Anda di halaman 1dari 36

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..........................................................

2. Tujuan.......................................................................
- Tujuan Umum...........................................................
- Tujuan Khusus...........................................................
3. Sasaran.....................................................................
4. Ruang lingkup...........................................................

BAB II GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS


1. Luas Wilayah dan Garis Administratif......................
2. Keadaan Penduduk...................................................
3. Keadaan khusus........................................................

BAB III LANDASAN TEORITIS


1. Pengertian...............................................................
2. Manfaat...................................................................
3. Tujuan Upaya Pengembangan.................................
4. Pelayanan................................................................
5. Strategi.....................................................................
6. Peran Dinas kesehatan............................................
7. Peran Puskesmas.....................................................

BAB IV HASIL KEGIATAN


1. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji...................................
- Grafik 1.1 Grafik Distribusi Hasil Pengukuran Test Kebugaran....
2. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah Dasar................................
- Grafik 2.1 Grafik Distribusi Hasil Pengukuran Test Kebugaran...
3. Rekapitulasi Laporan Pembinaan Kesehatan Olahraga................
- Tabel 3.1 Rekapitulasi Cakupan Laporan Kegiatan......................
4. Masalah.........................................................................................
5. Penyebab Masalah........................................................................
6. Pemecahan Masalah.....................................................................

BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan....................................................................................
2. Saran.............................................................................................

LAMPIRAN
LAPORAN PROGRAM KESORGA
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
TAHUN 2014

DISUSUN OLEH

EROH ROHAENI Amd.Kep


NIP. 19820127 200801 2 004

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jenderal Sudirman Telp: (0231) 3398093
KABUPATEN CIREBON
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
UPT PUSKESMAS DTP BEBER KECAMATAN BEBER
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2014

Cirebon, 6 Januari 2015

Mengetahui, Koordinator Program


Kepala UPT Puskesmas DTP Beber

DRS. HAERIA SKM.,MKM EROH ROHAENI, Amd.Kep


NIP. 19641213 198803 1 006 NIP. 198201 200701 2 004
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan jasmani melalui aktifitas fisik dan olah raga.
Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas tahun 2004, Program kesehatan olah raga
termasuk dalam upaya kesehatan pengembanagan. Program kesehatan olah raga juga
merupakan salah satu indikator keberhasilan Prilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)
Aktifitas fisik dan atau olah raga dapat memberikan dampak positif bila dilakukan
secara baik, benar, terukur, dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidak sesuai dengan
kaidah tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau cedera yang mungkin
akan berakibat fatal.
Saat ini di Indonesian sebagian masyarakat di perkotaan maupun di pedesaan
sudah melakukan kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga,baik olah raga kelompok
maupun perorangan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang
memanfaatkan sarana olah raga terutama pada hari libur. Selain ini terlihat minat
masyarakat dalam memanfaatkan berbagai peralatan sederhana maupun modern untuk
menujang kegiatan olah raga baik di pusat kebugaran jasmani (fitness center) maupun
rumah tangga, namun proses dan hasilnya belum sesuai yang di harapkan.
Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan
perubahan perilaku dan gaya hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang
melakukan aktifitas fisik dan perkembangan iptek di berbagai bidang.
Data SKRT tahun 2001 menunjukan 61% penduduk Indonesia tidak aktif dalam
melakukan aktifitas fisik dimana persentase perempuan yang tidak aktif ( 73 % ) lebih
tinggi dari pada laki-laki ( 73% ) lebih tinggi dari pada laki-laki ( 63%), baik setiap
kelompok umur ataupun perkotaan.
Hasil survei di Departemen Kesehatan tahun 2002 Pada Pegawai Negeri Sipil Kantor
Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Provinsi di Sumatra Selatan, DKI Jakarta, Jawa
Barat, dan Bali. Pada komponen daya tahan jantung paru ( Cardio Respiratory Endurance
) menunjukan 73% dengan tingkat kebugaran jasmani yang kurang dan kurang sekali.
Selain itu pada sensus 2003, dilaporkan bahwa 74 % penduduk usia 10 tahun keatas,
kurang gerak dalam perjalanan, 81 % kurang dalam waktu senggang dan 14 % kurang
gerak dalam pekerjaan.
Berdasarkan data tersebut diatas, upaya kesehatan olah raga mempunyai peran
penting dalam mencegah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya kesehatan olah
raga dapat dilakukan diberbagai institusi seperti Puskesmas, BKOM, Rumah Sakit, dan
institusi kesehatan lainnya baik Pemerintah maupun swasta

