kasih dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
Sholawat serta salam tidak lupa kami curahkan kepada panutan kita Nabi
Muhammad saw, beserta para keluarganya dan para sahabatnya. Semoga kita
makalah kami yang berjudul " Hadiy Tentang Menjadi Mukmin yang Kuat Lebih
disukai Allah .“
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu sangat diharapkan kritik dan saran untuk melengkapi isi dari makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya pemakalah dan bagi
para pembaca sekalian, dan semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk bagi
kita semua .
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
ii
c. Uraian sanad hadis Bukhari ............................................................................. 13
KESIMPULAN ......................................................................................................... 15
iii
PENDAHULUAN
Kata kuat yang dimaksud didalam hadist ini dapat diartikan sebagai kekuatan
yang dapat dilakukan adalah dengan berolahraga. Olahraga merupakan salah satu
Menurut Sayyid Muhammad Nuh, yang dimaksud kuat dalam hadis tersebut
adalah tekad yang jujur, semangat pantang menyerah, keinginan kokoh, cerdas,
dan tubuh yang sehat. Dengan demikian kekuatan yang dimaksud meliputi tiga
hal, yaitu: ruh, akal, dan fisik. Tatkala ketiganya kuat, maka akan terbentuklah
manusia paripurna yang disukai Allah. Untuk menjadi kuat, ketiga unsur tersebut
ruh. Unsur ini adalah sumber kekuatan bagi unsur-unsur lainnya. Ruh yang sehat
adalah ruh yang mampu membangkitkan semangat hidup. "Mukmin yang kuat itu
lebih baik dan lebih disukai Allah daripada Mukmin yang lemah, walaupun ada
Menurut Sayyid Muhammad Nuh, yang dimaksud kuat dalam hadis ini
adalah tekad yang jujur, semangat pantang menyerah, keinginan kokoh, cerdas,
dan tubuh yang sehat. Dengan demikian kekuatan yang dimaksud meliputi tiga
hal, yaitu: ruh, akal, dan fisik. Tatkala ketiganya kuat, maka akan terbentuklah
manusia paripurna yang disukai Allah. Untuk menjadi kuat, ketiga unsur tersebut
1
Pertama, ruh. Unsur ini adalah sumber kekuatan bagi unsur-unsur lainnya.
Ruh yang sehat adalah ruh yang mampu membangkitkan semangat hidup. Khalid
Ahmad Syantut memberikan beberapa tips agar ruh kita sehat dan kuat: (1) Tekun
beribadah, seperti shalat, puasa, zakat dan sebagainya. Setiap ritual ibadah
memiliki manfaat yang sangat besar dalam memelihara kesehatan ruh. (2)
"Sesungguhnya hati akan berkarat seperti halnya besi. Sahabat bertanya "Wahai
ingat mati" (HR Baihaqi). (3) Zikir atau mengingat Allah. Menurut para ulama,
Kedua, akal. Dengan akal manusia menjadi mulia. Sehingga, dalam banyak
pengetahuan tentangnya (QS al-Isra [17]: 36). Agar akal kita sehat, maka kita
harus memberinya makan dengan ilmu. Kita pun harus menghindari makanan atau
Ketiga, fisik. Islam tidak pernah melupakan fisik. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya jasadmu memiliki hak yang harus engkau tunaikan" (HR Muslim).
Ada beberapa tips untuk memelihara kesehatan fisik, yaitu menjaga keseimbangan
(tidak lebih atau kurang) dalam hal makan, minum dan tidur. Kita pun dianjurkan
untuk menjaga diri dri penyakit. Dan seandainya sakit, kita diwajibkan untuk
umatnya untuk olahraga. Sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu
2
Dawud mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW pun berlomba lari dengan
3
HADIS TENTANG MENJADI MUKMIN YANG KUAT LEBIH DISUKAI
ALLAH
صلَّى َّ
َّللاُ َعلَ ْي ِه س ْب َع فَتَزَ َّوجْ تُ ا ْم َرأَةً ثَيِبًا فَقَا َل ِلي َر ُ
سو ُل َّ
َّللاِ َ ت أَ ْو قَا َل َ
بَنَا ٍ
ب قَا َل قُ ْلتُ َب ْل ثَ ِي ٌ
ب َيا ت قَا َل قُ ْلتُ نَ َع ْم قَا َل فَ ِب ْك ٌر أَ ْم ثَ ِي ٌ
سلَّ َم َيا َجا ِب ُر تَزَ َّوجْ َ
َو َ
اح ُك َك
ض ِاح ُك َها َوت ُ َ
ض ِار َيةً ت ُ ََّل ِعبُ َها َوت ُ ََّل ِعبُ َك أَ ْو قَا َل ت ُ َ
َّللاِ قَا َل فَ َه ََّّل َج ِ
سو َل َّ
َر ُ
يع ت ُ ََّل ِعبُ َها َّللاُ لَ َك أَ ْو قَا َل ِلي َخي ًْرا َو ِفي ِر َوا َي ِة أَ ِبي َّ
الر ِب ِ قَا َل فَ َب َ
ار َك َّ
س ْفيَ ُ
ان َع ْن اح ُك َك و َحدَّثَنَاه قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َ
س ِعي ٍد َحدَّثَنَا ُ ض ِاح ُك َها َوت ُ َ
ض َِوت ُ ََّل ِعبُ َك َوت ُ َ
4
Artinya : Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Rabi'
Zaid] dari ['Amru bin Dinar] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata; Bahwasanya
atau dia berkata; Tujuh. Lantas saya menikah dengan seorang janda. Kemudian
kamu sudah menikah? Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab; Ya. Beliau bertanya
kembali: "Dengan seorang gadis atau janda?" Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab;
Dengan seorang janda, wahai Rasulullah! Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan
seorang gadis, agar kamu bisa bercumbu rayu dengannya dan dia bisa bercumbu
rayu denganmu? -Atau beliau bersabda: - Kamu bisa bersenda gurau dengannya
dan dia bisa bersenda gurau denganmu?" Dia (Jabir) berkata; Saya berkata;
sembilan anak perempuan atau tujuh anak perempuan, dan saya tidak suka jika
saya menikah dengan orang yang sepadan dengan mereka, namun saya lebih suka
menikah dengan wanita yang bisa mengurus mereka dan bisa membuat mereka
riwayatnya Abu Rabi'; "Agar kamu dapat mencumbunya dan dia dapat
mencumbumu atau kamu dapat bersenda gurau dengannya dan dia dapat bersenda
gurau denganmu." Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah
menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Jabir bin Abdullah] dia
5
apakah kamu telah menikah?" Kemudian dia meyebutkan hadits ini hingga
perkataan Jabir; Seorang wanita yang dapat bisa mengurus mereka dan menisir
rambut mereka. Beliau bersabda: "Kamu benar." Dan dia tidak menyebutkan
setelahnya.
b. Perawi
Nama Lengkap : Yahya bin Yahya bin Bukair bin 'Abdur Rahman
Wafat : 226 H
c. Uraian sanad
JALUR SANAD KE – 1
Jabir bin 'Abdullah bin 'Amru bin Haram » Amru bin Dinar Al Atsram »
Hammad bin Zaid bin Dirham » Yahya bin Yahya bin Bukair bin 'Abdur Rahman
JALUR SANAD KE – 2
Jabir bin 'Abdullah bin 'Amru bin Haram » Amru bin Dinar Al Atsram
JALUR SANAD KE – 3
6
Jabir bin 'Abdullah bin 'Amru bin Haram » Amru bin Dinar Al Atsram »
Sufyan bin 'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun »Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin
kata-kata yang ringan dan sepele padahal perkataan tersebut merupakan sesuatu
yang bisa mendatangkan murka Allah ta’ala. Sehingga, bisa jadi seseorang
dan mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan
sikap sabar dan ridha terhadap takdir Allh ta’ala. Padahal, sebagaimana yang
sudah diketahui bahwa sabar hukumnya wajib. Dan begitu juga dengan iman
kepada takdir Allah, hal ini juga merupakan kewajiban bagi setiap orang.
Oleh karena itulah, jika kita tertimpa suatu musibah atau sesuatu yang tidak
kita harapkan, maka sepantasnya bagi kita adalah bersabar dan menerima terhadap
apa yang telah menjadi ketentuan Allah ta’ala dan tidak perlu mengatakan,
“seandainya tadi aku tidak melakukan hal ini, tentulah kejadiannya akan berbeda”
begini atau begitu, maka tidaklah akan terjadi hal ini”, ucapan ini tidak akan
7
menyebabkan apa yang telah hilang dari kita bisa kembali lagi. Dan perlu
diketahui bahwa perkataan yang seperti ini juga tidak akan menyelesaikan
masalah yang ada. Bahkan hal ini justru bisa menambah kesusahan dalam jiwa.
سهُ تَ ُم ُّر َعلَ ْي ِه ْال َجنَائِ ُز قَا َل فَ َم ُّروا ِب ِجنَازَ ةٍ فَأَثْن َْوا َخي ًْرا فَقَا َل َو َج َب ْ
ت ث ُ َّم َيجْ ِل ُ
صلَّى َّ
َّللاُ س ِم ْعتَهُ ِم ْن َر ُ
سو ِل َّ
َّللاِ َ َي ٌء تَقُولُهُ ِب َرأْ ِي َك أَ ْم ش ْ
َي ٌء َ فَ ِقي َل ِلعُ َم َر َهذَا ش ْ
kepada kami Umar Bin Walid Asy Syanni dari Abdullah Bin Buraidah dia
berkata; suatu ketika Umar duduk ditempat yang dahulu pernah diduduki oleh
8
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika dilewatkan iring iringan jenazah,
Abdullah berkata; maka ketika iring iringan jenazah lewat merekapun memujinya
dengan kebaikan, maka Umar berujar; "Wajib" kemudian lewatlah iring iringan
jenazah kedua dan mereka memujinya dengan kebaikan, maka seraya Umar
berkata; "Wajib" kemudian lewatlah jenazah yang ketiga dan mereka berkata;
"Orang ini adalah manusia yang paling pembohong, " maka Umar seraya berkata;
"Wajib." Lalu Umar berkata; "Sesungguhnya orang yang paling dusta adalah
orang yang paling dusta kepada Allah, kemudian berikutnya setelah mereka adalah
orang yang berdusta terhadap ruh dalam jasadnya." Abdullah berkata; mereka
orang?" Dia menjawab; "Wajib." Mereka bertanya lagi; "Atau jumlahnya tiga
orang?" Dia menjawab; "Tiga orang juga wajib." Mereka bertanya lagi; "Dan jika
dua orang?" Dia menjawab; "Wajib, dan seandainya aku mengatakan satu orang,
itu lebih aku sukai dari pada unta merah." Dia berkata; kemudian ditanyakan
kepada Umar; "Apakah yang kamu katakan ini berasal dari pendapatmu atau
sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia
b. Perawi
9
Wafat : 196 H
c. Uraian Sanad
JALUR SANAD KE - 1
Buraidah bin Al Hushaib » Umar bin Al Walid » Waki' bin Al Jarrah bin Malih
dari seorang jenajah yang ada dihadapannya, biarlah dosa nya ditanggung oleh
jenajah tersebut, kita sebagai umat muslim janganlah suka mengumbar aib sesama.
3. Hadis Ke Tiga
ط ْل َحةَ َع ْن
َ ت
ِ شةَ ِب ْن
َ َِّللاِ َع ْن َع َّمتِ ِه َعائ ُ ط ْل َحةَ ب ِْن
َّ ع َب ْي ِد َ ط ْل َحةُ ب ُْن َيحْ َيى ب ِْن
َ
َّ صلَّى
َّللاُ َعلَ ْي ِه َّ سو ُل
َ َِّللا ُ ي َر ْ ََّللاُ َع ْن َها قَال
َ ت دُ ِع َّ ي ِ شةَ أ ُ ِم ْال ُمؤْ ِمنِينَ َر
َ ض َ َِعائ
ُ َِّللا
طوبَى ِل َهذَا ُ ار فَقُ ْلتُ يَا َر
َّ سو َل ِ صَ غ ََّل ٍم ِم ْن ْاَل َ ْن
ُ ِسلَّ َم ِإلَى ِجنَازَ ة
َ َو
َب آبَائِ ِه ْم َو َخلَق ْ ََّللاَ َخلَقَ ِل ْل َجنَّ ِة أ َ ْه ًَّل َخلَقَ ُه ْم لَ َها َو ُه ْم فِي أ
ِ ص ََّل َّ شةُ إِ َّن
َ َِعائ
Ali bin Muhammad keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki'
10
berkata, telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin
Ubaidullah dari bibinya Aisyah binti Thalhah dari Aisyah ummul mukminin
untuk menghadiri jenazah seorang anak dari kaum Anshar. Maka aku pun berkata;
"Wahai Rasulullah, sungguh sangat beruntung sekali bagi seekor merpati dari
merpati surga ini, ia belum berbuat keburukan dan juga tidak menemuinya."
