Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN RIWAYAT KONSUMSI ALKOHOL DAN

OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DI


PUSKESMAS GRIBIG KABUPATEN KUDUS

Pembimbing :
Rusnoto, S.KM., M.Kes (Epid)
Rizka Himawan, S.Psi., M.Psi

Oleh :
Luki Erdiana
NIM : 820163062

JURUSAN S-1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019/2020
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Prevalensi penyakit asam urat (gout) di dunia mengalami
peningkatan dan mempengaruhi 8.3 juta (4%). Sedangkan
prevalensi hiperurisemia juga meningkat dan
mempengaruhi 43.300.000 (21%) orang dewasa (Zhu et al,
2017).
 Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, menunjukkan
bahwa penyakit sendi di Indonesia berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan (nakes) sebesar 11.9% dan berdasarkan
diagnosis dan gejala sebesar 24.7%.
Lanjutan............

 Prevalensi penyakit sendi di Jawa Tengah tahun 2018


berdasarkan diagnosis nakes sebesar 11.2% ataupun
berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 25.5%, pada
usia 35-44 tahun didapatkan prevalensi 26,9% dan pada
usia > 75 tahun didapatkan prevalensi 54,8% (Riskesdas,
2018).
 Data dari Dinas Kesehatan Kudus pada tahun 2018
terdapat 13,453 kasus , peningkatan 8% dari tahun 2017
sebanyak 12.876 kasus (Dinkes Kudus, 2018).
Lanjutan....

 Sementara kejadian gout di Puskesmas Gribig Kabupaten


Kudus pada bulan Januari - November 2019 ditemukan kasus
pasien asam urat sebanyak 260 kasus. Dengan rata-rata
kunjungan pasien yang datang ke puskesmas perbulan ada 24
kasus.
 Faktor yang menyebabkan hiperurisemia antara lain adanya
gangguan metabolisme purin bawaan (penyakit keturunan),
berlebihan mengkonsumsi makanan berkadar purin tinggi,
konsumsi alcohol berlebih dan kegemukan (obesitas)
(Soekanto, 2012).
Lanjutan....

 Peningkatan produksi asam urat karena konsumsi alkohol melalui


peningkatan degradasi ATP menjadi prekursor asam urat. Degradasi
nukleotida purin terjadi karena peningkatan turnover cadangan
nukleotida adenine. Peningkatan konsentrasi asetat plasma, yang
selanjutnya meningkatkan kadar oxypurin urin.
 Peningkatan kadar asam urat pada obesitas, terjadi dikarenakan
peningkatan aktivitas sitokin proinflamasi yang dihasilkan dari
jaringan adiposa. Sitokin proinflamasi akan meningkatkan aktivitas
enzim xatin oksidase yang merupakan katalisator dalam proses
pembuatan asam urat, yang meningkatkan kadar asam urat dalam
serum (Kanwar & Kabra, 2016).
Studi pendahuluan ....

 Studi awal yang dilakukan pada November 2019 di


Puskesmas Gribig Kudus, didapatkan hasil dari 15 pasien
ditemukan 12 pasien mempunyai kadar asam urat tinggi.
 Data 8 dari 12 memiliki berat badan overweigh/obesitas
berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25
(kg/m2).
 Data 7 dari 12 responden menyatakan mengkonsumsi alkohol
> 3 kali seminggu dengan > 2 gelas belimbing sekali minum
dan 2 mengkonsumsi alkohol ≤ 3 kali seminggu dengan ≤ 2
gelas belimbing sekali minum.
Kerangka
TEORI
METODOLOGI
PENELITIAN
Jenis • Analisis Korelasi
Penelitian
Adakah hubungan
Pendekatan • Cross Sectional riwayat konsumsi
Waktu alkohol dan
obesitas dengan
Besar • 57 responden kadar asam urat
Sampel di Puskesmas
Teknik • Consecutive Gribig Kabupaten
Kudus?
Sampling sampling

Uji Statistic • Chi-Square


Definisi Operasional Variabel
Lanjutan DOV....
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai