Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3

ANALISA TREND DAN ISSUE PENYAKIT TERKINI


PADA SISTEM PERSARAFAN

OLEH :

KELOMPOK 1

KELAS B11-A

COK ISTI NOVIA TRISNA ANGGA DEWI (183222903)

DEVIRA PRADNYA PRATISISTA (183222904)

DEWA AYU LILIK SARASWATI (183222905)

FEBI PRAMITA LESTARI (183222906)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2019
 ANALISA JURNAL

NO. JUDUL P I C O T
1. Akupresur Scapula Populasi dalam Sebanyak 10 Penelitian ini Setelah diberikan Penelitian
Terhadap Kekuatan penelitian ini pasien stroke non dilakukan dengan perlakuan, seluruh dilaksanakan
Otot Ekstremitas Atas adalah pasien hemoragik metoda Quasi pasien pada kelompok pada bulan
Pasien Stroke Non stroke non dijadikan eksperiment. Desain perlakukan Oktober
Hemoragik hemoragik di kelompok penelitian yang mengalami sampai
Ruang Interna perlakuan dengan digunakan adalah peningkatan kekuatan Nopember
RSU Klungkung akupresur pada Pretest-Posttest With otot ekstremitas atas, tahun 2013.
scapula (dalam Control group sedangkan pada Intervensi pada
jurnal tidak Design, dengan kelompok kontrol kelompok
dijelaskan secara purposive sampling. hanya 20% pasien perlakuan
spesifik Dalam jurnal tidak mengalami dilakukan
acupointnya) satu dijelaskan secara peningkatan dan 80% selama 1
kali sehari selama spesifik tentang apa tetap. Kekuatan otot bulan.
1 bulan yang didapatkan oleh ekstremitas atas
kelompok kontrol setelah perlakuan,
(perawatan standar 50% berada pada
atau bagaimana). derajat 4 pada
kelompok perlakukan
sedangkan pada
kelompok kontrol
sebagian (50%) pada
derajat 2. Berdasarkan
uji Wilcoxon dapat
disimpulakan bahwa
secara bermakna
akupresur pada
scapula meningkatkan
kekuatan otot
ekstremitas atas pada
pasien stroke non
hemoragik di Ruang
Interna Rumah Sakit
Umum Klungkung
tahun 2013

2. Akupresur Untuk Populasi dalam Sebanyak 17 Penelitian ini Hasil penelitian Rangkaian
Meningkatkan penelitian ini pasien pasca menggunakan metode menunjukkan adanya kegiatan
Kekuatan Otot dan adalah semua stroke dijadikan kuasi eks- perimental perbedaan yang penelitian
Rentang Gerak pasien stroke kelompok dengan pendekatan bermakna pada dilaksanakan
Ekstremitas Atas Pada pasca rawat inap, intervensi. control groups kekuatan otot dan selama bulan
Pasien Stroke baik hemoragik Kelompok pretest-post test rentang gerak Mei sampai
maupun non intervensi diberi design yang ekstremitas atas antara bulan Juni
hemoragik di akupresur 10 melibatkan 34 pasien kelompok intervensi 2011.
RSUP Fatmawati menit pada stroke pasca rawat dan kelompok kontrol Intervensi pada
Jakarta keenam titik inap. Pada kelompok (p = 0,001 dan p=0,000; kelompok
akupunktur di kontrol tidak diberi α = 0,05). Penelitian ini perlakuan
regio skapula akupresur. memberikan bukti (intervensi)
sekali sehari bahwa akupresur dapat dilakukan
selama tujuh hari meningkatkan kekuatan selama 7 hari.
di rumah otot dan rentang gerak
responden. Titik- ekstremitas atas.
titik akupunktur
terkait fungsi
ekstremitas atas
terdapat pada area
skapula, yaitu
Large Intestine
15, Small
Intestine 9, Triple
Energizer 14,
Gallbladder 21,
Small Intestine 11
dan Small
Intestine 12.
Kemudian setelah
perlakuan
diberikan,
dilakukan
penilaian
kekuatan otot dan
rentang gerak
ekstremitas atas.
3. Pengaruh Akupresure Populasi dalam Penelitian ini Hasil penelitian Intervensi
Sebanyak 88
Terhadap Peningkatan penelitian ini merupakan penelitian didapatkan responden dilakukan
pasien stroke non
Kekuatan Otot dan adalah pasien kuantitatif, laki-laki (51,3%), usia selama 7 hari.
hemoragik
Activities of Daily stroke non menggunakan metoda 45-59 tahun (58,4%), Dalam jurnal
dijadikan
Living (ADL) Pada hemoragik di quasi eksperiment dan mengalami tidak
kelompok
Pasien Stroke Non Unit Stroke dengan pendekatan serangan pertama dijelaskan
intervensi.
Hemoragik Di Unit RSUD A. Wahab pretest, posttest wih (85%). Setelah kapan
Kelompok
Stroke RSUD A. Sjahranie control group design intervensi 7 hari pada penelitian ini
intervensi diberi
Wahab Sjahranie Samarinda untuk mengetahui masing-masing dilaksanakan
perlakuan
Samarinda pengaruh akupresur responden, didapatkan (rangkaian
perawatan rutin
terhadap kekuatan perbedaan yang tanggal/waktu
dan akupresur
otot dan Activities of signifikan peningkatan penelitian)
selama 7 hari
daily living (ADL). kekuatan otot dan ADL
(dalam jurnal
Kelompok kontrol (25 sebelum dengan
tidak dijelaskan
responden) hanya sesudah intervensi:
secara spesifik
mendapatkan kekuatan otot
acupointnya).
perawatan rutin tanpa ekstremitas kanan
diberikan akupresur. (p=0,000); kekuatan
ekstremitas kiri
(p=0.000); dan ADL
(p=0.000). Karakteristik
responden yang
berpengaruh terhadap
kekuatan otot dan ADL
adalah usia dan
frekuensi stroke
(p<0.05), sedangkan
tidak ada pengaruh
jenis kelamin (p>0.05).
Simpulan penelitian ini
bahwa akupresur
merupakan terapi yang
efektif terhadap
peningkatan kekuatan
otot dan ADL pasien
stroke.
 IMPLIKASI PENELITIAN TERHADAP KEPERAWATAN
Pembuktian efektifitas akupresur dalam penelitian ini menjadi
salah satu evidence based practice yang akan semakin memperkuat
dukungan teoritis bagi perkembangan terapi komplementer dalam
ilmu keperawatan medikal bedah, sehingga dapat dijadikan sebagai
materi dalam pembelajaran keperawatan medikal bedah. Hasil
penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan baru bagi
penelitian keperawatan dan dapat menjadi rujukan untuk penelitian
selanjutnya.
Hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam memberlakukan
SOP yang komprehensif yang memungkinkan perawat memberikan
asuhan keperawatan dengan tindakan mandiri berupa akupresur ini.
Penelitian ini telah memberikan bukti bahwa akupresur dapat
meningkatkan kekuatan otot, rentang gerak ekstremitas atas dan
ADL. Oleh karena itu diperlukan sumber daya perawat yang
memiliki kompetensi dalam memberikan terapi akupresur sehingga
terapi komplementer ini dapat diaplikasikan kepada pasien stroke
yang mengalami kelemahan otot, keterbatasan rentang gerak pada
ekstremitas atasnya, keterbatasan kemampuan ADL baik di rumah
sakit maupun rawat jalan.

Anda mungkin juga menyukai