Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

PEMERIKSAAN JENTIK

Nomor B.017/KA/VI/II/2017
Revisi Ke
Tanggal Terbit 06 Februari 2017

PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI


TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI
Jl. Raya Saketi – Malingping KM. 23 Kode Pos 42355
Email: puskesmas_banjarsari@yahoo.com

KERANGKA ACUAN
PEMERIKSAAN JENTIK

A. PENDAHULUAN

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah


kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
maupun Aedes albopictus. Aedes aegypti lebih berperan dalam penularan
penyakit ini, karena hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, sedangkan Aedes
albopictus di kebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia (Depkes RI ,
1992 ). Timbulnya mendadak dan banyak mengakibatkan kematian bagi
penderitanya, sehingga tidak mengherankan bila adanya penyakit ini
menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

Wabah pertama terjadi pada tahun 1780 – an secara bersama di Asia, Afrika
dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779.
Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950 –an dan hingga 1975.
Penyakit DBD muncul pertama kali pada tahun 1953 di Filipina, di Indonesia
dilaporkan pertama kali tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah kasus 58 orang,
24 dian taranya meninggal (CFR = 41,32).

Penyakit. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah


kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin
luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk.

Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya dan
obatnyapun juga masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah
dan menanggulanginya dengan cara memberantas nyamuk penularnya.

Nyamuk Aedes Aeggepti berkembang biak di tempat penampungan air


bersih seperti bak mandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain.
Nyamuk ini mampu hidup pada ketinggian sampai 1000 m dari permukaa laut,
suka hidup didaratan rendah yang berpenghuni padat. Dari telur hingga dewasa
mencapai kurang lebih 12 hari. Menggigit pada pagi dan sore hari. Jarak terbang
maksimal 100 m. Nyamuk jantan hidup mencapai 30 hari yang betina mencapai 3
bulan. Nyamuk jantan menghisap sari buah-buahan, naymuk betina menghisap
darah manusia untuk mematangkan telurnya.

Setelah nyamuk betina menggigit orang sakit DBD, 7 hari kemudian virus
DBD dalam tubuhnya telah matang dan siap ditularkan kepada orang lain melalui
gigitannya. Nyamuk betina infektif dapat menularkan virus DBD seumur
hidupnya.

Pemeriksaan jentik adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan


nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang ai, alas
pot kembang, ketiak daun, lubang pohon , pagar bambu.Rumah bebas jentik
adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala
tidak terdapat jentik nyamuk.

B. LATAR BELAKANG

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia


sebagai penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak. Di Indonesia DBD
timbul sebagai wabah untuk pertama kalinya di Surabaya pada tahun 1968.
Sampai saat ini DBD dilaporkan telah menyebar dari daerah perkotaan ke daerah
pedesaan dan selama tahun 1974 sampai 1982 dilaporkan sebanyak 3500-7800
kasus dengan Case Fatality Rate 3.9%. Penyebab penyakit ini ialah virus Dengue
dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty sebagai faktor utama,
disamping nyamuk Aedes albopictus.

Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di berbagai daerah di


Indonesia di beberapa tahun yang lalu perlu mendapat perhatian. Begitu pula
vektor Aedes aegepty yang terdapat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan
memberi risiko timbulnya wabah penyakit di masa akan datang. Untuk mengatasi
masalah penyakit demam berdarah di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan
berbagai upaya pemberantasan vektor, tetapi hasilnya belum optimal. Kejadian
luar biasa (KLB) masih sering terjadi secara teoritis ada empat cara untuk
memutuskan rantai penularan DBD ialah melenyapkan virus, isolasi penderita,
mencegah gigitan nyamuk (vektor) dan penggalian vektor. Untuk pengendalian
vektor dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan
lingkungan, salah satunya dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Pekkae
sepanjang desember sampai sekarang adalah sebanyak orang, dengan rincian
desember orang, januari orang, februari orang, maret orang, april orang, mei
orang, dan juni orang.

Dari data tersebut diatas dipandang perlu melakukan kegiatan pemantauan


jentik secara berkala untuk mecegah dan mengontrol perkembangbiakan jentik
nyamuk perantara penyakit Demam Berdarah.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk melindungi masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat kondisi


rumah yang menjadi sarang berkembangbiaknya jentik nyamuk.

2. Tujuan Khusus

a. Populasi nyamuk terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara


nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.

b. Diperolehnya data yang akurat mengenai kondisi jentik di lingkungan


wilayah kerja puskesmas pekkae.

D. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Menentukan jadwal pemeriksaan jentik nyamuk

2. Menyiapkan alat (senter)

3. Melapor ke Kepala Puskesmas ttg kegiatan peemeriksaan jentik

4. Menuju ke lokasi kegiatan

5. Advokasi ke masyarakat (sasaran)

6. Melakukan pemeriksaan jentik dilokasi kegiatan

7. Mencatat hasil kegiatan

E. SASARAN

1. 10 Desa di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Banjarsari


F. JADWAL PELAKSANAN KEGATAN

KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

Pemeriksaan
√ √
Jentik

G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan dilakukan secara
bertahap. Evaluasi hasil kegiatan berupa populasi nyamuk terkendali sehingga
masyarakat terlindung dari potensi pengaruh buruk akibat kondisi rumah yang
menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.

Ditetapkan di : Banjarsari
Pada tanggal : 06 Februari 2017

KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP


BANJARSARI,

YAYAN SURYANA,

Anda mungkin juga menyukai