Anda di halaman 1dari 20

KELAS TUTOR SKENARIO 1

KEPERAWATAN KOMUNITAS 1
Dosen Pengampu : Tiwi Sudyasih, S.Kep.Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:

1. Dewi Khiftiani 1810201183 8. Hesty Wahyuningsih 1910201009


2. Oktavia Cemara Anindita 1910201001 9. Dini Widiastuti 1910201010 (Ketua)
3. Indiana putri wijaya faza 1910201003 10. Sri Eka Handayani 1910201011
4. Fifka Rahmadevi 1910201004 11. Viona Amelia 1910201013
5. Hasna Puji Lathifah 1910201005 (Sekre) 12. Dela Akadea P. 1910201015
6. Laudza atsal firdaus 1910201006 13. Anita Dwi Setyowati 1910201016
7. Yunia Ayuningtyas 1910201008 14. Wahyu Edi Rahmawati 1910201017

PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2021/2022
1. Skenario 1

Hasil survey di kelurahan Nogotirto menunjukkan bahwa selama tahun 2020,


angka kejadian DBD menduduki peringkat nomor 1 di kecamatan Gamping, dan di
pertengahan bulan Februari 2021 ini sebanyak 12 orang dirawat dan 1 diantaranya
meninggal dunia. Penderita DBD ini sebagian besar (56 %) berusia 4-12 tahun. Hasil
observasi oleh juru pemantau jentik (jumantik) masih ada rumah tangga dengan jentik
positif dan data puskesmas bulan Januari 2021 ABJ mencapai 70 %.

Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani, buruh pekerja bangunan dan
karyawan industri roti yang bekerja sepanjang hari mulai jam 07.00-17.00, sehingga
gerakan PSN dan 3M selama ini yang dicanangkan puskesmas tidak bisa berjalan dengan
baik. Pemantauan Jumantik Mandiri Keluarga (JMK) juga tidak berjalan dengan baik,
terbukti semua lembar JMK yang ditempel di dinging setiap rumah selalu kosong. Setiap
kegiatan kerja bakti di tingkat RT hanya dihadiri 30 % -- 40% Kepala Keluarga.

Hasil windshield survey menunjukkan lingkungan kotor, banyak pohon yang


rimbun, kandang ternak menempel di rumah dan sebagian unggas berada di dalam
rumah. Menurut kader kesehatan, selain DBD juga muncul leptospirosis yang mengenai
seorang warga di Nogotirto. Setelah disurvey, 79 % masyarakat belum tahu tentang
leptospirosis, cara penularan dan cara pencegahannya. Vektor tikus banyak ditemukan di
sekitar rumah, di got dan di jalanan sepanjang kampung. Selama ini masyarakat
membiarkan saja, karena menganggap keadaan ini adalah hal yang biasa. Kebiasaan cuci
tangan sebelum makan kurang lebih hanya 29 % dilakukan oleh masyarakat, hal ini
menunjukkan masih jarang dilakukan karena menganggap memakai sendok sudah aman.
Sebagian besar Ibu-ibu (61%) menyimpan alat dapur seperti piring, gelas, sendok dan alat
lain di rak yang terbuka dan tidak mencucinya sebelum digunakan.
2. Hasil Tutorial
a. Klarifikasi istilah atau konsep yang belum dipahami

1. Leptospirosis: Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyebar


melalui air seni hewan yang terinfeksi
2. Windshield survey : penelitian masyarakat yg dilakukan dg menggunakan
transportasi utk melakukan pengamatan ttg masyarakat dan dinamikanya
3. Gerakan PSN : PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk
dengan melakukan 3M
4. ABJ : Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah ukuran yang dipakai untuk mengetahui
kepadatan jentik dengan cara menghitung rumah atau bangunan yang tidak dijumpai
jentik dibagi dengan seluruh jumlah rumah atau bangunan.
5. Vektor tikus : hewan avertebrata yang bertindak sebagai penular penyebab
penyakit (agen) dari host pejamu yang sakit ke pejamu lain yang rentan.

