Riwayat penyakit saat ini (saat pengkajian): Klien mengalami penurunan kesadaran. Kesadaran
SEKARANG
sopor dengan GCS E4 M2 Vx, keadaan umum gelisah, pupil isokor 4mm/4mm. Tanda-tanda vital
: TD : 159/110 mmHg, HARI : 74 x/m, RR : 30 x/m, Suhu : 37 ◦C, SaO2 : 98% terpasang juntion
resp dengan oksigen 10 lt/menit, MAP : 126.
Riwayat di IGD : Pasien datang sudah mengalami penurunan kesadaran dan sebelum ke
RS mengalami kejang satu kali di rumah. Keluarga mengatakan
sebelumnya pasien jatuh di kandang ayam, kemudian beberapa hari
setelah jatuh pasien mengeluh pusing dibagian pelipis, demam, dan
mengalami kejang. Saat dikaji kesadaran sopor GCS E3 M5 Vx,
KESEHATAN
RIWAYAT
Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga: Sebelumnya klien belum pernah
mengalami penyakit yang serius. Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien, keluarga juga mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mengalami penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, dan Jantung.
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor Tidak
ada Nafas : Spontan Tidak Spontan
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing Tidak Ada
Muntahan Darah Oedema
Gerakan dinding dada: Simetris Asimetris
RR 30x/mnt
Sesak Nafas : Tidak Ada Ada
Irama Nafas : Cepat Dangkal Normal
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur
Jenis : Normal Kusmaul Cyene Stoke Lain...............
Bradypnea Tachypnea
Pernafasan : Pernafasan Dada Pernafasan Perut
Batuk : Ya Tidak ada
BREATHING
Sputum: Ya , Warna: ... ... ... Konsistensi: ... ... ... Volume:........Bau: …
Tidak Ada
Emfisema S/C : Ada Tidak Ada
Alat bantu nafas: OTT ETT Trakeostomi
Ventilator, Keterangan: ... ... ...
Oksigenasi : 10 lt/mnt tidak ada Simpel mask Non RBT mask nasal kanul
RBT mask
Penggunaan selang dada : Ada Tidak Ada
Drainase :
Trakeostomi : Ada Tidak Ada
Kondisi trakeostomi:
Lain-lain: … …
Masalah Keperawatan:
Pulse Oxymetri:
Nadi : Teraba Tidak teraba N: 60 x/mnt
SaO2 : Normal Tidak Normal Nilai: 98 %
Palpitasi : Ada Tidak ada
Irama Jantung : Ireguler
Tekanan Darah :159/110 mmHg
MAP 126 mmHg
Clubbing Finger: Ya Tidak
Muka (kulit, bibir dan membran mukosa): pucat sianosis Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
BLOOD
Masalah Keperawatan:
Kesadaran: Composmentis Delirium Somnolen Apatis Koma
GCS : Eye 4 Verbal x Motorik 2
Pupil : Isokor Unisokor Pinpoint Midriasis
Refleks Cahaya: Ada Tidak Ada
Refleks Muntah: Ada Tidak Ada
BRAIN
ada Kateter : Ada, 16 Tidak ada, Urine output 100 cc/jam
Lain-lain: … …
Masalah Keperawatan:
Keluhan : Mual Muntah Sulit menelan
TB : 158 cm BB 55kg
Nafsu makan : Baik Menurun
Makan : Padat Cair , Frekuensi 3 x/hr Jumlah 750 cc/porsi
Minum : Frekuensi gls /hr Jumlah.......cc/hr
NGT: No.16
BAB : Teratur Tidak
Hematemesis : Ada Tidak
BOWEL
Masalah Keperawatan:
Deformitas : Ya Tidak Lokasi ... ...
Contusio : Ya Tidak Lokasi ... ...
Abrasi : Ya Tidak Lokasi ... ...
(Muskuloskletal &
Masalah Keperawatan:
Kepala
Bentuk : Simetris, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan Rambut : Bersih, beruban
Kulit kepala : Bersih
Penglihatan : baik penurunan kesadaran
Konjungtiva : Anemis Tidak Anemis
Sclera : Ikterik Tidak Ikterik
Pernafasan Cuping hidung Ada Tidak Ada
Infeksi sinus : Ya Tidak Lokasi ... ...
