I. PENDAHULUAN
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan
program kesehatan, selain jumlahnya yang besar (25%) di antara jumlah
penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik. Jika melihat data Angka Partisipasi Murni tahun 2012
maka diperkirakan jumlah anak sekolah dasar dan lanjutan mencapai 43 juta
jiwa.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
maupun Aedes albopictus. Aedes aegypti lebih berperan dalam penularan
penyakit ini, karena hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, sedangkan Aedes
albopictus di kebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia (Depkes RI ,
1992). Timbulnya mendadak dan banyak mengakibatkan kematian bagi
penderitanya, sehingga tidak mengherankan bila adanya penyakit ini
menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780 – an secara bersama di Asia,
Afrika dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada
1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950 –an dan hingga
1975. Penyakit DBD muncul pertama kali pada tahun 1953 di Filipina, di
Indonesia dilaporkan pertama kali tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah kasus
58 orang, 24 dian taranya meninggal (CFR = 41,32).
Penyakit. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin
luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk.
Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya dan
obatnyapun juga masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah
dan menanggulanginya dengan cara memberantas nyamuk penularnya.
Nyamuk Aedes Aeggepti berkembang biak di tempat penampungan air
bersih seperti bak mandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain.
Nyamuk ini mampu hidup pada ketinggian sampai 1000 m dari permukaa laut,
suka hidup didaratan rendah yang berpenghuni padat. Dari telur hingga dewasa
mencapai kurang lebih 12 hari. Menggigit pada pagi dan sore hari. Jarak terbang
maksimal 100 m. Nyamuk jantan hidup mencapai 30 hari yang betina mencapai
3 bulan. Nyamuk jantan menghisap sari buah-buahan, naymuk betina
menghisap darah manusia untuk mematangkan telurnya.
Setelah nyamuk betina menggigit orang sakit DBD, 7 hari kemudian virus
DBD dalam tubuhnya telah matang dan siap ditularkan kepada orang lain melalui
gigitannya. Nyamuk betina infektif dapat menularkan virus DBD seumur
hidupnya.
Pemeriksaan jentik adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada
didalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar
rumah seperti talang ai, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon , pagar
bambu.Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk melindungi siswa/siswi (masyarakat sekolah) dari potensi pengaruh
buruk akibat kondisi sekolah yang menjadi sarang berkembangbiaknya jentik
nyamuk.
B. Tujuan Khusus
1. Populasi nyamuk terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
2. Diperolehnya data yang akurat mengenai kondisi jentik di lingkungan
wilayah kerja Puskesmas Banua Lawas.