BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu kondisi lingkungan yang sehat guna mewujudkan kualitas hidup yang
lebih baik.
terdapat 50 - 100 juta kasus penyakit dengue diseluruh dunia setiap tahun,
1
2
antara lain karna semakin baiknya transportasi penduduk dari suatu daerah
pertama kali pada tahun 1968 di Surabaya dan menyebar keseluruh provinsi
DBD bisa terjadi pada musim penghujan, namun bisa juga terjadi pada
Jumlah kasus DBD pada tahun 2010 sebanyak 156.086 kasus dengan jumlah
kematian akibat DBD sebesar 1.358 orang. Dengan demikian, IR DBD pada
tahun 2010 adalah 65,7 per 100.000 penduduk. Dimana IR tertinggi pada
Propinsi Bali 337,00, DKI Jakarta 227,44 juga Kalimantan Timur sebesar
167,31 per 100.000 penduduk dan terendah pada Propinsi Maluku sebesar
0,42, Jambi 5,99 dan kalimantan barat 13,86 per 100.000 penduduk.
Sedangkan yang terendah terdapat pada daerah Papua Barat, Sulawesi Barat
3
dan tidak ada kasus meninggal. DKI Jakarta sebesar 0,17% ini mengalami
sebesar 68,22 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0.89 % (profil
Tabel 1.1
Jumlah kasus DBD di Provinsi Riau Tahun 2009-2011
NO Tahun Jumlah kasus Inciden rite (IR) per Case fatality rate
100.000 penduduk (CFR)
1 2009 1563 29,3 1,7 %
2 2010 991 18,3 2,6%
3 2011 2955 40,0 2,4%
Sumber : Dinas Kesehatan Propinsi Riau 2011
(frukfuatif). IR tertinggi pada tahun 2011 40,0 per 100.000 penduduk ,CFR
tertinngi pada tahun 2010 2,6 % dan Kabupaten/Kota yang mempunyai kasus
2011).
Kabupaten, Siak menempati posisi ke-lima. hal ini ditandai dengan adanya
peningkatan kasus DBD dari tahun ke tahun. Seperti yang dijelaskan pada
tabel 1.2
4
Tabel 1.2
Jumlah kasus DBD di Kabupaten siak tahun 2009-2011
(frukfuatif). IR tertinggi pada tahun 2011 72,7 per 100.000 penduduk ,CFR
tertinggi pada tahun 2010 2,56 % (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Siak
tahun 2011).
DBD.
jentik nyamuk Aedes aegipty. Fogging fokus namun ini lebih digalakkan oleh
dan mengubur), penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan
ditemukan 3 penderita DBD lainnya. Selain itu juga dilakukan PJB oleh
kepada warga.
B. Rumusan Masalah
menunjukkan hasil yang optimal. walau angka kematian DBD telah ditekan
seminimal mungkin tapi penderita kasus DBD masih tinggi tiap tahunnya.
manusia. Untuk itu penulis ingin mengetahui permasalahan yang ada tersebut
C. Pertanyaan penelitian
insiden DBD ?
7
D. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2012.
2012.
2012.
E. Manfaat penelitian
2. Bagi Puskesmas
4. Bagi Peneliti
nyamuk dan abetesasi yang dilakukan di Puskesmas se- Kabupaten Siak tahun
2012. waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada bulan mei sampai
juni.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TELAAH PUSTAKA
sangat potensial untuk terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan merupakan
dan berani serta terus mendorong semua pihak agar terbeban terhadap
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
otot, tulang, sendi, mual dan muntah darah (Hadinegoro, S et al, 2001).
9
10
virus yang relatif labil terhadap suhu dan faktor kimiawi lain serta mas
2004).
disesuaikan dengan keadaan penderita). Selain itu dapat juga diberi obat
komplek yaitu :
a) Kondisi geografis
b) Suhu
d) Hujan
tergantung pada jenis dan derasnya hujan, jenis vektor juga jenis
aegypti.
e) Ketinggian
2) Demografi
besar laki- laki dari pada perempuan yaitu laki – laki sebanyak
antara lain :
endemis
a) Imunitas penjamu
1) Harus ada orang yang terinfeksi oleh virus dengue di daerah yang
tahan yang bagus maka orang tersebut tidak akan mudah terserang
yang terletak antara 35o Lintang Utara dan 35o Lintang Selatan.nyanuk
ini hidup pada temperatur udara paling rendah sekitar 10 oC. Pada
(susanto, 2007).
