Anda di halaman 1dari 16
eel yams all asus Lusi dor olyies clall oo GIS oil al) sand 0 le pra SMallod psd hy yWSolgos sie Luo 9 Gruul yy ose sls yo Squall olélol Ai lege gral aayS Le odstl aidysd aubdc ayy Re LS onl veldol douo 91 ahs ea) ease tei SelaS Vlro 5 rs] clgsall as GIS sBqeaay Lol ale all fo alll ye Beds Oly yo ail 8 Soy ages gel oj! dabls Wiss alug Old Se od 938 MEaM IME Lust SHS dig eo dyparkea Vlay Ld yc MV gies 8 Lagi dssoze GS yo Lalo bale yg.08 po dILuall Lolosl Gyo Lgdd dors Ila yl odo lS 8 AU] gion Staal pur oy) dar] Grd! Uru oyac Sobrsg dol claw apatergdS yall hoy Ubly PE caus yloldy! Ub lugigddleg dro 8 4) 593 Le Lexgign dul WE yo a5guyol Ligs lust! im Slelye 8 ygotball Lastui dean g Leudil routs cya Lely ued yoolbll Lesgs slat! Jem Jocbdlac! Sc4II HM ES ure ious le Soll 13S 98d SII ay9}3 8 Lob sola Gl 9 poralld we ros gl dl gl pouall _s209 lallee azal 5 sual alo) yd) eas we sol coj2 Volgisly laloy Yl cojs Y pomall wes ldo! yilus Loy9 loldy: Uc AS pe cyo Slyall elo! gla Mol 2S pe eyo Tosi al PSL! Ado yS yl (clLoldl dacg UL! bsac) nd ) Wali perempuan dalam pernikahan ada 2 : 1. Mujbir 2. Ghoiru mujbir Wali mujbir itu khusus untuk ayah dan kakek bagi putri mereka yang perawan(adapun anak mereka yg janda maka tidak boleh wali mujbir menikahkan kecuali seizin anak perempuanya tsb),serta sayyid untuk budaknya,arti mujbir adalah boleh menikahkan tanpa seizin anak/ cucu perempuannya yg perawan dengan syarat dg pria yg sepadan(status sosialnya dari segi merdeka,nasab,agama,profesi/pekerjaan) Sedangkan ghoiru mujbir(selain ayah dan kakek) tidak boleh menikahkan kecuali dengan izin perempuan yg perawan tsb. tidak boleh menikahkan baik wali mujbir/ghoiru mujbir dengan pria yg tidak sepadan status sosialnya(kafa'ah) kecuali(memenuhi 2 syarat) 1. dengan keridhoan perempuan tsb(untuk wali mujbir hanya ridho si anak/cucu perempuan), 2. ridho seluruh walinya(jika selain wali mujbir maka harus memenuhi 2 syarat ini) Adapun wali hakim tidak boleh secara mutlaq menikahkan peempuan dengan pria yg tidak kafa'ah walaupun perempuan itu ridho. Kafa’ah keturunan sayyidah fatimah Jika melihat hukum figih maka di tafsil(perinci syarat?nya) boleh menikahkan seorang perempuan dengan pria yg tidak kafa'ah untuk wali mujbir dengan syarat keridhoan anak perempuan tsb,atau bagi wali ghoiru mujbir dengan syarat seizin seluruh walinya yg dekat serta keridhoan perempuan tsb. Dan itu adalah hukum secara umum dalam masalah kafa’ah,akan tetapi di dalam masalah kafa’ah para syarifah ada kekhususan dalam hukumnya,dan itu tidak bertentangan,karena ada qoidah figh "2s 389 I ple cye Lo! "Tidakalah dari hukum secara umum kecuali ada yang di khususkan di dalamnya" Contoh perintah sholat "SoS! Igai5!" Perintah secara umum wajib untuk seluruh muslim dan muslimah untuk melakukan sholat,akan tetapi di khususkan bagi muslimah yg haid dan nifas untuk tidak melakukan sholat, karena,ada hadist "yog@b yds SsLoI! a! [ss J" Allah ta’ala tidak menerima sholat orang yg tidak suci(dari hadast kecil/besar). bahkan fugoha' berpendapat haram melakukan sholat. Maka dari sini ada kekhususan di setiap hukum yang berlaku,bagaimana tidak di khususkan sedangkan ini adalah nasab yang mulia,kemulianya tidak hanya di dunia akan tetapi juga di akhirat,dan tidak terhitung dari ayat qur'an dan hadist menyebut kemuliaan nasab ini. Salah satu kekhususan nasab ini adalah, pcsle 23 duty yo mya agdISy Y age dabld sYol ail sol gf - plrg ayle all bo - aailas yo yt (qezall Epos 8 lrall Mio)! outs Keturunan sayyidah fatimah tidak sepadan(kafa'ah) dengan mereka selain sesama mereka,karena termasuk kekhususan nabi saw bahwa keturunan anak? perempuan beliau bersambung kepada beliau. Anak perempuan nabi saw yg di sebut bersambung kepada beliau secara jelas adalah sayyidah fatimah : ct JS" 98 lung cule aU! bo alll Jouy cman Ul 315 dab ld Wo MS be ager pgzuac yl ail (Sls puSII emzall)" amg Lily agzpac Aku mendengar rasulullah saw bersabda"Setiap anak dari anak perempuan itu ashobahnya kepada ayah mereka(anak? tsb),kecuali anak fatimah sungguh akulah ashobah(keluarga yg paling di utamakan dalam perwalian) untuk mereka)dan akulah ayah mereka’. Jo je all of pling aule alll Lo ail Jouy SUB tvs Jae Nat all glo to 8 25 JS dy3 Jor pasall) "ac ail Lo) lb ol oy le cle 8 Ce Rasulullah saw bersabda'"allah azza wa jalla jadikan keturunan setiap nabi di sulbinya,dan allah ta’ala jadikan keturunanku ada di sulbi ali bin abi tholib ra". menurut alhabib ustman bin yahya mufti betawi dalam kitab alhaq bil bashiroh fi tazwiji syarifah bi ghoiri syarif beliau sangat keras menentang orang? yang berpendapat bahwa boleh pria selain syarif menikahi sarifah jika wali mujbir dan syarifahnya ridho,karena beliau berpatokan pada qoidah figh laseg logeg aile ga yoy Solo! Sesungguhnya hukum itu bisa berubah karena adanya alasan(yg syar'i),dari segi berlaku atau tidak berlakunya hukum tersebut. Maka hukum kafa’ah menurut fugoha’ secara umum tidak bisa di terapkan/tidak berlaku untuk para syarifah,karena adanya alasan-alasan syar'i,seperti yang di katakan al habib abdurrahman bin muhammad al masyhur di dalam kitab beliau bughyah mustarsyidin osely 2 adil" ag all a8} gole ol JT isle Jac AI ghorgyutyall oun I Guusll ovo a) crcelgaall 0555 lao Luts yyrarl aguleg ale aadlug lJ Lb lagoig a8 yodl9 alalls TMallgsedlg Wail Vodlglte Byte dy tll yuood gaol 2 al 9a Pysalojeoladl lb ye shel Wl els sky dail agicadallg sybll ule add cuss agule alS> fac ls leo dla J] Ws Igalls be abel og lass Lg Kebiasaan para tokoh ba’alawi bahwa mereka tidak terlalu ketat/ mempersalahkan dalam masalah kafa’ah selain masalah nasab(keturunan rasulullah saw) yaitu tentang kafa'ah yg di sebutkan oleh fuqoha’,dari ashobah yg dekat yang jauh,kesholehan,dan ilmu,profesi/ pekerjaan,karena mereka lebih fokus dalam memikirkan yang lebih penting,yaitu menjaga kemulian syarifah dengan menikahkan mereka dengan syarif dari golonganya,maka tidaklah hal tersebut berakibat kecuali dengan melawan tafsil?(rincian? syarat yg di tetapkan fugoha' dalam di perbolehkannya nikah yang tidak kafa’ah), maka orang yang bersikukuh memperbolehkan selain sayyid menikahi syarifah maka dia melawan para tokoh? sadah ba’alawi,di khawatirkan baginya dapat usiran & murka,karena mereka adalah pemimpin yang mulia(wali wali besar),tidaklah mereka para tokoh ba'alawi berbeda dengan tafsilan fuqoha’ kecuali karena ada alasan yang besar,maka seperti itulah amal dari para pemimpin kami dalam(memutuskan kafa'ah di nasab rasulullah saw) baik pendahulu kami atau orang? setelah mereka(selamanya). Maka dari itu guru kami al habib ahmad bin husein asseggaf pernah berkata di khususkan untuk hukum kafa’ah para syarifah bagi para pria selain sayyid ingin menikahi seorang syarifah maka dia harus mendapat izin dari para sayyid seluruh dunia(dapat dari wali yang dekat dan yang jauh,karena para sayyid itu adalah para wali dari syarifah? tersebut),hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh habib abdurrahman bin muhammad al masyhur dalam "bughyah" Sloe cyl Mondays put dbs dygle days" Asya] Could Loe shld S)9 nd) yloelsl 448 elms st yo WSovalys 29 colug Y aera Naaldj9 agrars Sloaarurig egy S> Seorang syarifah alawiyah yang meminangnya seorang selain syarif/ sayyid,aku berpendapat tidak boleh menikah walaupun si syarifah ridho dan juga ridho walinya(mujbir/ghoiro mujbir),karena ini nasab yang mulia,tidak ada bandingannya dan tidak di miliki semua orang(walaupun mereka menginginkannya),dan setiap keturunan sayyidatuna fatimah azzahro’ punya hak melindungi nasab mulia ini,baik wali yang dekat atau yang jauh,siapa yg bisa mengumpulkan mereka(para