Pengkajian
1. Identitas
Pasien
Nama : Tn.B
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pelajar
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Br. Pala Sari, Buleleng
Tanggal Masuk : 5 November 2021
Tanggal Pengkajian : 9 November 2021
Sumber Informasi : Pasien dan keluarga
Diagnosa Masuk :
1) Obstruksi bangkitan general onset motor tonik klonik ec suspek tonik
klonik acute symptomatic seizures (brain metastasis) dd calvasia
metastase).
2) Osteosarcoma pro kemoterapi.
Penanggung
Nama : Ny. A
Hubungan Dgn Pasien : Ibu
2. Riwayat Keluarga
Genogram (kalau perlu)
Keterangan Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Sudah Meninggal
------- : Tinggal Serumah
: Klien
3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama
Saat MRS (5 November 2021)
Pasien datang ke rumah sakit diantar oleh keluarga dengan keluhan
kejang. Kejang terjadi ± 5 menit sebelum sampai di IGD, dimana
kejadian tersebut tidak dilihat oleh keluarga. Sebelum mengalami kejang
keadaan pasien sangat baik, akan tetapi saat kejang pasien tidak sadar,
dimana kejang pada pasien berlangsung selama ± 2 menit. Setelah kejang
pasien tampak kebingungan selama ± 10 menit kemudian pasien sadar.
Kejang yang dialami pasien merupakan kejang pertama kalinya
Saat ini (9 November 2021)
Pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan, baik secara fisik ataupun
psikologis yang mengganggunya saat ini. Namun ketika ditanyakan
kondisi nyeri terkait kakinya pasien mengetakan paha kanannya masih
terasa sedikit nyeri dengan skala 3.
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan pada awalnya sempat terjatuh, dimana kaki pasien
membentur beton. Pada saat itu pasien dibawa oleh teman-temannya
pulang. Lalu ibu pasien mengantar pasien ke jasa urut untuk
menyembuhkan kaki pasien yang terbentur. Pasien mengatakan setelah 2
minggu tidak ada perubahan terhadap kakinya, akan tetapi kaki kanannya
mengalami pembengkakan. Lalu ibu membawa pasien ke RS Santi Graha
dan kaki pasien diberikan tindakan gips. Tenaga kesehatan di ruamh sakit
tersebut mengatakan dicurigai adanya tumor dan pasien dirujuk ke RSUP
Sanglah untuk tindakan biopsi. Hasil biopsi di RSUP Sanglah
menunjukkan bahwa adannya osteosarkoma pada kaki pasien karena
pertumbuhan daging. Pasien dan keluarga sudah berkonsultasi dengan
spesialis orthopedi dan sudah ada jadwal kemoterapi untuk pasien.
Namun kemoterapi harus ditunda terlebih dahulu dikarenakan Hb pasien
rendah dan pasien direncanakan tindakan amputasi.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Ibu A selaku orang tua pasien membawa pasien ke jasa urut untuk
melakukan pengobatan terhadap kaki Tn.B.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami: -
Pernah dirawat: -.
Riwayat alergi : Ya Tidak
Riwayat tranfusi : Ya Tidak
Selama dirawat pasien telah menerima transfusi darah.
Merokok : Ya Tidak
Pasien mengatakan sebelum dirawat pasien rutin mengkonsumsi rokok
setiap harinya dan saat ini pasien sudah berhenti merokok
Minum kopi : Ya Tidak
Pasien mengatakan sering mengkonsumsi kopi. Namun semenjak sakit
pasien berhenti untuk mengkonsumsi kopi.
Penggunaan Alkohol : Ya Tidak
f. Pola kognitif-perseptual
Pasien mengatakan area paha kanannya masih terasa nyeri dengan skala 3,
akan tetapi nyeri yang dirasakan oleh pasien masih dapat ditoleransi dan
tidak begitu mengganggu aktivitasnya, terutama ketika tidur..
g. Pola persepsi diri/konsep diri
Pasien dapat menyebutkan identitas dirinya dengan benar dan lengkap.
Pasien mengatakan saat ini pasien lebih semangat dengan kondisinya,
dimana sebelumnya pasien masih denial. Pasien mengatakan ia harus ikhlas
menerima kondisinya karena semua pasti terlewati. Pasien juga mengatakan
Ibu A juga menjadi lebih semangat karena melihat Tn.B yang semangat
untuk mengikuti operasi amputasi pada kakinya dan menjalani kemoterapi
karena Ibu A mengatakan saat ini di keluarga intinya hanya ada dirinya dan
anaknya sehingga keduanya saling menguatkan.
h. Pola seksual dan reproduksi
Pasien saat ini belum menikah.
i. Pola peran-hubungan
Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, dimana anak pertama dan
anak ketiga sudah meninggal. Disamping itu ayah dari keluarga ini sudah
meninggal juga sehingga di keluarga tersebut hanya ada Ibu A dan Tn.B.
Ibu A mengatakan ia mejalani peran sebagai ayah dan ibu sebelum anaknya
sakit, dimana Ibu A memiliki warung di rumahnya. Namun untuk saat ini
Ibu A menginap di rumah sakit untuk merawat anaknya. Sedangkan Tn.B
yang memiliki peran sebagai anak dan siswa saat ini harus mengurungkan
niat untuk melanjutkan sekolahnya terlebih dahulu karena pasien
mengatakan saat ini prioritasnya adalah pengobatan.
j. Pola manajemen koping stress
Pasien mengatakan sempat pasrah dengan kenyataan ketika tenaga
kesehatan mengatakan bahwa dicurigai adanya osteosarkoma pada pasien.
Namun pasien disemangati oleh teman-teman dan keluarganya ditandai
dengan teman-temannya secara bergilir menjenguk pasien dan saudara
pasien pun bergilir menjeguk pasien dan membawakan kebutuhan pasien
dan Ibu A selama di rumah sakit.
k. Pola keyakinan-nilai
Pasien dan Ibu A beragama Hindu, Ibu A mengatakan penyakit merupakan
karma yang harus dijalani.
d. Sistem Pernafasan:
Batuk: Ya Tidak
Sesak: Ya Tidak
- Inspeksi: gerakan dada simetris, tidak terdapat massa, tidak ada lesi, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan.
- Palpasi : taktil fremitus normal, tidak ada krepitasi.
- Perkusi : suara sonor pada semua lapang paru
- Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
e. Sistem Kardiovaskular :
Nyeri dada Ya Tidak
Palpitasi Ya Tidak
CRT < 3 dtk > 3 dtk
- Inspeksi : tidak terdapat massa atau lesi, tidak tampak perbesaran
jantung
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba pada ICS ke-5
- Perkusi : Batas jantung normal
Atas : ICS 2
Bawah : ICS 4
Kanan : ICS 2
Kiri : ICS 2
- Auskultasi : Suara terdengar BJ I dan BJ II, tidak terdengar murmur atau
gallop
f. Payudara Wanita dan Pria
Payudara simetris, tidak tampak adanya massa atau lesi, tidak ada nyeri
tekan
g. Sistem Gastrointestinal:
Mulut Bersih Kotor Berbau
Mukosa Lembab Kering Stomatitis
Pembesaran hepar Ya Tidak
Abdomen Meteorismus Asites Nyeri tekan
Peristaltik : 8 kali/mnt
BB : 70 kg
TB : 170 cm
IMT : 24,2 (normal)
h. Sistem Urinarius :
Penggunaan alat bantu/ kateter Ya Tidak
Kandung kencing, nyeri tekan Ya Tidak
Gangguan Anuria Oliguria Retensi Inkontinensia
Nokturia Lain-lain:
Saat ingin berkemih pasien dibantu oleh Ibunya menggunakan pispot.
j. Sistem Saraf:
GCS: 15 Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6
Rangsangan meningeal Kaku kuduk Kernig
Brudzinski I Brudzinski II
Refleks fisiologis Patela Trisep
Bisep Achiles
Refleks patologis Babinski Chaddock
Oppenheim Rossolimo Gordon
Schaefer Stransky Gonda
Gerakan involunter : tidak ada
k. Sistem Muskuloskeletal:
Kemampuan pergerakan sendi Bebas Terbatas
Deformitas Ya Tidak
Fraktur Ya Tidak
Pasien mengalami fraktur patologis pada proksimal right femur.
