• Kejadian DBD di Puskesmas Cakranegara pada bulan januari sampai bulan desember
2019 diperkirakan mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus
berikut :
Pada akhir tahun 2019 sebanyak 80 kasus.
Pada tahun 2018 sebanyak 38 kasus.
Pada tahun 2017 sebanyak 51 kasus.
• Dari data penderita DBD, kelurahan Mandalika khususnya Lendang Lekong merupakan
lingkungan yang hampir tiap bulannya terjangkit DBD yaitu dibulan April, Juni,
Agustus dan September 2019.
Upaya Pencegahan
• Upaya penanggulangan DBD diprogramkan secara teratur sejak tahun 1974 namun
hingga saat ini upaya pemberantasan DBD belum berhasil di Indonesia
• Permasalahan utama dalam upaya menekan angka kesakitan adalah masih belum
berhasilnya upaya menggerakkan peran serta masyarakat dalam PSN DBD melalui
Gerakan 3M yang mulai di intensifkan sejak 1992.
• Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tak cukup dilakukan satu-dua kali,
melainkan rutin atau berkala terlebih setiap musim jangkitan DBD.
Peran Masyarakat
• Membasmi jentik nyamuk tak cukup dilakukan pemerintah saja, melainkan butuh
partisipasi seluruh masyarakat juga, perlu kesediaan, kemauan dan tindakan nyata.
• Keluarga memiliki peranan yang cukup penting dalam kegiatan ini agar tidak
membiarkan nyamuk-nyamuk penular DBD berkembang biak dirumah dan lingkungan
mereka.
Batas Wilayah
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada
Puskesmas Cakranegara adalah salah
satu Puskesmas dari 11 Puskesmas
Sebelah Barat : Kelurahan Cakra Barat
yang ada di wilayah Kota Mataram, Sebelah Utara : Kelurahan Cakra Utara
yang terletak paling timur dari Kota Sebelah Selatan : Kelurahan Babakan
Mataram, terletak di Kecamatan
Sandubaya yang merupakan pusat
perdagangan/ekonomi berlokasi di
Jalan Brawijaya No. 3b Cakranegara
Luas Wilayah, Jumlah
Kelurahan serta Jumlah
Lingkungan pada wilayah kerja
Puskesmas Cakranegara
JUMLAH
PENDUDU
K DAN
KEPALA
KELUARG
A
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
EKONOMI
DAN
SOSIAL
ORGANISASI SOSIAL MASYARAKAT
EKONOMI
DAN
SOSIAL
SARANA PENDIDIKAN
EKONOMI
DAN
SOSIAL
TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK
EKONOMI
DAN
SOSIAL
JUMLAH POSYANDU, KADER AKTIF DAN STRATA
POSYANDU
EKONOMI
DAN
SOSIAL
SARANA KESEHATAN TERSEDIA
EKONOMI
DAN
SOSIAL
KEADAAN
PUSKESM
AS
KEADAAN
PUSKESM
AS
SARANA
DAN
PRASARA
NA
SARANA
DAN
PRASARA
NA
TINJAUAN MASALAH
KESEHATAN
ANGKA
KESAKITA
N
Hasil pemantauan
jentik dan
abatisasi (2018)
Kasus DBD tahun
2019
Kasus DBD pada
Kelurahan
Mandalika (2019)
10 macam
penyakit
terbanyak
LANDASAN TEORI
Definisi
Demam • DBD/Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Berdarah dengue sejenis virus yang tergolong
Arbovirus dan masuk kedalam tubuh
Dengue penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti (betina), terutama menyerang anak
(DBD) remaja dan dewasa yang seringkali
menyebabkan kematian.
Tanda dan Gejala
• Penderita mendadak panas tinggi selama 2
hingga 7 hari yang sering di ikuti dengan
Demam rasa sakit pada uluhati dan biasanya tanpa
Berdarah sebab yang jelas.
• Munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
Dengue • Kadang disertai perdarahan pada hidung.
• Bisa jadi si penderita muntah darah dan
(DBD) berak.
• Jika telah parah, penderita merasa gelisah,
tangan dan kakinya dingin serta berkeringat.
Etiologi
Demam • Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue
Berdarah dari kelompok Arbovirus B
• arthropod-borne atau virus yang disebarkan
Dengue oleh artropoda.
• Virus ini termasuk genus flavivirus dari
(DBD) famili flaviviridae.
Faktor yang berperan dalam penularan penyakit
DBD
• Faktor penjamu (Target penyakit, inang),
dalam hal ini adalah manusia yang rentan
tertular penyakit DBD.
Demam
• Faktor penyebar (vektor) dan penyebab
Berdarah penyakit (agen), dalam hal ini adalah virus
Dengue DEN tipe 1-4 sebagai agen penyebab
penyakit, sedangkan nyamuk Aedes Aegypti
(DBD) dan Aedes albopictus yang berperan sebagai
vektor penyebar penyakit DBD.
