G DENGAN
STROKE HEMORAGIK DI RUANG UGD RSUD SANJIWANI
TANGGAL 17 OKTOBER 2021
OLEH :
LUH PUTU WIDYANTARI
NIM. 209012533
KASUS:
Seorang perempuan bernama Ny.G berusia 68 tahun datang ke UGD RSUD
Sanjiwani diantar oleh keluarganya pada tanggal 10 Oktober 2021 pukul 12.10
Wita. Pasien datang dengan penurunan kesadaran. Keluarga pasien mengatakan
pasien jatuh terpeleset di kamar mandi 4 hari sebelum MRS dan mengalami
kelemahan anggota gerak sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. Keluarga
mengatakan pasien memiliki riwayat hipertensi sejak ±10 tahun. Kemudian pasien
dibawa ke UGD RSUD Sanjiwani untuk mendapatkan pertolongan atau
penanganan lebih lanjut. Sesampainya di UGD RSUD Sanjiwani, pasien dengan
penurunan kesadaran GCS 8 (E2V2M4) sehingga pasien masuk ke dalam triage
kuning.
Pada tanggal 17 Oktober 2021 pukul 12.10 Wita dilakukan pengkajian kasus
keperawatan dan didapatkan hasil pengkajian primer pasien yaitu Airway:
terdapat secret, lidah tidak jatuh ke belakang, pasien kesulitan bernapas, terdapat
suara nafas tambahan ronkhi. Breathing: terlihat pengembangan dada, teraba
hembusan napas, pasien kesulitan saat bernapas, RR: 28x/menit, irama napas tidak
teratur, terlihat adanya penggunaan otot bantu rongga dada dalam pernapasan,
napas cepat dan dangkal. Circulasi: TD: 230/110 mmHg, N = 92 x/menit,
terdengar suara jantung S1 dan S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan,
cappilary refille kembali <3 detik, akral hangat. Disability: kesadaran pasien sopor
dengan GCS (E2,V2,M4), keadaan umum lemah, pasien mengalami penurunan
kesadaran, saat dirumah bicara pasien pelo. Exposure: rambut dan kulit kepala
tampak bersih tidak terdapat hematoma, tidak terdapat luka pada tubuh pasien.
Hasil pengkajian sekunder yaitu Alergi: pasien tidak memiliki alergi terhadap
obat, makanan, minuman dan debu. Medikasi: pasien saat ini dalam pengobatan
hipertensi mengkonsumsi obat-obatan untuk hipertensi. Pastilness: Keluarga
pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di RS dengan penyakit yang
sama sebelumnya, pasien memiliki riwayat sakit hipertensi ±10 tahun. Lastmeal:
keluarga mengatakan pasien makan terakhir pada pukul 09.00 WIB sebelum
dibawa ke rumah sakit, terakhir pasien mengkonsumsi susu. Environment: selama
dirumah pasien tidak dapat melakukan pekerjaan yang berat dikarenakan kondisi
pasien yang lemah.
Program terapi:
Terapi O2 nasal 4 lpm,
infus RL 20 tpm
Injeksi citicolin 500 mg/12 jam
Injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam
Injeksi furosemid 40 mg/12 jam
Pemasangan NGT dan DC pada pasien.
Pemeriksaan GDS dengan hasil : 152 mg/dl, DAN
Pemeriksaan EKG dengan hasil: Sinus Takikardi.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Nama : Luh Putu Widyantari
NIM : 209012533
Tgl/ Jam : 17 Oktober 2021 /12.10 Wita No. RM : 083860
Triage : Kuning Diagnosis Medis : Stroke Hemoragik
Transportasi : Ambulan/Mobil Pribadi/ Lain-lain
Nama/Inisial : Ny. ”G” Suku/ Bangsa : Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Menikah
IDENTITAS
Sianosis : Ya Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Akral : Hangat Dingin S:36,40 C
Pendarahan : Ya, Lokasi: .....Jumlah ...... Tidak
Turgor : Elastis Lambat ,
Diaphoresis : Ya Tidak
Riwayat Kehilangan cairan berlebihan: Diare Muntah Luka bakar Tidak ada
keterangan:-
Masalah Keperawatan: Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Kesadaran: Composmentis Somnolen Stupor Apatis Koma
GCS : Eye 2 Verbal 2 Motorik 4
Pupil : Isokor Unisokor Pinpoint Midriasis
Refleks Cahaya: Ada Tidak Ada
Refleks fisiologis: Patela (+/-) Lain-lain … …
Refleks patologis : Babinzky (+/+) Kernig (+/-) Lain-lain ... .. Tidak ada
Kekuatan otot :
DISABILIY
5555 1111
5555 1111
Keterangan :
0 : Tidak dapat berkontraksi
1 : Hanya dapat berkontraksi
2: Ada pergerakan, tidak mampu melawan gaya gravitasi
3 : Ada pergerakan hanya dapat mengatasi gaya gravitasi
4 : Mampu melawan gaya gravitasi dan melawan sedikit tahanan
5 : Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan yang maksimal
Masalah Keperawatan: Gangguan Mobilitas fisik
EXPOSURE
GIVE COMFORT O :- R :-
P :- S :-
Q :- T :-
Medication / pengobatan :
Keluarga mengatakan pasien saat ini dalam pengobatan hipertensi dan mengkonsumsi
obat-obatan untuk hipertensi.
Riwayat penyakit sebelumnya :
Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di RS dengan penyakit yang
sama sebelumnya, pasien memiliki riwayat sakit hipertensi ±10 tahun.
Peristiwa yang terjadi saat trauma :
Keluarga pasien mengatakan pasien jatuh terpeleset di kamar mandi 4 hari sebelum MRS
dan mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. Keluarga
mengatakan pasien memiliki riwayat hipertensi sejak ±10 tahun. Kemudian pasien
dibawa ke UGD RSUD Sanjiwani untuk mendapatkan pertolongan atau penanganan
lebih lanjut. Sesampainya di UGD RSUD Sanjiwani, pasien dengan penurunan kesadaran
GCS 8 (E2V2M4) sehingga pasien masuk ke dalam triage kuning.
Last oral intake/Makan Terakhir :
Keluarga mengatakan pasien makan terakhir pada pukul 09.00 Wita sebelum
dibawa ke rumah sakit, terakhir pasien mengkonsumsi susu.
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
Kepala dan wajah :
I : Normochepal, persebaran rambut merata, rambut bersih, tidak ada edema, wajah simetris,
terpasang NGT, konjungtiva ananemis, sclera anikterik, pupil isokor, mukosa bibir kering
P : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
Leher :
I : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis
P : Tidak ada nyeri tekan, arteri karotis teraba
Dada :
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, terdapat otot bantu pernafasan
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, vocal fremitus teraba kiri dan kanan
P : Suara paru sonor
A : Suara nafas ronchi
Ekstremitas :
Atas :
I : Simetris kanan dan kiri, tidak ada clubbing fingers, tidak ada nicotine staining, tidak ada
edema, tidak ada lesi, tidak ada kelainan polidaktili/sindaktili, terpasang infus di tangan kanan
dengan infus RL 20 Tpm
P : CRT < 3 detik, akral hangat, tidak ada nyeri tekan, nadi bracialis dan radialis teraba, kekuatan
otot pasien 5555 │ 1111
P : Reflex patella (+) pada tangan kanan dan pada tangan kiri (-), Reflek bisep dan trisep (+) pada
tangan kanan dan pada tangan kiri (-)
Bawah :
Masalah Keperawatan : Gangguan Mobilitas Fisik
PENGKAJIAN Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga sangat baik, keluaga pasien
PSIKOSOSIAL
mengatakan jika ada masalah di rumah, biasanya pasien selalu terbuka dengan anggota
keluargannya dan diselesaikan secara bersama-sama. Keluarga pasien juga mangatakan
hubungan pasien dengan masyarakat di lingkungan sekitar juga sangat baik. Pasien selalu aktif
mengikuti kegiatan sosial.
Penurunan kesaradan
Terakumulasinya sputum
Prioritas Diagnosa
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan dibuktikan
dengan keluarga mengatakan pasien sulit bicara, keluarga mengatakan pasien kesulitan
saat bernapas, terdapat secret, suara napas ronkhi, sianosis, RR : 28x/menit
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan gangguan neuromuscular dibuktikan
dengan keluarga mengatakan pasien kesulitan saat bernapas, tampak adanya
penggunaan otot bantu rongga dada dalam pernapasan, napas cepat, terlihat napas cepat
dan dangkal (takipnea) RR : 28x/menit
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular dibuktikan
dengan keluarga mengatakan pasien mengalami penurunan kesadaran dan kelemahan
anggota gerak sebelah kiri, TTV : TD : 230/110 mmHg, N : 92x/menit, RR : 28x/menit,
S : 36,40C, GCS : Eye : 2, Verbal : 2, Motorik : 4, Kekuatan Otot menurun:
5555 1111
5555 1111
Rencana Perawatan
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan 1. Dispnea menurun 1. Monitor pola 1. Penurunan bunyi nafas
asuhan 2. Sulit bicara napas (frekuensi, dapat menunjukkan
keperawatan menurun kedalaman, usaha atelektasis. Ronki,
selama 1 x 60 3. Frekuensi napas napas) mengi menunjukkan
menit diharapkan membaik (16- 2. Monitor bunyi akumulasi
bersihan jalan 20x/mnt) napas tambahan sekret/ketidakmampuan
napas meningkat 4. Tidak ada suara 3. Posisikan untuk membersihkan
napas tambahan semifowler atau jalan nafas yang dapat
(ronchi -/-) fowler menimbulkan
5. Sianosis menurun 4. Berikan minum penggunaan otot
6. Produksi sputum hangat aksesori pernafasan dan
menurun 5. Lakukan peningkatan kerja
fisioterapi dada, pernafasan.
