Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKHIR

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Manajemen Keperawatan

Disusun oleh
Kelompok 1
Fauziah Sholihah NH J2114901001
Sri Rahayu J2114901002
Ari Setiawan J2114901003
Soleh Anwar J2114901004
Yoga Maulana J2114901005
Firda Nur Anisa J2114901006
Elisa Aryani J2114901007
Dinda Nur Fauziah J2114901008
Rima Yasika J2114901009
Yoanda Siti Masfufah J2114901010
Gita Fitri Susanti J2114901011
Dede Fikri Haikal J2114901012

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Program Studi : Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya


Stase : Manajemen Keperawatan
Kelompok : 1 RSUD Dr. Soekardjo

Laporan ini telah disetujui oleh


pembimbing lapangan dan
pembimbing stase manajemen
keperawatan Pada
tanggal : ............................

CI RSUD Dr. Soekardjo Kepala Ruangan Melati 2B,

Toto, S.Kep., Ners Wiwi Maryati Widjaja, S.Kep.Ners


NIP.197307181995031002 NIP.197201021998032007

Mengetahui,
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Manajemen Keperawatan, Manajemen Keperawatan,

Usman Sas’yari, M.Kep Fitri Nurlina, M.Kep


NIDN. 0406098302 NIDN. 0409049203

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas taufik, rahmat dan
hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan stase
Manajemen Keperawatan Program Studi Profesi NERS Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya. Untuk itu kepada semua pihak, penulis mengharapkan adanya saran dan
kritik yang membangun, dan akan dijadikan bahan koreksi untuk penyempurnaan dimasa
yang akan datang.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
kepada semua pihak yang telah membantu dalam peenyusunan makalah ini khususnya
kepada dosen pembimbing stase manajemen bapak Usman Sas’yari, M.Kep & Fitri
Nurlina, M.Kep terima kasih juga kepada pembimbing CI lapangan bapak Toto, S.Kep.,
Ners dan kepala Ruangan melati 2B ibu Wiwi Maryati Widjaja, S.Kep.Ners
Penulis berharap laporan ini tidak hanya dapat menambah pengetahuan
mahasiswa, tetapi dapat menjadikan inspirasi dan dapat menstimulus pemikiran kritis dan
kreatif dalam pengelolaan atau managemen ruangan yang mengikuti perkembangan Ilmu
Pengetahuan, khususnya dalam Ilmu Manajemen Keperawatan.
Terima kasih, kepada semua pihak, penulis mengharapkan tentang kritik dan
saran yang membangun.

Tasikmalaya, April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Waktu Pelaksanaan.....................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................3
D. Praktikan (angkatan, kelompok, nama)......................................................4
BAB II Hasil Kajian..............................................................................................5
A. Profil/Gambaran Umum Ruang Melati 2B.................................................5
B. Unsur input.................................................................................................8
1) Pasien......................................................................................................8
2) Mahasiswa Praktek................................................................................13
3) Ketenagaan............................................................................................13
4) Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Pelayanan.............................19
5) Metode Penugasan/ asuhan keperawatan..............................................22
C. Unsur Proses.............................................................................................23
1) Proses Asuhan Keperawatan.................................................................23
2) Fungsi dan Gaya Kepemimpinan..........................................................24
3) Komunikasi Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan........................24
4) Proses Pengarahan, Supervise, dan Evaluasi........................................24
5) Manajemen Konflik..............................................................................25
6) Pelaksanaan Operan, Conference, Ronde Keperawatan.......................25
D. Unsur hasil................................................................................................26
1) Efisiensi ruang rawat (BOR, AVLOS, BTO, TOI)...............................26
2) Hasil Evaluasi penerapan SAK (Instrumen ABC)................................29
3) Kepuasan kerja karyawan dan pasien...................................................30
BAB III Permasalahan dan Rencana Kegiatan....................................................31
A. Permasalahan............................................................................................31
1) Intervensi Masalah................................................................................31
2) Prioritas Masalah...................................................................................31
B. Rencana Kegiatan.....................................................................................33
BAB IV Pelaksanaan dan Evaluasi......................................................................35
A. Pelaksanaan...............................................................................................35
B. Evaluasi.....................................................................................................35
C. Faktor Kesulitan dan Pendukung Yang Dialami Oleh Mahasiswa Selama
Pelaksanaan Praktek.........................................................................................36
BAB V Kesimpulan Dan Saran...........................................................................37
A. Kesimpulan...............................................................................................37
B. Saran.........................................................................................................37
Daftar Pustaka......................................................................................................39
Lampiran..............................................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencar cara
untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Proses ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses
manajemen dengan melibatkan semua anggota untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan propesional yang
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatn merupakan
factor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu
kualitas pelayanan keperawatn perlu dipertahankan dan ditingkatkan hingga
tercapai hasil yang optimal. Dengan memperhatikan hal tersebut, proses
manajemen yang baik perlu diterapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi
standar profesi yang di tetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan di manfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien
dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan
serta asfek social, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat di
perhatikan dan dihoormati.
Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi (Grant dan Massey, 1999).
Manajemen ialah suatu ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya Swanburg (2000) dalam Erita,
(2019).

1
2

Manajemen juga didefinisikan sebagai proses untuk melaksanakan


pekerjaan melalui upaya orang lain. Manajemen berfungsi untuk melakukan
semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam
batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Manajemen keperawatn
merupakan pelayanan keperawatan profesioanal dimana tim keperawatan
dikelola dengan menjalankan fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Ke empat fungsi tersebut
saling berkaitan serta saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-
keterampilan teknis, hubungan antar manusia dan koonseptual yang
mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu, berdayaguna dan
berhasil guna kepada klien. Dengan alas an tersebut, manajemen keperawatan
perlu mendapat perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan dimasa depan. Hal tersebut berkaitan dengan tuntuan profesi dan
tuntuan gelobal bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
penggelolaan secara profesioanal dengan memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi (Nursalam, 2016).
RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya merupakan rumah sakit kelas
B yang telah di tetapkan dengan keputusan mentri kesehatan RI. Melalui
pendekatan manajemen mutu, RSUD dr.Soekardo Kota Tasikamalaya selalu
berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan di
seluruh jajaran rumah sakir RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya. Peranan
perawat dalam tatanan manajerial di bangsal 2B ini terdiri dari kepala
ruangan, wakil kepala ruangan, perawat primer, ketua tim dan perawat
pelaksana da nada beberapa orang yang membantu kelancaran proses seperti
bagian administrasi dan clining servis.
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan dilakukan di ruang 2B RSUD
dr.Soekardjo Kota Tasikamalaya dan berlangsung Selama 2 minggu mulai
tanggal 11 april-23 april 2022.
3

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan program profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa dapat melakukan pengelolaan pelayanan asuhan keperawatan
tertentu dengan menggunakan konsep dasar manajemen keperawatan.

