Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin sebagai rasa terima

kasih dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan

kemudahan karena berkat petunjuk, rahmat dan karunianya kepada kami.

Sholawat serta salam tidak lupa kami curahkan kepada panutan kita Nabi

Muhammad saw, beserta para keluarganya dan para sahabatnya. Semoga kita

mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak, dengan ini kami telah menyelesaikan

makalah kami yang berjudul " Hadiy Tentang Menjadi Mukmin yang Kuat Lebih

disukai Allah .“

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu sangat diharapkan kritik dan saran untuk melengkapi isi dari makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya pemakalah dan bagi

para pembaca sekalian, dan semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk bagi

kita semua .

Tebing Tinggi, 04 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

HADIS KE SATU ....................................................................................................... 4

a. Naskah Hadis Muslim ....................................................................................... 4

b. Perawi hadis Muslim ......................................................................................... 6

c. Uraian sanad hadis Muslim................................................................................ 6

d. Isi Kandungan hadis Muslim ............................................................................. 7

HADIS KE DUA ......................................................................................................... 8

a. Naskah Hadis Ahmad ........................................................................................ 8

b. Perawi hadis Ahmad .......................................................................................... 9

c. Uraian sanad hadis Ahmad .............................................................................. 10

d. Isi Kandungan hadis Ahmad ............................................................................ 10

HADIS KE TIGA ...................................................................................................... 10

a. Naskah Hadis Ibnu Majah .............................................................................. 10

b. Perawi hadis Ibnu Majah ................................................................................ 11

c. Uraian sanad hadis Ibnu Majah........................................................................ 12

d. Isi Kandungan hadis Ibnu Majah ..................................................................... 12

HADIS KE EMPAT .................................................................................................. 12

a. Naskah Hadis Bukhari ..................................................................................... 12

b. Perawi hadis Bukhari ...................................................................................... 13

ii
c. Uraian sanad hadis Bukhari ............................................................................. 13

d. Isi Kandungan hadis Bukhari .......................................................................... 13

KESIMPULAN ......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

iii
PENDAHULUAN

Kata kuat yang dimaksud didalam hadist ini dapat diartikan sebagai kekuatan

jasmani, sehingga dapat disimpulkan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada

umat-Nya untuk menjaga dan meningkatkan kekuatan jasmaninya, adapun cara

yang dapat dilakukan adalah dengan berolahraga. Olahraga merupakan salah satu

kebutuhan hidup yang cukup penting,digunakan sebagai alat pembentuk

kepribadian dan watak individu.

Menurut Sayyid Muhammad Nuh, yang dimaksud kuat dalam hadis tersebut

adalah tekad yang jujur, semangat pantang menyerah, keinginan kokoh, cerdas,

dan tubuh yang sehat. Dengan demikian kekuatan yang dimaksud meliputi tiga

hal, yaitu: ruh, akal, dan fisik. Tatkala ketiganya kuat, maka akan terbentuklah

manusia paripurna yang disukai Allah. Untuk menjadi kuat, ketiga unsur tersebut

harus dipelihara kesehatannya. Tentu caranya memeliharanya berbeda.Pertama,

ruh. Unsur ini adalah sumber kekuatan bagi unsur-unsur lainnya. Ruh yang sehat

adalah ruh yang mampu membangkitkan semangat hidup. "Mukmin yang kuat itu

lebih baik dan lebih disukai Allah daripada Mukmin yang lemah, walaupun ada

kebaikan pada keduanya." (HR Muslim dan Ibnu Majah)

Menurut Sayyid Muhammad Nuh, yang dimaksud kuat dalam hadis ini

adalah tekad yang jujur, semangat pantang menyerah, keinginan kokoh, cerdas,

dan tubuh yang sehat. Dengan demikian kekuatan yang dimaksud meliputi tiga

hal, yaitu: ruh, akal, dan fisik. Tatkala ketiganya kuat, maka akan terbentuklah

manusia paripurna yang disukai Allah. Untuk menjadi kuat, ketiga unsur tersebut

harus dipelihara kesehatannya. Tentu caranya memeliharanya berbeda.

1
Pertama, ruh. Unsur ini adalah sumber kekuatan bagi unsur-unsur lainnya.

Ruh yang sehat adalah ruh yang mampu membangkitkan semangat hidup. Khalid

Ahmad Syantut memberikan beberapa tips agar ruh kita sehat dan kuat: (1) Tekun

beribadah, seperti shalat, puasa, zakat dan sebagainya. Setiap ritual ibadah

memiliki manfaat yang sangat besar dalam memelihara kesehatan ruh. (2)

Membaca Alquran. Alquran adalah pembersih hati. Rasul bersabda,

"Sesungguhnya hati akan berkarat seperti halnya besi. Sahabat bertanya "Wahai

Rasulullah, apa pembersihnya?" Rasulullah menjawab, "Membaca Alquran dan

ingat mati" (HR Baihaqi). (3) Zikir atau mengingat Allah. Menurut para ulama,

dzikir yang kontinyu bisa memperbaiki kualitas hati.

Kedua, akal. Dengan akal manusia menjadi mulia. Sehingga, dalam banyak

ayat Allah memotivasi manusia untuk mengoptimalkan kemampuan akalnya.

Bahkan seseorang tidak boleh mengikuti sesuatu kalau ia tidak memiliki

pengetahuan tentangnya (QS al-Isra [17]: 36). Agar akal kita sehat, maka kita

harus memberinya makan dengan ilmu. Kita pun harus menghindari makanan atau

minuman yang melemahkan akal, seperti minuman keras.

Ketiga, fisik. Islam tidak pernah melupakan fisik. Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya jasadmu memiliki hak yang harus engkau tunaikan" (HR Muslim).

Ada beberapa tips untuk memelihara kesehatan fisik, yaitu menjaga keseimbangan

(tidak lebih atau kurang) dalam hal makan, minum dan tidur. Kita pun dianjurkan

untuk menjaga diri dri penyakit. Dan seandainya sakit, kita diwajibkan untuk

berobat. Tips lainnya adalah berolahraga. Rasulullah SAW menganjurkan

umatnya untuk olahraga. Sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu

2
Dawud mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW pun berlomba lari dengan

'Aisyah, suatu waktu beliau kalah dan di lain waktu kalah.

3
‫‪HADIS TENTANG MENJADI MUKMIN YANG KUAT LEBIH DISUKAI‬‬

‫‪ALLAH‬‬

‫‪1. Hadis pertama‬‬

‫‪a. Hadis Riwayat Muslim Nomor 2664‬‬

‫ي قَا َل يَحْ يَى أَ ْخبَ َرنَا َح َّمادُ ب ُْن‬ ‫يع َّ‬


‫الز ْه َرانِ ُّ‬ ‫َحدَّثَنَا يَحْ يَى ب ُْن يَحْ يَى َوأَبُو َّ‬
‫الر ِب ِ‬
‫َّللاِ أَ َّن َع ْبدَ َّ‬
‫َّللاِ َهلَ َك َوت ََر َك ِت ْس َع‬ ‫َار َع ْن َجا ِب ِر ب ِْن َع ْب ِد َّ‬
‫زَ ْي ٍد َع ْن َع ْم ِرو ب ِْن دِين ٍ‬

‫صلَّى َّ‬
‫َّللاُ َعلَ ْي ِه‬ ‫س ْب َع فَتَزَ َّوجْ تُ ا ْم َرأَةً ثَيِبًا فَقَا َل ِلي َر ُ‬
‫سو ُل َّ‬
‫َّللاِ َ‬ ‫ت أَ ْو قَا َل َ‬
‫بَنَا ٍ‬

‫ب قَا َل قُ ْلتُ َب ْل ثَ ِي ٌ‬
‫ب َيا‬ ‫ت قَا َل قُ ْلتُ نَ َع ْم قَا َل فَ ِب ْك ٌر أَ ْم ثَ ِي ٌ‬
‫سلَّ َم َيا َجا ِب ُر تَزَ َّوجْ َ‬
‫َو َ‬

‫اح ُك َك‬
‫ض ِ‬‫اح ُك َها َوت ُ َ‬
‫ض ِ‬‫ار َيةً ت ُ ََّل ِعبُ َها َوت ُ ََّل ِعبُ َك أَ ْو قَا َل ت ُ َ‬
‫َّللاِ قَا َل فَ َه ََّّل َج ِ‬
‫سو َل َّ‬
‫َر ُ‬

‫س ْب َع َو ِإنِي َك ِر ْهتُ أَ ْن‬


‫ت أَ ْو َ‬ ‫قَا َل قُ ْلتُ لَهُ ِإ َّن َع ْبدَ َّ‬
‫َّللاِ َهلَ َك َوت ََر َك تِ ْس َع بَنَا ٍ‬

‫آتِ َي ُه َّن أَ ْو أَ ِجيئَ ُه َّن ِب ِمثْ ِل ِه َّن فَأَحْ َببْتُ أَ ْن أ َ ِجي َء ِب ْ‬


‫ام َرأَةٍ تَقُو ُم َعلَ ْي ِه َّن َوت ُ ْ‬
‫ص ِل ُح ُه َّن‬

‫يع ت ُ ََّل ِعبُ َها‬ ‫َّللاُ لَ َك أَ ْو قَا َل ِلي َخي ًْرا َو ِفي ِر َوا َي ِة أَ ِبي َّ‬
‫الر ِب ِ‬ ‫قَا َل فَ َب َ‬
‫ار َك َّ‬

‫س ْفيَ ُ‬
‫ان َع ْن‬ ‫اح ُك َك و َحدَّثَنَاه قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َ‬
‫س ِعي ٍد َحدَّثَنَا ُ‬ ‫ض ِ‬‫اح ُك َها َوت ُ َ‬
‫ض ِ‬‫َوت ُ ََّل ِعبُ َك َوت ُ َ‬

‫سلَّ َم‬ ‫صلَّى َّ‬


‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫َّللاِ قَا َل قَا َل ِلي َر ُ‬
‫سو ُل َّ‬
‫َّللاِ َ‬ ‫َع ْم ٍرو َع ْن َجا ِب ِر ب ِْن َع ْب ِد َّ‬

‫ام َرأَةً تَقُو ُم َعلَ ْي ِه َّن َوت َْم ُ‬


‫شطُ ُه َّن‬ ‫ساقَ ْال َحد َ‬
‫ِيث إِلَى قَ ْو ِل ِه ْ‬ ‫ه َْل نَ َكحْ َ‬
‫ت يَا َجابِ ُر َو َ‬

‫ْت َولَ ْم يَ ْذ ُك ْر َما بَ ْعدَهُ‬ ‫قَا َل أَ َ‬


‫صب َ‬

‫‪4‬‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Rabi'

Az Zahrani]. Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin

Zaid] dari ['Amru bin Dinar] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata; Bahwasanya

Abdullah telah meninggal dunia dan meninggalkan sembilan anak perempuan,

atau dia berkata; Tujuh. Lantas saya menikah dengan seorang janda. Kemudian

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Jabir, apakah

kamu sudah menikah? Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab; Ya. Beliau bertanya

kembali: "Dengan seorang gadis atau janda?" Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab;

Dengan seorang janda, wahai Rasulullah! Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan

seorang gadis, agar kamu bisa bercumbu rayu dengannya dan dia bisa bercumbu

rayu denganmu? -Atau beliau bersabda: - Kamu bisa bersenda gurau dengannya

dan dia bisa bersenda gurau denganmu?" Dia (Jabir) berkata; Saya berkata;

Sesungguhnya Abdullah (ayah Jabir) telah meninggal dunia dengan meninggalkan

sembilan anak perempuan atau tujuh anak perempuan, dan saya tidak suka jika

saya menikah dengan orang yang sepadan dengan mereka, namun saya lebih suka

menikah dengan wanita yang bisa mengurus mereka dan bisa membuat mereka

baik. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Semoga

Allah memberkahimu." atau beliau mendo'akan kebaikan kepadaku. Dan dalam

riwayatnya Abu Rabi'; "Agar kamu dapat mencumbunya dan dia dapat

mencumbumu atau kamu dapat bersenda gurau dengannya dan dia dapat bersenda

gurau denganmu." Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah

menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Jabir bin Abdullah] dia

berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku; "Wahai Jabir,

5
apakah kamu telah menikah?" Kemudian dia meyebutkan hadits ini hingga

perkataan Jabir; Seorang wanita yang dapat bisa mengurus mereka dan menisir

rambut mereka. Beliau bersabda: "Kamu benar." Dan dia tidak menyebutkan

setelahnya.

b. Perawi

Nama Lengkap : Yahya bin Yahya bin Bukair bin 'Abdur Rahman

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Zakariya

Negeri semasa hidup : Himsh

Wafat : 226 H

c. Uraian sanad

JALUR SANAD KE – 1

Jabir bin 'Abdullah bin 'Amru bin Haram » Amru bin Dinar Al Atsram »

Hammad bin Zaid bin Dirham » Yahya bin Yahya bin Bukair bin 'Abdur Rahman

JALUR SANAD KE – 2

Jabir bin 'Abdullah bin 'Amru bin Haram » Amru bin Dinar Al Atsram

»Hammad bin Zaid bin Dirham » Sulaiman bin Daud

JALUR SANAD KE – 3

6
Jabir bin 'Abdullah bin 'Amru bin Haram » Amru bin Dinar Al Atsram »

Sufyan bin 'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun »Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin

Tharif bin 'Abdullah

c. Isi kandungan hadis

Terkadang seseorang mengucapkan kata-kata yang dia kira itu hanyalah

kata-kata yang ringan dan sepele padahal perkataan tersebut merupakan sesuatu

yang bisa mendatangkan murka Allah ta’ala. Sehingga, bisa jadi seseorang

dilemparkan ke dalam api neraka karena ia tidak mau berhati-hati dengan

perkataannya. Maksud dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

bahwasanya perkataan seandainya membuka (pintu) perbuatan setan adalah karena

di dalam kata-kata seandainya menunjukkan adanya kesedihan yang mendalam

dan mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan

sesuatu yang diinginkannya. Sedangkan sikap yang demikian ini meniadakan

sikap sabar dan ridha terhadap takdir Allh ta’ala. Padahal, sebagaimana yang

sudah diketahui bahwa sabar hukumnya wajib. Dan begitu juga dengan iman

kepada takdir Allah, hal ini juga merupakan kewajiban bagi setiap orang.

Oleh karena itulah, jika kita tertimpa suatu musibah atau sesuatu yang tidak

kita harapkan, maka sepantasnya bagi kita adalah bersabar dan menerima terhadap

apa yang telah menjadi ketentuan Allah ta’ala dan tidak perlu mengatakan,

“seandainya tadi aku tidak melakukan hal ini, tentulah kejadiannya akan berbeda”