sayyid) semua dan meminta ridho mereka semua satu persatu(untuk dapat izin menikahi syarifah tersebut)?. Menjaga kehormatan keluarga nabi saw baik istri atau anak beliau yang perempuan Wajib,dalam ayat di sebutkan LS Se clyg yo yngliud lelee yagaidle lily Ai Jou 19585 ol eS gS log yea poli sgbl Le WS NS gy! 1ayl ones cya dela jl god yl Yo lasbre ail "Jika kalian bertanya kepada mereka(istri? rasulullah saw) maka tanyalah di balik hijab(jangan berhadapan langsung),dan itu lebih membersihkan hati kalian dan hati istri? rasulullah saw(daripada fitnah),janganlah kalian mengganggu/ menyakiti rasulullah saw,dan jangan kalian nikahi istri? beliau setelah beliau selamanya,sungguh demikian itu adalah perbuatan(kekurang ajaran) yg besar di sisi allah’. Begitu juga seorang bukan sayyid menikahi syarifah satu bentuk kekurang ajaran kepada keluarga perempuan rasulullah saw,berkata ulama’ acy) WES cS abod dyjall d cad yo Maka barang siapa yang di tetapkan keistimewaan atasnya,maka di istimewakan juga keturunannya,seperti keistimewaan pada nabi yang tidak makan shodaqoh/zakat begitu juga keturunan beliau,bgitu juga dalam hal pernikahan dll. Begitu juga termasuk alasan kekhususan hukum kafa’ah para syarifah bagi selain sayyid yang melamarnya harus dapat izin dari seluruh sayyid yang hidup,karena mereka adalah wali dari semua syarifah,satu saja yang menolak maka harus di batalkan pernikahan tsb,jika tetap di lakukan maka akan menyakiti hati sayyid tsb ,dan bahaya jika yang mereka sakiti adalah wali wali besar dari kalangan ba‘alawi,rasulullah saw bersabda dlos" ite 8 GIST ye le alll Gas anal" He alsa "Allah sangat marah kepada orang? yang menyakiti aku dengan menyakiti keturunanku" Sungguh rasulullah saw pernah menikahkan dg perkawinan yang tidak kafa'ah dalam nasab bahkan allah ta’ala yang maha tahu pun ikut memerintahkan apa yang menjadi keinginan rasulullah saw tsb,dan itu semua tidak lain kecuali untuk pelajaran bagi hambanya,yaitu ketika menikahkan sahabat zeid bin haritsah(maula rasulillah) dengan sayyidah zainab binti jahs(sepupu rasulullah saw),bahkan keluarga sayyidah zainab enggan menikahkan beliau dengan sahabat zeid maka turunlah ayat ol lyal alguiyg alll 28 13] dingo 9 yogal ylS lo dguryg UT ass 09 eazal yo BSI ag yg "Tidak selayaknya seorang laki? yang beriman dan juga orang wanita yang beriman jika allah dan rasulnya menentukan sesuatu mereka mempunyai pilihan lain,siapa yang tidak taat kepada allah dan rasulnya maka sungguh mereka dalam kesesatan yang nyata" Kemudian menurutlah sayyidah zainab dan keluarga akan keputusan rasulullah tsb,dengan berat hati sehingga terjadilah banyak masalah membuat sahabat zeid menceraikan sayyidah zainab,kemudian allah ta‘ala nikahkan sayyidah zainab dg rasulullah saw untuk menghilangkan perpecahan dan masalah dan menghapus anak angkat masuk ke dalam nasab. INTI DARI RISALAH INI syarat kafa'ah syarifah dalam pernikahan itu khusus,tidak bisa di samakan seperti yang di perincikan fuqoha’ secara umum(sama rata)dan ini tidak bertentangan karena ada qoidah figh aed) ad B93) ple yale Dan pengkhususan tersebut di sebabkan karena alasan yang syar'i,yakni menyakiti hati para pembesar-pembesar ba- alawi,dan itu sangat besar akibatnya untuk aqidah orang? yang menentang dan menyakiti hati mereka,dan pengecualian hukum kafa’ah para syarifah itu tidak bertentangan karena ada qoidah figh laseg logeg dale go poss Solo! Sesungguhnya hukum itu bisa berubah karena adanya alasan(yg syar’i),dari segi berlaku atau tidak berlakunya hukum tersebut. Sloall alel ails dynos J as yal alas lig eo) cesll 8 ASlall a) Sls BySq Sy ozall al ail gal lg\ 33 ay eyo dag des H# Sle dl bo ab Lusl dle yi ay CaS yy! 0525 # ole yd azasi 8 CaS yy! Sous Joie go 339 389 # Jord usd 8 jars! 5 Aull coz ogy Ul # Sel 8 ygumlay Yo

Anda mungkin juga menyukai