Mulut : bersih kurang , kondisi………………
Stomatitis mukosa bibir : Ya Tidak
Pendengaran: baik penurunan kesadaran
Telinga : ada perdarahan Tidak serumen
Dada; Paru
Bentuk : normal pigeon chest barrel chest flail chest
HEAD TO
Kulit
Sianosis: Ada Tidak Ada
Pallor: Ada Tidak Ada
Eritema: Ada Tidak Ada
Jaundice: Ada Tidak
Ada Petekie: Ada
Tidak Ada
Lesi: Bula pustula vesikel sisik Tidak Ada
Data Sekunder
1. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium (abnormal)
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
27/10/22 Leukosit 18.93 5.0-10,0 mg/dL
Salmonella Positif
Deskripsi................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Terapi
No Tanggal Nama therapy Dosis No Tanggal Nama therapi Dosis
ANALISA DATA
No Tanggal Data Etiologi Masalah
1. 25/10/2022 Data Subjektif Lesi menempati Penurunan
- Keluarga pasien ruang (ada tanda- Kapasitas
mengatakan pasien tanda meningitis) Adaptif
sebelum ke RS pasien Intrakranial
mengalami kejang 1 kali
dirumah
- Pasien jatuh di kandang
ayam
- Keluarga pasien
mengatakan pasien muntah
1x
Data Obyektif
- Leukosit : 18.93
- Kesadaran sopor, GCS
E3M5Vx
- TTV : TD 154/96
mmHg, HR 64x/menit,
RR 28x/menit, S : 37˚ C
- MAP : 115mmHg
- SaO2 96%
- Pasien terpasang
junction resp
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan kapasitas adaptif intracranial b.d lesi menempati ruang (meningitis)
2. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasive (pemasangan ETT dan ventilator)
RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal No. DX SLKI SIKI Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan #Manajemen Peningkatan Tekanan
keperawatan selama 3 x 8 jam Intrakranial
masalah penurunan kapasitas Observasi Observasi
adaptif intracranial meningkat 1. Identifikasi penyebab peningkatan 1. Untuk mengetahui penyebab
dengan kriteria hasil : TIK riwayat terjadinya penigkatan TIK
#Kapasitas Adaptif Intrakranial karena sebelumnya pasien
1. Tingkat kesadaran mengalami trauma (jatuh) serta
meningkat dapat memberikan penangganan
2. Tekanan darah membaik terhadap peningkatan TIK tersebut
3. Pola napas membaik 2. Untuk mengetahui seperti apa
2. Monitor tanda gejala peningkatan tanda dan gejala saat mengalami
TIK peningkatan TIK guna
memberikan penangganan segera
pada saat terjadi TIK
3. Untuk mencegah penigkatan
3. Monitor MAP MAP, karena jika semakin tinggi
MAP maka kerja jantung akan
lebih keraas dan tekanan
pembuluh darah akan semakin
meningkat.
4. Untuk mencegah adanya bahaya
4. Monitor status pernapasan gagal napas
Terapeutik
Terapeutik 1. Agar tidak terjadi kejang, karena
1. Cegah terjadinya kejang pasien sebelumnya mengalami
kejang. Kejang akibat area fokal
kortikal yang peka dan
peningkatan TIK akibat eksudat
purulen dan edema serebral
dengan tanda-tanda perubahan
karakteristik tanda-tanda
vital(melebarnya tekanan pulsa
dan bradikardi), pernafasan tidak
teratur, sakit kepala, muntah dan
penurunan tingkat kesadaran.
Kolaborasi
1. Untuk mencegah terjadinya kejang
Kolaborasi
dengan menjaga impuls saraf ke
1. Kolaborasi pemberian anti
tingkat normal dan terkontrol
konvulsan
2 Setelah dilakukan Tindakan #Pencegahan Infeksi #Pencegahan Infeksi
keperawatan selama 3 x 8 jam Observasi Observasi
masalah resiko infeksi menurun 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 1. Untuk mencegah terjadinya
dengan kriteria hasil : local dan sistemik kejadian VAP (ventilator
#Tingkat Infeksi associated pneumonia) dan
1. Kadar sel darah putih mencegah terjadinya sepsis
membaik pada pasien meningitis.
2. Demam menurun
Terapeutik Terapeutik
1. Batasi jumlah pengunjung 1. Untuk mencegah terjadinya
HAP (Hospital Acquired
Pneumonia) karena pasien
mendapatkan prosedur invasif
yang akan meningkatkan
terjadinya penularan penyakit.