1.mengapa penderita DBD yg paling banyak mengidap adalah anak yg berusia 4-12
th
2. bagaimana cara memberikan pemahaman kpd masyarakat tentang leptosipirosis
3. Bagaimana cara penularan dan cara mencegah DBD
4. apa tanda gejala penyakit DBD
5. bagaimana cara agar masyarakat dapat melakukan gerakan PSN dan 3M
6. Jika anak terkena DBD apa yang harus di lakukan?
7. Bagaimana dan apa saja peran perawat dalam menangani kasus tersebut?
8. apa diagnosa dan asuhan keperawatan yg tepat untuk kasus tsb?
9. Apa saja yang wajib diperhatikan jika pasien dbd dirawat dirumah
10. bagaimanakah cara menyadarkan masyarakat bahwa berperilaku hidup bersih
dan sehat itu penting?
11. apa sajakah program pemerintah selain PSN dna 3 M dalam penanggulangan
DBD pada tingkat desa , maupun tingkat lainnya?
b. Analisis atau jawaban sementara

1. Karena pada usia ini anak rentan bermain di tempat2 yang kotor dan kurang
memperhatikan kebersihannya
2.Cara memberikan pemahaman tentang leptospirosis bisa dengan mengadakan
penyuluhan , seperti menggunakan media leaflet yang berisi pengertian, sumber
penularan, gejala, atau dampak yang timbul akibat leptospirosis
3. Cara penularan:
Penularan DBD dapat terjadi ketika Anda terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Saat itulah virus dengue masuk ke dalam tubuh. Sekitar 4–7 hari setelah terinfeksi
virus dengue
cara mencegah :
- menerapkan 3M
- menggunakan obat nyamuk
- memasang kelambu
- mengenakan pakaian tertutup
- mengonsumsi Vit C
4. Terdapat area nyeri bagian mata, daerah perut, otot, penunggung, sendi
Demam, kehilangan selera makan, mual, bintik merah, sakit kepala dan sakit
tenggorokan
5.memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan
gerakan PSN dan 3M,dan memberi tahu bahaya DBD kpd masyarakat
6. Rawat jalan bisa dilakukan jika kadar trombosit masih di atas 200 ribu asalkan
anak harus banyak minum. Beri minum yang banyak mengandung elektrolit seperti
minumsn isotonik kaleng atau oralit. Jika terjadi warning sign seperti nyeri perut
hebat, muntah, perdarahan BAB hitam atau lemas dan dingin di ujung kaki dan
tangan segera bawa anak ke rumah sakit terdekat.
7.memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh bagi penderita DBD dimulai
dari tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
8. a. Defisit Kesehatan Komunitas b.d program tidak atau kurang didukung komunitas
b. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
9. Kecukupan cairan penting untuk diperhatikan. Juga buang air kecil setiap 4-6 jam,
dan cermati terjadinya warning sign. Walaupun dirawat di rumah cek darah berkala
ke laboratorium tetap harus dilakukan.
10.Menyadarkan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat tidak
hanya dilakukan di rumah tetapi dapat diterapkan di lingkungan masyarakat
11.dengan melakukan foging yaitu pengasapan supaya masyarakat terhindar dari
DBD
c. Analisis data pengkajian keperawatan komunitas

Lakukan analisis data pengkajian keperawatan komunitas dan rumuskan masalah


keperawatannya menggunakan buku NANDA. Hasil analisis data pengkajian komunitas
didokumentasikan mengikuti format sebagai berikut :

No. Analisis Data Masalah Keperawatan Komunitas

1 Data obyektif Defisit Kesehatan Komunitas


(D.0110)
- Angka kejadian DBD meningkat
Kategori: Perilaku
- JMK tidak berjalan dengan baik
Subkategori: Penyuluhan dan
- Kegiatan kerja bakti tingkat RT
pembelajaran
hanya dihadiri 30% - 40% Kepala
Keluarga.
- Hasil Windshield survey: lingkungan
kotor, banyak pohon yang rimbun,
kandang ternak menempel dirumah.

Data subyektif
- Menurut kader kesehatan, selain
DBD juga muncul leptospirosis yang
mengenai seorang warga Nogotirto.
-
2 Data Obyektif Defisit Pengetahuan (D.0111)
- Hasil survey, 79% masyarakat belum Kategori: perilaku
tahu tentang leptospirosis, cara
penularan, dan pencegahannya. Subkategori: Penyuluhan dan
pembelajaran
- Vektor tikus banyak ditemukan di
sekitar rumah , di got, dan di jalanan
sepanjang kampung, tetapi selama ini
masyarakat membiarkan saja. Karena
menganggap keadaan ini adalah hal
yang biasa
- Kebiasaan cuci tangan kurang.
- Kebiasaan menyimpan alat dapur di
rak terbuka dan tidak mencucinya
sebelum digunakan.
d. Buatlah Web of Causation atau pohon masalah
LO:
1. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat
serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi,
manifestasi pendarahan, hematomageli dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya
renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat
menyebabkan kematian (Sucipto, 2011).
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1045/7/4%20BAB%202%20OK.pdf
2. Pengertian Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang tersebar secara luas di dunia yang disebabkan
oleh infeksi bakteri patogen Leptospira interrogans. Spesies ini memiliki berbagai macam
bentuk serologi. Penyebaran serovar beragam sesuai dengan area geografik.
http://eprints.undip.ac.id/46796/3/R.Ernandy_Aryo_H_22010111120011_lap.KTI_Ba
b2.pdf
3. Penyebab DBD
Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus Dengue masuk ke aliran darah
manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Biasanya, nyamuk ini menggigit di pagi dan
sore hari.
Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk
perantara. Virus dari orang yang terinfeksi tersebut akan dibawa oleh nyamuk dan
menginfeksi orang lain yang digigitnya. Meski begitu, virus Dengue hanya menular
melalui nyamuk dan tidak dari orang ke orang.
Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan
DENV-4. Ketika seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan berhasil pulih,
maka tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus
tersebut.
Akan tetapi, kekebalan terhadap salah satu virus tidak menutup kemungkinan
terjadinya infeksi oleh tipe virus Dengue yang lain. Bahkan, seseorang yang pernah
terinfeksi virus Dengue lebih berisiko terinfeksi lagi dengan gejala yang lebih berat.
https://www.alodokter.com/demam-berdarah/penyebab
4. Penyebab Leptospirosis
Penyebab leptospirosis adalah bakteri Leptospira yang menginfeksi hewan tikus
sebagai inang/host-nya (termasuk penyakit zoonosis). Bakteri tersebut ditularkan
melalui kencing tikus yang masuk ke tubuh manusia melalui selaput lendir, mata,
hidung, kulit lecet, dan melalui makanan yang dimakan.
https://www.rscarolus.or.id/article/waspada-
leptospirosis#:~:text=Penyebab%20leptospirosis%20adalah%20bakteri%20Leptospir
a,dan%20melalui%20makanan%20yang%20dimakan
5. Manifestasi klinis DBD
Demam berdarah menurut (WHO, 2015) adalah, penyakit seperti flu berat yang
mempengaruhi bayi, anak-anak dan orang dewasa, tapi jarang menyebabkan
kematian. Dengue harus dicurigai bila demam tinggi (40 ° C / 104 ° F) disertai dengan
2 dari gejala berikut: sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi,
mual, muntah, pembengkakan kelenjar atau ruam. Gejala biasanya berlangsung
selama 2-7 hari, setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan dari nyamuk yang
terinfeksi.
Dengue yang parah adalah komplikasi yang berpotensi mematikan karena plasma
bocor, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, pendarahan parah, atau gangguan
organ. Tanda-tanda peringatan terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam
hubungannya dengan penurunan suhu (di bawah 38 ° C / 100 ° F) dan meliputi: sakit
parah perut, muntah terus menerus, napas cepat, gusi berdarah, kelelahan,
kegelisahan dan darah di muntah. 24-48 jam berikutnya dari tahap kritis dapat
mematikan; perawatan medis yang tepat diperlukan untuk menghindari komplikasi
dan risiko kematian
Menurut WHO DHF dibagi dalam 4 derajat yaitu:
a. Derajat I : Demam disertai gejala klinik khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan dalam uji tourniquet positif, trombositopenia, himokonsentrasi.
b. Derajat II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan pada kulit atau tempat
lain.
c. Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi, ditandai oleh nadi cepat dan lemah,
tekanan darah turun (20 mm Hg) atau hipotensi disertai dengan kulit dingin dan
gelisah.
d. Derajat IV : Kegagalan sirkulasi, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
Terukur.
Menurut (Vyas et. Al 2014), gejala awal demam berdarah dengue yang mirip dengan
demam berdarah. Tapi setelah beberapa hari orang yang terinfeksi menjadi mudah
marah, gelisah, dan berkeringat. Terjadi perdarahan: muncul bintik-bintik kecil seperti
darah pada kulit dan patch lebih besar dari darah di bawah kulit. Luka ringan dapat
menyebabkan perdarahan.
Syok dapat menyebabkan kematian. Jika orang tersebut bertahan, pemulihan dimulai
setelah masa krisis 1-hari.
I. Gejala awal termasuk:
a. Nafsu makan menurun
b. Demam
c. Sakit kepala
d. Nyeri sendi atau otot
e. Perasaan sakit umum
f. Muntah
II. Gejala fase akut termasuk kegelisahan diikuti oleh:
a. Bercak darah di bawah kulit
b. Bintik-bintik kecil darah di kulit
c. Ruam Generalized
d. Memburuknya gejala awal
III. Fase akut termasuk seperti shock ditandai dengan:
a. Dingin, lengan dan kaki berkeringat
b. Berkeringat
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2139/2/BAB%20II.pdf

6. Manifestasi klinis Leptospirosis


Leptospirosis anikterik
Sebagian besar (90%) manifestasi klinik leptospirosis adalah anikterik. Onsetnya
mendadak ditandai demam ringan atau tinggi umumnya remiten, nyeri kepala,
menggigil dan mialgia.
Leptospirosis Ikterik
Ikterus umumnya dianggap sebagai indikator utama Leptospirosis ikterik (berat).
Gagal ginjal akut, ikterus, dan manifestasi perdarahan merupakan gambaran klinik
khas penyakit Well.
Dari gambaran EKG-nya akan didapatkan gambaran tersering berupa blok
AtrioVentrikuler derajat satu dan afibrilasi atrium.
Untuk lebih mudahnya, kamu bisa merujuk kriteria Faine untuk melakukan skrining
apakah seorang pasien dengan demam mungkin terinfeksi Leptospirosis.
http://dokterpost.com/membedakan-dengue-vs-leptospirosis/
7. Kasus tadi di salin
Hasil survey di kelurahan Nogotirto menunjukkan bahwa selama tahun 2020, angka
kejadian DBD menduduki peringkat nomor 1 di kecamatan Gamping, dan di
pertengahan bulan Februari 2021 ini sebanyak 12 orang dirawat dan 1 diantaranya
meninggal dunia. Penderita DBD ini sebagian besar (56 %) berusia 4-12 tahun. Hasil
observasi oleh juru pemantau jentik (jumantik) masih ada rumah tangga dengan jentik
positif dan data puskesmas bulan Januari 2021 ABJ mencapai 70 %.

Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani, buruh pekerja bangunan dan
karyawan industri roti yang bekerja sepanjang hari mulai jam 07.00-17.00, sehingga
gerakan PSN dan 3M selama ini yang dicanangkan puskesmas tidak bisa berjalan
dengan baik. Pemantauan Jumantik Mandiri Keluarga (JMK) juga tidak berjalan
dengan baik, terbukti semua lembar JMK yang ditempel di dinging setiap rumah selalu
kosong. Setiap kegiatan kerja bakti di tingkat RT hanya dihadiri 30 % -- 40% Kepala
Keluarga.

Hasil windshield survey menunjukkan lingkungan kotor, banyak pohon yang rimbun,
kandang ternak menempel di rumah dan sebagian unggas berada di dalam rumah.
Menurut kader kesehatan, selain DBD juga muncul leptospirosis yang mengenai
seorang warga di Nogotirto. Setelah disurvey, 79 % masyarakat belum tahu tentang
leptospirosis, cara penularan dan cara pencegahannya. Vektor tikus banyak
ditemukan di sekitar rumah, di got dan di jalanan sepanjang kampung. Selama ini
masyarakat membiarkan saja, karena menganggap keadaan ini adalah hal yang
biasa. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan kurang lebih hanya 29 % dilakukan oleh
masyarakat, hal ini menunjukkan masih jarang dilakukan karena menganggap
memakai sendok sudah aman. Sebagian besar Ibu-ibu (61%) menyimpan alat dapur
seperti piring, gelas, sendok dan alat lain di rak yang terbuka dan tidak mencucinya
sebelum digunakan
8. Pohon masalah

9. Analisis data
10. Diagnosa
11. Rencana Asuhan
12. Persiapan implementasi
13. Implementasi dan evaluasi

e. Rumusan diagnosis keperawatan komunitas


1. Defisit Kesehatan Komunitas b.d program tidak atau kurang didukung komunitas
2. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
f. Rencana asuhan keperawatan komunitas
Skoring Masalah:

No Diagnosa Kep A B C D E F G H I J K Total


Skor
1. Defisit Kesehatan 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 30
Komunitas b.d program
tidak atau kurang didukung
komunitas
2. Defisit Pengetahuan b.d 4 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 31
kurang terpapar informasi

Keterangan:
A: resiko terjadi B: resiko parah
C: potensi untuk pendidikan kesehatan
D: minat masyarakat E: mungkin diatasi
F: sesuai dengan program kesehatan G: Tempat
H: waktu I: dana J: fasilitas kesehatan K: sumber daya
Pembobotan rentang 1-5:
1: sangat rendah 2: rendah 3: cukup 4: tinggi 5: sangat tinggi
Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas:

No. Data Masalah/Diagnostik Luaran Intervensi


Keperawatan
1. DO: Defisit Kesehatan Setelah dilakukan Promosi
1. Anga kejadian Komunitas b.d kegiatan selama Kebersihan
DBD meningkat program tidak atau kurang lebih 5 jam (I.11358)
2.JMK tidak kurang didukung diharapkan masalah
berjalan dengan komunitas. dapat teratasi O:
baik dengan kriteria 1.Identifikasi
3. Kegiatan kerja hasil: pengetahuan tentang
bakti tingkat RT Status Kesehatan pentingnya upaya
hanya dihadiri Komunitas kebersihan.
30%-40% (L.12109) T:
Kepala Keluarga. 1.Partisipasi dalam 1.Pertimbangkan
4. Hasil program kesehatan karakteristik
Windshield komunitas masyarakat dalam
survey: meningkat dari 3 untuk melakukan
lingkungan kotor, (sedang) menjadi upaya kebersihan
banyak pohon 5(meningkat) 2.Fasilitasi dalam
yang rimbun, melakukan upaya
kandang ternak 2.Kepatuhan kebersihan
menempel terhadap standar 3. Motivasi partisipasi
dirumah. kesehatan masyarakat dalam
lingkungan upaya promosi
DS: meningkat dari kebersihan
1.Menurut kader 2(cukup menurun) 4. Berikan pujian atas
kesehatan, selain menjadi 4(cukup upaya melakukan
DBD juga muncul meningkat) promosi kebersihan
leptospirosis 5.Berikan pujian atas
yang mengenai 3. Prevalensi upaya melakukan
seorang warga penyakit menurun promosi kebersihan
Nogotirto. dari 2 (cukup E:
meningkat) menjadi 1.Jelaskan manfaat
4 (cukup menurun) kebersihan bagi
kesehatan
K:
-
2. DO: Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan
1.Hasil survey, b.d kurang terpapar kegiatan selama (I.12383)
79% masyarakat informasi kurang lebih 5 jam
belum tahu diharapkan masalah O:
tentang defisit pengetahuan 1.Identifikasi
leptospirosis, dapat teratasi kesiapan dan
cara penularan, dengan ktitetia kemampuan
dan hasil: menerima informasi
pencegahannya. Tingkat 2.Identifikasi faktor-
2. Vektor tikus Pengetahuan faktor yang dapat
banyak (L.12111) meningkatkan dan
ditemukan di 1.Perilaku sesuai menurunkan motivasi
sekitar rumah , di anjuran meningkat
got, dan di dari 2(cukup perilaku hidup bersih
jalanan menurun) menjadi dan sehat.
sepanjang 5(meningkat) T:
kampung, tetapi 1.Sediakan materi
selama ini 2.Kemampuam dan media
masyarakat menjelaskan pendidikan keehatan
membiarkan pengetahuan :Leaflet PHBS
saja. Karena tentang suatu topik 2. Jadwalkan
menganggap meningkat dari pendidikan
keadaan ini 2(cukup menurun) kesehatan sesuai
adalah hal yang menjadi 5 (cukup kesepakatan
biasa meningkat) 3. Berikan kesepatan
3. Kebiasaan untuk bertanya
cuci tangan 3.Perilaku sesuai E:
kurang. dengan 1.Jelaskan faktor
4. Kebiasaan pengetahuan risiko yang dapat
menyimpan alat meningkat dari mempengaruhi
dapur di rak 2(cukup menurun) kesehatan
terbuka dan tidak menjadi 4 (cukup 2. Ajarkan perilaku
mencucinya meningkat hidup bersih dan
sebelum sehat
digunakan. K:
-
DS:
-