2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya upaya kesehatan olah raga di Puskesmas
2. Tujuan Khusus
- Meningkatnya kemampuan penanggung jawab program Kesehatan Olahraga
dalam pengembangan kesehatan olahraga.
- Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olahraga
- Meningkatnya kemandirian dalam melakukan aktivitas fisik, latihan fisik serta
olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur

3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam menerapakan program kesehatan olahraga di
puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Anak sekolah
2. Orang dewasa
3. Calon Jemaah Haji
4. Kelompok lansia
5. Kelompok Ibu Hamil

4. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam pelaksanaan program kesehatan olahraga adaalah
sebagai berikut :
1. Kebugaran jasmani
2. Peningkatan kebugaran jasmani
3. Upaya kesehatan olahraga
4. Indikator keberhasilan
5. Pemantauan dan Evaluasi
6. Pencatatan dan pelaporan
BAB III
LANDASAN TEORITIS

1. Pengertian
Adalah Upaya kesehatan yang memanfaatkan latihan fisik atau olahraga untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat . Salah satu
bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur, terencana, dan
berkesinambungan dengan mengikuti aturan-aturan tertentu dan bertujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi. Kebugaran jasmani dapat
mengembangkan kondisi fisik seseorang untuk melakukan aktuvitas sehari-hari, dimana
seseorang dapat melalukan tugas atau pekerjaan fisik dan mudah merasa lelah saat
melakukan pekerjaan atau tugas lain kebugaran jasmani sama dengan kesehatan.
UNDANG-UNDANG NO : 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN KESEHATAN
OLAHRAGA Pasal 80 :
(1). Upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
jasmani masyarakat,
(2). Peningkatan darajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya dasar dalam peningkatan prestasi belajar,
kerja, dan olahraga
(3). Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui aktifitas
fisik, latihan fisik, dan /atau olahraga
Pasal 81 :
(1). Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif,
tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif.
(2). Penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Masyarakat.

2. Manfaat
Beberapa manfaat dalam melakukan aktivitas fisik secara teratur dalam rangka
upaya pengembangan kesehatan olahraga adalah sebagai berikut
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sistem muskuloskeletal
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sistem kardiorespirasi
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan neuromuskular
- Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tubuh
- Meningkatkan proses pemadatan tulang
- Mempertahankan dan mengontrol berat badan
- Membantu dalam perkembangan kehidupan sosial : percaya diri dan interaksi
sosial
- Menjauhkan dari tingkah laku yang tidak baik bagi kesehatan : merokok, alkohol
dan Napza
- Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan

Manfaat olahraga pada Masyarakat (Keluarga) dapat memiliki rasa kebersamaan,


memiliki rasa saling percaya,memiliki rasa solidaritas, kelancaran komunikasi antar
anggota masyarakat (Keluarga) dan merupakan Alat Komunikasi Sosial

3. Tujuan upaya pengembangan kesehatan olahraga adalah sebagai berikut :


- Meningkatkan budaya masyarakat
- Meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan pelayanan kesehatan

4. Pelayanan kesehatan Olah Raga meliputi :


- Konsultasi kesehatan olahraga
- Pengukuran tingkat kebugaran jasmani
- Penanganan cedera olahraga akut
- Sebagai tim kesehatan pada event olahraga

Olah raga yang Baik Dapat dilakukan dari Usia Muda hingga Usia Lanjut,
Dapat dilakukan Dimana saja asal lingkungan, udaranya Bersih dan kondisi
lapangan tidak menimbulkan Resiko Cedera, Secara bervariasi dan disenangi,
bertahap dari Pemanasan-Peregangan, diikuti Latihan Inti dan diakhiri dengan
Pendinginan-Peregangan.

