Oleh :
SARAHYITI
NIM : S 541202126
PARALEL MADIUN
(ANGKATAN FEBRUARI 2012)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian integral pembangunan nasional
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap orang termasuk di dalamnya para wanita agar terwujud
kesehatan optimal. Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan kesehatan, sikap, keterampilan ,kepedulian, keaktifan, dan
partisipasi petugas dalam memberikan penyuluhan kesehatan juga dipengaruhi
oleh lingkungan, sikap, pola pikir pasien dan keluarganya. (Pelayanan Peristi,
2007).
Dalam situasi tersebut diatas penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit
berusaha berperan aktif dalam mengembangkan pemahaman pasien dan
keluarganya tentang kebutuhan dasar ibu nifas, bahaya nifas pada ibu
postpartum di ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun, serta hal-hal
penting yang dapat dilakukan pasien dan keluarga untuk membantu mencegah
terjadinya komplikasi nifas. Untuk itu penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
sakit (PKMRS) berusaha menggugah kesadaran serta minat pasien dan
keluarganya untuk berperan secara aktif dan positif dalam pencegahan
komplikasi nifas dan pemulihan kesehatan ibu post partum.(Pemda Jatim,2010).
Penyuluhan kesehatan harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
upaya pelayanan kesehatan rumah sakit.Adapun pengertian dari penyuluhan
kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan praktek masyarakat dalam memelihara serta
meningkatkan kesehatan mereka sendiri. (Notoatmodjo,2003).
Sebagai ruangan yang khusus merawat ibu post partum dengan berbagai
macam tindakan persalinan, ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun
menghadapi tantangan yang cukup berat dari lingkungan internal dan eksternal
dalam penyampaian informasi kesehatan melalui penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah sakit (PKMRS).
Berdasarkan observasi yang dilakukan di ruang Nifas Irna Mawar, pasien dan
keluarga serta masyarakat yang terkait dalam pelayanan berpersepsi bahwa
pelayanan yang diberikan terkesan kurang komprehensif dimana penyuluhan
kesehatan yang merupakan sarana informasi penting untuk bekal dirumah
nantinya belum secara rutin diberikan oleh petugas kesehatan. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa pasien dan keluarga serta masyarakat yang terkait didalam
lingkungan ruang Nifas Irna Mawar mempunyai minat yang tinggi terhadap
informasi kesehatan.
B. Identifikasi Faktor Internal
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui berbagai faktor yang
dimiliki ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono Madiun, kemauan secara
internal dan eksternal sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strengths)
1) Memiliki SDM dengan pendidikan S1 dan D3 Kebidanan yang
berpengalaman..
2) Adanya Surat Keputusan Direktur RSUD dr.Soedono Madiun
tentang penetapan program penyuluhan di Rumah Sakit.
3) Sarana prasarana pendukung penyuluhan yang lengkap.
4) Jadwal penyuluhan yang sudah terprogram.
dengan
kegiatan
penyuluhan
kesehatan
(PKMRS)
dalam
BAB 2
TINJAUAN KASUS
A. Analisis Situasi
Instalasi Rawat Inap Mawar merupakan unit perawatan untuk kasus persalinan
dan penyakit kandungan yang terdiri dari unit ruang Nifas (Mawar A) dan ruang
penyakit kandungan dengan kapasitas tempat tidur sebagai berikut :
1. Ruang Nifas (Mawar A) :
Kelas I
: 2 tempat tidur
Kelas II
: 5 tempat tidur
Kelas III
: 10 tempat tidur
Kelas I
:1 tempat tidur
Kelas II
: 2 tempat tidur
Kelas III
: 8 tempat tidur
Ruang Isolasi
: 2 tempat tidur
: 1 orang
Dokter Umum
: 1 orang
Bidan
: 17 orang
Perawat
: 1 orang
Non Medis
: 4 orang
B. Analisis SWOT
1. Identifikasi Faktor Internal
Berdasarkan kondisi di ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr. Soedono
Madiun maka kekuatan dan kelemahan faktor internal adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1.
No
.
1
KEKUATAN / STRENGTH
Memiliki SDM dengan pendidikan
No
.
1
kepedulian
berpengalaman..
penyuluhan
terprogram.
teknis,
buku
(PKMRS)
Jadwal
penyuluhan
yang
sudah
Banyaknya
jumlah
pasien
dan
modul
oleh bidan.
pelatihan
penyuluhan
masyarakat
rumah
sakit.
Suasana ruangan yang nyaman,
aman dan bersih.
7
kesehatan
program
petunjuk
kesehatan
pada
dan
Memiliki
SDM
aktif
kurang.
peran
tugas administrasi.
Rumah Sakit.
Kurangnya
KELEMAHAN / WEAKNESS
Keramahan
kesehatan
SDM
dalam
petugas
memberikan
10
pelayanan dan perawatan.
1.
No
.
PELUANG / OPPORTUNITY
menggunakan
No.
1
besar
pasien
kurang
menimbulkan komplain.
mampu
memandirikan
ibu
past
Melalui
dapat
kunjungan
pasien
rumah
masyarakat
sakit
pasien
semakin
Tingkat
pendidikan,
sosial,
dengan
Adanya
hak-hak
Semakin
sebagai
pelayanan
untuk
banyaknya
jumlah
pasien
mendapatkan informasi.
Mobilitas
akan
meningkatkan
memuaskan
dan bayinya.
Sebagian
layanan
ANCAMAN / THREATS
Irna Mawar.
6
11
Kebutuhan masyarakat terhadap
5
mahasiswa menerapkan ilmu dan
6
skillnya pada kegiatan penyuluhan.
2.
Faktor Internal
1.
2.
3.
4.
yang lengkap.
Jadwal
penyuluhan
5.
terprogram.
Memiliki petunjuk teknis, buku pedoman
yang
Bobot
Nilai
(1-5)
Skor
0,05
0,15
0,09
0,18
0,12
0,48
0,06
0,12
0,08
0,16
0,2
0,4
0,4
0,8
17
2,29
sudah
sakit.
Suasana ruangan yang nyaman, aman
dan bersih
7.
memberikan
pelayanan
dan
perawatan.
12
3.
Faktor Eksternal
layanan
jamkesmasda,
jampersal,
jamsostek,
PNS,dan umum.
Keberadaan
penyuluhan
masyarakat
rumah
sakit
askes
(PKMRS)
sakit.
Persepsi
masyarakat
sebagai
tepat,
6.
4.
0,6
0,10
0,3
0,12
0,48
0,1
0,2
0,2
0,6
0,1
0,2
0,82
17
2,38
rumah
5.
0,2
4.
Skor
kesehatan
Nilai
(1-5)
2.
Bobot
berkualitas
dan
mempunyai
terhadap
13
Bobot
Nilai
(1-5)
Skor
0,05
0,15
0,09
0,18
0,12
0,48
0,06
0,12
0,08
0,16
0,2
0,4
0,4
0,8
17
2,29
Bobot
Nilai
(1-5)
Skor
0,16
0,48
1.
2.
3.
4.
yang lengkap.
Jadwal
penyuluhan
5.
terprogram.
Memiliki petunjuk teknis, buku pedoman
yang
sudah
sakit.
Suasana ruangan yang nyaman, aman
dan bersih
7.
memberikan
pelayanan
dan
perawatan.
No.
1.
14
2.
3.
tugas administrasi.
Jumlah SDM yang
4.
kurang.
Banyaknya SDM / tenaga bidan yang
5.
6.
bertugas
0,13
0,26
0,14
0,42
0,07
0,14
0,16
0,32
0,1
0,2
0,76
14
1,82
Bobot
Nilai
(1-5)
Skor
0,2
0,6
0,08
0,24
0,12
0,48
0,1
0,3
0,2
0,6
0,3
0,09
17
2,31
Nilai
(1-5)
Skor
masih
No.
1.
layanan
jampersal,
umum.
Keberadaan
penyuluhan
kesehatan
4.
sakit.
Persepsi masyarakat sebagai rumah sakit
dengan pelayanan yang cepat, tepat,
berkualitas dan mempunyai fasilitas yang
5.
lengkap.