Kekakuan Ya Tidak
Nyeri sendi/otot Ya Tidak
Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada area paha kanannya dengan
skala 3, akan tetapi nyeri tersebut masih bisa ditolerasi olehnya
Kekuatan otot: 5555 55555
5555 xxxx
l. Sistem Imun:
Perdarahan Gusi Ya Tidak
Perdarahan lama Ya Tidak
Pembengkakan KGB Ya Tidak
Keletihan/kelemahan Ya Tidak
Tn.B terlihat letih sekali ditandai dengan wajahnya yang sangat pucat dan
Hb 6,9.
m. Sistem Endokrin:
Hiperglikemia Ya Tidak
Hipoglikemia Ya Tidak
Luka gangrene Ya Tidak
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium
Jenis pemeriksaan : Darah lengkap
Waktu : 9 November 2021
Hasil :
Tgl: 11-11-21
No. Parameter Nilai Rujukan Satuan
Hasil Ket
3
1 WBC 4,1-11,0 10 /μL 16,04 Tinggi
2 NE% 47-80 % 72,5
3 LY% 13-40 % 19,2
4 MO% 2,0-11,0 % 7,0
5 EO% 0,0-5,0 % 1,1
6 BA% 0,0-2,0 % 0,2
7 NE# 2,5-7,5 103/μL 11,64 Tinggi
8 LY# 1,0-4,0 103/μL 3,08
9 MO# 0,1-0,2 103/μL 1,12
10 EO# 0,0-0,5 103/μL 0,17
11 BA# 0,0-0,1 103/μL 0,03
12 RBC 4,5-5,9 106/μL 2,42 Rendah
13 HGB 13,5-17,5 g/dL 6,9 Rendah
14 HCT 41,0-53,0 % 21,2 Rendah
15 MCV 80,0-100,0 fL 87,6
16 MCH 26,0-34,0 pg 28,5
17 MCHC 31-36 g/dL 32,5
18 RDW 11,6-14,8 % 12,5
19 PLT 150-440 103/μL 304,0
20 MPV 6,8-10 fL 8,9
21 NLR <= 3,13 3,78 Tinggi
b. Pemeriksaan radiologi
Jenis pemeriksaan : Foto pelvis AP
Waktu : 09 November 2021
Hasil : tidak tampak fraktur pada tulang dan diskolasi sendi
regio pelvis.
- Trabekulasi tulang normal.
- Sacroiliac dan hip joint kanan kiri baik.
- Shentons’s line kanan kiri simetris
- Tidak tampak erosi atau destruksi tulang
- Tidak tampak jeslas soft tissue swelling.
DO:
Pergerakan pasien masih terlihat terbatas.
2,5,6, Siang 1. Berkolaborasi dengan dokter terkait pemberian DS: Perawat
dan 7 analgesik pada pasien. - Pasien mengatakan masih merasa nyeri ruangan
2. Memberikan paracetamol 500 mg pada pasien. pada kaki kanan.
3. Membantu pemenuhan ADL pasien. - Pasien mengatakan belum bisa memenuhi
kebutuhan dan aktivitas sehari-hari secara
mandiri.
DO:
Pergerakan pasien masih terlihat terbatas.
2 dan 4 Siang NIC Label: Manajemen Nyeri DS: Sintya
1. Mengajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham
secara farmakologi dan non-farmakologi. mengenai manajemen nyeri secara
2. Memilih dan mengimplementasikan tindakan nonfarmakologi.
yang beragam (secara farmakologi yaitu
dengan mengonsumsi obat yang telah DO:
diresepkan (paracetamol 500 mg), - Pasien terlihat mampu mengikuti teknik
nonfarmakologi seperti relaksasi nafas dalam) relaksasi napas dalam yang
untuk memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai didemonstrasikan.
dengan kebutuhan. - Pasien dan keluarga mampu
3. Mengajarkan penggunaan teknik non mempraktekkan latihan ROM pasif dan
farmakologi seperti relaksasi napas dalam dan aktif.
terapi musik.
DO:
Pergerakan pasien masih terlihat terbatas.
Rabu, 10 1 Pagi NIC Label: Peningkatan Koping DS: Sisil dan
November 1. Membantu pasien dalam mengembangkan - Pasien mengatakan sudah berusaha ikhlas Veren
2021 penilaian terkait kondisi sakitnya dengan lebih dan menerima kondisinya saat ini.
objektif. - Pasien mengatakan sudah menyiapkan diri
2. Mendukung pasien untuk mengidentifikasi khususnya secara psikologis terkait
kekuatan dan kemampuan diri. rencana amputasi yang akan dilakukan.
3. Mendukung keluarga untuk selalu
mendampingi pasien selama proses perawatan DO:
dan memberikan reinforcement positif pada - Pasien terlihat selalu tersenyum selama
keluarga karena selalu mendukung dan perawatan.
menemani pasien. - Pasien dan keluarga bersikap kooperatif
selama proses perawatan.
Siang Pemasangan Gips DS:
1. Memberikan ketorolac 30 mg pada pasien. Pasien berteriak kesakitan. Dokter
2. Melakukan pemasangan gips pada kaki kanan dan
3
pasien. DO: perawat
Pasien terlihat meringis dan menangis karena ruangan
nyeri yang dirasakan.
3 Siang NIC Label: Pemberian Produk-Produk Darah DS: Veren dan
1. Memonitor tanda-tanda vital pasien sebelum, Pasien mengatakan tidak ada reaksi alergi Sisil
selama, dan setelah transfusi. yang muncul selama pemberian transfusi.
2. Memberikan transfusi PRC 1 kolf pada pasien.
3. Memberitahukan pasien dan keluarga DO:
mengenai tanda dan gejala reaksi terhadap - Tanda-tanda vital pasien sebelum
transfusi seperti gatal, pusing, nafas pendek, pemberian transfusi
dan nyeri dada. Suhu 360C
Nadi 80x/menit
RR 16x/menit
Tekanan darah 110/70 mmHg
- Transfusi darah lancar.
Malam NIC Label: Manajemen Konstipasi DS:
1. Memberikan laxadin sirup 15 cc pada pasien. Pasien mengatakan tidak ada keluhan.
2. Menganjurkan pasien untuk banyak minum air
Wira dan
8 putih. DO:
Jasmita
3. Menganjurkan pasien untuk mengonsumsi Pasien terlihat tenang.
makanan tinggi serat sesuai dengan yang sudah
disiapkan oleh rumah sakit.
Kamis, 11 1, 4, 5, Pagi 1. Memonitor kondisi pasien. DS: Sintya
November 6, dan 2. Memonitor kondisi pada kaki kanan pasien Pasien mengatakan tidak ada keluhan.
2021 7 yang terpasang gips.
3. Memberikan paracetamol 500 mg pada pasien. DO:
4. Menginstruksikan pasien untuk menerapkan Tidak tampak ekspresi wajah meringis pada
teknik relaksasi nafas dalam atau terapi musik pasien.
saat merasa nyeri.
5. Menginstruksikan keluarga pasien untuk
membantu kebutuhan perawatan diri pasien
antara lain membersihkan badan, serta mulut
dan gigi pasien.
Siang NIC Label: Perawatan Gips: Pemeliharaan DS:
1. Memonitor kondisi pada kaki kanan pasien - Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada
yang terpasang gips. area kaki kanan yang terpasang gips.
