Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIMARAGAS
Jl. Raya Cibeureum Ds. Cimaragas Kec. Pangatikan Kab. Garut Kode Pos 44183
 082117647744 website : sites.google.com/view/puskesmas-cimaragas
E-mail : cimaragaspuskesmas@gmail.com

PEMANTAUAN SURVEI JENTIK BERKALA


KERANGKA
No. Dokumen : 065/KAK/PKM.CMG/I/2023
ACUAN
Revisi ke :
KEGIATAN
Tanggal Terbit : 8 Januari 2023

I. Pendahuluan
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini
termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Aedes aegypti lebih berperan dalam penularan penyakit ini, karena
hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, sedangkan Aedes albopictus
di kebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia (Depkes RI,
1992). Timbulnya mendadak dan banyak mengakibatkan kematian
bagi penderitanya, sehingga tidak mengherankan bila adanya
penyakit ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780–an secara bersama di
Asia, Afrika dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan
dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara
pada 1950–an dan hingga 1975. Penyakit DBD muncul pertama kali
pada tahun 1953 di Filipina, di Indonesia dilaporkan pertama kali
tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah kasus 58 orang, 24 dian
taranya meninggal (CFR= 41,32).
2

Penyakit. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah


satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat
jumlah penderita dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan
dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya
dan obatnyapun juga masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif
adalah mencegah dan menanggulanginya dengan cara memberantas
nyamuk penularnya.
Nyamuk Aedes Aeggepti berkembang biak di tempat
penampungan air bersih seperti bak mandi, tempayan, ban bekas,
kaleng bekas dan lain-lain. Nyamuk ini mampu hidup pada ketinggian
sampai 1000 m dari permukaa laut, suka hidup didaratan rendah
yang berpenghuni padat. Dari telur hingga dewasa mencapai kurang
lebih 12 hari. Menggigit pada pagi dan sore hari. Jarak terbang
maksimal 100 m. Nyamuk jantan hidup mencapai 30 hari yang betina
mencapai 3 bulan. Nyamuk jantan menghisap sari buah-buahan,
naymuk betina menghisap darah manusia untuk mematangkan
telurnya.
Setelah nyamuk betina menggigit orang sakit DBD, 7 hari
kemudian virus DBD dalam tubuhnya telah matang dan siap
ditularkan kepada orang lain melalui gigitannya. Nyamuk betina
infektif dapat menularkan virus DBD seumur hidupnya.
Pemeriksaan jentik adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang
ada didalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan
kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang ai, alas pot kembang,
ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu. Rumah bebas jentik adalah
rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara
berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
3

II. Latar belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di


Indonesia sebagai penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak.
Di Indonesia DBD timbul sebagai wabah untuk pertama kalinya di
Surabaya pada tahun 1968. Sampai saat ini DBD dilaporkan telah
menyebar dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan dan selama
tahun 1974 sampai 1982 dilaporkan sebanyak 3500-7800 kasus
dengan Case Fatality Rate 3.9%. Penyebab penyakit ini ialah virus
Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty sebagai
faktor utama, disamping nyamuk Aedes albopictus.
Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di
berbagai daerah di Indonesia di beberapa tahun yang lalu perlu
mendapat perhatian. Begitu pula vektor Aedes aegepty yang terdapat
baik di daerah pedesaan maupun perkotaan memberi risiko timbulnya
wabah penyakit di masa akan datang. Untuk mengatasi masalah
penyakit demam berdarah di Indonesia telah puluhan tahun
dilakukan berbagai upaya pemberantasan vektor, tetapi hasilnya
belum optimal. Kejadian luar biasa (KLB) masih sering terjadi secara
teoritis ada empat cara untuk memutuskan rantai penularan DBD
ialah melenyapkan virus, isolasi penderita, mencegah gigitan nyamuk
(vektor) dan penggalian vektor. Untuk pengendalian vektor dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan
lingkungan, salah satunya dengan cara pemberantasan sarang
nyamuk (PSN).
Kegiatan pemantauan jentik secara berkala untuk mecegah dan
mengontrol perkembangbiakan jentik nyamuk perantara penyakit
Demam Berdarah.
4

III. Tujuan umum dan tujuan khusus


1. Tujuan Umum
Untuk melindungi masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat
kondisi rumah yang menjadi sarang berkembang biaknya jentik
nyamuk.
2. Tujuan Khusus
a. Populasi nyamuk terkendali sehingga penularan penyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.

b. Diperolehnya data yang akurat mengenai kondisi jentik di


lingkungan wilayah kerja UPT Puskesmas Cimaragas.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Kunjungan rumah (home Visit) pada individu, keluarga dan
kelompok rawan
2. Penemuan kasus dan rujukan.

V. Cara melaksanakan kegiatan


1) Menentukan jadwal pemeriksaan jentik nyamuk
2) Menyiapkan alat (senter)
3) Melapor ke Kepala Puskesmas tentang kegiatan peemeriksaan
jentik
4) Menuju ke lokasi kegiatan
5) Advokasi ke masyarakat (sasaran)
6) Melakukan pemeriksaan jentik dilokasi kegiatan
7) Mencatat hasil kegiatan

VI. Sasaran
1. Desa dan Kel di wilayah kerja puskesmas Cimaragas
2. Sekolah Dasar di wilayah kerja puskesmas Cimaragas
5

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan


KEGIAT JA FE MA AP M JU JU AG SE OK NO DE
AN N B R R EI N L S P T P S
Survey
Jentik
di
Rumah

VIII. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan
dilakukan secara bertahap. Evaluasi hasil kegiatan berupa populasi
nyamuk terkendali sehingga masyarakat terlindung dari potensi
pengaruh buruk akibat kondisi rumah yang menjadi sarang
berkembang biaknya nyamuk.

IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan survei jentik di laksanakan setiap ada
kasus dan setiap bulan sesuai dengan laporan mingguan dan
laporan bulanan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.

Memgetahui, Garut, 08 Januari 2023


Kepala Puskesmas Cimaragas Pelaksana Program

Dr.Hery Kurniawan, MKes Lina Yuliana, S,Kep, Ns


Nip. 19700232010011003 Nip. 198507232023212001

Anda mungkin juga menyukai