FEBRIYANTO NASIR
202201101
1
BAB I
PENDAHULUAN
Marisdayana dan Ajizah. 2016) DBD disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu terdapat genangan air yang merupakan
penyebab terjadinya penyakit DBD akibat dari kondisi lingkungan yang buruk
terjadi peningkatan jumlah kasus DBD dari 2,2 juta pada tahun 2010 menjadi
3,2 juta pada tahun 2015. Daerah yang jumlah penderita DBD paling tinggi
terkena dampak DBD yaitu Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat
(Lumingas, Kaunang dan Asrifuddin. 2016). Pada tahun 2016 wilayah Amerika
melaporkan lebih dari 2,38 juta kasus DBD dan wilayah Pasifik Barat
melaporkan lebih dari 375.000 kasus DBD. Pada tahun 2017 terjadi penurunan
2
Di Indonesia kejadian DBD merupakan salah satu penyakit yang
Jumlah tersebut menurun cukup drastis dari tahun sebelumnya, yaitu 204.171
kasus dengan jumlah kematian sebanyak 0,78%. Angka kesakitan DBD tahun
2017 menurun dibandingkan tahun 2016 yaitu dari 78,85 menjadi 26,10 per
100.000 penduduk dengan angka kematian atau nilai Case Fatality Rate (CFR)
tahun 2016 0,78% menjadi 0,72% pada tahun 2017 (Kemenkes RI, 2017).
Dapat disimpulkan bahwa angka kejadian DBD terjadi peningkatan pada tahun
menunjukkan di tahun 2022 terdapat 2097 kasus (IR = 66,37 per 100
kasus pada tahun 2020 terdapat 1.190 kasus (IR : 40,31 per 100.000
3
dan untuk angka kematian (CFR) targetnya indikator ≤ 1 % dengan
capaiannya 0,72%.
dengan jumlah kasus 100 orang (R :40,13) dan ada 1 yang meninggal.
4
Angka kejadian DBD disebabkan karena tindakan pemberantasan sarang
kurang maksimal. Dari hasil observasi juga terdapat kondisi lingkungan yang
kurang bersih seperti terdapat genangan air dan kantong plastik digunakan
tahun 2018.
kejadian DBD.
yaitu kebersihan
5
lingkungan sehingga peran dari masyarakat sangat penting dalam pengendalian
air bersih dan penyediaan termpat sampah dengan kejadian DBD. Dan
penelitian yang dilakukan oleh Marali pada tahun 2018 di Puskesmas Sudiang
6
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peniliti tertarik untuk
Kecamatan Pagimana.
7
1.3 Pertanyaan Penelitian
1.3.1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan
pada bab ini menjelaskan bahwa tinjauan pustaka ini menguraikan teori, konsep
dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. Bab
III Kerangka Konsep, pada bab ini menjelaskan kerangka konsep, hipotesis dan
teori yang dibuat dalam bentuk gambar yang menghubungkan antara variabel
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DBD dan variabel Independen menjelaskan tentang sanitasi lingkundan dan tindakan
pemberantasan sarang nyamuk. Bab ini juga membahas tentang penelitian terkait dan
(DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue
yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti (Priesley, dkk. 2018). DBD
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes aegypti atau Aedes
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan ditularkan melalui
DBD disebabkan oleh virus dengue yang merupakan virus RNA untai
tunggal, genus Flavivirus yang terdiri dari 4 serotipe yaitu Dengue-1, Dengue-
2, Dengue-3 dan Dengue-4. Struktur antigen keempat serotipe ini sangat mirip
satu dengan yang lain, namun antibodi terhadap masing-masing serotipe tidak
dapat memberikan perlindungan silang atau hanya sebagian kecil yang dapat
9
antara lain Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus menurut (Zulkoni, 2011).
Kesimpulannya, penyebab dari DBD yaitu virus dengue yang terdiri dari empat
serotipe dengue.
menjadi 4 derajat meliputi Derajat 1 yaitu demam, uji torniket (+) dan
dikulit dan atau perdarahan ditempat lain; Derajat III yaitu ditemukan
kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan nadi cepat dan lembut, tekanan nadi I
(<20 mmHg) atau hipotensi dengan kulit dingin, lembab dan gelisah; Derajat
IV yaitu renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tensi yang tidak terukur.
derajat.
telur, sangat sensitif dan tidak dapat hidup pada suhu rendah 100C, Tetapi dapat
hidup pada kekeringan. Telur dapat bertahan hidup >1 tahun pada suhu 21 0C.
Telur sering menetas secara bersamaan menjadi jentik pada suhu optimum 25 0-
270C didalam air menurut (Putri, 2009). Kedua jentik/larva, dipengaruhi oleh
suhu air, kepadatan populasi dan tersediannya makanan. Jentik akan menjadi
permukaan air ditempat perindukannya, serta dapat bertahan pada tanah yang
menjadi dewasa berlangsung selama 1-5 hari dan dapat hidup <50 hari.
10
Perkawinan dilakukan 24-28 jam setelah nyamuk menjadi dewasa. Nyamuk
betina dapat memproduksi telur 50-500 butir pada pertama kali. Suhu yang baik
untuk nyamuk dewasa adalah 260C. Variasi lamanya umur nyamuk dipengaruhi
penyakit DBD yaitu melalui manusia, virus dan vektor perantara. Virus dengue
masuk kedalam tubuh nyamuk pada saat menggigit manusia yang sedang
nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus yang infeksius. Virus dengue
berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 sebelum demam (masa inkubasi
instrinsik). Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam
darah akan ikut terhisap masuk kedalam tubuh nyamuk. Kira-kira setelah satu
darah terutama pada peralihan musim panas dan musim hujan, pada pagi hari
11
pindah berkali-kali dari satu individu ke individu lain. Hal ini disebabkan
12
karena pada siang hari manusia yang menjadi sumber makanan darah utamanya
darah dengan tenang sampai kenyang pada satu individu. Inilah yang
Tanda dan gejala DBD yaitu demam selama 2-7 hari tanpa sebab yang
jelas; manifestasi perdarahan dengan tes tourniquet positif, mulai dari petekie
positif sampai perdarahan spontan seperti mimisan, muntah darah atau keluar
kotoran darah hitam dari anus; tanpa atau dengan gejala renjatan seperti nadi
lemah, cepat, kecil sampai tidak teraba, kulit teraba dingin dan lembab terutama
daerah akral yaitu ujung hidung, jari dan kaki, sianosis disekitar mulut; kriteria
hematokrit meningkat (normal: pria <45, wanita <40); akral dingin, gelisah,
13
Gambar 2.3 Gejala DBD (sumber Irianto, 2013)
Infeksi virus terjadi melalui gigitan nyamuk, virus memasuki aliran darah
sel pembuluh darah, yang disebut dengan proses autoimun. Proses tersebut
perdarahan hebat pada kulit, saluran pencernaan (muntah darah, berak darah),
saluran pernapasan (mimisan, batuk darah) dan organ vital (jantung, hati,
14
kapiler dan akibat perdarahan. Pemberian cairan intravena untuk
mengembalikan volume darah adalah salah satu bentuk terapi medis yang
berupa parasetamol tiap 6 jam bila hiperpireksia (>39 0C) atau terdapat
tahun : 60 mg/dosis, 3-6 tahun : 120 mg/dosis, 6-12 tahun : 240 mg/dosis.
dini dan memberikan nasehat untuk dirawat bila terdapat tanda-tanda syok guna
terhadap tanda-tanda vital tiap 1-2 jam, nilai hematokrit tiap 3-4 jam, dipantau
penyebaran DBD adalah virus dengue; faktor Host (pejamu) yang dimaksudkan
Host (pejamu) antara lain umur, ras, sosial. ekonomi, cara hidup, status
pupa-nyamuk butuh waktu 8-10 hari (Susanti dan Suharyo. 2017), dengan
15
sehingga dapat ditentukan saat yang tepat untuk memberatas larva dan nyamuk
dewasa.
vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat
menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) dan bakteri (Bt.H-
14).
penampungan air seperti (gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain). Cara
16
Gambar 2.4 Pencegahan DBD (sumber Zulkoni, 2011)
yang sehat.
bersanitasi buruk. Agar kita terhindar dari berbagai penyakit, maka lingkungan
17
Rumah yang sehat memiliki berberapa persyaratan yaitu lantai rumah
yang sebaiknya dari ubin, keramik atau semen agar tidak lembab dan tidak
menimbulkan genangan, becek dan debu atau rumah bisa dibuat rumah
panggung yang lantainya dari bambu atau papan agar tidak bersentuhan
langsung dengan tanah. Dinding rumah sebaiknya dibuat dari tembok tetapi
rumah, karena itu rumah harus dilengkapi dengan ventilasi yang cukup. Ada
dua macam ventilasi yaitu ventilasi alamiah, yang dibuat dalam bentuk lubang
udara yang memungkinkan udara keluar atau masuk secara alamiah yang
jalan masuk nyamuk dan serangga lainnya, untuk itu sebaiknya ditutup dengan
kawat kassa. Ventilasi buatan, yaitu alat-alat khusus untuk mengalirkan udara
misalnya kipas angin dan mesin penghisap udara, selain tidak hemat energi
ventilasi ini harus dijaga agar udara tidak berhenti atau membalik lagi.
kedalam rumah. Jika ruangan didalam rumah kurang cahaya, maka udara dalam
ruangan akan menjadi tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-
bibit penyakit seperti nyamuk yang suka hidup ruangan yang gelap.. Ada dua
macam cahaya yaitu cahaya alamiah yaitu cahaya matahari sangat penting
matahari yang cukup. Cahaya buatan yaitu cahaya dari lampu, lilin dan lain-
lain.
18
Rumah yang sehat juga harus memperhatikan kepadatan penghuninya.
Selain tidak nyaman, rumah yang jumlah penghuninya tidak sebanding dengan
luar rumah juga tidak sehat, baik secara fisik maupun sosial. Setiap orang yang
setiap penghuni secara sehat. Selain itu, rumah yang terlalu padat lebih
tiap orang.
yaitu Pertama, sarana air bersih. Air merupakan kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi baik untuk minum, mandi maupun mencuci. Rumah yang sehat harus
didukung oleh ketersediaan air bersih yang cukup, air yang tidak bersih dapat
yang disimpan pada tempat penampungan dengan waktu yang terlalu lama akan
peningkatan resiko infeksi dengue. Karena air yang dapat diminum harus
minimal dua kali dalam seminggu agar nyamuk tidak dapat meletakan telurnya
dan dapat berkembangbiak. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu
19
PAM, sumur gali, sumur pompa, tempat penampungan air hujan dan perpipaan.
Untuk itu jarak sumber air minum dengan saluran pembuangan air limbah
Kedua, sarana tempat sampah. Sampah adalah suatu bahan atau benda
padat yang sudah tidak dipakai oleh manusia, atau benda padat yang sudah
tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Cara
sampah tersebut dapat terbuat dari bahan yang kedap air, kuat, tidak mudah
bocor, mempunyai penutup yang mudah dibuka dan mudah dibersihkan. Cara
makanan dan sampah lain yang dapat membusuk, bisa juga membuat lubang
mengalirkan air limbah dari sumbernya (dapur, kamar mandi dan air cuci
lingkungan dan tidak dapat dijangkau serangga. Rumah yang membuag air
limbahnya diatas tanah terbuka tanpa adanya saluran pembuangan limbah akan
menjadi kotor, becek, menyebabkan bau tidak sedap dan dapat menjadi tempat
mempunyai empat persyaratan yaitu tidak mengotori sumber air minum, tidak
20
menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan vektor serta
tidak menibulkan baud an aroma tidak sedap, tidak terbuka dan harus tertutup.
Saluran limbah yang bocor atau pecah menyebabkan air keluar dan tergenang
meresap ke tanah. Jika jarak terlalu dekat dengan sumber air dapat mencemari
2012). Tindakan terdiri dari beberapa aspek yaitu : Persepsi (Perception) yaitu
mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
dengan urutan yang benar dan sesuai; Mekanisme (Mechanism) yaitu telah
terjadi mekanisme dan melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis dan
akan menjadi kebiasaan; Adaptasi (Adaption) yaitu suatu praktek atau tindakan
PSN merupakan cara pengendalian vektor sebagai salah satu upaya yang
21
vektornya yaitu nyamuk Aedes Aegypti. PSN dilakukan dengan cara 3M Plus,
telur, jentik dan kepompong selama 8-12 hari, sehingga sebelum 8 hari harus
gentong air/tempayan dan sebagainya. Jika masih terdapat jentik maka air
tersebut harus dikuras dan dapat diisi kembali kemudian ditutup dengan rapat.
menampung air seperti botol plastik, kaleng, ban bekas dan lain-lain. Hal
biakan nyamuk. Karena semakin banyak tempat yang dapat menampung air
bagi nyamuk, semakin banyak tempat pula bagi nyamuk untuk bertelur dan
berkembang biak, sehingga makin meningkat resiko kejadian DBD. Selain itu
ditambah dengan cara lainnya (plus) yaitu : mengganti air vas bunga, tempat
minum burung dan lainnya seminggu sekali. Hal yang perlu dilakukan tidak
hanya mengganti air tersebut akan tetapi harus mencuci dengan menyikat
22
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak agar
nyamuk Aedes Aegypti tidak dapat berkembang biak. Letak talang air yang
mengakibatkan talang air menjadi salah satu tempat yang disukai nyamuk
tempat-tempat yang dapat menampung air hujan seperti pelepah pisang atau
dan ikan mujair, fungsi dari ikan tersebut untuk memakan jentik-jentik nyamuk
yang terdapat pada tempat penampungan air dan juga merupakan salah satu
kawat kasa pada pintu, lubang jendela dan ventilasi rumah agar nyamuk tidak
didalam rumah dapat menjadi tempat yang disukai nyamuk untuk hinggap dan
istirahat selama menunggu waktu bertelur dan tempat tersebut gelap, lembab
dan sedikit angin. Nyamuk hinggap di baju-baju yang bergantungan dan benda-
tubuh dari gigitan nyamuk dan merupakan salah satu upaya pencegahan
memadai karena nyamuk menyukai tempat yang gelap sehingga nyamuk tidak
bakar, elektrik dan obat oles (repellent) bertujuan untuk terhindar dari gigitan
23
nyamuk dan membunuh nyamuk. Macam-macam obat nyamuk tersebut
digunakan pada kulit yang bermasalah, pada anak-anak karena kulit anak-anak
lebih sensitif dan juga tidak terlalu sering digunakan oleh ibu hamil. Obat
Obat nyamuk bakar menghasilkan asap yang akan menghalau dan membunuh
nyamuk, jika terpapar asap obat nyamuk dalam jangka waktu yang panjang
yang dapat mengusir nyamuk. Obat nyamuk jenis ini dapat menyebabkan iritasi
mata dan alergi. Untuk meminimalkan efek negatif atau bahaya dari obat
ditempat-tempat yang sulit dikuras atau didaerah yang sulit air. Larvasida
kepadatan populasi untuk jangka waktu 2 bulan. Jenis larvasida ada bermacam-
dilapisi dengan zat kimia yang dapat membunuh jentik nyamuk. Dalam jumlah
yang dianjurkan aman bagi manusia dan tidak menimbulkan keracunan. Jika
dimasukan kedalam air maka zat kimia tersebut akan larut secara merata. Dosis
24
penggunaannya adalah 10 gram untuk 100 liter air. Pemberian temephos
seperti gula pasir berwarna hitam arang. Altosid tidak menimbulkan bau,
merubah warna air, dapat bertahan sampai 3 bulan. Zat kimia tersebut dapat
untuk 100 liter air. Penggunaan altosid dilakukan setiap 3 bulan. Piriproksifen
berubah warna. Piriproksifen larut dalam air kemudian akan menempel pada
dinding tempat penampungan air dan bertahan sampai 3 bulan. Zat kimia ini
sebagian besar vektor infektif dengan cepat, sehingga rantai penularan segera
waktu yang cukup sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri. Cara kerja
fogging yang efektik dilakukan pada pagi hari pukul 07.00-10.00 dan sore hari
pukul 15.00-17.00, bila dilakukan pada siang hari nyamuk sudah tidak
beraktivitas dan asap fogging mudah menguap karena udara terlalu panas.
membunuh nyamuk dewasa yang mengandung virus, namun hanya efektif 1-2
hari. Selain itu jenis insektisida yang digunakan untuk fogging harus diganti-
dapat membunuh nyamuk dewasa pada radius 100-200 meter tetapi tidak
termasuk larvanya.
25
Bahaya fogging antara lain dapat mengganggu saluran pernapasan, jika
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan fogging dengan swing fog yaitu
larutannya 4-5%, nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang
digunakan dan debit keluaran yang diinginkan, jarak moncong mesin dengan
atau 2-3 menit untuk satu rumah dan halamannya menurut (Ariyati, 2015).
I, II, III Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan tindakan PSN dengan Kejadian DBD. Jenis penelitian ini
penelitian menggunakan uji chi square didapatkan nilai p=0,048 < α=0,05.
yang signifikan antara tempat penampungan air bersih dengan kejadia DBD
26
(p=0,006), ada hubungan yang signifikan antara penyediaan tempat
27
Minahasa Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
Dengue (DBD).
28
Tabel 2.4 Penelitian Terkait
29
2. Armini Di Wilayah 2016 Penelitian ini Jenis penelitian Populasi Hasil penelitian Manfaat dari
Hadriyati Kerja bertujuan ini yaitu dalam menunjukan penelitian ini
Puskesmas untuk penelitian penelitian ini bahwa ada yaitu dapat
Kenali Besar mengetahui kuantitatif adalah seluruh hubungan yang mengetahui
Kota Jambi hubungan dengan metode masyarakat signifikan antara tindakan3M
sanitasi cross sectional yang ada tempat Plus dan faktor-
lingkungan diwilayah penampungan air faktor yang
dan tindakan kerja bersih dengan mempengaruhi
3M Plus Puskesmas kejadia DBD sanitasi
terhadap Kenali Besar (p=0,006) dengan lingkungan
kejadian Kota Jambi kategori kurang terhadap
DBD sebanyak baik sebanyak 39 kejadian DBD
10932 KK. orang (41,1%)
Sampel yang sedangkan
diambil sesuai kategori baik
dengan kaedah sebanyak 56
proportional orang (58,9%),
random ada hubungan
sampling yaitu yang signifikan
sebanyak 95 antara penyediaan
responden. tempat
Instrumen pembuangan
dalam sampah dengan
penelitian ini kejadian DBD
menggunakan (p=0,002) dengan
lembar kategori tidak ada
observasi dan sebanyak 43
kuesioner. orang (45,3%)
sedangkan
30
kategori ada
sebanyak 52
orang (54,7%),
ada hubungan
yang signifikan
antara tindakan
3M Plus dengan
kejadian DBD
(p=0,048) dengan
kategori kurang
baik sebanyak 38
orang (40%)
sedangkan
kategori baik
sebanyak 57
orang (60%).
3. Qoriatus Di Kelurahan 2016 Tujuan dari Jenis penelitian Jumlah sampel Hasil Bivariat Manfaat dari
Sholihah Lontar penelitian ini yang digunakan kasus 39 orang menunjukan penelitian ini
Kecamatan adalah untuk adalah dan sampel bahwa terdapat adalah untuk
Sambikereb mengetahui penelitian kontrol hubungan yang mengetahui cara
Kota hubungan survey analitik sebanyak 39 signifikan antara pengendalian
Surabaya kondisi dengan orang. kondisi sanitasi vektor nyamuk
sanitasi rancangan case lingkungan Aedes Aegypti
lingkungan, control dengan kejadian sehingga tidak
pengetahuan DBD (p=0,012) menyebabkan
dan tingkat dan nilai tempat
pendidikan OR=3,65, berkembangbia
terhadap terdapat knya nyamuk.
31
kejadian hubungan yang Keterbatasan
Beradah signifikan antara dari penelitian
Dengue pengetahuan ini yaitu peneliti
(DBD) di dengan kejadian tidak
Kelurahan DBD (p=0,036) menjelaskan
Lontar dan nilai OR=3. cara
Kecamatan pengambilan
Sambikereb sampel dalam
Kota kelompok kasus
Surabaya dan kontrol.