2. Memonitor tanda-tanda gangguan akibat - Pasien dan keluarga mengatakan sudah
pemasangan gips pada fungsi sirkulasi dan paham terkait edukasi perawatan gips
neurologis, seperti adanya nyeri, pasien tampak yang telah disampaikan. Rima dan
4
pucat, mati rasa, dan denyut nadi lemah. Eris
3. Menginstruksikan pasien agar tidak menggaruk DO:
kulit dibawah gips dengan benda apapun. - Pasien terlihat tenang.
4. Memberitahukan pasien dan keluarga agar - Gips pasien berada dalam kondisi kering.
membiarkan gips dalam keadaan kering. - Tidak ada kemerahan pada kulit disekitar
area pemasangan gips.
2 dan 4 Malam 1. Memonitor kondisi atau keluhan yang DS: Rima dan
dirasakan oleh pasien. - Pasien mengatakan tidak ada keluhan. Eris
2. Menginstruksikan pasien untuk melakukan - Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
relaksasi nafas dalam atau terapi musik apabila berada di skala 3.
merasa nyeri. - Pasien dan keluarga mengatakan sudah
3. Menginstruksikan dan mendorong pasien dan sempat melakukan latihan ROM aktif dan
keluarga untuk melakukan latihan ROM aktif pasif.
dan pasif secara rutin.
DO:
Pasien terlihat tenang dan tidak ada ekspresi
wajah meringis.
Jumat, 12 Pagi 1. Memonitor kondisi atau keluhan pasien. DS:
November 2. Memberikan reinforcement positif pada pasien Pasien mengatakan tidak ada keluhan.
2021 dan keluarga karena telah mampu menerima
1,5,6, Sisil dan
kondisi kesehatannya saat ini. DO:
dan 7 Jasmita
3. Mengingatkan pasien dan keluarga mengenai Pasien terlihat bersih dan tenang.
pentingnya menjaga kebersihan tubuh selama
proses perawatan di rumah sakit.
3 Siang NIC Label: Pemberian Produk-Produk Darah DS: Veren dan
1. Memonitor tanda-tanda vital pasien sebelum, Pasien mengatakan tidak ada reaksi alergi Rima
selama, dan setelah transfusi. yang muncul selama pemberian transfusi.
2. Memberikan transfusi PRC 1 kolf pada pasien.
3. Memberitahukan pasien dan keluarga DO:
mengenai tanda dan gejala reaksi terhadap - Tanda-tanda vital pasien sebelum
transfusi seperti gatal, pusing, nafas pendek, pemberian transfusi
dan nyeri dada. Suhu 360C
Nadi 84x/menit
RR 18x/menit
Tekanan darah 110/70 mmHg
- Transfusi darah lancar.
2,4,5,6, Malam 1. Memonitor kondisi atau keluhan yang DS: Rima dan
dan 7 dirasakan oleh pasien. Pasien mengatakan tidak ada keluhan dan Veren
2. Menginstruksikan pasien untuk melakukan sudah melakukan perawatan diri dengan
relaksasi nafas dalam atau terapi musik apabila dibantu oleh keluarga.
merasa nyeri.
3. Menginstruksikan dan mendorong pasien dan DO:
keluarga untuk melakukan latihan ROM aktif Pasien terlihat bersih dan kooperatif selama
dan pasif secara rutin. diberikan intervensi keperawatan.
4. Mengingatkan pasien dan keluarga mengenai
pentingnya menjaga kebersihan tubuh selama
proses perawatan di rumah sakit.
5. Menginstruksikan keluarga untuk memberikan
lotion pada pasien agar kelembaban kulitnya
terjaga.
Sabtu, 13 Pagi 1. Pengukuran tanda-tanda vital pasien. DS:
November 2. Berkolaborasi dengan dokter terkait pemberian Pasien mengatakan belum bisa memenuhi
2021 analgesik pada pasien. kebutuhan dan aktivitas sehari-hari secara
2,5,6, Perawat
3. Memberikan paracetamol 500 mg pada pasien. mandiri.
dan 7 ruangan
4. Membantu pemenuhan ADL pasien.
DO:
Pergerakan pasien masih terlihat terbatas.
