PEMERIKSAAN JENTIK
Nomor B.017/KA/VI/II/2017
Revisi Ke
Tanggal Terbit 06 Februari 2017
KERANGKA ACUAN
PEMERIKSAAN JENTIK
A. PENDAHULUAN
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780 – an secara bersama di Asia, Afrika
dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779.
Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950 –an dan hingga 1975.
Penyakit DBD muncul pertama kali pada tahun 1953 di Filipina, di Indonesia
dilaporkan pertama kali tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah kasus 58 orang,
24 dian taranya meninggal (CFR = 41,32).
Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya dan
obatnyapun juga masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah
dan menanggulanginya dengan cara memberantas nyamuk penularnya.
Setelah nyamuk betina menggigit orang sakit DBD, 7 hari kemudian virus
DBD dalam tubuhnya telah matang dan siap ditularkan kepada orang lain melalui
gigitannya. Nyamuk betina infektif dapat menularkan virus DBD seumur
hidupnya.
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. SASARAN
KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
Pemeriksaan
√ √
Jentik
G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan dilakukan secara
bertahap. Evaluasi hasil kegiatan berupa populasi nyamuk terkendali sehingga
masyarakat terlindung dari potensi pengaruh buruk akibat kondisi rumah yang
menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.
Ditetapkan di : Banjarsari
Pada tanggal : 06 Februari 2017
YAYAN SURYANA,