Implementasi dan Evaluasi

Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Kamis, 21 Okt Defisit - Mengidentifikasi S : Masyarakat menyadari
2021 Kesehatan pengetahuan tentang bahwa kebersihan
06.00 Komunitas pentingnya upaya lingkugn itu penting
b.d program kebersihan.
tidak atau O : Masyarakat tampak
08.30 kurang - Mempertimbangkan antusias dan paham akan
didukung karakteristik masyarakat pentingnya kebersihan
komunitas dalam untuk melakukan
upaya kebersihan A : Masalah upaya
kebersihan sudah teratasi
11.00 - Memfasilitasi dalam
melakukan upaya P : Hentikan intervensi
kebersihan

13.30
- Memotivasi partisipasi
masyarakat dalam
upaya promosi
kebersihan
16.00
18.30 - Memberikan pujian atas
upaya melakukan
promosi kebersihan

21.00
- Memberikan pujian atas Ttd
upaya melakukan Perawat H
promosi kebersihan

- Menjelaskan manfaat
kebersihan bagi
kesehatan

Ttd
Perawat H

Kamis, 21 Okt Defisit - Mengidentifikasi S : Masyarakat menyadari


2021 Pengetahuan kesiapan dan bahwa perilaku hidup
07.00 b.d kurang kemampuan menerima bersih dan sehat itu
terpapar informasi penting
09.30 informasi
- Mengidentifikasi faktor- O : Masyarakat tampak
faktor yang dapat antusias akan pentingnya
meningkatkan dan pola hidup bersih dan
menurunkan motivasi sehat
perilaku hidup bersih
dan sehat. A : Masalah upaya
12.00 perilaku hidup bersih dan
- Menyediakan materi sehat sudah teratasi
dan media pendidikan
14.30 keehatan :Leaflet PHBS P : Hentikan intervensi

- Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
17.00 sesuai kesepakatan

- Memberikan kesepatan
19.30 untuk bertanya

- Menjelaskan faktor
risiko yang dapat
22.00 mempengaruhi
kesehatan Ttd
Perawat D
- Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat

Ttd
Perawat D
1. Buatlah Plan of Action (POA) kegiatan implementasi keperawatan komunitas mengikuti format sebagai berikut:

No. Masalah Tujuan Kegiatan sasaran Waktu Tempat Dana PJ

1 Defisit Tujuan khusus : setelah 1. Penyuluhan kegiatan Masyarakat Sekitar 2,5 Kelurahan 1.Powerpoint 1. Osa

Kesehatan dilakukan kegiatan, DBD dan sosialisasi warga jam. Dari Nogotirto
2.Konsumsi 2. Cemara
diharapkan 3M Kelurahan pukul 08.00-
Komunitas b.d untuk 50 warga
2. Mengajak Nogotirto 10.30 3. Dini
program tidak 1. Masyarakat lebih , Rp 20.000 x
masyarakat untuk
termotivasi terkait 50 warga = Rp 4. Fifka
atau kurang menerapkan
program yang dilakukan 1.000.000
didukung kegiatan 3M & PSN 5. Dela
seperti 3M dan PSN
komunitas. 3. Mengevaluasi
2. Kesadaran masyarakat 6. Indiana
kegiatan yang telah
lebih tinggi dari
dilakukan 7. Hesty
sebelumnya
3. Masyarakat bisa
memahami apa yg
disampaikan oleh
penyuluh
4. Masyarakat sadar akan
gerakan PSN dan 3M

Tujuan umum :

1. Untuk membuat
masyarakat menjadi
paham kesehatan pada
ko munitas
2. Setelah mendapat
penyuluhan diharapkan
masyarakat bisa
menyebutkan
pentingnya kebersihan,
& untuk mencegah DBD
2 Defisit Tujuan khusus : 1. Penyuluhan tentang Masyarakat Sekitar 2,5 Kelurahan 1. Powerpoint 1. Viona

