Anda di halaman 1dari 15

IBADAH YANG DILAKUKAN

PADA WANITA DENGAN


GANGGUAN KESEHATAN
REPRODUKSI
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA :

1. ULINNUHA ZEIN (A12019104)


2. USMAN PANGESTU H. (A12019106)
3. SHOBIYYATUL AFIIFAH (A12019091)
4. WINDI LUGITA (A12019111)
• Dalam salah satu dawuh Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Muslim
menuturkan; al-Thahuru Syathr al-Iman wa al-Hamdulillah Tamla’ al-
Mizan. Bahwa, bersuci adalah bagian dari keimanan dan ungkapan syukur
pada Allah akan memberatkan timbangan amal. Kalau kita renungkan,
dawuh ini sarat akan makna, betapa Islam amat memperhatikan soal
kesucian. Kesucian dalam makna kontekstualnya, tentu bukan hanya
dalam soal wudlu, lebih luas dan mendalam, ia adalah pesan agar
manusia intens dalam menjaga kebersihan dan kesehatan tubuhnya, dari
segala macam “penyakit”, baik secara dhohir maupun bathin.
• Berdasarkan dawuh Nabi SAW tersebut, ini membuktikan bahwa Islam
amat me-wanti-wanti agar manusia sedini mungkin memperhatikan
dimensi kebersihan dan kesehatan tubuhnya. Salah satu isu tentang
kesehatan yang masih menjadi persoalan pelik hingga saat ini adalah
tentang kesehatan reproduksi perempuan.
PENGERTIAN KESEHATAN MENURUT ISLAM

• Kesehatan secara bahasa berasal dari bahasa arab “shihah” yang


artinya hilangnya penyakit atau “salim” selamat dari segala bahaya.
• Secara umum sehat adalah suatu keadaan yang tidak terbatas pada
hal fisik yang tidak berpenyakit. Tetapi juga mengenai mental, jiwa,
akal yang baik, bersih dan yang dapat menggunakan fisik mental,
sosial, dan spiritual.
• Kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi kesehatan dari keempat
elemen tersebut pada sistim, fungsi dan proses reproduksi manusia.
PENGERTIAN KONTRASEPSI

• Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang berarti


mencegah/menghargai dan “konsepsi” yang berarti
pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma.
Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur dengan sperma.
ALAT KONTRASEPSI
• Pil KB
• Suntik KB
• Implan / norplant/susuk
• IUD / spiral
• Vasektomi
EFEK ALAT KONTRASEPSI

• Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi


• Rasa nyeri di bagian lengan atas atau tempat implan
ditanam
• Menstruasi tidak teratur
• Keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut
• Bisa terdapat darah di dalam air mani, dll
TERKAIT MEMAKAI ALAT KONTRASEPSI, MAKA HUKUMNYA
BOLEH/HALAL JIKA SESUAI DENGAN SEBAB-SEBAB YANG
DIPERBOLEHKAN DALAM SYARIAT. NAMUN DALAM PRAKTEKNYA
ADA ADAB-ADAB YANG PERLU DIJAGA, SEPERTI :
1) Pilihlah alat kontrasepsi yang pemasangannya tidak mengharuskan
terbukanya aurat utama (kemaluan dan dubur) di hadapan orang lain. Karena
aurat utama wanita secara hukum asal hanya boleh dilihat oleh suaminya,
adapun selain suami hanya diperbolehkan jika kondisi sangat darurat atau
terpaksa untuk keperluan pengobatan.
2) Pilihlah alat kontrasepsi yang mudah dan tidak membahayakan kesehatan,
atau yang paling ringan efek sampingnya terhadap diri sendiri, karena salah
satu dari kebiasaan baik Rasulullah shallalahu ‘alaihi wassalaam adalah jika
diberi pilihan maka beliau selalu memilih yang paling mudah.
KADANGKALA SEORANG WANITA KARENA SESUATU SEBAB
MENGALAMI PENDARAHAN PADA FARJINYA, SEPERTI
KARENA OPERASI PADA RAHIM ATAU SEKITARNYA