(DBD)
Survei jentik dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Semua tempat atau bejana yang dapat menjadi
tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
diperiksa (dengan mata telanjang) untuk mengetahui
ada tidaknya jentik.
• Jika memeriksa tempat penampungan air yang
PEMERIKS berukuran besar seperti bak mandi, tempayan, drum
dan bak penampungan air lainnya, jika pandangan
AAN pertama tidak menemukan jentik maka harus
ditunggu selama ½-1 menit untuk memastikan
JENTIK bahwa benar jentik tidak ada.
• Jika memeriksa tempat penampungan air yang
berukuran kecil seperti vas bunga, pot tanaman dan
botol yang airnya keruh, maka airnya perlu
dipindahkan ke tempat lain.
• Ketika memeriksa jentik di tempat yang agak gelap
atau airnya keruh,maka digunakan senter.
Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kepadatan jentik
nyamuk Aedes aegypti
PEMERIKS
AAN
JENTIK
KARAKTERI
STIK
Faktor yang secara langsung mempengaruhi
KEPALA keikutsertaan masyarakat dalam perilaku
KELUARGA pencegahan DBD antara lain sebagai berikut:
• Umur
DALAM • Pendidikan
PERILAKU •
•
Pekerjaan
Pendapatan/Ekonomi
PENCEGAHA
N DBD
Definisi
• Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.
PENGETAHU • Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yaitu indera penglihatan, indera
AN pendengaran, indera penciuman, indera perasa
dan indera peraba.
• Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang.
Tingkat pengetahuan
Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif
meliputi 6 hal menurut sebagai berikut:
• Tahu (Know)
PENGETAHU • Memahami (Comprehension)
AN • Aplikasi (Aplication)
• Analisis (Analysis)
• Sintesis (Synthesis)
• Evaluasi (Evaluation)
KERANGKA
TEORI
KERANGKA
KONSEP
METODE PENELITIAN
Jenis • Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian
• Penelitian ini hanya akan memberikan gambaran mengenai
fenomena yang terjadi berdasarkan hasil dari pengamatan
langsung tanpa memberikan intervensi pada variabel subjek
penelitian sehingga nantinya dapat dijadikan data dasar untuk
penelitian yang lebih konklusif.
Tempat dan • Tempat Penelitian
• Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Waktu Puskesmas Cakranegara khususnya di Lingkungan
Penelitian Lendang Lekong, Mandalika.
• Waktu Penelitian
• Dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai
bulan Februari 2020.
• Variabel penelitian
• Tingkat pengetahuan
Variabel dan • Perilaku
Definisi
Operasional • Definisi Operasional
Populasi Target
Sampel Penelitian
• Sampel pada penelitian ini merupakan populasi terjangkau
yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak mempunyai
kriteria eksklusi dan terpilih sebagai sampel dengan
Variabilitas Populasi menggunakan teknik sampling.
Subyek dan Purposive Sampling
Sampel
Penelitian
Sampling Frame
Teknik Pengambilan
Sampel Simple Random Sampling
Subyek dan Kriteria Inklusi
Sampel • Berusia lebih dari atau sama dengan 18 tahun
Penelitian • Bersedia menjadi responden dalam penelitian
Kriteria Eksklusi
• Sampel yang terpilih meninggal
• Sampel yang terpilih sudah tidak tinggal di
lingkungan Lendang Lekong
Kriteria Subjek
Subyek dan
Sampel
Penelitian
Besaran Sampel
Lembar Informed
Consent
• Kuesioner terdiri dari empat bagian, yaitu :
Bagian pertama (surat pernyataan kesediaan
menjadi responden)
Bahan dan Bagian kedua (identitas responden)
Instrumen Bagian ketiga (kuesioner tingkat pengetahuan
mengenai pencegahan DBD)
Penelitian Bagian keempat (kuesioner prilaku)
Kuesioner
Bahan dan
Instrumen
Penelitian
Kuesioner
Bahan dan
Instrumen
Penelitian
Kuesioner
Bahan dan
Instrumen
Penelitian
Kuesioner
Bahan dan
Instrumen
Penelitian
Kuesioner
Persiapan Izin dan Kerjasama
Alur
Penentuan Subjek Penelitian
Penelitian (sampling)
Pengumpulan Data
• Bagi puskesmas
diharapkan pada data profil tinjauan kesehatan untuk kuantitas
kejadian DBD dicantumkan rentang usia berdasarkan WHO terbaru.
• Bagi peneliti
diharapkan untuk memperkuat validitas hasil penelitian dengan
memperjelas cara pemilihan sampel dan teknik pengambilan
sampel serta memperpanjang waktu penelitian.
TERIMAKASIH