Pengetahuan setelah dilakukan bagaimana cara warga jam. Dari Nogotirto


2.Konsumsi 2. Anita
Kelurahan pukul 08.00-
b.d kurang kegiatan, diharapkan menjaga kebersihan untuk 50 warga
Nogotirto 10.30 3. Yunia
terpapar lingkungan dan , Rp 20.000 x
1. Masyarakat mampu
50 warga = Rp 4. Hasna
informasi mampu menerapkan
memahami tentang 1.000.000
pola hidup bersih 5. Wahyu
kebersihan lingkungan
dan sehat Edi
dan kebersihan di alat
2. Mengevaluasi 6. Sri Eka
makan.
kegiatan yang telah
2. Masyarakat mampu 7. Dewi
dilakukan
mamahami pentingnya
menjaga kebersihan di
lingkungan &
sekitarnya.
3. Masyarakat dapat
mengetahui informasi
tentang kesehatan di
fasilitas yg disediakan.
Tujuan umum:
1. Masyarakat mampu
memahami betapa
pentingnya kebersihan
lingkungan di sekitar
rumah
2. Masyarakat mengetahui
pentingnya
pemeliharaan
kesehatan yang dapat
mengancam kesehatan
serta mereka dapat
menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia
di masyarakat.
3. Setelah mendapat
penyuluhan diharapkan
masyarakat bisa
menyebutkan
pentingnya pola hidup
bersih dan sehat
g. Persiapan Implementasi Keperawatan Komunitas
Sebelum implementasi dilakukan, terlebih dahulu mahasiswa menyusun rencana
implementasi (pre planning) dan rencana pendidikan kesehatan dalam bentuk SAP

1. Buatlah rencana implementasi keperawatan komunitas dalam bentuk PRE


PLANNING atau LAPORAN PENDAHULUAN, dengan mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
Judul --------------------------------------------------------------------------------------
Kelompok :
Tanggal :

1. Latar belakang
Data yang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan
2. Masalah kesehatan/keperawatan (diagnosis keperawatan komunitas)
3. Tujuan
a. Tujuan Umum (kegiatan yang akan dilaksanakan)
b. Tujuan Khusus (rincian dari tujuan umum)
4. Sasaran (individu, kelompok atau komunitas yang menjadi sasaran tindakan
keperawatan)
5. Strategi (strategi yang digunakan dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas)
6. Pengorganisasian (waktu, tempat, pelaksana)
7. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil

Lampiran SAP yang diperlukan, dengan ketentuan :

Topik

Tujuan

Sasaran

Kisi – kisi materi

Media

Evaluasi

2. Lakukan implementasi keperawatan komunitas : pendidikan kesehatan sesuai dengan


rencana yang saudara rumuskan berdasarkan SAP yang telah saudara susun.
h. Implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas
1. Melakukan implementasi keperawatan komunitas dalam bentuk pendidikan
kesehatan sesuai dengan masalah yang ditemukan
2. Melakukan evaluasi dan mendokumentasikan hasil evaluasi keperawatan komunitas

Tugas mahasiswa :
Lakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sesuai masalah yang suadara temukan
dan yang telah saudara tulis pada rencana asuhan keperawatan.
Pendidikan kesehatan akan dinilai dengan menggunakan format sebagai berikut :
No. Elemen Kriteria pencapaian kompetensi Skala Ket
penilaian

Ya Tidak

1 Membuka 1. Membuka dengan salam dan ucapan


acara terima kasih
penyuluhan 2. Apersepsi : menanyakan pengetahuan
klien tentang materi penyuluhan
(nilai 3) 3. Menyampaikan tujuan

2 Pelaksanaan 1. Menyampaikan materi dengan bahasa


yang mudah dipahami
(nilai 7) 2. Menggunakan media dengan tepat
3. Menyampaikan materi secara
sistematis
4. Menggunakan waktu dengan baik
5. Mengguggah minat audien
6. Menyampaikan materi didasari
dengan Alquran dan hadits **
7. Melakukan evaluasi pemahaman
audien
3 Menutup acara 1. Menyimpulkan atau memberikan
penyuluhan penegasan hal-hal yang penting
2. Menutup dengan ucapan terima kasih
(nilai 2) dan salam
Nilai : Nilai perolehan x 100
12

: ................

Lakukan evaluasi terhadap yang Saudara tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Kemudian lakukan dokumentasi mengkuti ketentuan sebagai berikut.

No. Diagnosis Kep Implementasi Evaluasi Rencana


tindak lanjut

1.

2.

dst

Anda mungkin juga menyukai