I. BIODATA
Identitas pasien
Initial pasien : Tn. A
Pekerjaan :-
Usia : 46 tahun
No. RM : 00319868
Jenis kelamin : Laki laki
Tgl pengkajian : Kamis, 13 April 2023
Agama :-
Status pernikahan :-
Penanggung jawab
Initial :-
Usia :-
Jenis kelamin :-
Pekerjaan :-
Hub dg pasien : -
Riwayat tentang :
Hipertensi: tidak ada
Masalah jantung : tidak ada
Demam rematik : tidak ada
Edema mata kaki/ kaki : tidak ada edema
Flebitis: tidak ada
Penyembuhan lambat : tidak
Klaudikasi : tidak ada
Ekstremitas : Kesemutan tidak ada, Kebas tidak ada
Batuk/ hemoptisis : batuk berdahak
Perubahan frekuensi/ jumlah urine : tidak ada
Tanda (Objektif)
Gejala (Subjektif)
Faktor stres : pasien mengatakan sering merasa setres saat sesak nafas muncul
Cara menangani stres : pasien mengatakan biasanya langsung istirahat
Masalah-masalah finansial : pasien mengatakan finansialnya cukup dan tidak ada masalah
Status hubungan : pasien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan tetangga disekitar rumah
Faktor-faktor budaya : tidak ada budaya tertentu yang dianut dalam penyembuhan penyakitnya, pasien
percaya kepada pengobatan medis
Agama : islam
Kegiatan keagamaan : pasien rutin menjalankan sholat 5 waktu
Gaya hidup : pasien mengatakan tidak pernah merokok ataupun minum-minuman beralkohol, kadang
melakukan olahraga jalan santai saat hari libur bersama suami dan anak-anaknya
Perubahan terakhir : selama di rawat di RS pasien hanya berbaring dan sesekali duduk di tempat tidur
Perasaan-perasaan : Ketidak berdayaan pasien mengatakan selama ini tidak bisa menjalankan perannya
sebagai IRT
Keputusasaan : pasien mengatakan segala keputusan diambil atas dasar musyawarah dengan keluarga
Ketidak berdayaan : -
Tanda (Obyektif)
Status emosional (beri tanda cek untuk yang sesuai) :Tenang
Cemas : -
Marah :-
Menarik diri :-
Takut:-
Mudah tersinggung :-
Tidak sabar :-
Euforik :-
Respons-respons fisiologis yang terobservasi:-
VII. ELIMINASI
Gejala (Subjektif)
Pola BAB : pasien mengatakan BAB 1 kali dalam sehari yaitu pada pagi hari, Penggunaan laksatif :
tidak ada
Karakter fases : lunak , BAB terakhir : sebelum masuk rumah sakit
Riwayat perdarahan : tidak ada, Hemoroid : tidak ada
Konstipasi : pasien mengatakan tidak ada konstipasi saat BAB , Diare: pasien mengatakan tidak ada
diare
Pola BAK : pasien mengatakan BAK 5-6 kali/hari ,Inkontimensia/ kapan :-
Karakter urine: kuning jernih
Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK : tidak ada
Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : tidak ada
Penggunaan diuretik : tidak ada
Tanda (Objektif)
Abdomen : Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan , Lunak/ keras: lunak
Massa : tidak terdapat masa , Ukuran/ lingkar abdomen:-
Bising usus : 12x/menit , Hemoroid : tidak terdapat hemoroid
Perubahan kandungan kemih : tidak terdapat perubahan kandung kemih , BAK terlalu sering : tidak ada
Tanda (Objektif)
Berat badan sekarang .:55 kg Tinggi badan : 158cm , Bentuk tubuh :-
Turgor kulit : elastis Kelembaban/ kering membran mukosa : kulit tampak lembab
Edema : Umum : tidak ada edema, Dependen:-
Periorbital : tidak ada , Asites : tidak ada
Distensi vena jugularis : tidak terdapat peningkatan vena jugularis
Pembesaran tiroid : tidak ada , hernia/ massa : tidak ada , Halitosis : tidak ada
Kondisi gigi/ gusi : gusi berwarna merah muda, tidak terdapat perdarahan
Penampilan lidah : lidah terdapat bercak bercak putih
Membran mukosa : mukosa tampak kering
Bising usus : terdengar 12x/menit
Bunyi napas : vesikuler
Urin S/ A atau Kemstiks :-
IX. HIGIENE
Gejala (Subjektif)
Aktivitas sehari-hari :
Tergantung/ Mandiri : mandii
Mobilitas : pasien mengatakan setiap hari selalu melakukan pekerjaan rumah tangga ,
Hegiene : pasien mengatakan mandi dua kali/hari , Berpakaian : pasien mengatakan lebih suka
mengenakan pakaian daster bila dirumah
Toileting : pasien BAK 5-6 kali/hari
Waktu mandi yang diinginkan : pagi dan sore
Pemakaian alat bantu/ prostetik : tidak ada
Bantu diberikan oleh : -
Tanda (Objektif)