2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan praktikan mampu :
a. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kinerja
tim
b. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab
c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan
d. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan
secara berkelompok
e. Mengorganisasi manajemen ruangan keperawatan secara
berkelompok
f. Mencegah dan menyelesaikan konflik dalam tim
g. Memberikan pengarahan kepada anggota timnya
h. Melakukan supervise terhadap anggota timnya
i. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi
ruangan
j. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan
k. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas yang diberikan
l. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
m. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
profesional
n. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
o. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan
klien
4

D. Praktikan (angkatan, kelompok, nama)


Mahasiswa tahap profesi ners program studi ilmu keperawatan Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya tahun angkatan 2021/2022 di ruang Melati 2B
RSUD Dr.Soekardjo Tasikmlaya, dengan anggota :
1. Fauziah Solihah NH
2. Sri Rahayu
3. Ari setiawan
4. Soleh Anwar
5. Yoga Maulana
6. Firda Nur anisa
7. Elisa Aryani
8. Dinda Nur Fauziah
9. Rima Yasika
10. Yoanda Siti Masfufah
11. Gita Fitri Susanti
12. Dede Fikri Haikal
BAB II
HASIL KAJIAN

A. Profil/Gambaran Umum Ruang Melati 2B


Ruang melati 2B merupakan bagian dari Instalasi Rawat Inap (IRNA) kelas
III khusus saraf dan jantung yang berlokasi di RSUD dr. soekardjo Kota
Tasikmalaya dan terletak di gedung melati lantai 2, untuk ruangan melati 2B
memliki kapasitas 20 tempat tidur. Kamar 2.3 dan 2.1 terdiri dari 10 bed
untuk pasien neurologis dan kamar 2.2 dan 2.4 terdiri dari 10 bed untuk
pasien kardiovaskuler.
Visi :
1. Menjadi rumah sakit umum pendidikan dengan pelayanan prima
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2. Melaksanakan pelayanan pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang
kesehatan.
3. Menyelenggarakan kegiatan manajemen rumah sakit secara profesional,
efektif dan efisien.
Moto :
“Setulus hati kami melayani”

5
6

a. Struktur Organisasi Ruang Melati 2B

Kepala Ruangan
Wiwi Maryati Widjaja S.Kep.,Ners

Wakil Kepala Ruangan


Sri Aryanti S.Kep.,Ners

Ketua TIM I Tata Usaha


(Neurologi) Heldi Irawan, Amd.RMIK Ketua TIM II
Neni Nurhidayah S.Kep., Ners (kardiovaskuler)
Ai Nurmala,SST
Anggota TIM I Cleaning Service
H. Asep Ahmad Fauzi S.Kep.,Ners Anggota TIM II
Uang Softyan Sonya Corina, S.Kep,.Ners
Adi Fitriadi Rachim AMd.Kep
Aris Diana AMd.Kep Purnamasari AMd.Kep
Lukman Sandi Maulana AMd.Kep Jumrotus Saadah AMd.Kep
Tia Setiasih AMd.Kep Asep Moch Solihat AMd.Ke
Nira Agustina AMd.Kep Ade Hermawan AMd.Kep
Tuti Krisnawati AMd.Kep Ade Husna Nuroni AMd.Kep
Candra Primada Nugraha S.Kep,.Ners Ati Sulastri S.Kep,.Ners
b. denah Ruangan Rifqi Mochamad AMd.Kep
Fasihulisan S.Kep,.Ners
Hilman Saliman S.Kep,.Ners
Lift

Tangga
           
8 9 10 11 12 13

Kamar 2.2 Cardio Kamar 2.1 Neurologi


WC 7 6 15 14 WC
     
     
WC 4 5 16 17 WC

Kamar 2.4 Cardio Kamar 2.3 Neurologi


3 2 1 20 19 18
     
R.
W Ti
C R. R.Ist n
R. Jaga Nurse da
Da iraha
pur t ka
n

R.T
WC inda Lif
kan t Spoelhook

U
T

S
7

B. Unsur input
1. Pasien
Pasien Bed
yangdan
dirawat
LemaridiPenyimpanan
Ruang Melati 2B adalah pasien dengan berbagai
macam jenis penyakit. Rata-rata jumlah pasien pada tanggal 11-13 April
2022 sebanyak 12 orang dengan rincian sebagai berikut:
Klasifikasi Ketergantungan Pasien di Ruang Melati 2B
Menurut D.Orem (Self Care Deficit)
Klasifikasi Jumlah Pasien
Rata-
Tanggal Ketergantunga Pagi Siang Sore
Rata
n
TIM I (Neurologi)
Minimal 0 0 0 0
Parsial 2 4 4 3.3333
33333
33333
Total 1 3 3 2.3333
11/04/2022 33333
33333
TIM II (Kardiovaskuler)
Minimal 3 3 3 3
Parsial 0 0 0 0
Total 0 0 0 0
TIM I (Neurologi)
Minimal 0 0 0 0
Parsial 4 4 4 4
Total 4 5 5 4.6666
66666
12/04/2022 66667
TIM II (Kardiovaskuler)
Minimal 3 3 3 3
Parsial 1 1 1 1
Total 0 0 0 0
TIM I (Neurologi)
Minimal 0 0 0 0
Parsial 4 5 6 5
Total 5 4 4 4.3333
33333
13/04/2022 33333
TIM II (Kardiovaskuler)
Minimal 1 2 2 2
Parsial 3 3 3 3
Total 0 0 0 0
8

Keterangan :
No Klasifikasi dan Kriteria
1. Minimal Care
1. Klien bisamandiri/hampir tidak memerlukan bantuan
a. Mampu naik turun tempat tidur
b. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
c. Mampu makan dan minum sendiri
e. Mampu membersihkanmulut (sikat gigi sendiri)
f. Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
g. Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
2. Status psikologis stabil
3. Klien dirawat untuk prosedur diagnostik
2. Partial Care
1. Klien memerlukan bantuan perawat sebagian
a. Membutuhkan bantuan satu orang untuk naik dan turun tempat tidur
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi
c. Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
d. Membutuhkan bantuan untuk makan (disuapi)
e. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
f. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
g. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/kamar
mandi)
2. Post op minor
3. Melewati fase akut dari post opmayor
4. Faseawal dari penyembuhan
5. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
3. Total Care
1. Klien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu
perawatan yang lebih lama
a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk memobilisasi dari tempat tidur
kekereta dorong atau kursi roda
b. Membutuhkan latihan fisik
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus/
NGT)
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
e. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
f. Dimandikan perawat
g. Dalam keadaan inkontinensia, menggunakan kateter
2. 24 jam post op mayor
3. Pasien tidak sadar
9

4. Keadaan klien tidak stabil


5. Observasi TTV tiap kurang dari 1 jam
6. Perawata luka bakar
7. Perawatan kolostomi
8. Menggunakan alat bantu pernapasan (respirator)
9. Menggunakan WSD

Gambar 1.1
Data Pasien September 2021 – April 2022
140
129
121 121
120
104
100 95
88
82
Jumlah Pasien

80

60

40

20

0
September Oktober November Desember Januari Februari Maret

Dari Gambar 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien selama


September 2021 – Maret 2022 yaitu pada bulan September (88
orang), bulan Oktober (95 orang), bulan November (121 orang),
bulan Desember (121 orang), bulan Januari (129 orang), bulan
Februari (104 orang), bulan Maret (82 orang)

Gambar 1.2
10 Penyakit Terbesar di Ruang Melati 2B
Bulan Januari - Maret 2022
10

60

50

40

30

20

10

0
rk F HI ke PI
S D us tis nu
s ru
fa CH il d ro HH lit gi ta Pa
In S t ke el in e a
ke M tro sM e n T em
ro S
te M Ed
St be
a
Di

Dari Gambar 1.2 dapat disimpulkan bahwa data 10 penyakit terbesar


di ruang Melati 2B bulan Januari – Maret 2022, yaitu: stroke infark
(51 orang), CHF (43 orang), mild HI (30 orang), stroke (27 orang),
stroke PIS (35 orang), Hypertensive Heart Disease (30 orang),
diabetes mellitus (15 orang), meningitis (9 orang), tetanus (7 orang),
dan edema paru (5 orang).
Gambar 1.3
10 Diagnosa Keperawatan Terbesar di Ruang Melati 2B
Bulan
Januari - Maret 2022

10 Diagnosa Keperawatan
Perfusi Serebral Tidak Efektif Penurunan Curah Jantung
Nyeri Akut Gangguan Mobilitas Fisik
Resiko Jatuh Pola Napas Tidak Efektif
Hipertermia Gangguan Pertukaran Gas
Defisit Perawatan Diri Resiko Infeksi
5%

9% 20%
10%

7% 15%

10% 10%
9%
4%
11

Dari Gambar 1.3 dapat disimpulkan bahwa data 10 diagnosa


keperawatan terbesar di ruang Melati 2B bulan Januari – Maret 2022,
yaitu: perfusi serebral tidak efektif (20%), penurunan curah jantung
(15%), nyeri akut (10%), gangguan mobilitas fisik (9%), resiko jatuh
(4%), pola napas tidak efektif (10%), hipertermia (7%), gangguan
pertukaran gas (10%), defisit perawatan diri (9%), resiko infeksi
(6%).

Gambar 1.4
Domisili Pasien Terbanyak Ruang Melati 2B Januari – Maret 2022

Januari Februari Maret


13

10
8
7
66 66
5 5 5
4 4 4 4
3 3 3 3 33 3 3 3
2 2
1 1 1 1

i g es g g lu i ri g
ar m
un on ian um sa an
urs r eu
de ped ay ih awa b an w
ng be
u hi Ci Ci
s d K gk
u m Ta
Bu Ci Ci In
an Ta
M
Berdasarkan Gambar 1.4, grafik diatas domisili paling banyak pada bulan
januari yaitu daerah kawalu sebanyak 13 Orang, pada bulan februari yang
paling banyak yaitu Mangkubumi sebanyak 7 Orang, sedangkan pada
bulan maret yaitu kawalu sebanyak 5 Orang.
Gambar 1.5
Kepulangan Pasien Ruang Melati 2B Januari – Maret 2022
12

120

100

80

60

40

20

0
Januari Februari Maret

Izin Pulang Paksa Meninggal

Dari Gambar 1.5 dapat disimpulkan bahwa data kepulangan pasien di


ruang melati 2b bulan januari – maret 2022, yaitu : bulan Januari terdapat
izin 97 orang, pulang paksa 2 orang, dan meninggal 16 orang. Bulan
Februari terdapat izin 75 orang, pulang paksa 0 orang, dan meninggal 10
orang. Bulan Maret terdapat izin 71 orang, pulang paksa 1 orang, dan
meninggal 10 orang.
2. Mahasiswa Praktek
Jumlah mahasiswa praktek di ruang melati 2B RSUD Dr. Soekardjo
Tasikmalaya mulai tanggal 11 April 2022 adalah mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya Program Profesi Ners berjumlah 12 orang
(persift 4-5 orang) stase manajemen keperawatan, mahasiswa D3
Keperawatan Poltekes Kemenkes Tasikmalaya berjumlah 3 orang (persift
1-2 orang) stase Peminatan KMB.
3. Ketenagaan
Data ketenaga kerjaan ruang melati 2B
a. Jumlah Tenaga Kerja
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1. Laki-Laki 11 Orang 50
2. Perempuan 11 Orang 50
Jumlah 22 Orang 100

Dari distribusi jumlah tenaga kerja jumlah perawat laki-laki dan


perempuan rata yaitu 50%.
13

b. Status Kerja
No Presentase
Status Kerja Frekuensi
(%)
1. PNS 12 Orang 55
2. PTT 8 Orang 36
3. P3K 2 Orang 9
Jumlah 22 Orang 100

Dari distribusi status kerja paling yang terbanyak yaitu PNS sebanyak
12 orang (55%), PTT sebanyak 8 Orang (36%), dan P3K sebanyak 2
Orang (9%).

c. Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase (%)
1. Profesi Ners 9 Orang 41
2. D3 Perawat 12 Orang 54,5
3. D4 Perawat 1 Orang 4,5
Jumlah 22 Orang 100

Dari distribusi pendidikan terakhir yang terbanyak yaitu D3 Perawat


sebanyak 12 Orang (54,5%), Profesi Ners sebanyak 9 Orang (41%),
dan D4 Perawat sebanyak 1 Orang (4,5%).
d. PK
No PK Frekuensi Presentase (%)
1. Pemula 4 Orang 18%
2. KMB 1 7 Orang 27%
3. KMB 2 3 Orang 14%
4. KMB 3 4 Orang 18%
5. Anak 2 1 Orang 4%
6. Intensive 2 1 Orang 4%
7. Gadar 1 1 Orang 5%
8. Belum kredensial 1 Orang 5%
Jumlah 22 Orang 100
14

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara didapatkan data perawat


yang memiliki PK Pemula 4 orang (18%), KMB1 6 orang (27%),
KMB2 3 orang (14%), KMB3 4 orang (18%), Anak2 1 orang (4%),
Intensive2 1 orang (4%), Gadar 1 orang (5%), belum kredensial 1
orang (5%) dan belum memiliki PK 1 orang (5%).
e. Sertifikat yang dimiliki
Ya Tidak
22 22 22
20