• Tidak diketahui bahwa siwanita tidak bisa haid setelah operasi, tetapi
diperkirakan bisa haid lagi. Maka berlaku baginya hukum mustahadhah. Hal ini
didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Fatimah binti
َ
Abi Hubaisy: َ‫صالَة‬ KK‫ َ ف‬K‫ض ُة‬
َّ K‫ات ْ ُرك ال‬ َK‫ت ال‬Kَ‫بَل‬K‫ق‬K‫ذ َا ْأ‬KK‫ف‬
َ ْ ‫حي‬ ِ ‫ َ إ‬،K‫ض ِة‬
َ ْ ‫حي‬
َ KKK‫ب‬ َ ْ ‫ي‬K‫ َ َول‬،‫ق‬
‫ل‬K‫س ِ ا‬ ِ ‫ َك‬K‫ما َ ِذل‬
ٌ ‫ع ْر‬ KَK‫ “ َِّإن‬Itu hanyalah
darah penyakit, bukan haid. Jika datang haid, maka tinggalkan shalat.” Sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam : “Jika datang haid…” menunjukkan bahwa
hukum mustahadhah berlaku bagi wanita yang berkemungkinan haid, yang
bisa datang atau berhenti. Adapun wanita yang tidak berkemungkinan haid
maka darah yang keluar pada prinsipnya, dihukumi sebagai darah penyakit.
• Darah istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita diluar kebiasaan
bulannya atau diluar waktu haid, serta bukan disebabkan karena melahirkan. Pada
umumnya, wanita mengalami haid selama 6-8 hari paling lama 15 hari, lebih dari 15
hari maka disebut ISTIHADHAH.,
• Adapun hukum-hukum istihadhah seperti,halnya hukum-hukum tuhr (keadaan suci).
Tidak ada perbedaan antara wanita mustahdhah dan wanita suci, kecuali dalam hal
berikut ini:
1. Wanita mustahadhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:‫ ُ ِّل‬KK‫ل‬ ‫ئ ِ ْي ِ ك‬K‫ض‬
َّ KKK‫ت‬ Kَّ ُ
َ‫ َ و‬KKK‫ث‬
‫م‬
‫لدم‬K‫سل ا‬K‫ابغ‬
KKK‫ ب‬K‫ي‬ K‫ه ال‬K‫الَةٍ … روا‬
KK‫ي ف‬K‫بخار‬ KK‫ َص‬. “Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak
shalat” [Hadits riwayat Al-Bukhari dalam Bab Membersihkan Darah] Hal itu
memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat
yang telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya. Sedangkan shalat
yang tidak tertentu waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya
2. Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain
dengan kapas (atau pembalut wanita) pada farjinya untuk mencegah keluarnya
darah. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Hamnah:‫عَ ُت‬K‫َْأن‬
َ َ
ْ ِ ‫ث َ ُر‬K‫ْك‬K‫تهُ َو أ‬:‫ل‬Kْ َ ‫ )) َ قا‬KًKKK‫ث‬
‫ل‬KK‫ا‬:‫ َ َق‬،‫ َك‬K‫ن َ ِذل‬K‫م‬ ‫خذ ِ ْي َ وْبا‬ ‫ل(( َ ا َّت‬K‫ا‬:K‫ق‬
ِ KKK‫ف‬ َ َ ،‫ َك‬K‫ن َ ِذل‬K‫م‬ْ ِ ‫ث َ ُر‬K‫ْك‬K‫تهُ َو أ‬ َْ َ
K:‫ال‬K‫ق‬ )) ‫م‬ ْ‫ه ُ ذ‬
َ َّ ‫لد‬K‫ ِه ُبا‬KK‫ي‬ ‫ن‬Kَِّ ‫ف َ إ‬K‫ُ ْر ُس‬K‫ك الك‬
KKK‫ف‬ ِ َ
KK‫ل‬
‫م ْي‬ َّ َ ‫ل‬KK‫ف‬
ِ ‫ج‬ َ ‫ “ َ ت‬Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas, karena hal itu
dapat menyerap darah”. Hamnah berkata: ‘Darahnya lebih banyak dari itu”.
Beliau bersabda: “gunakan kain!”. Kata Hamnah: “Darahnya masih banyak pula”.
Nabipun bersabda: “Maka pakailah penahan!” Kalaupun masih ada darah yang
keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa hukumnya. Karena sabda
َ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Fatimah binti Abu Hubaisy: ‫ام‬ َ َّ K‫الَة َ أي‬K‫ص‬
Kَّ ‫تَنِب ِ ْي ال‬K‫ج‬Kْ‫ا‬
‫ه‬K‫اج‬K‫ن م‬K‫مد واب‬K‫ح‬K‫ه أ‬K‫ي ْ ِر … روا‬K‫ص‬ َK‫ى ال‬Kَ‫عل‬
ِ ‫ح‬ َ ‫م‬ ُ َّ ‫لد‬K‫ط َ َر ا‬ K ‫ن َ ق‬K‫ي وَ ِ ْإ‬ ْ ِّ ‫ َ ل‬KKK‫ث‬
، KK‫ص‬ ‫م‬Kَّ ُ ،ٍ‫الَة‬ KK‫ل َص‬Kُِّ KK‫ل‬
‫ئ ِ ْي ِ ك‬K‫ض‬
َّ َ‫َو‬K‫ل ِ ْي َوت‬K‫س‬ ْ K‫ ا‬KKK‫ث‬
ِ َ ‫غت‬ Kَّ ُ ‫ض ِك‬
‫م‬ ُ ْ ‫ي‬KKK‫ت‬
‫ح‬
ِ َ .“
Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah
untuk setiap kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas. ”
[Hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah]
2. MIOM

• Miom adalah pertumbuhan di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak
bersifat kanker atau ganas. Miom dikenal juga dengan nama mioma, uteri fibroid,
atau leiomioma. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara
abnormal. Pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.
• Penyakit miom uteri merupakan sebuah tumor jinak yang biasanya tumbuh pada
dinding rahim dan dapat membesar sampai sebesar buah anggur dalam jumlah yang
banyak
• Timbulnya miom bisa diakibatkan oleh beberapa faktor seperti : Menstruasi terlalu
dini,Terlalu sering konsumsi daging merah dibandingkan sayur, dan buah,Kebiasaan
konsumsi alkohol dan Faktor paling kuat adalah genetik / keturunan.
3. SPOTTING

• Spotting adalah keluarnya sedikit darah dari vagina, di sela-sela siklus menstruasi.
Namun jumlahnya sedikit, sehingga tidak perlu menggunakan pembalut.
• Wujud spotting bisa berupa darah merah atau hanya bercak-bercak darah
kecoklatan di celana dalam. Selama masa subur, spotting biasa muncul sebagai
pertanda datangnya atau berakhirnya haid. Beberapa perempuan juga
mengalaminya saat ovulasi.
• gangguan haid berupa perdarahan bercak atau spotting bisa juga terjadi karena
efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik depo medroxi
progesteron asetat (DMPA) .
• Riwayat dalam Mushannaf Ibn Abi Syaibah, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhu, beliau mengatakan, “Apabila seorang wanita setelah suci dari haid, dia
melihat seperti air cucian daging, atau flek, atau lebih kuran seperti itu,
hendaknya dia cuci dengan air, kemudian wudhu dan boleh shalat tanpa harus
mandi. Kecuali jika dia melihat darah kental.” (HR. Ibnu Abi Syaibah no. 994)
• Makna ‘air cucian daging’ (Ghusalah Lahm) yang disebut di atas adalah warna
darah merah pucat, layaknya air cucian daging.
• Berdasarkan keterangan di atas, flek atau darah yang keluar hanya beberapa
saat, kurang dari sehari, tidak terhitung haid.
• Flek atau darah yang keluar statusnya adalah najis, dan membatalkan wudhu.
Karena itu, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memerintahkan agar dicuci
dan berwudhu jika hendak shalat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai