Oleh :
SETIAWATI PINEM
P27226018431
PROGRAM PROFESI
JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SURAKARTA
Stroke adalah penyebab tunggal terbesar kecacatan
neurologis.
Spastisitas adalah salah satu kecacatan jangka
panjang akibat stroke.
Spastisitas adalah tonus otot abnormal mengikuti
stroke, yang mengganggu kontrol postural normal dan
memyebabkan kesulitan melakukan gerakan aktif,
sering membutuhkan rehabilitasi.
Ada berbagai teknik terapi konvensional yang
tersedia untuk spastisitas salah satunya
neuromuskular elektrikal stimulasi (NMES).
Inhibisi spastik dapat dicapai melalui stimulasi
agonis (otot spastik) atau otot antagonis.
Studi ini bertujuan untuk menentukan mana
yang lebih efektif diberikan neuromuskular
elektrikal stimulasi pada otot antagonis atau otot
agonis dalam mengurangi spastisitas pada
pasien stroke.
Penelitian ini menggunakan desain pre dan post
eksperimental dengan mengambil sampel 30
pasien paska stroke yang direkrut dari Rumah
sakit amal K.S. Hegde, Deralakatte, Mangalore.
Usia pasien yang berpartisipasi antara 45
sampai 75 tahun.
Pasien mempunyai spastisitas pada otot bisep
brachii grade 2 sesuai skala Ashworth yang
dimodifikasi dengan stroke selama 6 bulan.
Subyek dibagi secara acak menjadi 2 kelompok.