Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Deman berdarah Dengue termasuk penyakit yang ikut menyumbang terhadap tingginya
angka kesakitan dan kematian di banyak Negara di dunia, serta penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD), merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat
karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang
singkat.

Penyakit demam Berdarah Dengue dalam dua decade terakhit di daerah Asia Tenggara
dan Pasifik Barat pernah menempati urutan kedelapan sebagai penyebab kesakitan dan kematian
pada anak. Pada tahun 1952 minfeksi virus dengue ditemukan di Manila Filipina dan penyakit
infeksi ini memiliki manifestasi klinis yang berat, dimana kemudian penyakit ini menyebar ke
Negara Thailand, Vietnam, Malaysia, Calcutta (India), Srilangka dan Burma. Sedangkan di
Indonesia Demam Berdarah Dengue dimulai ditemukan khususnya di Surabaya tahun 1968 oleh
L. Pratama dan kawan-kawan.

Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya di Indonesia cenderung meningkat dan penyebarannya
bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin
lancarnya hubungan transportasi, serta tersebarluasnya virus dengue (DBD) di Indonesia
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, angka kesakitan penyakit ini masih cukup
tinggi.

Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang merupakan daerah endemis terjadinya
penyakit DBD, dari data P2P di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2010. Kejadian
penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Cirebon menempati urutan kelima dari dua
puluh lima Kabupaten/Kota yang ada di jawa Barat dengan jumlah kasus 1524 dan 22 orang
meninggal.
Puskesmas Watubelah merupakan salah satu Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten
Cirebon yang memiliki 5 Kelurahan binaan, dari dari 5 Kelurahan tersebut Kel. Tukmudal
merupakan kelurahan yang paling tinggi angka kasus DBD nya ada selama tiga tahun terakhir
Kel. Tukmudal merupakan Kelurahan Endemis DBD.

Pada tahun 2010 kasus DBD di Kel. Tukmudal ada 21 kasus dan meninggal 8 orang.

Berdasarkan data diatas maka Kel. Tukmudal merupakan Kelurahan yang paling tinggi
angka kejadian kasus DBD nya dan merupakan Kelurahan endemis DBD. Kel. Tukmudal
terdapat pada pusat Kota Sumber dan berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas Sumber,
Karang Sari. Kel. Tukmudal merupakan daerah padat perumahan dengan jumlah penduduk
10953 jiwa, 5632 Kepala Keluarga, 1010 rumah, dan terbagi menjadi 37 RT, 11 RW, jumlah
Sekolah Dasar 2, Madrasah Ibtidaiyah 1, Pesantren 4, Masjid 4, Pasar 1.

Kalau kita lihat komposisi penduduk dan kondisi wilayah Kel. Tukmudal maka
kemungkinan besar penduduk dari luar wilayah banyak yang dating ke Ke. Tukmudal sehingga
penyebaran kasus DBD mudah terjadi.

Kel. Tukmudal merupakan Kelurahan dengan padat perumahan yang hamper 60%
penduduknya merupakan pendatang dari berbagai daerah. Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) yaitu penyakit yang ditandai dengan demam tinggi mendadak 2-7 hari, tanpa penyebab
yang jelas, terdapat tanda-tanda pendarahan, (bintik-bintik merah, mimisan, pendarahan pada
gusi, muntah, berak darah, ada pembesaran hati dan dapat timbul syok, pasien gelisah, nadi cepat
dan lemah, kaki, tangan dingin, kulit lembab, kesadaran menurun), pada pemeriksaan
laboratorium peningkatan hematokrit, trombositopenia (trombosit ≤ 100.000 mm 3) (Depkes RI,
2003).

Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan terutama oleh nyamukAedes aegypti dan
cara pencegahan pemberantasan DBD yang dapat dilakukan saat ini ialah dengan memberantas
vector (nyamuk Aedes aegypti) adalah dengan Pemberantas Sarang Nyamuk Demam Berdarah
Dengue (PSNDBD).

Mengingat nyamuk ini telah tersebar luas di seluruh tanah air, baik dirumah-rumah
maupun tempat-tempat umum, maka upaya pemberantasan tidak hanya merupakan tugas
pemerintah (tenaga kesehatan) saja, tetapi harus didukung oleh peran serta masyarakat atau
seluruh lapisan masyarakat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum (TTU) serta
lingkungannya masing-masing secara terus-menerus. Untuk membina peran serta masyarakat
perlu dilakukan penyuluhan dan motivasi yang intensif melalui berbagai jalur komunikasi dan
informasi kepada masyarakat.

Upaya untuk mencegah dan menanggulangi wabah DBD ini memerlukan kerja sama dari
berbagai pihak, baik pemerintah dalam hal ini Depkes juga lintas sektoral lainnya. Upaya
pencegahan maupun pemberantasan serta penanggulangan bias disosialisasikan lewat brosur dan
media lain yang bisa diperoleh dengan mudah oleh penduduk didaerah endemis juga perlu
dilakukan, dan yang tak kalah pentingnya yaitu peran serta masyarakat dalam hal ini peran serta
keluarga sebagai bagian dari masyarakat sangat penting dalam membiasakan diri untuk hidup
bersih dan sehat yang akan mencegah penularan penyakit kepada orang lain.

Untuk mengatasi semua permasalahan kesehatan diperlukan perilaku hidup sehat setiap
penduduk sehingga dapat memanfaatkan sumber daya yang tesedia disekitar mereka (Depkes RI,
1992). Jika dihubungkan dengan DBD maka perilaku hidup sehat disini adalah prilaku kesehatan
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dalam hal ini adanya dan bagaimana
sikap masyarakat dalam melakuakn tindakan pencegahan.

Keluarga dapat dilibatkan dalam pencegahan dan pemberantasannya serta yang berperan
untuk menggerakannya adalah tokoh masyarakat dan perawat komunitas, sehingga dapat
bersama-sama menggerakkan masyarakat menuju visi yang sama yaitu masyarakat yang sehat
dan terbebas dari DBD. Dalam hal ini keluarga merupakan unsur penting dalam suatu
masyarakat yang harus digerakkan dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan panyakit
DBD.

Berdsarkan hasil studi pendahuluan dan uraian di atas, peneliti ingin lebih memfokuskan
pada permasalahan bagaimana hubungan sikap keluarga terhadap upaya pencegahan dan
pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Kel. Tukmudal Kec. Sumber.

1.2 Rumusan Masalah


Berdsarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
bagaimana hubungan sikap keluarga terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan Demam
Berdarah Dengue pada tingkat keluarga di Kel. Tukmudak Kac. Sumber Kab. Cirebon.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mendapatkan hubungan sikap keluarga terhadap upaya pelaksanaan pencegahan


dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Kel. Tukmudal Kec. Sumber Kab.
Cirebon.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengetahuan dan
sikap keluarga terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue,
meliputi :

1. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan keluarga terhadap upaya pencegahan dan


pemberantasan penyakit demam berdarah dengue.
2. Untuk memperoleh gambaran sikap keluarga terhadap upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit demam berdarah dengue.

1.4 Ruang Lingkup

Pada penelitian ini lingkup pembahasannya adalah sikap keluarga terhadap upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue serta akan dibahas pula
mengenai seputar penyakit Demam Brdarah Dengue itu sendiri.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian/Kegunaan Penelitian


1.5.1 Untuk Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dalam pengembangan mata kuliah keluarga dan komunitas serta
meningkatkan keterampilan peserta didik.

1.5.2 Untuk UPT Puskesmas Watubelah


Memberikan gambaran mengenai sikap keluarga tentang upaya pencegahan dan
pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Kel. Tukmudal Kec. Sumber, sebagai dasar
untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan sikap tentang upaya-
upaya pencegahan dan pemberfantasan DBD.
1.5.3 Bagi Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Watubelah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pembinaan
kesehatan keluarga sehingga dapat memfasilitasi keluarga untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
1.5.4 Untuk Masyarakat Kel. Tukmudal
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member informasi sebagai bahan masukan kepada
masyarakat Kel. Tukmudal untuk ikut aktif berperan serta dalam pencegahan dan
pemberantasan DBD.
1.5.5 Untuk Penelitian Selanjutnya