“ HINDARI DAN KURANGI KEGIATAN YANG DISEBABKAN ANDA KURANG


BERGERAK, SEPERTI DUDUK ATAU BERBARING BERJAM-JAM DI TEMPAT.
LAKUKAN PEKERJAAN YANG MEMBUAT ANDA BERGERAK AKTIF,
LAKUKAN LATIHAN FISIK & OLAHRAGA SECARA BAIK, BENAR, TERATUR &
TERUKUR, 3 - 5 X PERMINGGU,30-60MENIT SETIAPKALI,DENGAN INTENSITAS
SEDANG & MENGGERAKKAN SELURUH TUBUH “
5. Strategi Kesehatan olahraga
- Upaya promotif dan preventif lebih utama dari upaya kuratif dan rehabilitatif
- Upaya promotif dan preventif lebih murah
- Orang sehat belum tentu bugar tapi orang bugar pasti sehat
- Integrasi dengan upaya kesehatan wajib puskesmas

6. Peran Dinas Kesehatan Kab/kota


- Pembinaan
- Memfasilitasi
- Koordinasi, monitoring dan evaluasi
- Peningkatan kapasitas SDM
- Rujukan

7. Peran Puskesmas
- Penyelenggara Kesehatan olahraga (UKM)
- Pembina kesehatan olahraga di masyarakat
- Pembina Kesehatan olahraga pada kelompok
- Pembina UKS termasuk Penjaskes di sekolah
- Pembina Posyandu Lansia
BAB IV
HASIL KEGIATAN

1. Pengukuran Kebugaran calon jemaah haji ( laporan terlampir )


Dari 10 orang Calon jemaah haji semuanya mampu melewati jarak tempuh yang
sudah ditentukan yaitu 1600 meter dengan hasil Calon jemaah haji dengan tingkat
kebugaran kategori kurang sebanyak 2 orang,tingkat kebugaran kategori cukup 6 orang
dan tingkat kebugaran kategori baik 2 orang.

Grafik Distribusi Hasil Pengukuran


Tes Kebugaran Jasmani Calon Jamaah Haji

2 2

BAIK
CUKUP
KURANG

2. Pengukuran kebugaran anak Sekolah Dasar ( laporan terlampir )


Hasil tes kebugaran di sekolah SD cipinang sebanyak 36 anak dengan hasil, semua
anak sekolah dapat melakasanakan jarak tempuh yang sudah di tentukan yaitu 1000
meter dengan hasil, 11 siswa mendapat hasil Tes Kebugaran dengan Kategori Baik dan
25 siswa mendapatkan hasil Tes Kebugaran dengan Kategori Baik Sekali.

Grafik Distribusi Hasil Pengukuran


Tes Kebugaran Anak Sekolah

11

BAIK
BAIK SEKALI

25
3. Rekapitulasi laporan pembinaan kesehatan olahraga

REKAPITULASI CAKUPAN LAPORAN KEGIATAN


KESEHATAN OLAHRAGA

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN


1 Kelompok / klub olahraga yang dibina
a. Pendataan Kelompok / Klub Olahraga 12 Kelompok
b. Pemeriksaan Kesehatan 5 Kelompok
c. Penyuluhan Kesehatan Olahraga 6 Kelompok
2 Pelayanan Kesehatan Olahraga
a. Konsultasi Kesehtaan Olahraga 144 Kasus
b. Pengukuran Tingkat kesehatan
Jasmani
 Anak Sekolah 36 Orang
 Orang dewasa 58 Orang
 Calon Jamaah Haji 10 Orang
c. Penanganan Cedera Akut Orang
d. Sebagai Tim Kesehatan pada Event 1 Kali Kegiatan
Olahraga