Penampilan umum : pasien tampak rapih
Cara berpakaian : rapih , Kebiasaan pribadi : tidak ada
Bau badan : tidak ada , Kondisi kulit kepala : kulit kepala tampak bersih
Adanya kutu : tidak terdapat kutu
X. NEUROSENSORI
Gejala (Subjektif)
Rasa ingin pingsan/ pusing : pasien mengatakan tidak pusing atau ingin pingsan
Sakit kepala : Lokasi nyeri : tidak ada , Frekuensi : tidak ada
Kesemutan/ kebas/ kelemahan (lokasi) : tidak ada
Stroke (gejala sisa) : tidak ada
Kejang : tidak ada , Tipe : - .Frekuensi : -
Status postikal : tidak ada , Cara mengontrol : -
Mata :
Kehilangan penglihatan : tidak ada , Pemeriksaan terakhir : tidak ada
Glaukoma : tidak ada , Katarak : tidak ada
Telinga : Kehilangan pendengaran : tidak ada , Pemeriksaan terakhir: tidak ada
Epistaksis: tidak ada
Tanda (Objektif)
Status mental : baik
Terorientasi/ disorientasi : terorientasi waktu, tempat, dan Orang
Kesadaran : compos mentis , Mengantuk :- Letargi .............................: -
Stupor : -
Koma : -
Kooperatif : ya
Menyerang : -
Delusi :-
Halusinasi :-
Afek (gambarkan) : -
Memori : Saat ini baik , Yang lalu: baik
Kaca mata : tidak ada , Kontak lensa : - Alat bantu dengar : -
Ukuran/ rekasi pupil : Ka/ Ki : mengecil saat terkena cahaya
Facial drop :tidak ada , Menelan ; baik
Genggaman tangan/ lepas : Ka/ Ki : baik, Postur : seimbang
Refleks tendom dalam : normal , Paralisis : tidak ada
Tanda (Objektif)
Mengkerutkan muka : tidak ada
Menjaga area yang sakit : tidak ada
Respons emosional : baik
Penyempitan fokus : tidak ada
XII. PERNAPASAN
Gejala (Subjektif)
Dispnea yang berhubungan dengan batuk/ sputum : pasien mengatakan batuk berdahak dan sesak nafas
Riwayat bronkitis : tidak ada
Asma : ada
Tuberkulosis : tidak ada
Emifisema : tidak ada
Pneumonia kambuhan : tidak ada
Pemanjanan terhadap udara berbahaya :tidak ada
Perokok : pasien mengatakan tidak merokok
Penggunaan alat bantu pernapasan : tidak ada , Oksigen : tidak ada
Tanda (Objektif)
Pernapasan : Frekuensi : 28x/menit
Kedalaman : cukup dalam , Simetris : ya
Penggunaan otot-otot asesori : tidak ada , Napas cuping hidung : ada
Fremitus : tidak ada
Bunyi napas : terdengar ronchi
Egofoni : tidak ada
Sianosis : tidak ada , Jari tubuh : tidak ada
Karakteristik sputum : kuning kehijauan dan kental
Fungsi mental/ gelisah : fungsi mental baik
XIII. KEAMANAN
Gejala (Subjektif)
Alergi/ sensitivitas : tidak ada alergi ...........................Reaksi : tidak ada
Perubahan sistem imun sebelumnya :tidak ada , Penyebab : -
Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/ tipe) : tidak ada
Perilaku resiko tinggi : tidak ada , Periksaan :tidak ada
Tranfusi darah/ jumlah : belum pernah Kapan :tidak ada
Gambaran reaksi :tidak ada
Riwayat cedera kecelakaan : tidak ada
Fraktur/ dislokasi :tidak ada
Artritis/ sendi tak stabil :tidak ada
Masalah punggung : tidak ada
Perubahan pada tahi lalat : tidak ada, Pembesaran nodus : tidak ada
Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
Protese : tidak ada , Alat ambulatori : tidak ada
Tanda (Objektif)
Suhu tubuh : 36.5 0 C...Diaforesis : ada
Integritas kulit : baik
Jaringan parut : tidak ada , Kemerahan : tidak ada
Laserasi : tidak ada , Ulserasi :tidak ada
Ekimosis : tidak ada , Lepuh : tidak ada
Luka bakar : (derajat/ persen) : tidak ada ,Drainase : tidak ada
Tandai lokasi pada diagram di bawah ini :
Kekuatan Umum : sedang Tonus otot : cukup kuat
Cara berjalan : normal , ROM : normal
Parestesia/ paralisis : tidak ada
Hasil kultur, Pemeriksaan sistem imun : tidak ada
Gejala (Subjektif)
Tanda (Objektif)
Gejala (Subjektif)
Bahasa dominan (khusus) : tidak ada , Melek huruf : pasien tidak buta huruf
Tingkat pendidikan : SMP
Ketidakmampuan belajar (khusus) : pasien mampu belajar
Keterbatasan kognitif : tidak ada
Keyakinan kesehatan/ yang dilakukan :
Orientasi spesifik terhadap perawatan kesehatan (spt, dampak dari agama/ kultural yang di anut) : tidak
ada
Faktor resiko keluarga (tandai hubungan) : tidak ada
Diabetes : tidak ada ...................