BHD BTCLS STR SIPP


Berdasarkan wawancara bersama kepala ruangan didapatkan data baha
dari 22 orang perawat yang ada di ruang melati 2B hampir seluruh
perawat memiliki STR, SIPP, dan BHD. Serta 20 orang memiliki
sertifikat BTCLS.
f. Lama Masa Kerja
No Lama Masa Kerja Frekuensi Presentase (%)
1. 1-12 Bulan 6 Orang 27,2
2. 1-5 Tahun 7 Orang 31,9
3. 5-10 Tahun 2 Orang 9
4. 10-20 Tahun 7 Orang 31,9
Jumlah 22 Orang 100
Dari distribusi lama masa kerja paling terbanyak 1-5 Tahun dan 10-20
Tahun sebanyak 7 Orang (31,9%), 1-12 Tahun sebanyak 6 Orang
(27,2%), serta 5-10 Tahun sebanyak 2 Orang (9%).

g. Ketenagaan Tambahan
Ketenagaan
No Frekuensi Presentase (%)
Tambahan
1. Tata Usaha 1 Orang 50
2. Cleaning Service 1 Orang 50
Jumlah 2 Orang 100
15

Data distribusi diatas menunjukan ketenagaan tambahan yaitu tata


usaha dan CS sebanyak 1 Orang (50%).

h. Jumlah Perawat di Ruangan


1) Tanggal 11 April 2022
Jabatan
Dinas
No Karu& Ketua Pelaksana Pelaksana Jumlah
Perawat
Wakaru TIM TIM I TIM II
1. Pagi 1 Orang 2 Orang 4 Orang 1 Orang 8 orang
2. Siang - - 2 Orang 1 Orang 3 orang
3. Malam - - 2 Orang 1 Orang 3 orang
Total perawat dinas dalam 1 hari 14 orang
Data distribusi diatas jumlah perawat perhari yaitu Pelaksana TIM I
sebanyak 7 Orang, Pelaksana TIM II sebanyak 4 Orang, karu
sebanyak 1 orang, dan ketua TIM sebanyak 2 Orang.
2) Tanggal 12 April 2022
No Dinas Jabatan Jumlah
Perawat Karu& Ketua Pelaksana Pelaksana
Wakaru TIM TIM I TIM II
1. Pagi 2 Orang 2 Orang 3 Orang 2 Orang 9 Orang
2. Siang - - 2 Orang 1 Orang 3 Orang
3. Malam - - 2 Orang 1 Orang 3 Orang
Total perawat dinas dalam 1 hari 16 Orang
Data distribusi diatas jumlah perawat perhari yaitu Pelaksana TIM I
sebanyak 7 Orang, Pelaksana TIM II sebanyak 5 Orang, karu
sebanyak 1 orang, wakaru sebanyak 1 orang dan ketua TIM
sebanyak 2 Orang.

3) Tanggal 13 April 2022


Jabatan
Dinas
No Karu& Ketua Pelaksana Pelaksana Jumlah
Perawat
Wakaru TIM TIM I TIM II
1. Pagi 1 Orang 2 Orang 1 Orang 4 Orang 8 Orang
2. Siang - - 2 Orang 1 Orang 3 Orang
3. Malam - - 2 Orang 1 Orang 3 Orang
Total perawat dinas dalam 1 hari 14 Orang
Data distribusi diatas jumlah perawat perhari yaitu Data distribusi
diatas jumlah perawat perhari yaitu Pelaksana TIM I sebanyak 1
16

Orang, Pelaksana TIM II sebanyak 4 Orang, karu sebanyak 1 orang


dan ketua TIM sebanyak 2 Orang.

i. Menghitung Jumlah Kebutuhan Perawat dengan rumus Douglas


1) Tanggal 11 April 2022
TIM I Minimal Care Partial Care Total Care Jumlah
Pagi 0 x 0,17 = 0 2 x 0,27 = 0,54 1 x 0,36 = 0,36 0,9 (1 Orang)
Siang 0 x 0,14 = 0 4 x 0,15 = 0,6 3 x 0,30 = 0,9 1,5 (2 Orang)
Malam 0 x 0,07 = 0 4 x 0,10 = 0,4 3 x 0,20 = 0,6 1 (1 Orang)
Jumlah Secara Keseluruhan Perawat Perhari 3,4 (3 Orang)

TIM II Minimal Care Partial Care Total Care Jumlah


Pagi 3 x 0,17 = 0,51 0 x 0,27 = 0 0 x 0,36 = 0 0,51 (1 Orang)
Siang 3 x 0,14 = 0,42 0 x 0,15 = 0 0 x 0,30 = 0 0,42 (1 Orang)
Malam 3 x 0,07 = 0,21 0 x 0,10 = 0 0 x 0,20 = 0 0,21 (1 Orang)
Jumlah Secara Keseluruhan Perawat Perhari 1,14 (1 Orang)

2) Tanggal 12 April 2022


TIM I Minimal Care Partial Care Total Care Jumlah
Pagi 0 x 0,17 = 0 4 x 0,27 = 1,08 4 x 0,36 = 1,44 2,52 (3 Orang)
Siang 0 x 0,14 = 0 4 x 0,15 = 0,6 5 x 0,30 = 1,5 2,1 (2 Orang)
Malam 0 x 0,07 = 0 4 x 0,10 = 0,4 5 x 0,20 = 1 1,4 (1 Orang)
Jumlah Secara Keseluruhan Perawat Perhari 6,02 (6 Orang)

TIM II Minimal Care Partial Care Total Care Jumlah


Pagi 3 x 0,17 = 0,51 1 x 0,27 = 0,27 0 x 0,36 = 0 0,78 (1 Orang)
Siang 3 x 0,14 = 0,42 1 x 0,15 = 0,15 0 x 0,30 = 0 0,57 (1 Orang)
Malam 3 x 0,07 = 0,21 1 x 0,10 = 0,10 0 x 0,20 = 0 0,31 (1 Orang)
Jumlah Secara Keseluruhan Perawat Perhari 1,66 (2 Orang)

3) Tanggal 13 April 2022


TIM I Minimal Care Partial Care Total Care Jumlah
Pagi 0 x 0,17 = 0 4 x 0,27 = 1,08 5 x 0,36 = 1,8 2,88 (3 Orang)
Siang 0 x 0,14 = 0 5 x 0,15 = 0,75 4 x 0,30 = 1,2 1,95 (2 Orang)
Malam 0 x 0,07 = 0 6 x 0,10 = 0,6 4 x 0,20 = 0,8 1,4 (1 Orang)
Jumlah Secara Keseluruhan Perawat Perhari 6,23 (6 Orang)