Siang 1. Memonitor kondisi atau keluhan yang DS:
dirasakan oleh pasien. Pasien mengatakan tidak ada keluhan.
2 dan 4 2. Menginstruksikan pasien untuk melakukan Wira
relaksasi nafas dalam atau terapi musik apabila DO:
merasa nyeri. Pasien terlihat tenang.
4,5,6, Malam 1. Memonitor kondisi atau keluhan yang DS: Eris dan
dan 7 dirasakan oleh pasien. Pasien mengatakan sudah melakukan latihan Sintya
2. Mengingatkan pasien dan keluarga mengenai ROM aktif dan pasif.
pentingnya menjaga kebersihan tubuh selama
proses perawatan di rumah sakit. DO:
3. Menginstruksikan dan mendorong pasien dan Pasien terlihat tenang dan bersih.
keluarga untuk melakukan latihan ROM aktif
dan pasif secara rutin.
Planning:
1. . Pemberian produk darah sesuai anjuran dokter
Planning:
Mengingatkan pasien untuk selalu melakukan terapi musik dan relaksasi nafas dalam apabila
merasa nyeri agar nyeri terkontrol
8 Siang Subjektif: Rima
1. Pasien mengatakan sudah banyak minum air yaitu sekitar 1 botol (600 ml)
2. Pasien mengatakan belum bisa buang air besar
Objektif:
1. Bising usus pasien 5 x/menit
Assesment:
Tujuan tercapai sebagian
Planning:
Intervensi dilanjutkan berupa mengingatkan pasien untuk banyak minum air kurang lebih 8 gelas
per hari dan berkolaborasi dengan dokter terkait pemberian laksatif
1 Sore Subjektif: Rima
1. Pasien mengatakan ikhlas dan menerima kondisinya saat ini
2. Pasien mengatakan sudah siap terkait rencana amputasi yang akan dilakukan
3. Pasien mengatakan merasa kuat dan tegar karena ada ibunya yang selalu menemaninya
4. Pasien mengatakan untuk saat ini fokus terhadap proses pengobatan
Objektif:
1. Pasien terlihat selalu tersenyum selama perawatan.
2. Pasien dan keluarga bersikap kooperatif selama proses perawatan
Assesment:
Tujuan tercapai
Planning:
Memberikan motivasi dan dukungan pada pasien selama proses pengobatan
5,6,7 Sore Subjektif: Rima
1. Pasien mengatakan mandi dan membersihkan badan dibantu oleh ibunya
2. Pasien mengatakan mengganti pakaian dibantu oleh ibunya
3. Pasien mengatakan buang air kecil dibatu oleh ibunya
4. Pasien mengatakan area genitalia tidak ada kemerahan
Objektif:
1. Pasien tampak bersih
Assesment:
Tujuan tercapai
Planning:
Edukasi keluarga untuk selalu membantu pasien dalam melakukan perawatan diri mandi,
berpakaian dan eliminasi
2. Sabtu 4 Siang Subjektif: Eris
1. Pasien mengatakan sudah melakukan miring kanan dan miring kiri
2. Pasien mengatakan saat melakukan miring kanan kaki kanan terasa sakit sehingga hanya
bisa miring kanan sebentar
Objektif:
1. Pasien mampu melakukan Range of Motion (ROM) pada kepala, kedua tangan dan kaki
kiri
2. Pasien mampu melakukan gerakan fleksi dan ekstensi pada pergelangan kaki kanan
3. Jari kaki pada kaki yang terpasang gips tidak pucat
4. Suhu kulit ujung kaki yang terpasang gips tetap teraba hangat
5. Tidak ada edema pada kaki yang terpasang gips
Assesment:
Tujuan tercapai
Planning:
Mengingatkan pasien untuk rutin melakukan Range of motion dan miring kiri dan kanan setiap 2
jam
DAFTAR PUSTAKA