atau kata-kata yang semisalnya. Karena meskipun kita mengatakan “seandainya

begini atau begitu, maka tidaklah akan terjadi hal ini”, ucapan ini tidak akan

7
‫‪menyebabkan apa yang telah hilang dari kita bisa kembali lagi. Dan perlu‬‬

‫‪diketahui bahwa perkataan yang seperti ini juga tidak akan menyelesaikan‬‬

‫‪masalah yang ada. Bahkan hal ini justru bisa menambah kesusahan dalam jiwa.‬‬

‫‪2. Hadis Kedua‬‬

‫‪a. Hadis Ahmad 366‬‬

‫َّللاِ ب ِْن بُ َر ْيدَةَ قَا َل‬


‫ي َع ْن َع ْب ِد َّ‬ ‫ع َم ُر ب ُْن ْال َو ِلي ِد ال َّ‬
‫ش ِن ُّ‬ ‫َحدَّثَنَا َو ِكي ٌع َحدَّثَنَا ُ‬

‫سلَّ َم‬ ‫صلَّى َّ‬


‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫سو ُل َّ‬
‫َّللاِ َ‬ ‫َّللاُ َع ْنهُ َمجْ ِل ً‬
‫سا َكانَ َر ُ‬ ‫ي َّ‬ ‫ض َ‬
‫ع َم ُر َر ِ‬ ‫َجلَ َ‬
‫س ُ‬

‫سهُ تَ ُم ُّر َعلَ ْي ِه ْال َجنَائِ ُز قَا َل فَ َم ُّروا ِب ِجنَازَ ةٍ فَأَثْن َْوا َخي ًْرا فَقَا َل َو َج َب ْ‬
‫ت ث ُ َّم‬ ‫َيجْ ِل ُ‬

‫َم ُّروا بِ ِجنَازَ ةٍ فَأَثْن َْوا َخي ًْرا فَقَا َل َو َجبَ ْ‬


‫ت ث ُ َّم َم ُّروا بِ ِجنَازَ ةٍ فَقَالُوا َخي ًْرا فَقَا َل‬

‫اس‬ ‫اس فَقَا َل ِإ َّن أ َ ْكذَ َ‬


‫ب النَّ ِ‬ ‫ت ث ُ َّم َم ُّروا بِ ِجنَازَ ةٍ فَقَالُوا َهذَا َكانَ أَ ْكذَ َ‬
‫ب النَّ ِ‬ ‫َو َجبَ ْ‬

‫س ِد ِه قَا َل قَالُوا‬ ‫َّللاِ ث ُ َّم الَّذِينَ َيلُونَ ُه ْم َم ْن َكذَ َ‬


‫ب َعلَى ُر ِ‬
‫وح ِه فِي َج َ‬ ‫أَ ْكذَبُ ُه ْم َعلَى َّ‬

‫ت قَالُوا أَ ْو ثَ ََّلثَةٌ قَا َل َوثَ ََّلثَةٌ َو َجبَ ْ‬


‫ت قَالُوا‬ ‫ش ِهدَ أَ ْربَعَةٌ قَا َل َو َجبَ ْ‬ ‫أَ َرأَي َ‬
‫ْت إِذَا َ‬

‫ت َو ََل َ ْن أَ ُكونَ قُ ْلتُ َو ِ‬


‫احدًا أَ َحبُّ إِلَ َّ‬
‫ي ِم ْن ُح ْم ِر النَّ َع ِم قَا َل‬ ‫َواثْنَي ِْن قَا َل َو َجبَ ْ‬

‫صلَّى َّ‬
‫َّللاُ‬ ‫س ِم ْعتَهُ ِم ْن َر ُ‬
‫سو ِل َّ‬
‫َّللاِ َ‬ ‫َي ٌء تَقُولُهُ ِب َرأْ ِي َك أَ ْم ش ْ‬
‫َي ٌء َ‬ ‫فَ ِقي َل ِلعُ َم َر َهذَا ش ْ‬

‫سلَّ َم‬ ‫صلَّى َّ‬


‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫سلَّ َم قَا َل ََل بَ ْل َ‬
‫س ِم ْعتُهُ ِم ْن َر ُ‬
‫سو ِل َّ‬
‫َّللاِ َ‬ ‫َعلَ ْي ِه َو َ‬
‫‪Artinya : Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan‬‬

‫‪kepada kami Umar Bin Walid Asy Syanni dari Abdullah Bin Buraidah dia‬‬

‫‪berkata; suatu ketika Umar duduk ditempat yang dahulu pernah diduduki oleh‬‬

‫‪8‬‬
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika dilewatkan iring iringan jenazah,

Abdullah berkata; maka ketika iring iringan jenazah lewat merekapun memujinya

dengan kebaikan, maka Umar berujar; "Wajib" kemudian lewatlah iring iringan

jenazah kedua dan mereka memujinya dengan kebaikan, maka seraya Umar

berkata; "Wajib" kemudian lewatlah jenazah yang ketiga dan mereka berkata;

"Orang ini adalah manusia yang paling pembohong, " maka Umar seraya berkata;

"Wajib." Lalu Umar berkata; "Sesungguhnya orang yang paling dusta adalah

orang yang paling dusta kepada Allah, kemudian berikutnya setelah mereka adalah

orang yang berdusta terhadap ruh dalam jasadnya." Abdullah berkata; mereka

bertanya; "Bagaimana pendapatmu apabila yang bersaksi jumlahnya empat

orang?" Dia menjawab; "Wajib." Mereka bertanya lagi; "Atau jumlahnya tiga

orang?" Dia menjawab; "Tiga orang juga wajib." Mereka bertanya lagi; "Dan jika

dua orang?" Dia menjawab; "Wajib, dan seandainya aku mengatakan satu orang,

itu lebih aku sukai dari pada unta merah." Dia berkata; kemudian ditanyakan

kepada Umar; "Apakah yang kamu katakan ini berasal dari pendapatmu atau

sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia

menjawab; "Tidak, akan tetapi aku mendengarnya langsung dari Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam."

b. Perawi

Nama Lengkap : Waki' bin Al Jarrah bin Malih

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Sufyan

Negeri semasa hidup : Kufah

9
Wafat : 196 H

c. Uraian Sanad

JALUR SANAD KE - 1

Umar bin Al Khaththab bin Nufail » Rawi terputus » Abdullah bin Al

Buraidah bin Al Hushaib » Umar bin Al Walid » Waki' bin Al Jarrah bin Malih

d. Isi Kandungan Hadis

Hadis di atas menceritakan tentang tidak bolehnya mengatakan sebuah dosa

dari seorang jenajah yang ada dihadapannya, biarlah dosa nya ditanggung oleh

jenajah tersebut, kita sebagai umat muslim janganlah suka mengumbar aib sesama.

3. Hadis Ke Tiga

a. Hadis Ibnu Majah Nomor 79

َ ‫َحدَّثَنَا أَبُو بَ ْك ِر ب ُْن أَبِي‬


ُّ ‫ش ْيبَةَ َو َع ِل‬
‫ي ب ُْن ُم َح َّم ٍد قَ َاَل َحدَّثَنَا َو ِكي ٌع َحدَّثَنَا‬

‫ط ْل َحةَ َع ْن‬
َ ‫ت‬
ِ ‫شةَ ِب ْن‬
َ ِ‫َّللاِ َع ْن َع َّمتِ ِه َعائ‬ ُ ‫ط ْل َحةَ ب ِْن‬
َّ ‫ع َب ْي ِد‬ َ ‫ط ْل َحةُ ب ُْن َيحْ َيى ب ِْن‬
َ

َّ ‫صلَّى‬
‫َّللاُ َعلَ ْي ِه‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫ي َر‬ ْ َ‫َّللاُ َع ْن َها قَال‬
َ ‫ت دُ ِع‬ َّ ‫ي‬ ِ ‫شةَ أ ُ ِم ْال ُمؤْ ِمنِينَ َر‬
َ ‫ض‬ َ ِ‫َعائ‬