2007).
08.00 – 13.00 dan antara jam 15.00 – 17.00. Nyamuk betina menghisap
dengan tanah. Contohnya pada vas bunga, kaleng bekas, dan barang –
e. Klasifikasi DBD
berikut :
1) DBD derajat I
gejala yang lain,seperti mual, muntah, sakit pada ulu hati, pusing,
nyeri otot dan lain – lain tanpa adanya pendarahan spontan dan bila
2) DBD derajat II
dan sebagainya).
18
jari.
4) DBD derajat IV
dan tekanan darah yang tidak teratur. pada tahap ini, penderita
1) Stadium Telur
pada benda- benda yang terapung atau pada dinding bagian dalam
permukaan air.
2) Larva
disebut larva instar I,II,III dan IV. Larva instar I, tubuhnya sangat
mm, duri dada belum jelas, dan corong pernafasan sudah berwarna
hitam. Larva instar III berukuran lebih besar sedikit dari larva
instar II. Larva instar IV telah lengkap struktur antonimya dan jelas
yang simetris, Perut tersusun atas 8 ruas. Ruas perut ke-8, ada alat
di bagian ventral dan gigi- gigi sisir (comb) yang berjumlah 15-19
3) Pupa
4) Dewasa
kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata
majemuk dan antenna yang berbulu. Alat mulut nyamuk betina tipe
dan metathorax. Setiap ruas dada ada sepasang kaki yang terdiri
dari femur (paha), tibia (betis), dan tarsus (tampak). Pada ruas-ruas
kaki ada gelang-gelang putih, tetapi pada bagian tibia kaki kaki
belakang tidak ada gelang putih. Pada bagian dada juga terdapat
yaitu :
kimia malathion.
hayati adalah ikan cupang dan larva ikan nila yang mangsanya
adalah larva nyamuk. Ada juga beberapa agen hayati yang belum
yaitu :
jentik.
bertelur.
lanjut.
b) Cara Visual
100%.
2. Puskesmas
a. Pengertian Puskesmas
lingkungannya.
b. Azas Puskesmas
3. Azas keterpaduan
berdayaguna.
29
4. Azas rujukan
lainya.
program yaitu :
a) Promosi kesehatan
d) Perbaikan gizi
f) Pengobatan
30
b) Kesehatan manula
c) Kesehatan olahraga
lain-lain.
3) Program DBD
sasaran.
kegiatan.
penularan.
penderita DBD.
Ada laporan
penderita/tersangka DBD
Penyelidikan
epidemiologi
Atau
kegiatan menutup, menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas atau
a. 3M
menampung air
b. Plus
bulan sekali atau empat kali dalam satu tahun yang biasanya
5. Fogging fokus
DBD dengan radius 200 m dari lokasi pasien kasus DBD. Namun
(psychomotor).
a. Pengetahuan (Knowledge)
stimulus.
a) Tahu (know)
b) Memahami (comprehension)
c) Aplikasi (application)
d) Analisis (analisys)
e) Sintesis (sintesys)
f) Evaluasi (evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan-tingkatan diatas.
b. Sikap
komponen sikap:
objek
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini
penting.
1) Tingkatan sikap
diberikan.
2) Pengukuran sikap
bersangkutan.
c. Tindakan/praktek
1) Persepsi (perseption)
d. Mekanisme (mechanisme)
e. Adaptasi (adaptation)
B. KERANGKA TEORI
- Perilaku
pengetahuan
sikap
tindakan
C. KERANGKA KONSEP
D. HIPOTESIS
2012
2012
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
DBD.
2. Desain penelitian
penelusuran dan survay, dengan melihat dokumen program DBD dan data
penelitian deskriptif.
1. Lokasi penelitian
Siak memiliki jumlah kasus yang berbeda - beda juga mengalami kenaikan
44
45
2. Waktu penelitian
maret 2012, pengolahan data dan penyusunan laporan atau hasil penelitian
1. Populasi penelitian
2. Subjek penelitian
Kepala Puskesmas dan salah satu staf pemegang program DBD yang ada di
Puskesmas.
D. Besar sampel
Jumlah dari sampel yang ditinjau hanya sebatas Kepala Puskesmas dan
Siak.
46
E. Teknik Sampling
dan salah satu pemegang Program DBD di puskesmas seluruh Kabupaten Siak.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
langsung oleh responden dan hasil pengamatan langsung oleh peneliti, dan
juga data sekunder yang meliputi data bulanan P2DBD yang diperoleh dari
subdin P2P dinas kesehatan Kabupaten Siak mulai tahun 2009 sampai 2011.
H. Pengolahan Data
a. Editing
diperiksa apakah sudah di isi responden dengan benar, semua item sudah
b. Coding
c. Entry data
komputer.
d. Proccesing
versi 13.0.
e. Cleaning
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan sistem komputerisasi dengan
menggunakan program SPSS versi 13.0. data akan dianalisis dengan 2 cara:
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
J. Jadwal Penelitian
1 Pembuatan proposal
2 Seminar proposal
3 Perbaikan proposal
4 Pengumpulan data
5 Pengolahan data
analisis
6 Penulisan skripsi
7 Ujian skripsi
51
BAB IV
A. Keterbatasan
penelitian ini harus tetap dilanjutkan dan segala keterbatasan tersebut bisa
B. Hasil
1. Analisa Univariat
1) Geografis
1000 54’21” Bujur Timur sampai dengan 1020 10’59” Bujur Timur
umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari
batuan dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam
bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Daerah ini beriklim tropis dengan
suhu udara berkisar antara 250 – 320 C. Selain dikenal dengan Sungai
Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga terdapat
Tasik atau danau ini merupakan salah satu potensi daerahyang belum
2) Kependudukan
Tabel 4.1
Jumlah penduduk menurut golongan Umur Kabupaten Siak
tahun 2009-2011
Tabel 4.2
Luas Daerah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Siak Tahun 2011
(km2) (jiwa/km2)
3) Sosial Ekonomi
Penerimaan dana bagi hasil Kabupaten Siak ini hanya kalah dari Kutai
ekonomi masyarakat.
atau berkebun.
Tabel 4.3
Tingkat Pendidikan di Kabupaten Siak Tahun 2011
2 SLTP/MTS 1.822
3 SMA/MA 1.520
4 Akademi/Diploma 1.4 70
5 Universitas 1.400
4) Sarana Kesehatan
Tabel 4.4
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Siak Tahun 2011
2 Puskesmas 14
Tabel 4.5
Distribusi Jumlah Penderita Penyakit DBD Menurut Golongan Umur di
Kabupaten Siak Tahun 2009-2011
(th)
0-4 17 5 29
5-14 48 28 73
15-44 59 30 85
45-64 29 4 23
>65 35 11 35
Tabel 4.6
Distribusi Jumlah Penderita dan Angka Insiden Penyakit DBD
Menurut Golongan Umur di Kabupaten Siak Tahun 2009-2011
Umur
(th)
Dari tabel dapat diketahui bahwa angka insiden DBD selama tiga
golongan 15-44 tahun (2,9 per 10000 penduduk). Tahun 2010 angka
insiden tertinggi pada golongan > 65 tahun (12,4 per 10000 penduduk)
Tahun 2011 angka insiden tertinggi pada golongan > 65 tahun ( 35,4
Tabel 4.7
Jumlah Penderita DBD Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Siak Tahun
2009-2011
Jenis Kelamin
penderita Penderita
2009 118 70
2010 53 25
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kejadian DBD menurut jenis
kelamin dari tahun 2009- 2010 tertinggi pada laki-laki dan pada tahun
Tabel 4.8
Distribusi Jumlah Penderita dan Angka Insiden Penyakit DBD Menurut
Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Siak Tahun 2009-2011
Kecamatan Puskesmas JP P AI JP P AI JP P AI
Sungai Apit Sungai Apit 27.668 8 2,8 27.725 8 2,8 27.885 27 9,6
Mandau Mandau
Kanan Kanan
Koto Gasib Koto Gasib 18.061 4 2,2 18.134 10 5,5 18.247 5 2,7
Lubuk Dalam Lubuk Dalam 17. 542 20 11,4 17.655 0 - 17.782 13 7,3
60
Dari tabel di atas angka insiden tertinggi pada tahun 2009 terdapat
Sabak Auh, Bunga Raya dan Sungai Mandau (0 per 10000 penduduk).