TIM II Minimal Care Partial Care Total Care Jumlah


Pagi 1 x 0,17 = 0,17 3 x 0,27 = 0,81 0 x 0,36 = 0 0,98 (1 Orang)
Siang 2 x 0,14 = 0,28 3 x 0,15 = 0,45 0 x 0,30 = 0 0,73 (1 Orang)
Malam 2 x 0,07 = 0,14 3 x 0,10 = 0,3 0 x 0,20 = 0 0,44 (1 Orang)
Jumlah Secara Keseluruhan Perawat Perhari 2,15 (2 Orang)
17

j. Jumlah Perawat Persift dibandingkan dengan hitungan


kebutuhan
1) Tanggal 11 April 2022
Perbandingan Tenaga
Perawat Perhitungan
Shif
No Pelaksana Kebutuhan Kesimpulan
Dinas
Pershif Persihft TIM
TIM I I
1. Pagi 4 Orang 0,9 (1 Orang) Lebih
2. Siang 2 Orang 1,5 (2 Orang) Sesuai
3. Malam 2 Orang 1 (1 Orang) Lebih
Data distribusi diatas menunjukkan kelebihan pada dinas pagi dan
malam sedangkan dinas siang sesuai dengan membandingkan
kebutuhan tenaga perawat menurut Douglas

No Shif Perbandingan Tenaga Kesimpulan


Dinas Perawat Perhitungan
Pelaksana Kebutuhan
Pershif TIM II Persihft TIM II
1. Pagi 1 Orang 0,51 (1 Orang) Sesuai
2. Siang 1 Orang 0,42 (1 Orang) Sesuai
3. Malam 1 Orang 0,21 (1 Orang) Sesuai
Data distribusi diatas menunjukkan sesuai perawat pelaksana
pada dinas pagi, siang dan malam dengan membandingkan
kebutuhan tenaga perawat menurut Douglas

2) Tanggal 12 April 2022


Perbandingan Tenaga
Shif Perawat Perhitungan
No Kesimpulan
Dinas Pelaksana Kebutuhan
Pershif TIM I Persihft TIM I
1. Pagi 3 Orang 2,52 (3 Orang) Sesuai
2. Siang 2 Orang 2,1 (2 Orang) Sesuai
3. Malam 2 Orang 1,4 (1 Orang) Lebih
Data distribusi diatas menunjukkan kelebihan perawat pelaksana
pada dinas malam sedangkan pada dinas pagi dan siang sesuai
dengan membandingkan kebutuhan tenaga perawat menurut
Douglas
18

Perbandingan Tenaga
Shif Perawat Perhitungan
No Kesimpulan
Dinas Pelaksana Kebutuhan
Pershif TIM II Persihft TIM II
1. Pagi 2 Orang 0,78 (1 Orang) Lebih
2. Siang 1 Orang 0,57 (1 Orang) Sesuai
3. Malam 1 Orang 0,31 (1 Orang) Sesuai
Data distribusi diatas menunjukkan kelebihan perawat pelaksana
pada dinas pagi sedangkan pada dinas siang dan malam sesuai
dengan membandingkan kebutuhan tenaga perawat menurut
Douglas

3) Tanggal 13 April 2022


No Shif Perbandingan Tenaga Kesimpulan
Dinas Perawat Perhitungan
Pelaksana Kebutuhan
Pershif TIM I Persihft TIM I
1. Pagi 1 Orang 2,88 (3 Orang) Kurang
2. Siang 2 Orang 1,95 (2 Orang) Sesuai
3. Malam 2 Orang 1,4 (1 Orang) Lebih
Data distribusi diatas menunjukkan kelebihan perawat pelaksana
pada dinas malam, pada dinas pagi kurang sedangkan siang
sesuai perawat pelaksana diruangan melati 2B dengan
membandingkan kebutuhan tenaga perawat menurut Douglas.
Perbandingan Tenaga
Shif Perawat Perhitungan
No Kesimpulan
Dinas Pelaksana Kebutuhan
Pershif TIM II Persihft TIM II
1. Pagi 4 Orang 0,98 (1 Orang) Lebih
2. Siang 1 Orang 0,73 (1 Orang) Sesuai
3. Malam 1 Orang 0,44 (1 Orang) Sesuai
Data distribusi diatas menunjukkan kelebihan perawat pelaksana
pada dinas pagi sedangkan dinas siang dan malam sesuai
perawat pelaksana diruangan melati 2B dengan membandingkan
kebutuhan tenaga perawat menurut Douglas.
19

4. Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Pelayanan


a. Alat kesehatan
Rusak Rusak
No Nama alat Baik
ringan berat
1. Infus pump 1
2. Bak spuit 4
3. Ekg 12 chanel 1
4. Emergency set 1
5. Nebulizer 1 1
6. Penlight 1
7. Pulse oksimeter 1
8. Set perluk -
9. Stetoskop 4
10. Syring pump 2
11. Tempat tidur pasien -
ekeltronik
12. Tempat pasien 20
manual
13. Tensi meter android 2
14. Tensi meter digital 2 1
15. Timbangan 1
dewasa/anak
16. Trolly emergency 1
17. Pispot 15
18. Reflek hammer 1
19. Standar infus 20
20. Suction kanul anak -
21. Suction kanul 1
dewasa
22. Tabung oksigen 1
23. Tensi anak -
24. Termometer digital 2
25. Tong spatel -
26. Urinal 5
27. Bengkok 3
Jumlah 80 2

b. Alat rumah tangga


Rusak Rusak
No Nama alat Baik
ringan berat
1 Alat pemdam 1
20

kebakaran
3 Kursi roda 3 1
4 Kursi petugas 6 2
5 Lemari alat tenun 1
6 Lemari arsip 1
7 Lemari loker 2
perawat
8 Lemari obat 2
emergency
9 Lemari pasien 22
10 Meja tulis petugas 5 1 1
11 Meja makan 6 5
pasien
12 Sofa 1
13 Telefon 1
14 Tempat sampah 2
medis
15 Tempat sampah 8
non medis
16 Troli 3
21 Wastafel 2 4
22 Jam dinding 3
23 Kesed 5
24 Gayung wc 6
Jumlah 79 8 7

c. Alat tenun
Rusak Rusak
No Nama alat Baik
ringan berat
1 Laken 20 30
2 Sarung bantal 50
4 Sarung buli-buli - 2
panas
5 Sarung es cap -
6 Sarung tabung O2 -
7 Selimut biasa 20 1
8 Selimut wall -
9 Stek laken 20
10 Taplak meja - - -
21

pasien
11 Taplak meja - - -
petugas
13 Vitrase -
14 Perlak 10
16 Bantal 30 10
17 Barak shoot - -
18 Gorden 24 - -
19 Duk bolong - -
20 Kasur 21
21 Gaun petugas - -
Jumlah 195 2 41

Sarana dan Prasarana


250

200

150

100

50

0
Alat Kesehatan Alat Rumah tangga Alat Tenun

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada kepala


ruangan dan tim sarana prasarana di melati 2B didapatkan data bahwa
terdapat 2 buah alat kesehatan rusak berat (Nebulizer, Tensi meter
digital), 7 buah alat rumah tangga rusak berat (kursi roda 1 buah, 1
meja tulis petugas, 1 sofa, 4 wastafel), 8 buah alat rumah tangga rusak
ringan (2 kursi pertugas, 1 meja tulis petugas, 5 meja makan pasien),
40 buah alat tenun dalam kondisi rusak berat (30 laken, 1 selimut
biasa, 10 bantal).
d. Metode Penugasan/ asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan ketua TIM I dan
II diruang melati 2B RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
menggunakan model asuhan keperawatan metode TIM, dimana kepala
22

ruangan membagi anggotanya menjadi dua TIM yaitu TIM I dan TIM
II.
e. Pencegahan Infeksi
Menurut Buku (Kesehatan, 2020) pencegahan infeksi dengan
memperhatikan risiko paparan diantaranya :
1) Laksanakan hand hygiene sesuai indikasi
2) Penggunaan APD berdasarkan indikasi dan jenis paparan
3) Pengendalian lingkungan dilaksanakan sesuai prinsip PPI.
4) Pengelolaan limbah dan benda tajam sesuai jenis atau kategori
limbah.
5) Pengelolaan alat medis berdasarkan: kritikal, semi kritikal atau
non kritikal, dekontaminasi dilakukan di tempat terpisah dengan
ruang pelayanan.
6) Pada tindakan penyuntikan: terapkan penyuntikan yang aman.
7) Kelola linen sesuai jenisnya (infeksius atau non infeksius)
8) Terapkan kebersihan pernapasan dan etika batuk jika sedang sakit
pada saluran pernapasan.
9) Jarak antar satu tempat tidur minimal 1 meter, ruang isolasi bagi
penyakit infeksi emerging atau lakukan kohorting.
10) Patuhi pemberian atau peresepan anti biotik secara bijak, sesuai
kebijakan FKTP.
11) Jika terjadi cedera atau paparan cairan tubuh pasien: ikuti protap
atau alur pajanan untuk keselamatan petugas.
12) Terapkan kewaspadaan transmisi sebagai kewaspadaan lapis
kedua.
13) Perhatikan bundle PPI untuk penggunaan alat bantu napas,
nebulizer, infus, kateter urine dan perawatan luka (tergantung ada
tidaknya tindakan yang diberikan).
23

C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan
Hasil observasi mengenai proses asuhan keperawatan di ruang melati
2B mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi sudah sesuai dengan
standar prosedur yang ada di ruangan.

Kelengkapan Dokumentasi
Keperawatan
11Sesuai Tidak sesuai
11 10 10 11

0 1 1 0

Sumber : Hasil Observasi menggunakan Instrumen


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan dari 11 buku status pasien di
Ruang Melati 2B didapatkan hasil 11 buku status pasien pada point
diagnosa belum sesuai PES, dan 10 buku status pasien pada point
perencanaan dan Implementasi belum sesuai SMART.
2. Fungsi dan Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, gaya kepemimpinan pada
kepala ruangan dimelati 2B merupakan kepemimpinan demokratis yaitu
pemimpin yang sebelum memuat keputusan memperhitungkan masukan-
masukan yang diterima dari orang yang dipimpinnya.
3. Komunikasi Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan

Sering; 100
24

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan


selama 3 hari didapatkan bahwa 100% perawat selalu menerapkan
komunikasi efektif diruangan melati 2B dan sudah menerapkan TBAK dan
SBAR.
4. Proses Pengarahan, Supervise, dan Evaluasi

Proses Pengarahan, Supervisi, dan


Evaluasi
Ya Tidak
100% 100% 100% 100% 100%

0 0 0 0
Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengawasan Pencatatan
Sumber : Data Primer, 2022
Berdasarkan data tabel distribusi diatas dalam proses pengarahan,
supervisi, dan evaluasi tidak ada masalah yang signifikan dan masih bisa
ditangani.
5. Manajemen Konflik
Manajeman dan konflik dapat diibaratkan sebagai satu koin mata uang
masing-masing sisi beda rupa, tetapi memiliki fungsi dan peean yang sama
pentingnya. Manajeman sebagai alat, sedangkan konflik sebagai objek.
Konsep manajeman sumber daya manusia menurut pendekatan strategis
menitikberatkan pada kinerja team work dalam jaringankerja (network)
organisasi yang saling bersinergi. Oleh karena itu, organisasi akan mampu
membentuk, mendukung, dan mengarahkan aktivitas anggotanya menuju
aktivitas yang strategis.
Menurut (Wirawan, 2020) mendefinisikan manajeman konflik sebagai
proses pihak yang teribat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi
konflik dan menerapkan untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan
resolusi yang diinginkan.
Berdasarkan hasil wawancara bersama perawat ruangan di
melati 2B selama 3 bulan kebelakang bahwa tidak pernah terjadi
25

konfik besar perawat dan perawat, perawat dan pasien maupun


ruangan bersama ruangan lain.
6. Pelaksanaan Operan, Conference, Ronde Keperawatan
a. Operan
Hasil observasi pada tanggal 12 April-14 April 2022 didapatkan hasil
bahwa kegiatan operan di ruang melati 2B selalu dilakukan.
b. Conference

Conference
4
3
2
1
0
Pagi Siang Malam

Selalu Sering Kadang Tidak pernah

Sumber : Berdasarkan Hasil Observasi Pada Tanggal 12,13,14 April 2022

Hasil observasi selama 3 hari berturut-turut didapatkan bahwa


kegiatan conference selalu dilakukan pada pergantian shift malam-
pagi, dan sering dilakukan pada shift siang-malam, dan kadang
dilakukan pada pergantian shift pagi-siang.
c. Ronde keperawatan
Di Ruang Melati 2B suka diadakannya ronde keperawatan,
namun sudah 8 bulan terakhir ini tidak melakukan secara rinci/tidak
sesuai dengan yang seharusnya, karena terbatasnya waktu yang telah
di instruksikan dari PPI bahwa kunjungan tidak boleh melebihi 10
menit untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di rumah sakit.
d. Pengendalian Infeksi
Berdasarakan hasil interpretasi data didapatkan data untuk
program pengendalian infeksi sesuai sebanyak 100% . observasi
dilakukan berdasarkan lembar observasi dari sumber kesehatan, 2020.

pengendalian
infeksi
sesuai tidak sesuai

100%
26

D. Unsur hasil
1. Efisiensi ruang rawat (BOR, AVLOS, BTO, TOI)
a. BOR
Merupakan presentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR
yang ideal adalah antara 65-85%. (Depkes RI, 2005)

BOR =
( jumlah hari perawatan rumah sakit )
×100 %
( jumlah tempat tidur × jumlah haridalam satu periode)

Hasil pengkajian dan wawancara didapatkan data BOR di ruang


Melati 2B periode Januari-Maret 2022 adalah sebagai berikut :
Nilai Ideal
NO Bulan BOR menurut Interpretasi
Depkes
1. Januari 60,8% 65%-85% Tidak ideal
2. Februari 66,6% 65%-85% Ideal
3. Maret 49,6% 65%-85% Tidak ideal
Rata-rata 59% 65%-85% Tidak ideal

