Oleh :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dokter dan perawat
yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien, dalam berkomunikasi dengan pasien
dokter dan perawat menjadikan dirinya secara terapeutik dengan berbagai teknik komunikasi
seoptimal mungkin dengan tujuan mengubah perilaku pasien kearah yang positif (Mahmud,
2009).
Kelemahan dalam berkomunikasi merupakan masalah yang serius bagi dokter, perawat
maupun pasien. Bahkan prinsip dasar komunikasi terapeutik seringkali diabaikan oleh dokter
dan perawat. Diantara mereka ada yang beranggapan bahwa mereka tidak membutuhkan
keahlian lain kecuali melakukan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit. Komunikasi
dokter dan perawat dengan pasien umumnya bersifat formal dan terbatas (Wahyudin,
2009).
Dampak negatif yang muncul saat tidak berjalannya komunikasi terapeutik adalah
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dirumah sakit, menurunkan
kualitas dari rumah sakit itu sendiri serta pandangan miring masyarakat terhadap mutu pelayanan
kesehatan di Indonesia. Pasien yang datang ke rumah sakit, pertama kali akan bertemu dengan
perawat sebelum bertemu dengan dokter. Pertemuan pertama akan memberi kesan yang baik jika
disambut dengan keramahan dan penjelasan terutama tentang prosedur pelayanan kesehatan dan
jaminan kesehatan yang rinci, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Pelayanan gawat
darurat merupakan tolak ukur kualitas pelayanan rumah sakit, karena merupakan ujung tombak
pelayanan rumah sakit, yang memberikan pelayanan khusus kepada pasien gawat darurat secara
terus-menerus selama 24 jam setiap hari. Karena itu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat harus
diupayakan seoptimal mungkin. Serta menerapkan komunikasi efektif dan terapeutik dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien (Depkes, 2010).
Komunikasi terapeutik pada ruang Instalasi Gawat Darurat berbeda dengan komunikasi
yang terjadi dibangsal karena di Instalasi Gawat Darurat lebih memfokuskan pada tindakan yang
akan dilakukan sehingga dalam pelaksanaan komunikasi terapeutik sangat kurang. Kegiatan
kasus gawat darurat memerlukan sebuah sub sistem yang terdiri dari informasi, jaring koordinasi
dan jaring pelayanan gawat darurat sehingga seluruh kegiatan dapat berlangsung dalam satu
sistem terpadu (PUSBANKES 118, 2012).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap
Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat Darurat.
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian dari gawat darurat
klien gawat darurat pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawanya atau aggota badanya (akan menjadi cacat)bila
tidak mendapat pertolongan secepatnya misalnya sumbatan jalan napas atau distress
napas,luka tusuk dada,hipotensi/shock, pada pasien gawat darurat pasien yang tiba-tiba
dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya dan atau anggota
badanya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya dan
biasanya dilambangkan dengan label merah,misalnya (acut miocard infac ).pada pasien
tidak gawat pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat.misalnya dengan pasien ca stadium akhir.
Pada pasien tidak gawat tidak darurat pasien mengalami musibah yang dating
tiba-tiba,tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badanya misalnya pasien yang
terkena Vulnus lateratum tanpa pendarahan. Pada pasien meninggal merupakan prioritas
akhir.[ CITATION apr18 \l 1033 ]
Mendengarkan
Menunjukan penerimaan
Mengulang pertanyaan klien
Klarifikasi
Menyampaikan hasil pengamatan[ CITATION ire18 \l 1033 ]
5. Prinsip-prinsip komunikasi gawat darurat
Suatu mekanisme pelayanan korban atau pasien gawat darurat yang terintegrasi
dan berbasi call center dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan
melibatkan masyarakat.
Caring
Acceptence
Respect
Empati
Trust
Intergrity
Identifikasi bantuan yang diperlukan
Terapkan teknik komunikasi
Kesimpulan
Komunikasi yang di lakukan kepada paisen yang dalam kondisi gawat darurat yaitu dengan
komunikasi sepertu komunikasi terapeutik lain. Tetapi, dalam hal ini yang lebih di utamakan
dalam mengatasi gawat darurat adalah tindakan yang akan diberikan kepada pasien harus lebih
cepat dan tepat
Daftar pustaka
Bibliography
nurlitasukmakasali. (2016, mei 13). pengertian gawat darurat. Retrieved april 24, 2020, from
id.scribd.com: https//id.scrib.com
evani, a. p. (2018, april 20). konsep dasar keperawatan. Retrieved april 24, 2020, from academia.edu:
https//www.academia.edu
nurlitasukmakasali. (2016, mei 13). pengertian gawat darurat. Retrieved april 24, 2020, from
id.scribd.com: https//id.scrib.com
darurat, k. g. (2018, november 12). komunikasi gawat darurat. Retrieved april 24, 2020, from prezi.com:
https://prezi.com/pxubad91/komunikasi-gawat-darurat/
Rennie, i. A. (2018, november 12). komunikasi gawat darurat. Retrieved april 24, 2020, from prezi.com:
https:/prezi.com/pxubad91kara/komunikasi-gawat-darurat/