UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS 2019/2020 PENDAHULUAN Latar Belakang Prevalensi penyakit asam urat (gout) di dunia mengalami peningkatan dan mempengaruhi 8.3 juta (4%). Sedangkan prevalensi hiperurisemia juga meningkat dan mempengaruhi 43.300.000 (21%) orang dewasa (Zhu et al, 2017). Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, menunjukkan bahwa penyakit sendi di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (nakes) sebesar 11.9% dan berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 24.7%. Lanjutan............
Prevalensi penyakit sendi di Jawa Tengah tahun 2018
berdasarkan diagnosis nakes sebesar 11.2% ataupun berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 25.5%, pada usia 35-44 tahun didapatkan prevalensi 26,9% dan pada usia > 75 tahun didapatkan prevalensi 54,8% (Riskesdas, 2018). Data dari Dinas Kesehatan Kudus pada tahun 2018 terdapat 13,453 kasus , peningkatan 8% dari tahun 2017 sebanyak 12.876 kasus (Dinkes Kudus, 2018). Lanjutan....
Sementara kejadian gout di Puskesmas Gribig Kabupaten
Kudus pada bulan Januari - November 2019 ditemukan kasus pasien asam urat sebanyak 260 kasus. Dengan rata-rata kunjungan pasien yang datang ke puskesmas perbulan ada 24 kasus. Faktor yang menyebabkan hiperurisemia antara lain adanya gangguan metabolisme purin bawaan (penyakit keturunan), berlebihan mengkonsumsi makanan berkadar purin tinggi, konsumsi alcohol berlebih dan kegemukan (obesitas) (Soekanto, 2012). Lanjutan....
Peningkatan produksi asam urat karena konsumsi alkohol melalui
peningkatan degradasi ATP menjadi prekursor asam urat. Degradasi nukleotida purin terjadi karena peningkatan turnover cadangan nukleotida adenine. Peningkatan konsentrasi asetat plasma, yang selanjutnya meningkatkan kadar oxypurin urin. Peningkatan kadar asam urat pada obesitas, terjadi dikarenakan peningkatan aktivitas sitokin proinflamasi yang dihasilkan dari jaringan adiposa. Sitokin proinflamasi akan meningkatkan aktivitas enzim xatin oksidase yang merupakan katalisator dalam proses pembuatan asam urat, yang meningkatkan kadar asam urat dalam serum (Kanwar & Kabra, 2016). Studi pendahuluan ....
Studi awal yang dilakukan pada November 2019 di
Puskesmas Gribig Kudus, didapatkan hasil dari 15 pasien ditemukan 12 pasien mempunyai kadar asam urat tinggi. Data 8 dari 12 memiliki berat badan overweigh/obesitas berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25 (kg/m2). Data 7 dari 12 responden menyatakan mengkonsumsi alkohol > 3 kali seminggu dengan > 2 gelas belimbing sekali minum dan 2 mengkonsumsi alkohol ≤ 3 kali seminggu dengan ≤ 2 gelas belimbing sekali minum. Kerangka TEORI METODOLOGI PENELITIAN Jenis • Analisis Korelasi Penelitian Adakah hubungan Pendekatan • Cross Sectional riwayat konsumsi Waktu alkohol dan obesitas dengan Besar • 57 responden kadar asam urat Sampel di Puskesmas Teknik • Consecutive Gribig Kabupaten Kudus? Sampling sampling
Uji Statistic • Chi-Square
Definisi Operasional Variabel Lanjutan DOV.... TERIMAKASIH