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pada bulan pada


bulan Februari nilai BOR 66,6% dengan demikian dapat diketahui
bahwa pemakaian tempat tidur sesuai dengan standar Depkes yaitu
nilai ideal BOR antara 65-85%. Sedangkan pada bulan januari dan
27

maret nilai BOR mengalami penurunan dengan nilai 60,8% dan


49,6%.
b. AVLOS
Merupakan rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Nilai ideal AVLOS secara umum antara 6-9 hari. (Depkes
RI, 2005)

jumlah lama dirawat


AVLOS =
jumlah pasien keluar(hidup+mati )
Hasil pengkajian dan wawancara didapatkan data AVLOS di
ruang Melati 2B periode Januari-Maret 2022 adalah sebagai berikut :
Nilai Ideal
NO Bulan AVLOS menurut Interpretasi
Depkes
1. Januari 5 hari 6-9 hari Tidak ideal
2. Februari 6 hari 6-9 hari Ideal
3. Maret 4 hari 6-9 hari Tidak ideal
Rata-rata 5 hari 6-9 hari Tidak ideal

Berdasarkan tabel diatas didapatkan AVLOS bulan Januari


sebanyak 5 hari dan Maret 4 hari, hal tersebut tidak sesuai dengan
nilai ideal yang telah di tetapkan oleh Depkes yaitu rata-rata lama
rawat seorang pasien (AVLOS) secara umum antara 6-9 hari.
c. BTO
Merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode,
berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 5-45
kali.

jumlah pasien keluar(hidup+mati )


BTO =
jumlah tempat tidur
28

Hasil pengkajian dan wawancara didapatkan data BTO di ruang


Melati 2B periode Januari-Maret 2022 adalah sebagai berikut :
Nilai Ideal
NO Bulan BTO Interpretasi
menurut Depkes
1. Januari 1 kali 5-45 kali Tidak ideal
2. Februari 1 kali 5-45 kali Tidak ideal
3. Maret 6 kali 5-45 kali Ideal
Rata-rata 3 kali 5-45 kali Tidak ideal

Berdasarkan tabel diatas pada bulai Januari-Februari frekuensi


pemakaian tempat tidur di ruang melati 2B sebanyak 1 kali, hal
tesebut tidak sesuai dengan nilai ideal yang telah ditetapkan oleh
Depkes yaitu 5-45 kali.

d. TOI
Merupakan rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong
tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. (Depkes RI, 2005)

( Jumlah tempat tidur × Periode )−Hari perawatan


TOI =
Jumlah pasienkeluar (hidup+mati)

Hasil pengkajian dan wawancara didapatkan data TOI di ruang


Melati 2B periode Januari-Maret 2022 adalah sebagai berikut :
Nilai Ideal
NO Bulan TOI Interpretasi
menurut Depkes
1. Januari 5 hari 1-3 hari Tidak ideal
2. Februari 4 hari 1-3 hari Tidak ideal
3. Maret 3 hari 1-3 hari Ideal
Rata-rata 10 hari 1-3 hari Tidak ideal

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa rata-rata hari dimana


tempat tidur tidak ditempati (TOI) di ruang melati 2B pada bulan
29

Januari-Februari yaitu 5-4 hari. Menurut Depkes ideal tempat tidur


kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
2. Hasil Evaluasi penerapan SAK (Instrumen ABC)
Instrumen ABC
Presentase Kepuasan Pasien
Kepuasan Perawat
1 85%
80% 0.7

Berdasarkan hasil evaluasi diatas menunjukan kelengkapan


dokumentasi asuhan keperawatan di ruang melati 2B telah sesuai dengan
standar prosedur penulisan asuhan di ruangan. Terdapat kepuasan perawat
dan pasien terhadap fasilitas dan pelayanan yang ada di ruangan. Untuk
setiap tindakan perawat di ruangan 70%.
3. Kepuasan kerja karyawan dan pasien
a. Kepuasan kerja karyawan

Kepuasan Kerja Pegawai


6%
5%
8% Tidak Puas
Cukup Puas
Puas
Sangat Puas

81%

Berdasarkan hasil kuisioner pada tanggal 12-13 April 2022


bahwasannya kepuasan perawat dengan metode random sampling
tingkat kepuasan 81% merasa puas, 8% sangat puas, 6% tidak puas
pada point jumlah gaji yang diterima dibandingkan dengan
pendidikan.
30

b. Kepuasan pasien

Kepuasan Pasien
Sangat Tidak Memuaskan Tidak Memuaskan
Memuaskan Sangat Memuaskan

30% 40%

30%

Berdasarkan hasil kuisioner pada tanggal 12-13April 2022,


tingkat kepuasan pasien dengan metode total sampel dari minimal 2
hari ketika pasien masuk kedalam ruangan, tingkat kepuasan pasien
berada pada angka 30% merasa memuaskan dan 30% merasa sangat
puas dan tidak memuaskan 40% dalam kebersihan di toilet.
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN
A. Permasalahan
1. Intervensi Masalah
a. Kelebihan ketenagaan perawat di ruangan melati 2B
b. Tidak berjalannya ronde keperawatan selam 8 bulan, karena adanya
ketentuan dari PPI
c. Adanya ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan di ruangan :
1) Kebersihan di kamar mandi tidak memuaskan
2) Keterbatasan sarana dan prasarana di ruangan
3) Pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal
2. Prioritas Masalah
Mg Sv Mn Ne Af Skor
No Masalah
(a) (b) (c) (d) (e) (axbxcxdxe)
1. Kelebihan
ketenagaan perawat 2 2 3 4 3 144
di ruangan melati 2B
2. Tidak berjalannya
ronde keperawatan
selam 8 bulan, 3 4 4 4 3 576
karena adanya
ketentuan dari PPI
3. Adanya
ketidakpuasan pasien
terhadap pelayanan
di ruangan : 2 4 4 4 3 384
Kebersihan di kamar
mandi tidak
memuaskan
4. Keterbatasan sarana
dan prasarana (Alat 4 5 3 5 3 900
tenun) di ruangan
5. Pendokumentasian
asuhan keperawatan 4 5 4 4 3 960
belum optimal

31
32

Berdasarkan besaran nilai diatas, masalah yang menjadi prioritas :


a. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal
b. Keterbatasan sarana dan prasarana (Alat tenun) diruangan
c. Tidak berjalannya ronde keperawatan selam 8 bulan, karena adanya
ketentuan dari PPI
Berdasarkan prioritas masalah, maka skor tertinggi akan dibuat
rencana tindak lanjut. Tindak lanjut yang akan diambil dengan
mempertimbangkan keterbatasan waktu, dan kemampuan sumber daya
yang ada.
1. Alternatif Masalah
No Kegiatan Ca Ab Rc Ld Skor
1. Mengusulkan pengadaan buku panduan 3 3 2 2 36
standarisasi diagnosa keperawatan dan
intervensi sesuai dengan 10 penyakit
terbesar yang ada di ruangan
2. Mengkaji kembali ketersediaaan sarana 3 2 3 2 36
dan prasarana diruangan
3. Melakukan role play tindakan ronde 3 2 2 2 24
keperawatan di ruangan
B. Rencana Kegiatan

WAKTU PENANGGUNG
NO MASALAH URAIAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET TEMPAT
PELAKSANAAN JAWAB
1. Pendokumentasian 4) Mengkaji kembali - Untuk Kepala Adanya standarisasi Kamis, 21 April Ruang Mahasiswa
asuhan keperawatan standar prosedur mengoptima ruangan, mengenai diagnosa 2022 melati 2B (Sri Rahayu)
belum optimal proses lkan proses perawat, dan keperawatan dan
pendokumentasian pendokume mahasiswa intervensi sesuai
asuhan keperawatan ntasian dengan 10 penyakit
yang ada diruangan asuhan terbesar yang ada di
5) Mencari literature keperawatan ruangan
mengenai diagnosa di ruang
keperawatan dan melati 2B
intervensi sesuai
dengan 10 penyakit
terbesar yang ada di
ruangan
6) Mengusulkan
membuat buku
panduan standarisasi
diagnosa
keperawatan dan
intervensi sesuai
dengan 10 penyakit
terbesar yang ada di
ruangan

33
2. Kekurangan sarana dan - Mengkaji kembali Untuk Kepala Ketersediaan alat Selasa, 19 April Ruang Mahasiswa
prasarana di ruangan ketersediaan peralatan mengetahui Ruangan, diruangan optimal 2022 melati 2B
yang ada di melati 2B jumlah Perawat
- Membuat data ketersediaan alat
inventaris diruangan
- Mengusulkan
penyediaan alat yang
tidak ada diruangan
2. Tidak berjalannya  Roleplay ronde  Mengatasi Kepala Terlaksananya Kamis, 21 April Ruang Mahasiswa
ronde keperawatan keperawatan di masalah Ruangan, ronde keperawatan 2022 Melati 2B
kurang lebih selama 8 ruangan keperawatan Perawat,
bulan oleh perawat mahasiswa.
yang
melibatkan
pasien untuk
membahas
masalah
pasien yang
telah
dilakukan ,
dan belum
teratasi atau
permasalaha
n baru yang
belum
teratasi.

34
BAB IV
Pelaksanaan dan Evaluasi
A. Pelaksanaan
Implementasi
No Rencana Kegiatan
Waktu Kegiatan
Optimalisasiproses Rabu, 20 April 2022 Mengkaji kembali standar
pendokumentasian asuhan prosedur proses
keperawatan di ruangan pendokumentasian asuhan
keperawatan yang ada
diruangan
Kamis, 21 April 2022 Mencari literature mengenai
diagnosa keperawatan dan
intervensi sesuai dengan 10
1.
penyakit terbesar yang ada
di ruangan
Mengusulkan membuat
buku panduan standarisasi
diagnosa keperawatan dan
intervensi sesuai dengan 10
penyakit terbesar yang ada
di ruangan
Optimalisasi sarana dan Kamis, 21 April 2022 Mengkaji kembali
prasarana di ruangan ketersediaan peralatan yang
ada di melati 2B
4. Membuat data inventaris
Mengusulkan penyediaan
alat yang tidak ada atau
rusak diruangan
Role play ronde Kamis, 21 April 2022 Melakukan role play ronde
7. keperawatan keperawatan di ruangan

B. Evaluasi
No Rencana Kegiatan Evaluasi
1. Optimalisasi proses - Tidak ada SAK terbaru yang sesuai
pendokumentasian asuhan dengan SDKI dan SIKI
keperawatan di ruangan - Sedang disusunnya SAK terbaru
oleh Tim SAK bidang perawatan
Rumah Sakit
2. Optimalisasi sarana dan prasarana Sudah di usulkan oleh kepala ruangan
di ruangan tetapi belum terealisasikan
3. Role play ronde keperawatan Terlaksananya role play ronde
keperawatan diruangan

35
36

C. Faktor Kesulitan dan Pendukung Yang Dialami Oleh Mahasiswa Selama


Pelaksanaan Praktek
No Rencana Kegiatan Hambatan
1. Optimalisasi proses Kurangnya waktu dan pengetahhuan
pendokumentasian mahasiswa mengenai penyusunan diagnosa
asuhan keperawatan keperawatan dan intervensi sesuai dengan
di ruangan 10 penyakit terbesar yang ada di ruangan
2. Optimalisasi sarana 9)Keterbatasan anggaran di rumah sakit.
dan prasarana di 10) Ketidaklengkapan kebutuhan alat
ruangan diruang melati 2B
3. Role play ronde -
keperawatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan praktek manajemen di ruangan melati 2B RSUD
Dr. Soekardjo Tasikmalaya pada tanggal 11 - 23 April 2022. Mahasiswa
mampu melakukan kajian situasi, menyuusun rencana strategi dan
operasional, mengimplementasikan rencana yang telah dibuat dan
mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dalam proses manajemen
keperawatan.
Setelah melaksanakan program profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa dapat melakukan pengelolaan pelayanan asuhan keperawatan
tertentu dengan menggunakan konsep dasar manajemen keperawatan.
Kelompok melakukan pengkajian selama 3 hari, kemudian dapat diolah
dan dianalisa dan merumuskan masalah dimana kelompok menemukan
beberapa masalah yaitu :
1. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal
2. Kekurangan sarana dan prasarana di ruangan
3. Tidak berjalannya ronde keperawatan selama 8 bulan, karena adanya
ketentuan dari PPI
Hambatan yang ada saat melakukan pengkajian selama 3 hari yaitu
kurangnya waktu dan pengetahhuan mahasiswa mengenai penyusunan
diagnosa keperawatan dan intervensi sesuai dengan 10 penyakit terbesar
yang ada di ruangan, Keterbatasan anggaran di rumah sakit

B. Saran
1. Pihak ruangan
a. Menindak lanjuti rekomendasi untuk kelengkapan sarana dan
prasarana yang ada diruangan Melati 2B RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
b. Mengoptimalkan dalam melakukan ronde keperawatan

37
38

c. Mengoptimalisasi asuhan keperawatan belum optimal


d. Mengusulkan membuat buku panduan standarisasi diagnosa
keperawatan dan intervensi sesuai dengan 10 penyakit terbesar yang
ada di ruangan
2. Mahasiswa
a. Mengoptimalkan waktu dines yang sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
b. Mengoptimalkan kerja sama dalam kelompok.
c. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan memahami konsep asuhan
keperawatan manajemen secara teori dan kenyataan di ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU PANDUAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPEMIMPINAN
DAN MANEJEMEN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA T.A 2021/2022

Kesehatan, D. M. (2020). Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Lampiran

39

Anda mungkin juga menyukai