Anda di halaman 1dari 9

Nama : Reo Kencana negara yang terletak di kawasan Afrika, Amerika,

NIM : 11211010000059 Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat

Hubungan Upaya Pencegahan Terhadap Kejadian Demam WHO. Wilayah Amerika, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat
Berdarah Dengue Pada Masyarakat Kota Tangerang Selatan paling terpukul, dengan Asia menyumbang sekitar 70%
BAB I dari beban penyakit global. (World Health Organization,
2023)
PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih
1.1 Latar Belakang Masalah
menjadi masalah kesehatan dan ancaman di Indonesia.
DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat yang Tidak hanya pada sektor kesehatan, penyakit ini dapat
muncul terutama di daerah tropis dan subtropis di seluruh berdampak pada sektor sosial serta ekonomi masyarakat.
dunia. Penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi virus Menurut laporan Kementerian Kesehatan pada tahun 2022
yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes terjadi peningkatan kasus DBD saat musim hujan. Tercatat
albopictus betina yang umumnya menyerang manusia jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia sampai
(Akbar and Maulana Syaputra, 2019). Terjadinya demam dengan minggu ke-22 dilaporkan 45.387 kasus dengan
berdarah telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus.
dalam beberapa dekade terakhir. Menurut WHO, jumlah Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, di tahun 2022,
kasus yang dilaporkan telah meningkat dari 505.430 pada jumlah kasus dengue mencapai 131.265 kasus yang mana
tahun 2000 menjadi 5,2 juta pada tahun 2019. Namun, sekitar 40% adalah anak-anak usia 0-14 tahun. Sementara,
jumlah kasus yang sebenarnya mungkin lebih tinggi karena jumlah kematiannya mencapai 1.135 kasus dengan 73%
sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala atau ringan terjadi pada anak usia 0-14 tahun. (Kementrian Kesehatan
dan tidak diobati, yang menyebabkan kurangnya pelaporan. RI, 2022).
Saat ini, penyakit ini telah menyebar luas di lebih dari 100
Kota Tangerang Selatan menjadi salah satu daerah
endemis DBD d Indonesia. Jumlah kasus DBD di merupakan langkah penting. Isi dari pesan penyuluhan
Tangerang Selatan selama tahun 2017 sampai 2019 tersebut meliputi pengenalan tanda-tanda, gejala, dan cara
berfluktuasi dan cenderung meningkat. Kasus DBD yang pencegahan penularan DBD di rumah dan lingkungan
tercatat di Tangerang Selatan masing-masing sebanyak 245, masing-masing, yang disesuaikan dengan pendidikan yang
484, dan 417. Jumlah kasus tersebut menurun dibandingkan dimiliki oleh masyarakat. Pengajian dan pertemuan warga
tahun 2016 sebanyak 655 kasus (Astuti et al., 2022). Dinas bisa menjadi sarana untuk penyuluhan, sedangkan
Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada penyuluhan massal bisa dilakukan melalui media massa
577 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di seperti TV, radio, majalah, dan surat kabar. Melalui
Tangsel sejak Januari 2022. Perinciannya, ada sebanyak langkah ini, petugas penyuluh kesehatan dari puskesmas
128 kasus DBD di Kecamatan Pamulang, 104 kasus di menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan DBD
Kecamatan Pondok Aren, 97 kasus di Kecamatan Serpong, (Umardiono, Andriati and Haryono, 2019).
dan 86 kasus di Kecamatan Ciputat Timur. Lalu sebanyak
Risiko yang terkait dengan Demam Berdarah dapat
71 kasus di Kecamatan Serpong Utara, 60 kasus di
dikaitkan dengan faktor lingkungan seperti penerapan
Kecamatan Ciputat, dan 31 kasus tercatat di Kecamatan
perilaku 4M Plus, pengelolaan sampah, dan peran kader
Setu.
kesehatan dalam mengatasi masalah Demam Berdarah.
Pelayanan kesehatan menjadi perhatian dalam faktor Pencegahan Demam Berdarah dapat dilakukan dengan
penyakit DBD. pelayanan kesehatan dapat bergerak dalam mengubah perilaku masyarakat untuk mengutamakan
aspek promotif maupun preventif. Hal-hal seperti kebiasaan hidup bersih agar terhindar dari berbagai
pemberantasan vektor terdorong dari fogging, abatisasi, penyakit.
pengawasan kualitas lingkungan, dan pembersihan sarang
4M Plus merupakan program yang berisi kegiatan
nyamuk (PSN). Untuk memerangi DBD melalui PSN,
berupa menguras tempat penampungan air, menutup rapat
memberikan penyuluhan yang intensif kepada masyarakat
tempat penampungan air, mengubur dan menyingkirkan
barang bekas, memantau keberadaan jentik dan pengelolaan Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik
lingkungan berlanjut seperti meningkatkan kesadaran akan untuk mengkaji mengenai hubungan upaya pencegahan
kebersihan lingkungan dan sebagainya. Semakin tinggi DBD dengan kejadian kasus DBD di Kota Tangerang
kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan 4M Plus Selatan.
dan kesadaran mengelola lingkungan, kasus DBD akan
1.2 Rumusan Masalah
menurun dengan sendirinya (Suantara et al., 2022).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penyakit
Faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi
demam berdarah dengue (DBD) merupakan jenis penyakit
penyakit DBD selain faktor penerapan 4M plus yaitu
yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kondisi
pengelolaan sampah. Tindakan pengelolaan sampah rumah
lingkungan yang memungkinkan perkembangbiakan vektor
tangga yang tidak benar dapat menjadi sarang nyamuk.
nyamuk DBD dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
Cara mengolah sampah dengan dibakar, ditimbun dan
penularan penyakit DBD. Maka dari itu dilakukan upaya-
dibuang ke sungai adalah cara yang kurang benar.
upaya pencegahan dalam memutus rantai penyebaran DBD.
Kebiasaan masyarakat membakar sampah dengan
menunggu sampah terkumpul banyak dan cukup untuk Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian

dibakar. yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara upaya


pencegahan terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue
Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka
(DBD) di Kota Tangerang Selatan.
kejadian DBD diantaranya PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) seperti pemeriksaan jentik dan upaya pencegahan 1.3 Tujuan Penelitian

DBD dengan 4M Plus untuk menurunkan angka kejadian 1.3.1 Tujuan Umum

DBD. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk


mengetahui hubungan upaya pencegahan dengan
kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota
Tangerang Selatan. 1. Manfaat Bagi Masyarakat
1.3.2 Tujuan Khusus
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
a. Mengetahui hubungan penerapan 4M plus terhadap
wawasan kepada masyarakat terhadap kejadian
kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota
penyakit dan pencegahan penyakit Demam Berdarah
Tangerang Selatan.
Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan
b. Mengetahui hubungan antara pengelolaan sampah
terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota 2. Manfaat Bagi Peneliti

Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah


c. Mengetahui kekuatan hubungan antara faktor pengetahuan serta pengalaman peneiliti dalam
perilaku terhadap kejadian Demam Berdarah menganalisis masalah kesehatan kedepannya.
Dengue di Kota Tangerang Selatan.
d. Mengetahui kekuatan hubungan faktor pelayanan
kesehatan terhadap kejadian Demam Berdarah
Dengue di Kota Tangerang Selatan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Kerangka Teori

Peran kader
Kader Jumantik
kesehatan

Penerapan 4M
Host
Plus

Pengelolaan
Timbunan Sampah
sampah

Agent Virus Dengue Nyamuk Aedes Aegepty Kejadian Penyakit Demam


Berdarah Dengue

Letak Geografis

Environment Musim

Suhu Udara
1.6 Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent


1. Penerapan 4M Plus Kejadian Penyakit Demam
2. Pengelolaan Sampah Berdarah Dengue
3. Peran Kader Kesehatan
Jumantik
A. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Dependent
Kejadian Masyarakat Kota Tangerang 1. Kasus, warga yang Data sekunder 1= Kasus Nominal
Penyakit Selatan yang sudah tercatat sebagai dari puskesmas 2= Kontrol
DBD menderita penyakit DBD. penderita DBD di (Kasus) dan
wilayah Kota ceklist 1= Kasus, warga yang
Tangerang Selatan. (Kontrol) tercatat sebagai penderita
DBD di wilayah Kota
2. Kontrol, warga Tangerang Selatan
yang tidak
menderita DBD 2= Kontrol, warga yang
yang menjadi tidak tercatat sebagai
keluarga/tetangga penderita DBD di
dari penderita wilayah Kota Tangerang
DBD. Selatan.

Variabel Independen
Penerapan Kebiasaan memberantas Tindakan responden Kuesioner dan 1= Tidak Nominal
4M Plus sarang nyamuk dengan memberantas sarang observasi 2= Ya
kegiatan 4M Plus nyamuk dengan kegiatan
1. Menguras 4M Plus dilakukan 1 = Kurang baik jika
2. Menutup minimal sekali dalam total skor ≤ 50%
3. Mengubur seminggu
4. Memantau (Kemenkes RI, 2012) 2 = Baik jika total >50%
5. Menggunakan bubuk
abate
Pengelolaan Pengelolaan sampah 1. Pengelolaan 1= Tidak Nominal
Sampah meliputi pengumpulan, sampah dikatakan 2= Ya
pengangkutan, sampai kurang baik jika
dengan pemusnahan atau tidak melakukan 1 = Kurang baik jika
pengelolaan sampah pemeriksaan jentik total skor ≤ 50%
sedemikian rupa sehingga minimal sekali
sampah tidak mengganggu dalam 1 bulan. 2 = Baik jika total >50%
kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup 2. Pengelolaan
sampah dikatakan
baik jika
melakukan
pemilahan sampah
sampai pengolahan
sampah (Kemenkes
RI, 2012)
Peran Kader Peran jumantik sebagai 1. Peran kader Kuesioner 1= Tidak Nominal
Jumantik kelompok kerja kegiatan jumantik tidak aktif 2= Ya
pemberantasan penyakit jika tidak
DBD di tingkat Desa dalam melakukan 1 = Tidak aktif jika < 1
wadah Lembaga Ketahanan pemeriksaan jentik kali dalam 1 bulan
Masyarakat Desa minimal sekali
dalam 1 bulan. 2 = Aktif jika ≥ 1 kali
dalam 1 bulan.
2. Peran kader
jumantik aktif jika (Kemenkes RI, 2012)
melakukan
pemeriksaan jentik
minimal sekali
dalam 1 bulan
(Kemenkes RI,
2012).

B. Hipotesis
1. Ha = Ada hubungan antara penerapan 4M Plus terhadap kejadian penyakit DBD di Kota Tangerang Selatan
2. Ha = Ada hubungan antara pengelolaan sampah terhadap kejadian penyakit DBD di Kota Tangerang Selatan
3. Ha = Ada hubungan anttara peran kader kesehatan terhadap kejadian penyakit DBD di Kota Tangerang Selatan
DAFTAR PUSTAKA 60–67. doi: 10.31947/jakpp.v4i1.5905.
Akbar, H. and Maulana Syaputra, E. (2019) ‘Faktor Risiko World Health Organization (2017) ‘WHO | Dengue’, World
Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Health Organization. Available at:
Indramayu’, Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia http://www.who.int/denguecontrol/disease/en/.
(MPPKI), 2(3), pp. 159–164. doi: 10.56338/mppki.v2i3.626.
Kementrian Kesehatan RI (2022) ‘Kasus DBD Meningkat,
Kemenkes Galakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) –
Sehat Negeriku’, Sehat Negeriku Kemenkes RI, pp. 2–3.
Available at:
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220615/0240
172/kasus-dbd-meningkat-kemenkes-galakkan-gerakan-1-
rumah-1-jumantik-g1r1j/.
Suantara, M. J., Rusminingsih, N. K. and Yulianti, A. E. (2022)
‘Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Masyarakat
Dalam Melaksanakan 4M Plus Dengan Kejadian Dbd Di Desa
Ubung Kaja Kecamatan Denpasar Utara Tahun 2021’, Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 12(1), pp. 35–44. Available at:
http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKL/article/
view/1988.
Umardiono, A., Andriati, A. and Haryono, N. (2019)
‘Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Untuk
Penanggulangan Penyakit Tropis Demam Berdarah Dengue’,
JAKPP (Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik), pp.

Anda mungkin juga menyukai