Tuberkulosis ; tidak ada
Penyakit jantung : tidak ada
Stroke : tidak ada
TD tinggi : tidka ada .................
Epilepsi : tidak ada
Penyakit ginjal : tidak ada, Kanker : tidak ada
Penyakit jiwa : tidak ada Lain-lain ;…………………………
Obat tanpa resep : Obat-obat bebas : tidak ada
Obat-obat jalanan : tidak ada , Tembakau : tidak ada
Perokok tembakau : pasien tidak merokok
Penggunaan alkohol (jumlah/ rekuensi) : tidak
Diagnosa saat masuk perdokter : asma
Alasan di rawat per pasien : pasien sesak
Riwayat keluhan terakhir : masih sesak dan batuk berdahak
Harapan pasien terhadap perawatan/ pembedahan sebelumnya : pasien mengatakan ingin cepat sembuh
Bukti kegagalan untuk perbaikan : tidak ada
Pemeriksaan fisik lengkap terakhir : normal
XVII. Pertimbangan Rencana Pulang
DRG yang menunjukkan lama dirawat rata-rata : 7 hari jika ada perbaikan
Tanggal informasi di dapatkan : 20 maret 2020
1. Tanggal pulang yang diantisipasi 27 maret 2020
2. Sumber-sumber yang tersedia : orang : anak kandung
Keuangan : istri dan anak kandung
3. Perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam situasi kehidupan setelah pulang : menghindari faktor pencetus
mencegah asma kambuh
4. Area yang mungkin membutuhkan perubahan/ bantuan: lingkungan sekitar rumah
Penyiapan makanan : istri pasien , Berbelanja : istri pasien
Transportasi : dijemput oleh keluarga , Ambulasi :-
Obat/ trapi IV : belum ada , Pengobatan : -
Perawatan luka : tidak ada , Peralatan : tidak ada
Bantuan perawatan diri (khusus) : tidak ada
Gambaran fisik rumah (khusus) : rumah permanen, ventilasi baik
Bantuan merapihkan/ pemeliharaan rumah : keluarga
Fasilitas kehidupan selain rumah (khusus) : tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis pemeriksaan Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan Hasil
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.1-15.1 g/dl 13.1 Normal
Leukosit 3.80-10.60 x10^3/ul 5.60 Normal
Hematokrit 40-52 % 38 Normal
Trombosit 140-440 x10^3/ul 440 Normal
KIMA
KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu <180 mg/dl 126 Normal
FUNGSI HATI
SGOT
SGPT 0 – 35 U/L 31 Normal
FUNGSI GINJAL 0 – 35 U/L 26 Normal
Ureum
Creatinin 0 – 50 mg/dl 11 Normal
0.0 – 1.1 mg/dl 0, 8 Normal
TERAPI MEDIS
Jenis Terapi Dosis Fungsi
Obat oral :
Ambroxol 3x1 tab Mengencerkan dahak
Obat intravena :
Ranitidine 2x50mg Sebagai antagonis reseptor H2 (histamine)
mengurangi produksi asam HCL
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan rasa nyeri dibagian pipi yang disertai
bengkak dengan skala nyeri 3
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan rasa nyeri dibagian pipi kanan sejak 4
hari yang lalu. Pasien juga merasa bahwa pipinya bengkak sebesar
biji salak dan membesar hingga turun ke bawah rahang. Pasien
berobat ke klinik 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien sudah
meminum obat antibiotic dan pereda nyeri namun nyeri tak
kunjung hilang sehingga pasien datang ke IGD RSUD
Kab.Tangerang untuk tatalaksana lebih. Pasien tidak mengeluhkan
mual, muntah, demam.