4. Masalah
- Tes kebugaran jasmani yang dilaksanakan bagi Calon Jamaah Haji sebanyak
10 dari 12 Calon Jamaah Haji yang ada ( 2 KIBH )
- Wilayah UPT Puskesmas DPT Beber mempunyai Sekolah Dasar binaan
sebanyak 19 Sekolah Dasar Negeri. Yang baru dilakukan tes kebugaran baru 1
Sekolah Dasar ( SD ) yaitu SDN Cipinang.
- Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor seperti
Pemerintah Daerah, Institusi Pendidikan, Kemenag, KBIH, KONI dan
Pemangku jabatan terkait sehingga kegiatan kesehatan olahraga belum
berjalan dengan baik.
- Kurangnya dana dan sarana pendukung pembinaan kesehatan olahraga
5. Penyebab masalah
- Kurangnya tenaga dan kemampuan petugas kesehatan olahraga dalam
pengukuran tes kebugaran jasmani
- Belum optimalnya koordinasi lintas sektor dalam mensosialisasikan tentang
pelaksanaan kegiatan program kesehatan olah raga
- Dana untuk pelaksanaan pembinaan kesehatan olahraga belum maksimal
( transport kunjungan pembinaan kelompok olahraga hanya 10 % dari jumlah
kelompok olahraga yang ada )

6. Pemecahan masalah
- Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan
kesehatan olahraga melalui test pengukuran kebugaran jasmani baik lintas
Program maupun lintas Sektor yang terkait
- Diadakannya pembinaan teknis pengelolaan kesehatan olahraga dalam
bentuk pelatihan bagi pemegang program dan TIM Kesehatan Olahraga
tentang test pengukuran kebugaran jasmani
- Mengupayakan dana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan kegiatan
program kesehatan olahraga
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
- Tes kebugaran jasmani yang dilaksanakan bagi Calon Jamaah Haji sebanyak
10 dari 12 Calon Jamaah Haji yang ada ( 2 KIBH )
- Wilayah UPT Puskesmas DPT Beber mempunyai Sekolah Dasar binaan
sebanyak 19 Sekolah Dasar Negeri. Yang baru dilakukan tes kebugaran baru 1
Sekolah Dasar ( SD ) yaitu SDN Cipinang.
- Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor seperti
Pemerintah Daerah, Institusi Pendidikan, Kemenag, KBIH, KONI dan
Pemangku jabatan terkait sehingga kegiatan kesehatan olahraga belum
berjalan dengan baik.
- Kurangnya dana dan sarana pendukung pembinaan kesehatan olahraga

2. Saran
- Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan
kesehatan olahraga melalui test pengukuran kebugaran jasmani baik lintas
Program maupun lintas Sektor yang terkait
- Diadakannya pembinaan teknis pengelolaan kesehatan olahraga dalam
bentuk pelatihan bagi pemegang program dan TIM Kesehatan Olahraga
tentang test pengukuran kebugaran jasmani
- Mengupayakan dana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan kegiatan
program kesehatan olahraga
Demikian Laporan Tahunan ini kami buat berdasarkan hasil kegiatan yang sudah
dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan Program
Kesorga yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Beber selama tahun 2014. Dan untuk
tercapainya kegiatan Program Kesorga yang lebih baik, maka diperlukan adanya
kerjasama, keterpaduan, dukungan baik lintas program, lintas sektor serta masyarakat
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Mengetahui, Koordinator Program


Kepala UPT Puskesmas DTP Beber

DRS. HAERIA, SKM, MKM EROH ROHAENI,Amd.Kep


NIP. 19641213 198803 1 006 NIP. 10820127 200801 2 004
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kartu Menuju Bugar

Lampiran 2 : Hasil Tes Kebugaran Untuk Calon Jemaah Haji

Lampiran 3 : Hasil Tes Kebugara Untuk Anak Sekolah

Lampiran 4 : Rekapan Laporan Bulanan

Lampiran 5 : Rencana Kerja Bulanan

Lampiran 6 : RPK Tahunan

Lampiran 7 : Uraian Tugas

Lampiran 8 : Alur Kegiatan


Grafik Distribusi Hasil Pengukuran
Tes Kebugaran Jasmani Calon Jamaah Haji
Tahun 2014

2 2

BAIK
CUKUP
KURANG

6
Grafik Distribusi Hasil Pengukuran
Tes Kebugaran Anak Sekolah
Tahun 2014

11

BAIK
BAIK SEKALI

25
Grafik Distribusi Hasil Pengukuran
Tes Kebugaran Bagi Orang Dewasa
Tahun 2014

19
BAIK
33 CUKUP
KURANG
Grafik Distribusi Hasil Pengukuran
Tes Kebugaran Jasmani Calon Jamaah Haji
Tahun 2015

BAIK
CUKUP
KURANG
6 2
Grafik Distribusi Hasil PengukuranTes Kebugaran Anak Sekolah
Januari s/d September
Tahun 2015

11

CUKUP
KURANG
16
Grafik Distribusi Hasil Pengukuran Tes Kebugaran Bagi Orang Dewasa
Januari s/d September
Tahun 2015

24

BAIK
BAIK SEKALI

601
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
5. Latar Belakang..........................................................

6. Tujuan.......................................................................
- Tujuan Umum...........................................................
- Tujuan Khusus...........................................................
7. Sasaran.....................................................................
8. Ruang lingkup...........................................................

BAB II GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS


4. Luas Wilayah dan Garis Administratif......................
5. Keadaan Penduduk...................................................
6. Keadaan khusus........................................................

BAB III LANDASAN TEORITIS


8. Pengertian...............................................................
9. Manfaat...................................................................
10.Tujuan Upaya Pengembangan.................................
11.Pelayanan................................................................
12.Strategi.....................................................................
13.Peran Dinas kesehatan............................................
14.Peran Puskesmas.....................................................

BAB IV HASIL KEGIATAN


7. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji...................................
- Grafik 1.1 Grafik Distribusi Hasil Pengukuran Test Kebugaran....
8. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah Dasar................................
- Grafik 2.1 Grafik Distribusi Hasil Pengukuran Test Kebugaran...
9. Rekapitulasi Laporan Pembinaan Kesehatan Olahraga................
- Tabel 3.1 Rekapitulasi Cakupan Laporan Kegiatan......................
10.Masalah.........................................................................................
11.Penyebab Masalah........................................................................
12.Pemecahan Masalah.....................................................................

BAB V PENUTUP
3. Kesimpulan....................................................................................
4. Saran.............................................................................................

LAMPIRAN
LAPORAN PROGRAM KESORGA
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
TAHUN 2015

DISUSUN OLEH

EROH ROHAENI Amd.Kep


NIP. 19820127 200801 2 004

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jenderal Sudirman Telp: (0231) 3398093
KABUPATEN CIREBON
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
UPT PUSKESMAS DTP BEBER KECAMATAN BEBER
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2015

Cirebon, 6 Januari 2016

Mengetahui, Koordinator Program


Kepala UPT Puskesmas DTP Beber

DRS. HAERIA SKM.,MKM EROH ROHAENI, Amd.Kep


NIP. 19641213 198803 1 006 NIP. 198201 200701 2 004
BAB I
PENDAHULUAN

3. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan jasmani melalui aktifitas fisik dan olah raga.
Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas tahun 2004, Program kesehatan olah raga
termasuk dalam upaya kesehatan pengembanagan. Program kesehatan olah raga juga
merupakan salah satu indikator keberhasilan Prilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)
Aktifitas fisik dan atau olah raga dapat memberikan dampak positif bila dilakukan
secara baik, benar, terukur, dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidak sesuai dengan
kaidah tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau cedera yang mungkin
akan berakibat fatal.
Saat ini di Indonesian sebagian masyarakat di perkotaan maupun di pedesaan
sudah melakukan kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga,baik olah raga kelompok
maupun perorangan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang
memanfaatkan sarana olah raga terutama pada hari libur. Selain ini terlihat minat
masyarakat dalam memanfaatkan berbagai peralatan sederhana maupun modern untuk
menujang kegiatan olah raga baik di pusat kebugaran jasmani (fitness center) maupun
rumah tangga, namun proses dan hasilnya belum sesuai yang di harapkan.
Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan
perubahan perilaku dan gaya hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang
melakukan aktifitas fisik dan perkembangan iptek di berbagai bidang.
Data SKRT tahun 2001 menunjukan 61% penduduk Indonesia tidak aktif dalam
melakukan aktifitas fisik dimana persentase perempuan yang tidak aktif ( 73 % ) lebih
tinggi dari pada laki-laki ( 73% ) lebih tinggi dari pada laki-laki ( 63%), baik setiap
kelompok umur ataupun perkotaan.
Hasil survei di Departemen Kesehatan tahun 2002 Pada Pegawai Negeri Sipil Kantor
Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Provinsi di Sumatra Selatan, DKI Jakarta, Jawa
Barat, dan Bali. Pada komponen daya tahan jantung paru ( Cardio Respiratory Endurance
) menunjukan 73% dengan tingkat kebugaran jasmani yang kurang dan kurang sekali.
Selain itu pada sensus 2003, dilaporkan bahwa 74 % penduduk usia 10 tahun keatas,
kurang gerak dalam perjalanan, 81 % kurang dalam waktu senggang dan 14 % kurang
gerak dalam pekerjaan.
Berdasarkan data tersebut diatas, upaya kesehatan olah raga mempunyai peran
penting dalam mencegah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya kesehatan olah
raga dapat dilakukan diberbagai institusi seperti Puskesmas, BKOM, Rumah Sakit, dan
institusi kesehatan lainnya baik Pemerintah maupun swasta

4. Tujuan
5. Tujuan Umum
Terselenggaranya upaya kesehatan olah raga di Puskesmas
6. Tujuan Khusus
- Meningkatnya kemampuan penanggung jawab program Kesehatan Olahraga
dalam pengembangan kesehatan olahraga.
- Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olahraga
- Meningkatnya kemandirian dalam melakukan aktivitas fisik, latihan fisik serta
olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur

7. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam menerapakan program kesehatan olahraga di
puskesmas adalah sebagai berikut :
6. Anak sekolah
7. Orang dewasa
8. Calon Jemaah Haji
9. Kelompok lansia
10. Kelompok Ibu Hamil

8. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam pelaksanaan program kesehatan olahraga adaalah
sebagai berikut :
7. Kebugaran jasmani
8. Peningkatan kebugaran jasmani
9. Upaya kesehatan olahraga
10. Indikator keberhasilan
11. Pemantauan dan Evaluasi
12. Pencatatan dan pelaporan
BAB III
LANDASAN TEORITIS

8. Pengertian
Adalah Upaya kesehatan yang memanfaatkan latihan fisik atau olahraga untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat . Salah satu
bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur, terencana, dan
berkesinambungan dengan mengikuti aturan-aturan tertentu dan bertujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi. Kebugaran jasmani dapat
mengembangkan kondisi fisik seseorang untuk melakukan aktuvitas sehari-hari, dimana
seseorang dapat melalukan tugas atau pekerjaan fisik dan mudah merasa lelah saat
melakukan pekerjaan atau tugas lain kebugaran jasmani sama dengan kesehatan.
UNDANG-UNDANG NO : 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN KESEHATAN
OLAHRAGA Pasal 80 :
(1). Upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
jasmani masyarakat,
(2). Peningkatan darajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya dasar dalam peningkatan prestasi belajar,
kerja, dan olahraga
(3). Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui aktifitas
fisik, latihan fisik, dan /atau olahraga
Pasal 81 :
(1). Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif,
tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif.
(2). Penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Masyarakat.

9. Manfaat
Beberapa manfaat dalam melakukan aktivitas fisik secara teratur dalam rangka
upaya pengembangan kesehatan olahraga adalah sebagai berikut
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sistem muskuloskeletal
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sistem kardiorespirasi
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan neuromuskular
- Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tubuh
- Meningkatkan proses pemadatan tulang
- Mempertahankan dan mengontrol berat badan
- Membantu dalam perkembangan kehidupan sosial : percaya diri dan interaksi
sosial
- Menjauhkan dari tingkah laku yang tidak baik bagi kesehatan : merokok, alkohol
dan Napza
- Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan

Manfaat olahraga pada Masyarakat (Keluarga) dapat memiliki rasa kebersamaan,


memiliki rasa saling percaya,memiliki rasa solidaritas, kelancaran komunikasi antar
anggota masyarakat (Keluarga) dan merupakan Alat Komunikasi Sosial

10. Tujuan upaya pengembangan kesehatan olahraga adalah sebagai berikut :


- Meningkatkan budaya masyarakat
- Meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan pelayanan kesehatan

11. Pelayanan kesehatan Olah Raga meliputi :


- Konsultasi kesehatan olahraga
- Pengukuran tingkat kebugaran jasmani
- Penanganan cedera olahraga akut
- Sebagai tim kesehatan pada event olahraga

Olah raga yang Baik Dapat dilakukan dari Usia Muda hingga Usia Lanjut,
Dapat dilakukan Dimana saja asal lingkungan, udaranya Bersih dan kondisi
lapangan tidak menimbulkan Resiko Cedera, Secara bervariasi dan disenangi,
bertahap dari Pemanasan-Peregangan, diikuti Latihan Inti dan diakhiri dengan
Pendinginan-Peregangan.

“ HINDARI DAN KURANGI KEGIATAN YANG DISEBABKAN ANDA KURANG


BERGERAK, SEPERTI DUDUK ATAU BERBARING BERJAM-JAM DI TEMPAT.
LAKUKAN PEKERJAAN YANG MEMBUAT ANDA BERGERAK AKTIF,
LAKUKAN LATIHAN FISIK & OLAHRAGA SECARA BAIK, BENAR, TERATUR &
TERUKUR, 3 - 5 X PERMINGGU,30-60MENIT SETIAPKALI,DENGAN INTENSITAS
SEDANG & MENGGERAKKAN SELURUH TUBUH “
12. Strategi Kesehatan olahraga
- Upaya promotif dan preventif lebih utama dari upaya kuratif dan rehabilitatif
- Upaya promotif dan preventif lebih murah
- Orang sehat belum tentu bugar tapi orang bugar pasti sehat
- Integrasi dengan upaya kesehatan wajib puskesmas

13. Peran Dinas Kesehatan Kab/kota


- Pembinaan
- Memfasilitasi
- Koordinasi, monitoring dan evaluasi
- Peningkatan kapasitas SDM
- Rujukan

14. Peran Puskesmas


- Penyelenggara Kesehatan olahraga (UKM)
- Pembina kesehatan olahraga di masyarakat
- Pembina Kesehatan olahraga pada kelompok
- Pembina UKS termasuk Penjaskes di sekolah
- Pembina Posyandu Lansia
BAB IV
HASIL KEGIATAN

7. Pengukuran Kebugaran calon jemaah haji ( laporan terlampir )


Dari 8 orang Calon jemaah haji semuanya mampu melewati jarak tempuh yang
sudah ditentukan yaitu 1600 meter dengan hasil Calon jemaah haji dengan tingkat
kebugaran kategori kurang sebanyak 2 orang,tingkat kebugaran kategori cukup 6 orang
dan tingkat kebugaran kategori baik 2 orang.

Grafik Distribusi Hasil Pengukuran


Tes Kebugaran Jasmani Calon Jamaah Haji

2 2

BAIK
CUKUP
KURANG

8. Pengukuran kebugaran anak Sekolah Dasar ( laporan terlampir )


Hasil tes kebugaran di sekolah SD cipinang sebanyak 36 anak dengan hasil, semua
anak sekolah dapat melakasanakan jarak tempuh yang sudah di tentukan yaitu 1000
meter dengan hasil, 11 siswa mendapat hasil Tes Kebugaran dengan Kategori Baik dan
25 siswa mendapatkan hasil Tes Kebugaran dengan Kategori Baik Sekali.

Grafik Distribusi Hasil Pengukuran


Tes Kebugaran Anak Sekolah
11

BAIK
BAIK SEKALI

25

9. Rekapitulasi laporan pembinaan kesehatan olahraga

REKAPITULASI CAKUPAN LAPORAN KEGIATAN


KESEHATAN OLAHRAGA

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN


1 Kelompok / klub olahraga yang dibina
a.Pendataan Kelompok / Klub 26 Kelompok
Olahraga
b.Pemeriksaan Kesehatan 22 Kelompok
c.Penyuluhan Kesehatan Olahraga 24 Kelompok
2 Pelayanan Kesehatan Olahraga
a.Konsultasi Kesehtaan Olahraga 138 Kasus
b.Pengukuran Tingkat kesehatan
Jasmani
 Anak Sekolah 730 Orang
 Orang dewasa 67 Orang
 Calon Jamaah Haji 8 Orang
c.Penanganan Cedera Akut 0 Orang
d.Sebagai Tim Kesehatan pada 0 Kali Kegiatan
Event Olahraga