Jumlah penderita DBD selama tiga tahun dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.9
Distribusi Jumlah Penderita Penyakit DBD Per Bulan di Kabupaten Siak
Tahun 2009-2011
Jumlah penderita
perbulan
Januari 17 4 27
Februari 14 4 14
Maret 13 5 23
April 14 3 14
Mei 12 3 23
Juni 15 6 15
Juli 10 5 20
Agustus 21 9 21
September 16 9 16
Oktober 20 14 26
November 26 9 26
Desember 10 7 20
pada tahun2009 terjadi pada bulan november, tahun 2010 pada bulan
Tabel 4.10
Jumlah Kecamatan Endemis, Sporadis, Dan Potensial Penyakit DBD di
Kabupaten Siak Tahun 2009-2011
Penderita
1 Siak 13 9 24 Endemis
3 Minas 20 8 33 Endemis
4 Tualang 56 24 50 Endemis
6 Dayun 15 6 19 Endemis
10 Kandis 37 11 45 Endemis
13 Mempura 3 1 14 Endemis
14 Pusako - - - -
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak semua kecamatan yang
Tabel 4.11.
2010 78 73 93,51
peningkatan pada tahun 2010 sebesar 93,51% dan pada tahun 2011
kasus.
dibawah ini.
Tabel 4.12
Hasil Kegiatan Pemantauan Jentik Berkala di Kabupaten Siak
Tahun 2009-2011
III IV
Dari tabel diatas dapat dilihat bawa rata- rata dari angka bebas
jentik pada masing- masing tahun tidak memenuhi syarat angka bebas
2. Analisa Bivariat
Insiden DBD
66
komputer.
Insiden DBD
Tabel 4.13
serta nilai korelasi bernilai negatif berarti antara angka hasil penyelidikan
Tabel 4.14
Penduduk
berkala semakin rendah angka Insidenya. Dari hasil uji statistik di peroleh
p value 0,425 karena p value >0,05 maka tidak ada hubungan yang
menunjukan hubungan yang tetap hal ini bisa di lihat dari aangka Insiden
Insiden DBD
Insiden DBD menunjukan hubungan yang tetap. Hal ini bisa dilihat dari
5) Hasil Kuisioner
tabel 4.15
Ya 24 6,72
Tidak 4 1,12
Jumlah 28 100
dari kuisioner adalah seberapa besar jawaban ya dan tidak yang diberikan
C. pembahasan
Berdasarkan surat dari Dit.Jend PPM & PL tanggal 20 agustus 1998 dan surat
dari Dit.Jend PPM &PL tanggal 13 september 2002, sejak tahun 1998 FM-
DBD sebelum musim penularan (yang dulu dikenal dengan bulan bakti gerakan
berkesinambungan.
a. Penyelidikan Epidemiologi
setiap 2-5 tahun. Selain itu DBD secara khas menyerang pada
anak - anak, dengan usia saat dirawat 4-6 tahun. Pola kedua
telah dilaksanakan.
DBD
menurun.
dalam 1 tahun sekali. Tujuan PJB adalah untuk memantau hasil kegiatan
PSN oleh masyarakat. Hasil PJB yaitu presentase rumah atau bangunan
yang tidak ditemukan jentik nyamuk Aedes aegypti. Hal ini telah sesuai
Angka bebas jentik di kabupaten siak pada tahun 2009- 2011 telah
mencapai target ABJ nasional yaitu telah melebihi 95% yang disyaratkan.
pearson ( (r) =-0,211 dan p value = 0,425) dapat diketahui bahwa antara
hasil ABJ ada hubungan yang baik dengan Angka Insiden penyakit DBD).
73
Tidak adanya hubungan antara angka bebas jentik dengan angka insiden
DBD diduga karena terjadinya insiden DBD tidak hanya tergantung pada
c. Kegiatan Abatisasi
desa atau kelurahan rawan untuk setiap tempat yang temukan jentik
(Depkes RI,2009).
hubungan yang tetap. Hal ini bisa di liahat dari Angka Insiden DBD
meliputi :
75
bersarang nyamuk.
berikut :
2. Biaya murah
3. Mudah dilaksanakan
Insiden DBD menunjukan hubungan yang tepat. Hal ini bisa diliahat
e. Hasil kuisioner
Dapat dilihat dari tabel 4.15, bahwa nilai persentase jawaban yang
BAB V
A. Kesimpulan
adalah:
yang ada.
yang tertinggi adalah jawaban ya. Hal ini dikarenakan hanpir seluruh
B. Saran
tahun 2006
gerakan 3M
79