‫ي‬ ‫و ح َّدثتقنقدو ُم َّمدو بْ ي ي ي‬:٣٧٩ ‫سنْو َِبو َاَََو‬

‫و َْو َقَقٍو‬ ‫و َْو َيقِبو َ قَلبقةقو َقْو َقَقٍ ق‬

‫و و ََقتقَ قدَُ ق‬ ‫وب ق‬‫و و سلق قمةقو َقْو َقيُّ ق‬
‫دو َحَّدَو بْ ق‬ ‫و َبدو اللَّهو اْلقزاَ ُّي ق‬
‫و ح َّدثتقنق ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬
‫دج و دي‬
‫دل قو َلو تقتقومو السدَةو ح ََّّتو يتَبدهىو النَّدس يو ِفو المس ي‬
‫و َلقي يه قو َ قسلَّ قمو َق ق‬
‫قق‬ ‫َّ ق ق ققق ق‬ ‫و صلَّىو اللَّه ق‬ َّ ‫قنو الني‬
‫َِّب ق‬ َّ َ
Sunan Abu Daud meriwayatkan , Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah
Al Khuza’i telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ayyub dari Abu
Qilabah dari Anas dan Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak akan tiba Hari Kiamat sampai manusia bermegah-megahan dalam membangun
Masjid.”

‫ولو اللَّهيو‬
‫دو َس ق‬ ‫و ِو قَ يْو و إيْثو ََلقو َقطِ ي‬ ‫بو َقنو يقتغدَو ك َّلو يقتومو إي قَلو بط قحد قنو َقَو إي قَلو ال قع يق ييقو فقتقيأتيى يو منهو بيقندَقتقَت ي‬
‫ْيو قكوقمدَيو يْ ي‬ ‫َقيُّكم ي‬
‫يو َحم و فقتقلقندو يق ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ُّ ‫و ُي‬
‫و خيت ٌرو لقهو‬
‫ث ق‬ ‫و خيترو لقهو و يمْو َقدَقتقَت ي‬
ٌ ‫ْي قو َثقَلق‬ ‫ْي يو مْو كيَ ي ي‬
‫دبو اللَّه ق‬ ‫قحدكمو إيقَلو المس يجديو فقتقيتعلقمو َقَو يقتقرَقو آيقتقَت ي‬ ‫دلو َقفقَلقو يقتغدَو َ ق‬
‫يُن ُّ ي‬
ٌ ‫و ََّز قو َ قجلَّ ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ق‬ ‫ك و َق قو‬ ‫بو ذقل ق‬
‫و خيت ٌرو لقه يو مْو َقَبقِ قو َيمْو َقَ قد ياَ يه َّْ يو م قْو ا يإلبي يو ل‬
‫مْو ثقَلقث قو ََقَبقٌِ ق‬
‫ي‬

Rasulullah saw bertanya: “Siapakah di antara kalian yang mau pergi ke Buth-han atau al-
‘Aqiq (pasar) setiap hari, kemudian pulang dengan membawa dua ekor unta yang bagus-
bagus, tanpa harus melakukan dosa atau memutuskan silaturahmi?” Para shahabat pun
menjawab: “Kami semuanya ingin mendapatkan itu wahai Rasulullah.” Beliau bersabda
lagi: “Mengapa tidak kalian pergi di pagi hari ke masjid untuk belajar al-Qur`an atau
membaca dua ayat dari kitab Allah awj, karena itu lebih baik dari dua ekor unta. Dan tiga
ayat lebih baik dari tiga ekor unta. Dan empat ayat lebih baik dari empat ekor unta,
dan demikian selanjutnya.” (Shahih Muslim kitab shalat al-musafirin bab fadlli qira`ah al-
Qur`an fis-shalat wa ta’allumihi no. 1909).

Saat ini, umat Islam berlomba-lomba untuk mendirikan masjid yang besar dan
megah. Bahkan di beberapa kota besar di dunia, material masjid dicampur dengan logam
mulia untuk menambah kemegahan dan keindahan arsitekturnya. Namun dengan bentuknya
yang besar dan indah tidak diimbangi dengan jama’ahnya begitujuga dengan kegiatan
kegiatan yang bernuansa islam, masjid cenderung hanya difungsikan sebagai tempat shalat
saja, Bahkan ada juga masjid yang dijadikan tempat wisata.Sementara masjid Nabawi dengan
bangunannya yang sangat sederhana memiliki fungsi yang sangat besar pada masa Rasulullah
saw, salah satunya adalah sebagai tempat pendidikan.
Akibat perubahan dan perkembangan zaman dan pola hidup manusia, sebagian fungsi masjid
tersebut diambil alih oleh lembaga-lembaga lain yang berdiri sendiri, seperti
madrasah. Pergeseran fungsi ini sebenarnya sangat wajar Namun, setidaknya ada dua fungsi
masjid yang perlu dipertahankan dan diterapkan pada masa sekarang. yaitu masjid sebagai
tempat ibadah dan masjid sebagai tempat pendidikan, Jika fungsi masjid sebagai tempat
pendidikan, kegiatan ini akan mampu meningkatkan kualitas umat Islam dengan lebih nyata
lagi, khususnya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Masjid Quba merupakan masjid yang pertama kali dibangun dalam sejarah
Islam. Pembangunan masjid ini terekam dalam Al-Qur'an sebagai masjid yang didirikan di
atas dasar takwa. Selanjutnya Rasulullah saw mendirikan masjid Nabawi di Madinah sebagai
pusat kegiatan keislaman. Paling tidak ada sepuluh fungsi masjid Nabawi pada masa itu,
yaitu:a) tempat shalat, b) pendidikan, c) santunan sosial, d) konsultasi dan komunikasi
ekonomi, sosial, dan budaya, e) latihan militer, f) pusat kesehatan, g ) pengadilan dan
penyelesaian sengketa, h) tempat penerangan agama, i) tahanan, j) tempat penyimpanan
menerima tamu).
Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam : Kajian Hadis Shahih Muslim No. 1909