Keadaan umum baik. Berat badan : 85 kg, Tinggi
badan : 170 cm, IMT 29,4 kg/m
Tekanan darah 156/98, N 108x menit, suhu 36,8 ,
RR 20x menit
14
saat istirahat namun sangat terasa saat
beraktivitas. Terkadang cara pasien mengurangi
nyeri ialah kompres air hangat
Q : Pasien mengatakan terasa nyeri seperti ditusuk
tusuk dibagian pipi kanan
R : Pasien mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan
menyebar ke bagian bawah rahang
S : Skala nyeri 3
T : Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri yang
dirasakan muncul hampir setiap saat dan ketika
kambuh bisa sampai selama 15 menit
15
ACTION
- Memberikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (teknik
relaksasi nafas dalam)
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
RESPON
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
memberikan terapi non farmakologis,
mengidentifikasi nyeri dan menjelaskan pemicu
nyeri didapatkan hasil :
S:
- Pasien mengatakan nyeri berkurang
- Pasien mengatakan memahami penyebab
dan pemicu nyeri dari penyakitnya
O:
- Pasien tampak lebih tenang dan rileks
- Pasien tampak meringis berkurang
- Pasien bersikap protektif berkurang
- Pasien tampak gelisah berkurang
- Tekanan darah 137/89 (menurun), Nadi
91x / menit (menurun)
2 D.0142 DATA
Bersihan jalan napas S :
tidak efektif - Pasien mengatakan terkadang ia merasa
berhubungan dengan sesak napas (dyspnea) walau saat
16
proses infeksi (gigi) berbaring (orthopnea)
dibuktikan pasien O :
mengatakan sesak napas - Tekanan darah 156/98 (tekanan darah
(dyspnea & orthopnea), meningkat), N 108x menit (frekuensi nadi
pasien tampak gelisah, meningkat), suhu 36,8 , RR 20x menit
bunyi napas menurun, - Terpasang selang NGT
frekuensi napas dan - Terpasang IVFD
pola napas berubah - Pasien tampak gelisah
- Frekuensi napas pasien berubah
- Pola napas pasien berubah
ACTION
- Memonitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
- Memposisikan semi- fowler atau fowler
- Memberikan minuman hangat
RESPON
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
memberikan terapi non farmakologis,
mengidentifikasi nyeri dan menjelaskan pemicu
nyeri didapatkan hasil :
S:
- Pasien mengatakan nyeri berkurang
- Pasien mengatakan ia memahami bahwa
harus memposisikan semi fowler saat ia
merasa sesak kembali
O:
- Pasien tampak lebih tenang dan rileks
- Pasien tampak gelisah berkurang
- Pola napas pasien tampak membaik
17
- Tekanan darah 137/89 (menurun), Nadi
91x / menit (menurun)
3 D.0142 DATA
Intoleransi aktivitas S :
berhubungan dengan - Pasien mengeluh lelah & lemah sehingga
kelemahan dibuktikan sangat sulit untuk beraktivitas
dengan pasien - Pasien merasa sesak napas (dyspnea) saat
mengeluh lelah & beraktivitas
lemah, merasa sesak - Pasien juga merasa tidak nyaman setelah
napas (dyspnea) saat beraktivitas
beraktivitas, dan merasa O :
tidak nyaman setelah - Tekanan darah 156/98 (tekanan darah
beraktivitas meningkat), N 108x menit (frekuensi nadi
meningkat), suhu 36,8 , RR 20x menit
- Terpasang selang NGT
- Terpasang IVFD
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak enggan beraktivitas
ACTION
- Mengidentifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Memfasilitasi makna aktivitas yang
dipilih
- Mengajarkan cara melakukan aktivitas
yang dipilih
RESPON
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
mengidentifikasi kemampuan aktivitas,
memfasilitasi makna aktivitas dan cara
18
melakukan aktivitas didapatkan hasil :
S:
- Pasien mengeluh lelah & lemah sehingga
sangat sulit untuk beraktivitas berkurang
- Pasien merasa sesak napas (dyspnea) saat
beraktivitas berkurang
- Pasien juga merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas berkurang
O:
- Pasien tampak lebih tenang dan rileks
- Pasien tampak gelisah berkurang
- Pasien tampak antusias untuk beraktivitas
- Tekanan darah 137/89 (menurun), Nadi
91x / menit (menurun)
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan resume keperawatan yang dilakukan pada pasien
diruang Seruni di RSUD Kab.Tangerang pada tanggal 13 April 2023
1. Pengkajian
Keluhan utama saat dikaji : Pasien mengeluhkan nyeri dibagian
pipi sebelah kanan dengan skala 3
Riwayat psikososial : Adanya nyeri pada pasien
2. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif, berfokus pada diri sendiri, gelisah, tekanan darah & nadi
meningkat
- Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
(gigi) dibuktikan pasien mengatakan sesak napas (dyspnea & orthopnea),
19
pasien tampak gelisah, bunyi napas menurun, frekuensi napas dan pola
napas berubah
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan
pasien mengeluh lelah & lemah, merasa sesak napas (dyspnea) saat
beraktivitas, dan merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
1. Perencanaan
- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif, berfokus pada diri sendiri, gelisah, tekanan darah & nadi
meningkat
Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(teknik relaksasi nafas dalam)
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
(gigi) dibuktikan pasien mengatakan sesak napas (dyspnea & orthopnea),
pasien tampak gelisah, bunyi napas menurun, frekuensi napas dan pola
napas berubah
Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Memposisikan semi- fowler atau fowler
Memberikan minuman hangat
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan
pasien mengeluh lelah & lemah, merasa sesak napas (dyspnea) saat
beraktivitas, dan merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
Mengidentifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
Memfasilitasi makna aktivitas yang dipilih
Mengajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
2. Response
20
- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif, berfokus pada diri sendiri, gelisah, tekanan darah & nadi
meningkat
Dalam asuhan keperawatan yang dilakukan terdapat pasien
mengatakan nyeri teratasi sebagian dibuktikan dengan pasien
tampak lebih tenang dan rileks, pasien tampak meringis berkurang,
pasien bersikap protektif berkurang, pasien tampak gelisah
berkurang, Tekanan darah 137/89 (menurun), Nadi 91x / menit
(menurun)
- Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
(gigi) dibuktikan pasien mengatakan sesak napas (dyspnea & orthopnea),
pasien tampak gelisah, bunyi napas menurun, frekuensi napas dan pola
napas berubah
Dalam asuhan keperawatan yang dilakukan terdapat pasien
mengatakan bersihan jalan napas tidak efektif teratasi sebagian
dibuktikan dengan pasien tampak lebih tenang dan rileks, pasien
tampak meringis berkurang, pasien tampak gelisah berkurang, pola
napas pasien tampak membaik
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan
pasien mengeluh lelah & lemah, merasa sesak napas (dyspnea) saat
beraktivitas, dan merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
Dalam asuhan keperawatan yang dilakukan terdapat pasien
mengatakan intoleransi aktivitas teratasi sebagian dibuktikan dengan
pasien tampak lebih tenang dan rileks, pasien tampak gelisah
berkurang, pasien tampak antusias untuk beraktivitas
21
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa data
No Data Interprestasi data Masalah
1 DS : Adanya abses submandibula Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri |
dibagian pipi kanan skala 3 Adanya infeksi pada gigi
|
Adanya proses inflamasi
DO : (peradangan)
- Tekanan darah 156/98 |
(tekanan darah meningkat),, Menyentuh sel syaraf
N 108 (frekuensi nadi |
meningkat) x menit, suhu Menerima reseptor nyeri
36,8 , RR 20x menit |
- Keadaan umum baik. Berat Nyeri akut
badan : 85 kg, Tinggi badan
: 170 cm, IMT 29,4 kg/m
- Terpasang selang NGT
- Terapang IUVD
- Pasien tampak meringis dan
gelisah
- Pasien bersikap protektif
- Pasien berfokus pada diri
sendiri
22
|
DO : Terjadinya pembengkakan pada
- Tekanan darah 156/98 pipi
(tekanan darah meningkat),, |
N 108 (frekuensi nadi Terjadinya obstruksi jalan napas
meningkat) x menit, suhu |
36,8 , RR 20x menit Bersihan jalan napas tidak efektif
- Keadaan umum baik. Berat
badan : 85 kg, Tinggi badan
: 170 cm, IMT 29,4 kg/m
- Terpasang selang NGT
- Terapang IUVD
- Pasien tampak gelisah
- Bunyi napas pasien
menurun
- Frekuensi napas dan pola
napas pasien berubah
23
DO :
- Tekanan darah 156/98
(tekanan darah meningkat),,
N 108 (frekuensi nadi
meningkat) x menit, suhu
36,8 , RR 20x menit
- Keadaan umum baik. Berat
badan : 85 kg, Tinggi badan
: 170 cm, IMT 29,4 kg/m
- Terpasang selang NGT
- Terapang IUVD
- Pasien tampak enggan
beraktivitas
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif, berfokus pada diri sendiri, gelisah, tekanan darah & nadi
meningkat
b. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
(gigi) dibuktikan pasien mengatakan sesak napas (dyspnea &
orthopnea), pasien tampak gelisah, bunyi napas menurun, frekuensi
napas dan pola napas berubah
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan
dengan pasien mengeluh lelah & lemah, merasa sesak napas
(dyspnea) saat beraktivitas, dan merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas
24
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa PERENCANAAN
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 - Untuk mengetahui
Manajemen nyeri
(D.0077) (L. 08066) daerah yang
(L.08238)
mengalami nyeri,
Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi lama waktu yang
berhubungan dengan intervensi dirasakan serta
- Identifikasi
agen pencedera keperawatan selama kualitas
lokasi,
fisiologis (iskemia) 3x24 jam, maka - Untuk mengetahui
karakteristik,
dibuktikan dengan tingkat nyeri derajat nyeri yang
durasi, frekuensi,
pasien mengeluh menurun dengan dirasakan
kualitas, intensitas
nyeri, tampak kriteria hasil: - Untuk melihat respon
nyeri
meringis, bersikap - Keluhan nyeri nyeri tanpa bantuan
- Identifikasi faktor
protektif, berfokus menurun (5) suara
yang
pada diri sendiri, - Sikap meringis - Untuk mengetahui hal
memperberat dan
nafsu makan berubah, menurun (5) yang menyebabkan
memperingan
gelisah - Sikap protektif nyeri memberat dan
nyeri
menurun (5) mengurangi nyeri
- Sikap fokus pada - Identifikasi - Untuk menilai
diri sendiri menurun pengetahuan dan perkembangan
(5) keyakinan tentang masalah nyeri dengan
- Sikap gelisah nyeri keyakinan yang
menurun (5) - Identifikasi dianut pasien
- Identifikasi
25
respons nyeri non
verbal
- Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
- Monitor
keberhasilan
terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
- Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis,
akupresur, terapi
musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik imajinasi
26
terbimbing.
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri
27
secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
28
berubah, dyspnea dan kriteria hasil memaksimalkan
napas)
orthopnea ekspansi paru dan
- Dipsnea &
- Monitor bunyi
menurunkan upaya
orthopnea membaik
napas tambahan
pernapasan
(5)
(mis. gurgling,
- Untuk mengencerkan
- Frekuensi napas mengi, wheezing,
sekret, membantu
membaik (5) ronkhi kering)
agar dahak mudah
- Pola napas membaik - Monitor sputum dikeluarkan
(5) jumlah, warna, - Untuk mengantisipasi
aroma) pasien saat batuk,
posisi dan tekniknya
sudah tau.
Terapeutik
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas dengan
head-tilt dan chin-
lift (jaw-thrust
jika curiga trauma
servikal)
- Posisikan semi-
Fowler atau
Fowler
- Lakukan
fisioterapi dada,
jika perlu
- Lakukan
penghisapan
lendir kurang dari
15 detik
29
- Keluarkan
sumbatan benda
padat dengan
forsep McGill
- Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
30
kelemahan dibuktikan toleransi aktivitas Observasi tingkat aktivitas
dengan pasien meningkat dengan pasien
- Identifikasi defisit
mengeluh lelah kriteria hasil:
tingkat aktivitas - Untuk
lemah, dispnea - Frekuensi nadi
mengidentifikasi
setelah aktivitas, meningkat (5) - Identifikasi
kemampuan
merasa tidak nyaman - Kemudahan dalam kemampuan
aktivitas pasien
saat aktivitas melakukan aktivitas berpartisipasi
sehari hari dalam aktivitas - Untuk memonitor
meningkat (5) tertentu respon emosional
- Keluhan lelah dan - Identifikasi pasien setelah
lemah menurun (5) sumber daya aktivitas
- Dispnea setelah untuk aktivitas - Untuk memfasilitasi
aktivitas menurun yang dinginkan aktivitas yang pasien
- Tekanan darah
- Identifikasi pilih
membaik (5)
strategi - Untuk menjadwalkan
- Frekuensi napas
meningkatkan rutinitas jadwal sehari
membaik (5)
partisipasi dalam hari pasien
aktivitas
- Identifikasi
makna aktivitas
rutin (mis.
bekerja) dan
waktu luang
- Monitor respons
emosional, fisik,
sosial, dan
spiritual terhadap
aktivitas
31
Terapeutik
- Fasilitasi fokus
pada kemampuan,
bukan defisit yang
dialami
- Sepakati
komitmen untuk
meningkatkan
frekuensi dan
rentang aktivitas
- Fasilitasi memilih
aktivitas dan
tetapkan tujuan
aktivitas yang
konsisten sesuai
kemampuan fisik,
psikologis, dan
sosial
- Koordinasikan
pemilihan
aktivitas sesuai
usia
- Fasilitasi makna
aktivitas yang
dipilih
- Fasilitasi
transportasi untuk
menghadiri
aktivitas, jika
32
sesuai
- Fasilitasi pasien
dan keluarga
dalam
menyesuaikan
lingkungan untuk
mengakomodasi
aktivitas yang
dipilih
- Fasilitasi aktivitas
fisik rutin (mis.
ambulasi,
mobilisasi, dan
perawatan diri),
sesuai kebutuhan
- Fasilitasi aktivitas
pengganti saat
mengalami
keterbatasan
waktu, energi,
atau gerak
- Fasilitasi aktivitas
motorik kasar
untuk pasien
hiperaktif
- Tingkatkan
aktivitas fisik
untuk memelihara
berat badan, jika
33
sesuai
- Fasilitasi aktivitas
motorik untuk
merelaksasi otot
- Fasilitasi aktivitas
dengan komponen
memori implisit
dan emosional
(mis kegiatan
keagamaan
khusus) untuk
pasien demensia,
jika sesuai
- Libatkan dalam
permainan
kelompok yang
tidak kompetitif,
terstruktur, dan
aktif
- Tingkatkan
keterlibatan dalam
aktivitas rekreasi
dan diversifikasi
untuk
menurunkan
kecemasan (mis
vocal group, bola
voli, tenis meja,
jogging,
34
berenang, tugas
sederhana
permainan
sederhana, tugas
rutin, tugas rumah
tangga, perawatan
diri, dan teka-teki
dan kartu)
- Libatkan keluarga
dalam aktivitas,
jika perlu
Fasilitasi
mengembangkan
motivasi dan
penguatan diri
- Fasilitasi pasien
dan keluarga
memantau
kemajuannya
sendiri untuk
mencapai tujuan
- Jadwalkan
aktivitas dalam
rutinitas sehari-
hari
- Berikan
penguatan positif
atas partisipasi
dalam aktivitas
35
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas fisik
sehari-hari, jika
perlu
- Ajarkan cara
melakukan
aktivitas yang
dipilih
- Anjurkan
melakukan
aktivitas fisik,
sosial, spiritual,
dan kognitif
dalam menjaga
fungsi dan
kesehatan
- Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok atau
terapi, jika sesuai
Kolaborasi
- Kolaborasi
dengan terapis
okupasi dalam
merencanakan
36
dan memonitor
program aktivitas
37
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