jika perlu 2. Takipnea, pernafasan
6. Berikan oksigen dangkal, dispnea dan
7. Ajarkan teknik gerakandada tidak
batuk efektif simetris sering terjadi
karenaketidaknyamanan
dinding dan cairan paru
3. Posisi membantu
memaksimalkan
ekspansi paru dan
menurunkan upaya
pernafasan.
4. Air hangat
memobilisasi dan
mengeluarkan sekret
5. Ventilasi maksimal
membuka area
atelektasis dan
meningkatkan gerakan
sekret kedalam jalan
nafas besar untuk
dikeluarkan
6. Meningkatkan
pengiriman oksigen ke
paru untuk kebutuhan
sirkulasi.
7. Meningkatkan gerakan
sekret ke jalan napas,
sehingga mudah untuk
dikeluarkan
2 Setelah dilakukan 1. Dispnea menurun 1. Monitor frekuensi, 1. Penurunan bunyi nafas
asuhan 2. Penggunaan otot irama, kedalaman, dapat menunjukkan
keperawatan bantu napas dan upaya napas atelektasis. Ronki,
menurun 2. Monitor pola napas
selama 1 x 60 mengi menunjukkan
3. Frekuensi napas (seperti
menit diharapkan akumulasi
membaik (16- bradipnea,
pola napas membaik sekret/ketidakmampuan
20x/mnt) takipnea,
4. Kedalaman napas hiperventilasi, Kus untuk membersihkan
membaik smaul, jalan nafas yang dapat
CheyneStokes, menimbulkan
Biot, ataksik
penggunaan otot
3. Auskultasi bunyi
aksesori pernafasan dan
napas
peningkatan kerja
4. Monitor saturasi
pernafasan.
oksigen
5. Posisikan 2. Takipnea, pernafasan
pemantauan
10. Informasikan
hasil
pemantauan, jika
perlu
TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Nama Klien : Ny.G No. RM : 083860
Umur/JK : 68 Th / Perempuan Dx. Medis : Stroke Hemoragik
Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Tgl
Jam
Minggu 1,2 - Memonitor pola napas DS : Perawat
17/10/21 (frekuensi, kedalaman, - Keluarga mengatakan
gangguan metabolism, DO :
- Tingkat kesadaran
edema serebral,
somnolen
peningkatan tekanan
- GCS :
vena, osbtruksi aliran
Eye : 2
cairan serebrospinal,
Verbal : 2
hipertensi intracranial
Motorik : 4
idiopatik)
- TD : 210/110 mmHg
- Memonitor
peningkatan TD
- Memonitor ireguleritas
irama napas
- Memonitor penurunan
tingkat kesadaran
5555 1111
5555 1111
oksigen DO :
- Suara napas ronkhi
- Mengauskultasi bunyi
menurun
Napas
- Penggunaan otot
- Memposisikan
bantu napas
semifowler atau fowler
menurun
- Memberikan oksigen
- SPO2 : 95%
- Mengidentifikasi
- (RR : 25x/menit)
penyebab peningkata
- Tingkat kesadaran
TIK (mis. Lesi
membaik
menempati ruang,
- GCS :
gangguan metabolism,
Eye : 3
edema serebral,
Verbal : 2
peningkatan tekanan
Motorik : 4
vena, osbtruksi aliran
- TD : 190/90 mmHg
cairan serebrospinal,
hipertensi intracranial
idiopatik)
- Memonitor
peningkatan TD
- Memonitor ireguleritas
irama napas
- Memonitor penurunan
tingkat kesadaran
13.10 3 - Mengidentifikasi DS :
Wita toleransi fisik - Keluarga mengatakan
melakukan mobilisasi DO :
meningkatkan RR : 25x/menit
pergerakan S : 360C