tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tindakan
penanggulangan penderita DBD di Kecamatan Banjarmasin Selatan

Anda mungkin juga menyukai