38
Maret tidak efektif - Memonitor pola napas - Pasien mengatakan
2023 berhubungan dengan (frekuensi, kedalaman, usaha sesak napas walau
10.30 proses infeksi (gigi) napas) sambil berbaring
dibuktikan pasien setelah aktivitas
mengatakan sesak Terapeutik
napas (dyspnea & - Mempertahankan kepatenan O :
orthopnea), pasien jalan napas dengan head-tilt - Frekuensi napas pasien
tampak gelisah, bunyi dan chin-lift agak cepat 25x menit
napas menurun, - Memposisikan semi-Fowler - Menyarankan pasien
frekuensi napas dan atau Fowler memperbanyak minum
pola napas berubah air putih
Edukasi - Menyarankan pasien
- Menganjurkan asupan cairan semi fowler saat sesak
2000 ml/hari, jika tidak napas
kontraindikasi
11 Intoleransi aktivitas Observasi S: Anicah
Maret berhubungan dengan - Mengidentifikasi defisit - Pasien mengatakan
2023 kelemahan dibuktikan tingkat aktivitas bahwa aktivitas yang
12.30 dengan pasien - Mengidentifikasi kemampuan dipilih ialah
mengeluh lelah & berpartisipasi dalam aktivitas menggerakkan
lemah, merasa sesak tertentu ekstremitas
napas (dyspnea) saat - Pasien mengatakan
beraktivitas, dan merasa Terapeutik akan mencoba aktivitas
tidak nyaman setelah - Memfasilitasi memilih serutin mungkin
beraktivitas aktivitas dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten sesuai O :
kemampuan fisik, psikologis, - Pasien tampak antusias
dan social dalam mencoba terapi
- Memfasilitasi makna aktivitas aktivitas
yang dipilih - Pasien dapat dengan
cepat menangkap
39
caranya beraktivitas
Edukasi
- Mengajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
40
Tanggal Diagnosa Tindakan keperawatan Respon Tanda
keperawatan Tangan
12 Nyeri akut berhubungan Observasi S: Anicah
Maret dengan agen pencedera - Mengidentifikasi lokasi, - Pasien mengatakan
2023 fisiologis (inflamasi) karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri dibagian pipi
07.10 dibuktikan dengan kualitas, intensitas nyeri masih dengan skala 3
pasien mengeluh nyeri, - Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien mengatakan
tampak meringis, - Memonitor keberhasilan terapi bahwa terasa nyeri
bersikap protektif, komplementer yang sudah terasa saat beraktivitas
berfokus pada diri diberikan namun berkurang
sendiri, gelisah,
tekanan darah & nadi Terapeutik O:
meningkat - Mengontrol lingkungan yang - Pasien tampak gelisah
memperberat rasa nyeri (mis. & meringis menurun
suhu ruangan, pencahayaan, - Pasien bersikap
kebisingan) protektif menurun
- Pasien memahami cara
Edukasi memonitor nyeri secara
- Menganjurkan memonitor mandiri
nyeri secara mandiri - Tekanan darah pasien
menurun 143/76
mmHg
- Tekanan nadi pasien
menurun 98x menit
12 Bersihan jalan napas Observasi S: Anicah
Maret tidak efektif - Memonitor pola napas - Pasien mengatakan
2023 berhubungan dengan (frekuensi, kedalaman, usaha sesak napas walau
09.00 proses infeksi (gigi) napas) sambil berbaring
dibuktikan pasien setelah aktivitas
mengatakan sesak
41
napas (dyspnea & Terapeutik menurun
orthopnea), pasien - Mempertahankan kepatenan
tampak gelisah, bunyi jalan napas dengan head-tilt O :
napas menurun, dan chin-lift - Frekuensi napas pasien
frekuensi napas dan - Memposisikan semi-Fowler menurun 23x menit
pola napas berubah atau Fowler - Pola napas pasien
membaik
Edukasi - Pasien tampak gelisah
- Menganjurkan asupan cairan menurun
2000 ml/hari, jika tidak - Menyarankan pasien
kontraindikasi tetap memperbanyak
minum air putih
- Menyarankan pasien
semi fowler saat saat
sesak napas kembali
12 Intoleransi aktivitas Observasi S: Anicah
Maret berhubungan dengan - Mengidentifikasi kemampuan - Pasien mengatakan
2023 kelemahan dibuktikan berpartisipasi dalam aktivitas bahwa aktivitas yang
11.20 dengan pasien tertentu dipilih ialah
mengeluh lelah & - Mengidentifikasi strategi menggerakkan
lemah, merasa sesak meningkatkan partisipasi ekstremitas disertai
napas (dyspnea) saat dalam aktivitas olahraga ringan
beraktivitas, dan merasa - Pasien mengatakan
tidak nyaman setelah Terapeutik akan mencoba aktivitas
beraktivitas - Memfasilitasi memilih serutin mungkin
aktivitas dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten sesuai O :
kemampuan fisik, psikologis, - Pasien tampak antusias
dan social dalam mencoba terapi
- Memfasilitasi aktivitas aktivitas baru
42
motorik untuk merelaksasi otot - Rentang gerak motoric
- Memberikan penguatan positif pasien meningkat
atas partisipasi dalam aktivitas
Edukasi
- Mengajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
- Menganjurkan melakukan
aktivitas fisik, sosial, spiritual,
dan kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
43
Tanggal Diagnosa Tindakan keperawatan Respon Tanda
keperawatan Tangan
13 Nyeri akut berhubungan Observasi S: Anicah
Maret dengan agen pencedera - Mengidentifikasi lokasi, - Pasien mengatakan
2023 fisiologis (inflamasi) karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri dibagian pipi
07.10 dibuktikan dengan kualitas, intensitas nyeri berkurang dengan skala
pasien mengeluh nyeri, - Mengidentifikasi skala nyeri 3
tampak meringis, - Memonitor efek samping - Pasien mengatakan
bersikap protektif, penggunaan analgetik bahwa terasa nyeri
berfokus pada diri terasa saat beraktivitas
sendiri, gelisah, Terapeutik namun berkurang
tekanan darah & nadi - Mengontrol lingkungan yang - Pasien mengatakan
meningkat memperberat rasa nyeri (mis. tidak merasa aneh saat
suhu ruangan, pencahayaan, meminum obat
kebisingan) analgetik
- Mempertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan O :
strategi meredakan nyeri - Pasien tampak gelisah
& meringis menurun
Edukasi - Pasien bersikap
- Menganjurkan memonitor protektif menurun
nyeri secara mandiri - Tekanan darah pasien
- Mengajarkan teknik non menurun 115/65
farmakologis untuk mmHg
mengurangi rasa nyeri - Tekanan nadi pasien
menurun 95x menit
13 Bersihan jalan napas Observasi S: Anicah
Maret tidak efektif - Memonitor pola napas - Pasien mengatakan
2023 berhubungan dengan (frekuensi, kedalaman, usaha sesak napas walau
proses infeksi (gigi)
44
09.00 dibuktikan pasien napas) sambil berbaring
mengatakan sesak - Memonitor bunyi napas setelah aktivitas
napas (dyspnea & tambahan (mis. gurgling, menurun
orthopnea), pasien mengi, wheezing, ronkhi
tampak gelisah, bunyi kering)
napas menurun, O:
frekuensi napas dan Terapeutik - Frekuensi napas pasien
pola napas berubah - Mempertahankan kepatenan menurun 19x menit
jalan napas dengan head-tilt - Pola napas pasien
dan chin-lift membaik
- Memposisikan semi-Fowler - Pasien tampak gelisah
atau Fowler menurun
- Tidak ditemukannya
Edukasi bunyi napas tambahan
- Menganjurkan asupan cairan - Menyarankan pasien
2000 ml/hari, jika tidak tetap memperbanyak
kontraindikasi minum air putih
- Menyarankan pasien
semi fowler saat saat
sesak napas kembali
13 Intoleransi aktivitas Observasi S: Anicah
Maret berhubungan dengan - Mengidentifikasi kemampuan - Pasien mengatakan
2023 kelemahan dibuktikan berpartisipasi dalam aktivitas bahwa ia sudah mulai
11.20 dengan pasien tertentu lancar dalam aktivitas
mengeluh lelah & - Mengidentifikasi makna yang dipilih
lemah, merasa sesak aktivitas rutin (mis. bekerja) - Pasien mengatakan
napas (dyspnea) saat dan waktu luang akan mencoba aktivitas
beraktivitas, dan merasa serutin mungkin
tidak nyaman setelah
beraktivitas Terapeutik
45
- Melibatkan keluarga dalam
aktivitas O:
- Memfasilitasi - Pasien tampak antusias
mengembangkan motivasi dan sudah aktif dalam
penguatan diri beraktivitas
- Rentang gerak motoric
Edukasi pasien meningkat
- Menganjurkan terlibat dalam - Keluarga pasien
aktivitas kelompok atau terapi memahami bahwa
mereka harus
memberikan dukungan
kepada pasien
46
Tanggal Diagnosis Keperawatan SOAP Tanda
Tangan
47
efektif teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Intoleransi aktivitas S : Anicah
berhubungan dengan kelemahan - Pasien mengeluh lelah & lemah teratasi
dibuktikan dengan pasien sebagian
mengeluh lelah & lemah, merasa - Pasien merasa tidak nyaman setelah
sesak napas (dyspnea) saat beraktivitas teratasi sebagian
beraktivitas, dan merasa tidak O :
nyaman setelah beraktivitas - Kesadaran umum baik
- TD 130/75mmHg, nadi 85x/menit, suhu 36.
7 C, RR 20x/menit, saturasi 100%.
- Pasien tampak lebih aktif beraktivitas
A : Masalah keperawatan intoleransi aktivitas akut
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
48