dapat digunakan sebagai data dasar dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian
lebih lanjut mengenai penyakit DBD.
1.6 Definisi Konseptual dan Operasional
1.6.1 definisi Konseptual
Untuk menghindari salah tafsir dalam variable ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah
antara lain :
1.6.1.1 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. (Notoatmodjo, 2003 : 124)
1.6.1.2 Pelaksanaan
Adalah inisiatif dan rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik (Iyer at all,
1996 dan Nur Salam, 2003)
1.6.1.3 Pencegahan
Adalah suatu usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha
imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, mendeteksi penyakit secara dini (Effendy,
1998).
1.6.1.4 Pemberantasan
Adalah suatu upaya pembasmian penyakit yang bertujuan untuk menurunkan angka
kejadian atau meniadakan sama sekali (Depkes RI, 2000).
1.6.1.5 Keluarga
Adalah “kelompok yang mengidentifikasi diri” dengan anggotanya terdiri dari dua
individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi
tidak diikat oleh hubungan darah/hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga
menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga (Whall, 1996).
1.6.1.6 Deman Berdarah Dengue
Adalah penyakit yang ditandai dengan; (1) demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang
jelas, berlangsung terus-menerus selama 2 – 7 hari; (2) Manifestasi pendarahan
(petechea, purpura, pendarahan conjunctiva, epistaksis, ekimosis, pendarahan mukosa,
pendarahan gusi, hematomisis melena, hematuria) termasuk uji tourniquet (rumple ledee)
positif; (3) Trombosittopenia (jumlah trombosittopenia (jumlah trombosit ≤ 100.000/ul);
(4) Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥ 20%); dan (5) disertai dengan atau tanpa
pembesaran hati (hepatomegali) (Depkes RI, 2006)
1.6.2 Definisi Operasional
Pengetahuan dan sikap keluarga tentang pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan
penyakit demam berdarah dengue dalam penelitian ini adalah masukan/input yang turut
mendukung/mempengaruhi suatu kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan upaya
yang dilakukan keluarga baik itu upaya pencegahan maupun pemberantasan demam
berdarah dengue yang meliputi pengetahuan dan sikap.
1.6.2.1 Sikap
Yang dimaksud dengan sikap dalam penelitian ini adalah penilaian atau apa yang telah
dilakukan oleh keluarga dalam upaya pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan
penyakit demam berdarah dengue.

1.7 Kerangka Pemikiran


Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus
dengue dengan cirri-ciri demam tinggi mendadak dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi
mmenimbulkan shock dan kematian (Depkes RI, 1998).
Penularan penyakit menular dipengaruhi oleh empat faktor meliputi lingkungan,
penjamu, agen dan waktu yang dikenal dengan istilah segitiga epidemiologi. Lingkungan adalah
segala sesutau yang mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan. Penjamu adalah
organism biasanya hewan atau manusia yang menjadi tempat persinggahan penyakit, Agens
adalah penyebab penyakit serta waktu, dimana waktu mempengaruhi masa inkubasi penularan
bisa secara langsung dan tidak langsung melalui vector.
Tingginya angka kejadian DBD dapat dikurangi dengan mengupayakan tindakan
pencegahan dan pemberantasan yang dapat dilakuakn oleh keluarga, hal yang perlu diperhatikan
oleh keluarga adalah mengetahui upaya pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit
DBD dan sikap terhadap upaya tersebut. Dengan mengetahui dan melaksanakan upaya
pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan DBD diharapkan masyarakat dapat menjaga
keluarga dari terjangkitnya penyakit DBD.
Penilitian ini berfokus pada pengetahuan dan sikap pada upaya pelaksanaan pencegahan
dan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue oleh keluarga, pengetahuan dan sikap
keluarga untuk melaksanakan upaya pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue
sangat besar pengaruhnya terhadap penurunan angka terjadinya demam berdarah dengue.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan setelah
seseorang mengetahui stimulus Dan objek maka selanjutnya akan menilai dan bersikap terhadap
stimulus tersebut.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengalaman
Sarana Pelaksanaan Pencegahan
Petugas Kesehatan
Pemberantasan DBD
Dukungan Sosial

Mendukung
(Favorable)
Sikap Keluarga
Tidak Mendukung
(Unavorable)

Anda mungkin juga menyukai