KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Keperawatan Komunitas
Dosen pengampu Lintang Titisari, S.Kep., Ns
Disusun oleh :
KELOMPOK B5
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISIYAH YOGYAKARTA
2021/2022
I. Konsep Dasar Teori
A. Definisi Komunitas dan Kesehatan Masyarakat
Menurut Kontjaraningrat, komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling
bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007). Komunitas adalah
kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain,
saling mengenal serta memiliki minat dan interest yang sama. Komunitas adalah
kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan di bawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama di mana mereka tinggal, kelompok
sosial yang memiliki interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut pasal 22 ayat 3 Undang Undang nomor 23 tahun 1992, terdapat delapan
ruag lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
sebagai berikut :
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang demikian sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masayrakat apakah itu masalah Kesehatan
atau masalah keperawatan (Mubarak,2005).
Berdasarkan Analisa data dapat diketahui masalah Kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi oleh masayarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan
intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi
sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah (Mubarak 2005).
Prioritas masalah
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
5) Tersedianya sumberdaya masyarakat
6) Aspek politis
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu peryataan yang jelas , padat dan pasti
tentang status dan masalah Kesehatan yang dapat diatasi dengan Tindakan keperawatan.
Dengan demikian diagnose keperawatan ditetapkan berdasakan masalah yang ditentukan
diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status Kesehatan masyarakat
baik yang nyata (aktual), dan mungkin terjadi (Mubarak,2009). Diagnosa keperawatan
ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi terhadap stressor yang ada. Selanjutnya
dirumuskan dalam 3 komponen: problem, etiologi, symptom (Herawati & Neny FS,
2012).
Contoh : resiko terjadinya peningkatan ISPA pada warga didesa X sehubungnya
dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarkat terhadap peningkatan status
Kesehatan ditandai dengan tingginya angka kejadian ISPA pada 6 bulan terakhir yaitu
25% berdasarkan data puskesmas.
Masalah Kesehatan yang ditentukan di masyarakat dapat disampaikan dalam
pelaksanaan lokakarya mini atau istilah lainya musyawara masyarakat Desa/RW(MMRW
C. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyususn rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanankan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang
telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak,2009). Tahap
berikutnya dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus
dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif,preventif, kuratif dan
rehabilitative. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan
sasaran kegiatan untuk mengatas masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis
keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan
maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana
tersebut yaitu sifat masalah dan sumber/potensi masyarakat seperti dana,sarana,tenaga
yang teredia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai
berkut:
a. Tahap persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara
untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan
masyarakat.
b. Tahap perorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan
kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok kerja kesehatan
(pokjakes)adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara
bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan
memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan
kemampuan masyarakat berperan serta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya
c. Tahap pendidian
Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
Melakukan pennngkajian
Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose keperawatan
Melatih kader
Keperawatan langsung terhadap indivindu, keluarga dan masyarakat
d. Tahap formasi kepemimpinan
e. Tahap koordinasi intersektoral
f. Tahap akhir
Untuk lebih singakatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai
berikut:
Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
Demontrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik
Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan
fisik dan laboratorium
Bekerjasama dengan aparat pemda setempat untuk mengamankan lingkungan atau
komnitas bila stressor dari lingkunga
Rujukan kerumah sakit bila diperlukan
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaa tindakan keperawatan,perawat kesehatan masyarakat
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak
puskesmas, bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Prisip yang digunakan
dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah:
a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri denga perkembangan ilmu engetahuan dan teknologi (IPTEK)dan
berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak,2009)
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim
kesehatan lain, indivindu,keluarga,kelompok dan masyarakat berdasarkan azas
kemitraan (Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan kesehatan keperawatan
harus menggunakan pegetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program
yang telah disusun (Mubarak, 2009)
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian
dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak, 2009)
e. Urgen
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemapuanya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatn yang diberikan akan
tercapai.
a) Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencangkuppada kegiatan kesehatan seara umum serta perlindungan
khusus terhadap penyakit contoh: imunisasi,penyuuhan gizi,simulasi dan
bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
b) Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan drajat kesehatan masyarakat telah ditemukan masalah kesehatan .
pencegahan sekunder ini menekan kan pada diagnose dini dan tindakan untuk
menghambat proses penyakit. Contoh: mengkaji ketelatar belakangan tumbuh
kembang anak.
c) Pencegahan tersier yaitu kegiatan yang menekan pengambilan indivindu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketindakmampuan keluarga contoh:
membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi
untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke posyandu.
E. Evaluasi
Evaluasi membuat keberhasilan proses dan keberhasilan tidakan keperawatana.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pendoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupansehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau dirumskan sebelumnya (Mubarak,2009). Kegiatan yang
dilakukan dalam penilaian:
a) Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yag telah ditetapkan
b) Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan
c) Hasil penilaian keperawatan digunakan sebahai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi
d) Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap implemetasi yang telah
dilakukan.
Sedankan fokus dari evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah:
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian degan perencanan,peran staf atau
pelaksana tindakan ,fasilitas dan jumlah peserta
c. Efektifitas kerja apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat uas
terhadap tindakan yang dilaksanakan
d. Efisien biaya bagaiamanakah pencarian sumber dana dan penggunaanya serta
keuntungan program
e. Dampak apakah status kesehatan meniningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa
perubahan yag terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/204374348/LP-ASKEP-KOMUNITAS-docx