10. Masalah
- Tes kebugaran jasmani yang dilaksanakan bagi Calon Jamaah Haji sebanyak
10 dari 12 Calon Jamaah Haji yang ada ( 2 KIBH )
- Wilayah UPT Puskesmas DPT Beber mempunyai Sekolah Dasar binaan
sebanyak 19 Sekolah Dasar Negeri. Yang baru dilakukan tes kebugaran baru 1
Sekolah Dasar ( SD ) yaitu SDN Cipinang.
- Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor seperti
Pemerintah Daerah, Institusi Pendidikan, Kemenag, KBIH, KONI dan
Pemangku jabatan terkait sehingga kegiatan kesehatan olahraga belum
berjalan dengan baik.
- Kurangnya dana dan sarana pendukung pembinaan kesehatan olahraga

11. Penyebab masalah


- Kurangnya tenaga dan kemampuan petugas kesehatan olahraga dalam
pengukuran tes kebugaran jasmani
- Belum optimalnya koordinasi lintas sektor dalam mensosialisasikan tentang
pelaksanaan kegiatan program kesehatan olah raga
- Dana untuk pelaksanaan pembinaan kesehatan olahraga belum maksimal
( transport kunjungan pembinaan kelompok olahraga hanya 10 % dari jumlah
kelompok olahraga yang ada )

12. Pemecahan masalah


- Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan
kesehatan olahraga melalui test pengukuran kebugaran jasmani baik lintas
Program maupun lintas Sektor yang terkait
- Diadakannya pembinaan teknis pengelolaan kesehatan olahraga dalam
bentuk pelatihan bagi pemegang program dan TIM Kesehatan Olahraga
tentang test pengukuran kebugaran jasmani
- Mengupayakan dana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan kegiatan
program kesehatan olahraga
BAB V
PENUTUP

3. Kesimpulan
- Tes kebugaran jasmani yang dilaksanakan bagi Calon Jamaah Haji sebanyak
10 dari 12 Calon Jamaah Haji yang ada ( 2 KIBH )
- Wilayah UPT Puskesmas DPT Beber mempunyai Sekolah Dasar binaan
sebanyak 19 Sekolah Dasar Negeri. Yang baru dilakukan tes kebugaran baru 1
Sekolah Dasar ( SD ) yaitu SDN Cipinang.
- Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor seperti
Pemerintah Daerah, Institusi Pendidikan, Kemenag, KBIH, KONI dan
Pemangku jabatan terkait sehingga kegiatan kesehatan olahraga belum
berjalan dengan baik.
- Kurangnya dana dan sarana pendukung pembinaan kesehatan olahraga

4. Saran
- Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan
kesehatan olahraga melalui test pengukuran kebugaran jasmani baik lintas
Program maupun lintas Sektor yang terkait
- Diadakannya pembinaan teknis pengelolaan kesehatan olahraga dalam
bentuk pelatihan bagi pemegang program dan TIM Kesehatan Olahraga
tentang test pengukuran kebugaran jasmani
- Mengupayakan dana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan kegiatan
program kesehatan olahraga
Demikian Laporan Tahunan ini kami buat berdasarkan hasil kegiatan yang sudah
dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan Program
Kesorga yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Beber selama tahun 2014. Dan untuk
tercapainya kegiatan Program Kesorga yang lebih baik, maka diperlukan adanya
kerjasama, keterpaduan, dukungan baik lintas program, lintas sektor serta masyarakat
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Mengetahui, Koordinator Program


Kepala UPT Puskesmas DTP Beber

DRS. HAERIA, SKM, MKM EROH ROHAENI,Amd.Kep


NIP. 19641213 198803 1 006 NIP. 10820127 200801 2 004

Anda mungkin juga menyukai