Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS SWOT

PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT ( PKMRS )


DI RUANG NIFAS IRNA MAWAR RSUD dr.SOEDONO MADIUN
DISAMPAIKAN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH BELAJAR MENGAJAR BIDANG KESEHATAN
DR. WIEDY MURTINI, MPd

Oleh :
SARAHYITI
NIM : S 541202126
PARALEL MADIUN
(ANGKATAN FEBRUARI 2012)

MINAT UTAMA PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA
PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian integral pembangunan nasional
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap orang termasuk di dalamnya para wanita agar terwujud
kesehatan optimal. Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan kesehatan, sikap, keterampilan ,kepedulian, keaktifan, dan
partisipasi petugas dalam memberikan penyuluhan kesehatan juga dipengaruhi
oleh lingkungan, sikap, pola pikir pasien dan keluarganya. (Pelayanan Peristi,
2007).
Dalam situasi tersebut diatas penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit
berusaha berperan aktif dalam mengembangkan pemahaman pasien dan
keluarganya tentang kebutuhan dasar ibu nifas, bahaya nifas pada ibu
postpartum di ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun, serta hal-hal
penting yang dapat dilakukan pasien dan keluarga untuk membantu mencegah
terjadinya komplikasi nifas. Untuk itu penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
sakit (PKMRS) berusaha menggugah kesadaran serta minat pasien dan
keluarganya untuk berperan secara aktif dan positif dalam pencegahan
komplikasi nifas dan pemulihan kesehatan ibu post partum.(Pemda Jatim,2010).
Penyuluhan kesehatan harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
upaya pelayanan kesehatan rumah sakit.Adapun pengertian dari penyuluhan
kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan praktek masyarakat dalam memelihara serta
meningkatkan kesehatan mereka sendiri. (Notoatmodjo,2003).

Sebagai ruangan yang khusus merawat ibu post partum dengan berbagai
macam tindakan persalinan, ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun
menghadapi tantangan yang cukup berat dari lingkungan internal dan eksternal
dalam penyampaian informasi kesehatan melalui penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah sakit (PKMRS).
Berdasarkan observasi yang dilakukan di ruang Nifas Irna Mawar, pasien dan
keluarga serta masyarakat yang terkait dalam pelayanan berpersepsi bahwa
pelayanan yang diberikan terkesan kurang komprehensif dimana penyuluhan
kesehatan yang merupakan sarana informasi penting untuk bekal dirumah
nantinya belum secara rutin diberikan oleh petugas kesehatan. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa pasien dan keluarga serta masyarakat yang terkait didalam
lingkungan ruang Nifas Irna Mawar mempunyai minat yang tinggi terhadap
informasi kesehatan.
B. Identifikasi Faktor Internal
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui berbagai faktor yang
dimiliki ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun, kemauan secara
internal dan eksternal sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strengths)
1) Memiliki SDM dengan pendidikan S1 dan D3 Kebidanan yang
berpengalaman..
2) Adanya Surat Keputusan Direktur RSUD dr.Soedono Madiun
tentang penetapan program penyuluhan di Rumah Sakit.
3) Sarana prasarana pendukung penyuluhan yang lengkap.
4) Jadwal penyuluhan yang sudah terprogram.

5) Memiliki petunjuk teknis, buku pedoman penyuluhan kesehatan,


modul pelatihan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit.
6) Suasana ruangan yang nyaman, aman dan bersih.
7) Keramahan SDM / petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan dan perawatan.
b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Kurangnya peran aktif dan kepedulian SDM pada program penyuluhan
kesehatan (PKMRS)
2) Waktu untuk penyuluhan tersita oleh tugas administrasi.
3) Jumlah SDM yang bertugas masih kurang.
4) Banyaknya SDM / tenaga bidan yang sudah purna tugas.
5) Jadwal penyuluhan yang sudah dibuat sering tidak dilaksanakan.
6) Banyaknya jumlah pasien dan tindakan kebidanan yang dilakukan
oleh bidan.
2. Faktor Eksternal
a. Kesempatan / Peluang (Opportunity)
1) Tingginya angka kunjungan pasien yang menggunakan layanan
jampersal, jamkesmasda, askes, jamsostek, askes PNS,dan umum.
2) Keberadaan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit (PKMRS)
mampu memandirikan ibu past partum melakukan perawatan diri dan
bayinya.
3) Melalui PKMRS dapat meningkatkan kunjungan pasien dan income
rumah sakit.
4) Persepsi masyarakat sebagai rumah sakit dengan pelayanan yang
cepat, tepat, berkualitas dan mempunyai fasilitas yang lengkap.

5) Kebutuhan masyarakat terhadap informasi kesehatan semakin tinggi.


6) mahasiswa menerapkan ilmu dan skillnya pada kegiatan penyuluhan .
b. Ancaman
1) Sebagian besar pasien menggunakan kartu jaminan, bila informasi
yang diterima mereka kurang memuaskan akan menimbulkan
komplain.
2) Mobilitas pasien semakin meningkat dari berbagai wilayah.
3) Tingkat pendidikan, sosial, ekonomi, budaya masyarakat yang
beragam.
4) Adanya hak-hak pasien untuk mendapatkan layanan dan informasi.
5) Semakin banyaknya jumlah mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu
yang praktek di ruang Nifas Irna Mawar.
6) Seringnya kunjungan studi banding dari berbagai rumah sakit ke
ruang Nifas Irna Mawar.
C. Tujuan
Menganalisis faktor kunci sukses terhadap kegiatan penyuluhan
kesehatan masyarakat rumah sakit (PKMRS) dengan melakukan analisis
SWOT terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman bagi
kondisi kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh SDM / tenaga kesehatan
di ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan untuk meningkatan wacana keilmuan terutama
terkait

dengan

kegiatan

penyuluhan

kesehatan

(PKMRS)

dalam

mewujudkan perilaku hidup bersih, sehat, bagi pasien, keluarga,

masyarakat di lingkungan ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono


Madiun.
2. Manfaat Praktis
Menjadi masukan bagi ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono
Madiun untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan sesuai jadwal yang
telah diprogramkan dengan memperhatikan faktor kunci sukses dalam
pengelolaan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit
(PKMRS) yang sudah di berlakukan.

BAB 2
TINJAUAN KASUS
A. Analisis Situasi
Instalasi Rawat Inap Mawar merupakan unit perawatan untuk kasus persalinan
dan penyakit kandungan yang terdiri dari unit ruang Nifas (Mawar A) dan ruang
penyakit kandungan dengan kapasitas tempat tidur sebagai berikut :
1. Ruang Nifas (Mawar A) :

Kelas I

: 2 tempat tidur

Kelas II

: 5 tempat tidur

Kelas III

: 10 tempat tidur

Ruang Observasi : 4 tempat tidur

Tersedia ruangan untuk :


-Kantor dokter dan bidan
-Kamar terima pasien
-Tindakan pasien
- Pojok laktasi
-Penyuluhan lengkap dengan fasilitas pendukung penyuluhan
-Penitipan bayi
-Outlet pasien pulang
-Pantry

2. Ruang Penyakit Kandungan (Mawar B) :

Kelas I

:1 tempat tidur

Kelas II

: 2 tempat tidur

Kelas III

: 8 tempat tidur

Ruang Isolasi

: 2 tempat tidur

3. Sumber daya manusia (SDM) terdiri dari :

Dokter Spesialis ObsGyn : 1 orang

Dokter Spesialis Anak

: 1 orang

Dokter Umum

: 1 orang

Bidan

: 17 orang

Perawat

: 1 orang

Non Medis

: 4 orang

Jadwal penyuluhan kelompok tiap hari senin, rabu, jumat


Jadwal penyuluhan perorangan dilakukan setiap hari
Petugas (bidan) untuk penyuluhan kelompok ditugaskan 1 orang
petugas (bidan) untuk penyuluhan perorangan tidak dijadwal semua
bidan yang bertugas baik pada shief pagi,sore,malam wajib
memberikan penyuluhan pada masing-masing pasien.
Jumlah kunjungan ibu nifas perbulannya berkisar 150 orang

B. Analisis SWOT
1. Identifikasi Faktor Internal
Berdasarkan kondisi di ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono
Madiun maka kekuatan dan kelemahan faktor internal adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1.

Kekuatan Dan Kelemahan Faktor Internal Ruang Nifas


Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun

No
.
1

KEKUATAN / STRENGTH
Memiliki SDM dengan pendidikan

No
.
1

kepedulian

berpengalaman..

penyuluhan

Adanya Surat Keputusan Direktur

penetapan program penyuluhan di

Sarana prasarana pendukung

terprogram.
teknis,

buku

(PKMRS)

Waktu untuk penyuluhan tersita oleh

Jumlah SDM yang bertugas masih

Banyaknya SDM / tenaga bidan

Jadwal

penyuluhan

yang

sudah

Banyaknya

jumlah

pasien

dan

pedoman penyuluhan kesehatan,

tindakan kebidanan yang dilakukan

modul

oleh bidan.

pelatihan

penyuluhan

masyarakat

rumah

sakit.
Suasana ruangan yang nyaman,
aman dan bersih.
7

kesehatan

program

dibuat sering tidak dilaksanakan.

petunjuk

kesehatan

pada

dan

yang sudah purna tugas.

Jadwal penyuluhan yang sudah

Memiliki

SDM

aktif

kurang.

penyuluhan yang lengkap.

peran

tugas administrasi.

Rumah Sakit.

Kurangnya

S1 dan D3 Kebidanan yang

RSUD dr.Soedono Madiun tentang

KELEMAHAN / WEAKNESS

Keramahan
kesehatan

SDM
dalam

petugas

memberikan

10
pelayanan dan perawatan.

1.

Identifikasi Faktor Eksternal


Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala keperawatan Irna
Mawar dapat diketahui kekuatan dan kelemahan kegiatan penyuluhan
PKMRS yang dilakukan petugas kesehatan /SDM ruang Nifas Irna Mawar
RSUD dr.Soedono Madiun berdasarkan faktor-faktor eksternal meliputi :
Tabel 2.2.

Peluang Dan Ancaman Faktor Eksternal Ruang Nifas


Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun

No
.

PELUANG / OPPORTUNITY

Tingginya angka kunjungan pasien


yang

menggunakan

No.
1

besar

pasien

menggunakan kartu jaminan, bila

jampersal, jamkesmasda, askes,

informasi yang diterima mereka

jamsostek, askes PNS,dan umum.

kurang

Keberadaan penyuluhan kesehatan

menimbulkan komplain.

mampu

memandirikan

ibu

past

partum melakukan perawatan diri

Melalui

dapat

kunjungan

pasien

rumah

masyarakat

sakit

pasien

semakin

Tingkat

pendidikan,

sosial,

dengan

Adanya

hak-hak

Semakin
sebagai

pelayanan

untuk

banyaknya

jumlah

mahasiswa dari berbagai disiplin


ilmu yang praktek di ruang Nifas

yang cepat, tepat, berkualitas dan


mempunyai fasilitas yang lengkap.

pasien

mendapatkan informasi.

dan income rumah sakit.


Persepsi

Mobilitas

akan

ekonomi, budaya yang beragam.


PKMRS

meningkatkan

memuaskan

meningkat dari berbagai wilayah.

dan bayinya.

Sebagian

layanan

masyarakat rumah sakit (PKMRS)

ANCAMAN / THREATS

Irna Mawar.
6

Seringnya kunjungan studi banding

11
Kebutuhan masyarakat terhadap

dari berbagai rumah sakit ke ruang

informasi kesehatan semakin tinggi.

Nifas Irna Mawar.

5
mahasiswa menerapkan ilmu dan
6
skillnya pada kegiatan penyuluhan.

2.

Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix


Penilaian faktor internal dilakukan berdasarkan analisis bobot faktor
yang telah dilakukan dengan penilaian sebagai berikut :
Tabel 2.3 : Matrik Penilaian Faktor Internal
No.

Faktor Internal

1.

Memiliki SDM dengan pendidikan S1 dan

2.

D3 Kebidanan yang berpengalaman..


Adanya Surat Keputusan Direktur RSUD
dr.Soedono Madiun tentang penetapan

3.

program penyuluhan di Rumah Sakit.


Sarana prasarana pendukung penyuluhan

4.

yang lengkap.
Jadwal
penyuluhan

5.

terprogram.
Memiliki petunjuk teknis, buku pedoman

yang

Bobot

Nilai
(1-5)

Skor

0,05

0,15

0,09

0,18

0,12

0,48

0,06

0,12

0,08

0,16

0,2

0,4

0,4

0,8

17

2,29

sudah

penyuluhan kesehatan, modul pelatihan


penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
6.

sakit.
Suasana ruangan yang nyaman, aman
dan bersih

7.

Keramahan SDM / petugas kesehatan


dalam

memberikan

pelayanan

dan

perawatan.

12

3.

External Factor Evaluation (EFE) Matrix


Penilaian faktor Eksternal dilakukan berdasarkan analisis bobot factor
yang telah dilakukan, dengan penilaian sebagai berikut :
Tabel 2.4 : Matrik Penilaian Faktor Eksternal
No.
1.

Faktor Eksternal

layanan

jamkesmasda,

jampersal,

jamsostek,

PNS,dan umum.
Keberadaan
penyuluhan
masyarakat

rumah

sakit

askes

(PKMRS)

sakit.
Persepsi

masyarakat

sebagai

tepat,

6.

4.

0,6

0,10

0,3

0,12

0,48

0,1

0,2

0,2

0,6

0,1

0,2

0,82

17

2,38

rumah

sakit dengan pelayanan yang cepat,

5.

0,2

melakukan perawatan diri dan bayinya.


Melalui PKMRS dapat meningkatkan
kunjungan pasien dan income rumah

4.

Skor

kesehatan

mampu memandirikan ibu post partum


3.

Nilai
(1-5)

Tingginya angka kunjungan pasien yang


menggunakan

2.

Bobot

berkualitas

dan

fasilitas yang lengkap.


Kebutuhan
masyarakat

mempunyai
terhadap

informasi kesehatan semakin tinggi.


mahasiswa menerapkan ilmu dan skillnya
pada kegiatan penyuluhan

Penetapan Faktor Keberhasilan / Sukses

13

Penetapan faktor keberhasilan berdasarkan penilaian pada faktor


internal dan eksternal sebagai berikut :
Tabel 2.5 : Matrik Penilaian Faktor Internal dan Eksternal
No.

Faktor kekuatan Internal

Bobot

Nilai
(1-5)

Skor

0,05

0,15

0,09

0,18

0,12

0,48

0,06

0,12

0,08

0,16

0,2

0,4

0,4

0,8

17

2,29

Faktor Kelemahan Internal

Bobot

Nilai
(1-5)

Skor

Kurangnya peran aktif dan kepedulian


SDM pada kegiatan penyuluhan
kesehatan (PKMRS)

0,16

0,48

1.

Memiliki SDM dengan pendidikan S1 dan

2.

D3 Kebidanan yang berpengalaman..


Adanya Surat Keputusan Direktur RSUD
dr.Soedono Madiun tentang penetapan

3.

program penyuluhan di Rumah Sakit.


Sarana prasarana pendukung penyuluhan

4.

yang lengkap.
Jadwal
penyuluhan

5.

terprogram.
Memiliki petunjuk teknis, buku pedoman

yang

sudah

penyuluhan kesehatan, modul pelatihan


penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
6.

sakit.
Suasana ruangan yang nyaman, aman
dan bersih

7.

Keramahan SDM / petugas kesehatan


dalam

memberikan

pelayanan

dan

perawatan.

No.
1.

14
2.

Waktu untuk penyuluhan tersita oleh

3.

tugas administrasi.
Jumlah SDM yang

4.

kurang.
Banyaknya SDM / tenaga bidan yang

5.

sudah purna tugas


Jadwal penyuluhan yang sudah dibuat

6.

sering tidak dilaksanakan.


Banyaknya jumlah pasien dan tindakan

bertugas

0,13

0,26

0,14

0,42

0,07

0,14

0,16

0,32

0,1

0,2

0,76

14

1,82

Bobot

Nilai
(1-5)

Skor

0,2

0,6

0,08

0,24

0,12

0,48

0,1

0,3

0,2

0,6

0,3

0,09

17

2,31

Nilai
(1-5)

Skor

masih

kebidanan yang dilakukan oleh bidan.

No.
1.

Faktor Peluang Eksternal


Tingginya angka kunjungan pasien yang
menggunakan

layanan

jampersal,

jamkesmasda, jamsostek, askes PNS,dan


2.

umum.
Keberadaan

penyuluhan

kesehatan

masyarakat rumah sakit (PKMRS) mampu


memandirikan ibu past partum melakukan
3.

perawatan diri dan bayinya.


Melalui PKMRS dapat meningkatkan
kunjungan pasien dan income rumah

4.

sakit.
Persepsi masyarakat sebagai rumah sakit
dengan pelayanan yang cepat, tepat,
berkualitas dan mempunyai fasilitas yang

5.

lengkap.
Kebutuhan

6.

informasi kesehatan semakin tinggi.


Mahasiswa menerapkan ilmu dan skillnya

masyarakat

pada kegiatan penyuluhan

No.

Faktor Ancaman Eksternal

terhadap

Bobot

15
1.

Sebagian besar pasien menggunakan


kartu jaminan, bila informasi yang diterima
mereka

2.

kurang

memuaskan

0,24

0,09

0,18

0,08

0,16

0,10

0,3

0,2

0,4

0,2

0,4

0,75

14

1,68

menimbulkan komplain.
Mobilitas pasien semakin meningkat dari
berbagai wilayah.

3.

Tingkat pendidikan, sosial


Tingkat pendidikan, sosial,

4.

budaya yang beragam.


Adanya
hak-hak
pasien

5.

mendapatkan informasi.
Semakin banyaknya jumlah mahasiswa

ekonomi,
untuk

dari berbagai disiplin ilmu yang praktek di


6.

0,08
akan

ruang Nifas Irna Mawar.


Seringnya kunjungan studi banding dari
berbagai rumah sakit ke ruang Nifas Irna
Mawar

Sesuai dengan hasil evaluasi faktor internal dan faktor eksternal


sebagaimana tertuang dalam tabel diatas maka faktor kunci sukses yang
terpilih dari evaluasi SWOT adalah :
Strengths

: - Sarana dan prasarana pendukung


penyuluhan lengkap.

Weakness

: - Kurangnya peran aktif dan kepedulian SDM


pada kegiatan penyuluhan kesehatan(PKMRS).

Opportunities : - Melalui PKMRS dapat meningkatkan kunjungan


pasien dan income rumah sakit.
Threats

: - Adanya hak-hak pasien untuk mendapatkan


informasi.

16

C. Strategi
Setelah menentukan faktor keberhasilan atau kunci sukses maka
berikut

ini

dapat

dicari

peta

kekuatan

organisasi.

Dengan

cara

membandingkan total nilai bobot (TNB) Strength dan total nilai bobot
Weakness, TNB Opportunities dan TNB Threats, maka kekuatan organisasi
dapat diketahui berada pada kuadran III seperti gambar 1 berikut ini :
Gambar: 3.1 Penentuan Grand Strategi
S-W = 2,29 - 1,82 = 0,47
O-T = 2,31 - 1,68 = 0,63
Opportunity
(O)
Kuadran III ubah strategi

Kuadran I terapkan strategi

(negative,positif)

pembenahan internal
(positif,positif)

Weaknesses( W )

( S ) Strengths

Kuadran IV strategi bertahan


(negative,positif)

Kuadran II Diversifikasi strategi


(positif,negatif)

(T)
Threats
Kesimpulan :
Dilihat dari gambar di atas dapat diketahui program pelaksanaan kegiatan .
penyuluhan kesehatan (PKMRS) di ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr.Soedono
Madiun berada di kuadran III (negative,positif), yaitu kondisi ini menghadapi peluang
keberhasilan pelaksanaan yang sangat baik, tetapi si satu sisi menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalisasikan
masalah internal program pelaksanaan penyuluhan kesehatan (PKMRS) tersebut
sehingga dapat mengejar peluang pelaksanaan penyuluhan yang lebih baik.

17

Berdasarkan hasil identifikasi faktor maka dapat ditentukan strategi sebagai


berikut :
INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTH
-Memiliki SDM dengan
pendidikan S1 dan D3
Kebidanan yang
berpengalaman..
-Adanya Surat
Keputusan Direktur
RSUD dr.Soedono
Madiun tentang
penetapan program
penyuluhan di Rumah
Sakit.
-Sarana prasarana
pendukung penyuluhan
yang lengkap.
Jadwal penyuluhan yang
sudah terprogram.
-Memiliki petunjuk teknis,
buku pedoman
penyuluhan kesehatan,
modul pelatihan
penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah sakit.
-Suasana ruangan yang
nyaman, aman dan
bersih.
-Keramahan SDM /
petugas kesehatan
dalam memberikan
pelayanan dan
perawatan.

WEAKNESS
-Kurangnya peran aktif dan
kepedulian SDM pada program
penyuluhan kesehatan (PKMRS)
-Waktu untuk penyuluhan tersita
oleh tugas administrasi.
-Jumlah SDM yang bertugas
masih kurang.
-Banyaknya SDM / tenaga bidan
yang sudah purna tugas.
-Jadwal penyuluhan yang sudah
dibuat sering tidak dilaksanakan.
-Banyaknya jumlah pasien dan
tindakan
kebidanan
yang
dilakukan oleh bidan.

18

OPORTUNITY

STRATEGI SO

STRATEGI WO

-Tingginya angka kunjungan


pasien yang menggunakan
layanan
jampersal,
jamkesmasda,
askes,
jamsostek, askes PNS,dan
umum.
-Keberadaan
penyuluhan
kesehatan
masyarakat
rumah
sakit
(PKMRS)
mampu memandirikan ibu
past partum melakukan
perawatan diri dan bayinya.

-Mengatur kegiatan
pelayanan dan personil
dengan baik supaya
jadwal penyuluhan dapat
dilakukan rutin sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan.

- Untuk kecukupan jumlah SDM


perlunya menambah tenaga
kesehatan untuk mengganti yang
purna tugas.

-Melalui
PKMRS
dapat
meningkatkan
kunjungan
pasien dan income rumah
sakit.
-Persepsi
masyarakat
sebagai rumah sakit dengan
pelayanan
yang
cepat,
tepat,
berkualitas
dan
mempunyai fasilitas yang
lengkap.
-Kebutuhan masyarakat
terhadap informasi
kesehatan semakin tinggi.

-Meningkatkan upaya
promosi pelayanan
dengan memberikan
informasi yang sesuai
dengan perkembangan
ilmu pengetahuan
melalui PKMRS.

Disiplin melaksanakan tugas yang


sudah dijadwalkan.
Mengatur pembagian tugas
dengan bijaksana sehingga jadwal
penyuluhan kesehatan bisa
dilakukan secara rutin oleh
masing-masing petugas kesehatan
yang ditugaskan.

-Mahasiswa menerapkan
ilmu dan skillnya pada
kegiatan penyuluhan.
THREATNESS

STRATEGI ST

STRATEGI WT

-Sebagian besar pasien


menggunakan
kartu
jaminan, bila informasi yang
diterima mereka kurang
memuaskan
akan
menimbulkan komplain.
-Mobilitas pasien semakin
meningkat dari berbagai
wilayah.
-Tingkat pendidikan, sosial,
ekonomi,
budaya
yang
beragam.
-Adanya hak-hak pasien
untuk
mendapatkan
informasi.
-Semakin banyaknya jumlah
mahasiswa dari berbagai

-Meningkatkan mutu
PKMRS untuk
menghindari masalah
complain dan membantu
memandirikan
pasien,keluarga dan
masyarakat agar
berperilaku hidup bersih
dan sehat.

- Meningkatkan kepedulian dan


keaktifan SDM dengan
memberlakukan secara khusus
jadwal nama petugas penyuluhan
supaya tertib melaksanakan tugas
yang telah di delegasikan.

-Membenahi kegiatan
penyuluhan sesuai
dengan standar
pelayanan RS untuk
dijadikan sebagai role
model bagi mahasiswa
dan tamu studi banding.

-Memberikan pelatihan /
penyegaran tentang teknik
penyuluhan yang benar kepada
SDM supaya materi yang
disampaikan dapat menarik minat
pasien, keluarga dan masyarakat.

19

disiplin ilmu yang praktek di


ruang Nifas Irna Mawar.
-Seringnya kunjungan studi
banding dari berbagai
rumah sakit ke ruang Nifas
Irna Mawar.

Berdasarkan hasil perhitungan TNB maka titik berat strategi yang dijalankan adalah
pada kuadran I, yaitu strategi SO yaitu: Mengatur kegiatan pelayanan dan personil
dengan baik supaya jadwal penyuluhan dapat dilakukan rutin sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.

20

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis SWOT maka faktor kritis penentu keberhasilan
kegiatan penyuluhan di ruang Nifas Irna mawar RSUD Madiun adalah
sebagai berikut
Strengths

:- Sarana dan prasarana pendukung


penyuluhan lengkap.

Weakness

: - Kurangnya peran aktif dan kepedulian SDM


Kegiatan penyuluhan kesehatan (PKMRS).

Opportunities : - Melalui PKMRS dapat meningkatkan


kunjungan pasien dan income rumah sakit.
Threats

:- Adanya hak-hak pasien untuk mendapatkan


informasi.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis faktor keberhasilan akan terlihat bila keaktifan
dan kepedulian dari SDM / petugas kesehatan dalam memberikan

21

informasi kesehatan melalui kegiatan penyuluhan (PKMRS) dengan


didukung SDM yang berpengalaman dan sarana prasarana pendukung
penyuluhan yang lengkap dijalankan dengan tertib dan teratur.

DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Daerah Jawa Timur, RSUD dr. Soedono Madiun, 2010, Pedoman
Informasi Pasien Dan Keluarga di RSUD dr. Soedono Madiun Edisi Revisi 3.
Pemerintah Daerah Jawa Timur, RSUD dr. Soedono Madiun, 2007. Survey Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD dr. Soedono Madiun
Pemerintah Daerah Jawa Timur, RSUD dr. Soedono Madiun, 2007, Pelayanan
Peristi Standar 5.

Anda mungkin juga menyukai