4. Rimaruliani Di wilayah 2018 Tujuan dari Penelitian ini Teknik Hasil penelitian Manfaat dari
Marali Puskesmas penelitian ini merupakan pengambilan menunjukan penelitian ini
Sudiang adalah untuk penelitian sampel dalam bahwa ada adalah
mengetahui kuantitatif penelitian ini hubungan antara membantu
hubungan menggunakan menggunakan tindakan peneliti untuk
tindakan observasional teknik pemberantasan mengetahui
pemberantas dengan purposive sarang nyamuk tindakan yang
an sarang pendekatan sampling dengan kejadian dapat dilakukan
nyamuk case control. dengan jumlah DBD (p=0,018) untuk mencegah
dengan total sampel dan niali OR=0.2 DBD.
kejadian 56 responden
Demam yang dibagi
Berdarah rata masing-
Dengue di masing
wilayah kedalam
Puskesmas kelompok
Sudiang kasus dan
kontrol
32
5. Cindy Di Desa 2017 Penelitian ini Penelitian ini Populasi Hasil penelitian Manfaat dari
Tombeng Tatelu bertujuan menggunakan dalam menunjukan penelitian ini
Kecamatan untuk metode penelitian ini bahwa terdapat yaitu membantu
Dimembe mengetahui observasional adalah seluruh hubungan antara peneliti dalam
Kabupaten hubungan dengan kepala pengetahuan penyusunan
Minahasa antara rancangan case keluarga yang dengan kejadian skripsi.
Utara pengetahuan control study tinggal di desa DBD (p=0,038),
dan tindakan Tatelu Jaga II terdapat
pemberantas Kecamatan hubungan antara
an sarang Dimembe tindakan
nyamuk yaitu sebanyak peberantasan
(PSN) 133 KK, sarang nyamuk
dengan namun yang (PSN) dengan
kejadian memenuhi kejadian DBD
DBD di desa kriteria inklusi (p=0,012).
tatelu jaga II yaitu sebanyak
Kecamatan 88 KK.
Dimembe
33
2.5 Aplikasi Konsep/Teori Keperawatan/Kesehatan
lingkungan (udara murni, air murni, drainase yang efisein, kebersihan dan
cahaya) tetap relevan. Ventilasi yang tepat bagi klien tampak menjadi perhatian
sehingga untuk para perawat agar menjaga udara yang dihirup saat bernapas
sebagai sumber penyakit dan pemulihan. Cahaya yang dimaksudkan yaitu sinar
kepada klien, perawat dan lingkungan fisik. Lingkungan yang kotor (lantai,
karpet, dinding dan seprai) adalah sumber infeksi melalui bahan organik yang
bahan organik bisa menciptakan area kotor. Oleh karena itu penganganan dan
pembuangan kotoran tubuh dan limbah yang tepat diperlukan untuk mencegah
yang sesak dan bermutu rendah, dengan penanganan limbah yang tidak
bertanggung jawab untuk kesehatan orang lain. Perawat yang terlatih harus
lebih terampil dalam mengamati dan melaporkan status kesehatan klien sambil
34
disebutnya sebagai klien. Perawat melakukan tugas untuk klien dan
sebagai keadaan baik dan menggunakan setiap kekuatan (sumber daya) untuk
kesembuhan klien.
kecerdikan. Dia percaya bahwa orang yang menginginkan kesehatan yang baik
maka mereka akan bekerja sama dengan perawat dan alam untuk
35
lingkungan mereka untuk mencegah penyakit. Model teori Florence
36
BAB III
penelitian, kerangka konsep merupakan rangkuman dari kerangka teori yang dibuat
dalam bentuk diagram yang menghubungkan antara variabel yang diteliti dan
Keterangan
: Variabel Dependen
37
Dalam kerangka konsep yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori
Lingkungan yang kotor adalah sumber infeksi. Untuk itu klien berperan penting
dalam menjaga lingkungan sekitar agar tidak terpapar oleh paparan penyakit
Dalam hal ini peneliti akan meneliti rumah sehat yang didalamnya
sanitasi lingkungan yaitu sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah dan
terganggu. Dalam penelitian ini status kesehatan klien yaitu kejadian DBD.
H01 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan
Ha1 : Ada hubungan yang signifikan antara sanitas lingkungan dengan kejadian
38
di wilayah kerja Puskesmas Koya Kecamatan Tondano Selatan
40
41