Beliau bersabda: " atau selain itu wahai Aisyah, sungguh Allah telah menciptakan
b. Perawai
bin 'Utsman
Wafat : 235 H
c. Uraian Sanad
JALUR SANAD KE – 1
Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddiq »Aisyah binti Thalhah bin 'Ubaidillah »
Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin 'Ubaidillah » Waki' bin Al Jarrah bin Malih »
11
JALUR SANAD KE - 2
Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddiq » Aisyah binti Thalhah bin 'Ubaidillah
» Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin 'Ubaidillah » Waki' bin Al Jarrah bin Malih
d. Isi Kandungan
dunia, dan anak tersebut belum memiliki dosa, sehingga anak tersebut dapat
4. Hadis Ke Empat
" َّللاِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل ُ َع ِن ْال ِم ْقدَ ِام ـ رضى هللا عنه ـ َع ْن َر
َّ سو ِل
َّ ي
َّللاِ دَ ُاودَ ـ َّ ِ َوإِ َّن نَب،ِط َخي ًْرا ِم ْن أَ ْن يَأ ْ ُك َل ِم ْن َع َم ِل يَ ِده
ُّ َطعَا ًما ق
َ ٌَماأَ َك َل أَ َحد
kepada kami ‘Isa dari Tsaur, dari Khalid bin Mahdan, dari al-Miqdam dari
Rasulullah saw, beliau bersabda; tidak seorang pun yang makan lebih baik dari
makan hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud as makan dari
b. Perawai
12
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Wafat : 228 H
c. Uraian Sanad
JALUR SANAD KE - 1
Abdullah bin 'Abbas bin'Abdul Muthallib bin Hasyim » Sa'id bin Abi Al
Hasan Auf bin Abi Jamilah » Yazid bin Zurai' » Abdullah bin 'Abdul Wahhab
d. Isi Kandungan
Dalam Hadits diatas disebutkan dalam mencari kerja dengan tangan sendiri
sudah dicontohkan oleh para nabi seperti Nabi Daud as. Contoh pekerjaan dengan
tangan adalah bercocok tanam, kerajinan, mengolah kayu, pandai besi dan
menulis. Giat bekerja dalam mencari nafkah adalah jalan yang ditempuh para nabi,
kayu, dan Nabi Muhammad saw pernah menjadi pengemabala kambing dan
13
Kesimpulan
mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan sesuatu
yang diinginkannya. Sedangkan sikap yang demikian ini meniadakan sikap sabar
dan ridha terhadap takdir Allh ta’ala. Padahal, sebagaimana yang sudah diketahui
14
bahwa sabar hukumnya wajib. Dan begitu juga dengan iman kepada takdir Allah,
perlu mengejar kekayaan dunia karena di hadits lain Rasulullah SAW bersabda:
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada
Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan (HR. Muslim No. 2664,
HR Ahmad No. 370, HR Ibnu Majah No. 79, shahih). Kuat di sini dimaknai dari
segi keyakinan, perkataan dan perbuatan yang semuanya harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya (konsep itqon). Salah satu untuk menjadi Mukmin yang kuat itu
DAFTAR PUSTAKA
http://mqtebuireng.softether.net/hadis9/cari_hadist.php?imam=muslim&keyNo=2
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=hadis+menjadi+mu
kmin+yang+kuat+lebih+dicintai+allah&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D
15
http://mqtebuireng.softether.net/hadis9/perawi_open.php?imam=bukhari&nohdt=
http://mqtebuireng.softether.net/hadis9/cari_hadist.php?imam=ahmad&keyNo=36
16