ُ ِ‫َّللا‬
‫طوبَى ِل َهذَا‬ ُ ‫ار فَقُ ْلتُ يَا َر‬
َّ ‫سو َل‬ ِ ‫ص‬َ ‫غ ََّل ٍم ِم ْن ْاَل َ ْن‬
ُ ِ‫سلَّ َم ِإلَى ِجنَازَ ة‬
َ ‫َو‬

ُّ ‫ير ْال َجنَّ ِة لَ ْم َي ْع َم ْل ال‬


‫سو َء َولَ ْم يُ ْد ِر ْكهُ قَا َل أَ َو َغي ُْر ذَ ِل َك َيا‬ ٌ ُ ‫صف‬
َ ‫ور ِم ْن َع‬
ِ ‫صا ِف‬ ْ ‫ع‬
ُ

َ‫ب آبَائِ ِه ْم َو َخلَق‬ ْ َ‫َّللاَ َخلَقَ ِل ْل َجنَّ ِة أ َ ْه ًَّل َخلَقَ ُه ْم لَ َها َو ُه ْم فِي أ‬
ِ ‫ص ََّل‬ َّ ‫شةُ إِ َّن‬
َ ِ‫َعائ‬

‫ب آبَائِ ِه ْم‬ ْ َ‫ار أَ ْه ًَّل َخلَقَ ُه ْم لَ َها َو ُه ْم فِي أ‬


ِ ‫ص ََّل‬ ِ َّ‫ِللن‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan

Ali bin Muhammad keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki'

10
berkata, telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin

Ubaidullah dari bibinya Aisyah binti Thalhah dari Aisyah ummul mukminin

radliallahu 'anha ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diundang

untuk menghadiri jenazah seorang anak dari kaum Anshar. Maka aku pun berkata;

"Wahai Rasulullah, sungguh sangat beruntung sekali bagi seekor merpati dari

merpati surga ini, ia belum berbuat keburukan dan juga tidak menemuinya."

Beliau bersabda: " atau selain itu wahai Aisyah, sungguh Allah telah menciptakan

bagi surga para penghuninya. Allah menciptakan mereka untuknya sementara

mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapaknya. Allah juga menciptakan

bagi neraka para penghuninya. Dia menciptakan mereka baginya, sementara

mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapaknya."

b. Perawai

Nama Lengkap : Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim

bin 'Utsman

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Bakar

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 235 H

c. Uraian Sanad

JALUR SANAD KE – 1

Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddiq »Aisyah binti Thalhah bin 'Ubaidillah »

Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin 'Ubaidillah » Waki' bin Al Jarrah bin Malih »

Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin'Utsman

11
JALUR SANAD KE - 2

Aisyah binti Abi Bakar Ash Shiddiq » Aisyah binti Thalhah bin 'Ubaidillah

» Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin 'Ubaidillah » Waki' bin Al Jarrah bin Malih

» Ali bin Muhammad binIshaq

d. Isi Kandungan

Hadis tersebut menceritakan tentang seorang anak yang telah meninggal

dunia, dan anak tersebut belum memiliki dosa, sehingga anak tersebut dapat

menolong orang tuanya diakhir hayat nanti.

4. Hadis Ke Empat

a. Hadis Shahih Bukhari No. 34 Hadits ke-2073

َ ‫ أَ ْخبَ َرنَا ِعي‬،‫سى‬


، َ‫ َع ْن خَا ِل ِد ب ِْن َم ْعدَان‬،‫ َع ْن ثَ ْو ٍر‬،‫سى‬ َ ‫َحدَّثَنَا ِإب َْراهِي ُم ب ُْن ُمو‬

" ‫َّللاِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل‬ ُ ‫َع ِن ْال ِم ْقدَ ِام ـ رضى هللا عنه ـ َع ْن َر‬
َّ ‫سو ِل‬

َّ ‫ي‬
‫َّللاِ دَ ُاودَ ـ‬ َّ ِ‫ َوإِ َّن نَب‬،ِ‫ط َخي ًْرا ِم ْن أَ ْن يَأ ْ ُك َل ِم ْن َع َم ِل يَ ِده‬
ُّ َ‫طعَا ًما ق‬
َ ٌ‫َماأَ َك َل أَ َحد‬

" ‫سَّلَ ُم ـ َكانَ يَأ ْ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه‬


َّ ‫َعلَ ْي ِه ال‬
Artinya : Telah diceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa, dikabarkan

kepada kami ‘Isa dari Tsaur, dari Khalid bin Mahdan, dari al-Miqdam dari

Rasulullah saw, beliau bersabda; tidak seorang pun yang makan lebih baik dari

makan hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud as makan dari

hasil kerja tangannya sendiri.

b. Perawai

Nama Lengkap : Abdullah bin 'Abdul Wahhab

12
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 228 H

c. Uraian Sanad

JALUR SANAD KE - 1

Abdullah bin 'Abbas bin'Abdul Muthallib bin Hasyim » Sa'id bin Abi Al

Hasan Auf bin Abi Jamilah » Yazid bin Zurai' » Abdullah bin 'Abdul Wahhab

d. Isi Kandungan

Dalam Hadits diatas disebutkan dalam mencari kerja dengan tangan sendiri

sudah dicontohkan oleh para nabi seperti Nabi Daud as. Contoh pekerjaan dengan

tangan adalah bercocok tanam, kerajinan, mengolah kayu, pandai besi dan

menulis. Giat bekerja dalam mencari nafkah adalah jalan yang ditempuh para nabi,

sebegaiman disebutkan bahwa Nabi Daud as mendapatkan penghasilan dari hasil

keringat tangannya sendiri, sedangkan Nabi Zakariya as bekerja sebagai tukang

kayu, dan Nabi Muhammad saw pernah menjadi pengemabala kambing dan

menjadi pedagang dengan menjualkan barang milik Sayyidah Khadijah.

13
Kesimpulan

Maksud dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya

perkataan seandainya membuka (pintu) perbuatan setan adalah karena di dalam

kata-kata seandainya menunjukkan adanya kesedihan yang mendalam dan

mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan sesuatu

yang diinginkannya. Sedangkan sikap yang demikian ini meniadakan sikap sabar

dan ridha terhadap takdir Allh ta’ala. Padahal, sebagaimana yang sudah diketahui

14
bahwa sabar hukumnya wajib. Dan begitu juga dengan iman kepada takdir Allah,

hal ini juga merupakan kewajiban bagi setiap orang.

Namun hadits tersebut hendaknya tidak dijadikan pegangan supaya tidak

perlu mengejar kekayaan dunia karena di hadits lain Rasulullah SAW bersabda:

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada

Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan (HR. Muslim No. 2664,

HR Ahmad No. 370, HR Ibnu Majah No. 79, shahih). Kuat di sini dimaknai dari

segi keyakinan, perkataan dan perbuatan yang semuanya harus dilakukan dengan

sebaik-baiknya (konsep itqon). Salah satu untuk menjadi Mukmin yang kuat itu

adalah menjadi kaya hati, harta dan ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

http://mqtebuireng.softether.net/hadis9/cari_hadist.php?imam=muslim&keyNo=2

664&x=0&y=0,04 Oktober, 14:20.

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=hadis+menjadi+mu

kmin+yang+kuat+lebih+dicintai+allah&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D

rAToF038ZOQJ,04 Oktober, 15:58.

15
http://mqtebuireng.softether.net/hadis9/perawi_open.php?imam=bukhari&nohdt=

2073,04 Oktober, 16:25.

http://mqtebuireng.softether.net/hadis9/cari_hadist.php?imam=ahmad&keyNo=36

6&x=0&y=0,04 Oktober, 16:40.

16

Anda mungkin juga menyukai