Kebutuhan
6.
masyarakat
No.
terhadap
Bobot
15
1.
2.
kurang
memuaskan
0,24
0,09
0,18
0,08
0,16
0,10
0,3
0,2
0,4
0,2
0,4
0,75
14
1,68
menimbulkan komplain.
Mobilitas pasien semakin meningkat dari
berbagai wilayah.
3.
4.
5.
mendapatkan informasi.
Semakin banyaknya jumlah mahasiswa
ekonomi,
untuk
0,08
akan
Weakness
16
C. Strategi
Setelah menentukan faktor keberhasilan atau kunci sukses maka
berikut
ini
dapat
dicari
peta
kekuatan
organisasi.
Dengan
cara
membandingkan total nilai bobot (TNB) Strength dan total nilai bobot
Weakness, TNB Opportunities dan TNB Threats, maka kekuatan organisasi
dapat diketahui berada pada kuadran III seperti gambar 1 berikut ini :
Gambar: 3.1 Penentuan Grand Strategi
S-W = 2,29 - 1,82 = 0,47
O-T = 2,31 - 1,68 = 0,63
Opportunity
(O)
Kuadran III ubah strategi
(negative,positif)
pembenahan internal
(positif,positif)
Weaknesses( W )
( S ) Strengths
(T)
Threats
Kesimpulan :
Dilihat dari gambar di atas dapat diketahui program pelaksanaan kegiatan .
penyuluhan kesehatan (PKMRS) di ruang Nifas Irna Mawar RSUD dr.Soedono
Madiun berada di kuadran III (negative,positif), yaitu kondisi ini menghadapi peluang
keberhasilan pelaksanaan yang sangat baik, tetapi si satu sisi menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalisasikan
masalah internal program pelaksanaan penyuluhan kesehatan (PKMRS) tersebut
sehingga dapat mengejar peluang pelaksanaan penyuluhan yang lebih baik.
17
EKSTERNAL
STRENGTH
-Memiliki SDM dengan
pendidikan S1 dan D3
Kebidanan yang
berpengalaman..
-Adanya Surat
Keputusan Direktur
RSUD dr.Soedono
Madiun tentang
penetapan program
penyuluhan di Rumah
Sakit.
-Sarana prasarana
pendukung penyuluhan
yang lengkap.
Jadwal penyuluhan yang
sudah terprogram.
-Memiliki petunjuk teknis,
buku pedoman
penyuluhan kesehatan,
modul pelatihan
penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah sakit.
-Suasana ruangan yang
nyaman, aman dan
bersih.
-Keramahan SDM /
petugas kesehatan
dalam memberikan
pelayanan dan
perawatan.
WEAKNESS
-Kurangnya peran aktif dan
kepedulian SDM pada program
penyuluhan kesehatan (PKMRS)
-Waktu untuk penyuluhan tersita
oleh tugas administrasi.
-Jumlah SDM yang bertugas
masih kurang.
-Banyaknya SDM / tenaga bidan
yang sudah purna tugas.
-Jadwal penyuluhan yang sudah
dibuat sering tidak dilaksanakan.
-Banyaknya jumlah pasien dan
tindakan
kebidanan
yang
dilakukan oleh bidan.
18
OPORTUNITY
STRATEGI SO
STRATEGI WO
-Mengatur kegiatan
pelayanan dan personil
dengan baik supaya
jadwal penyuluhan dapat
dilakukan rutin sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan.
-Melalui
PKMRS
dapat
meningkatkan
kunjungan
pasien dan income rumah
sakit.
-Persepsi
masyarakat
sebagai rumah sakit dengan
pelayanan
yang
cepat,
tepat,
berkualitas
dan
mempunyai fasilitas yang
lengkap.
-Kebutuhan masyarakat
terhadap informasi
kesehatan semakin tinggi.
-Meningkatkan upaya
promosi pelayanan
dengan memberikan
informasi yang sesuai
dengan perkembangan
ilmu pengetahuan
melalui PKMRS.
-Mahasiswa menerapkan
ilmu dan skillnya pada
kegiatan penyuluhan.
THREATNESS
STRATEGI ST
STRATEGI WT
-Meningkatkan mutu
PKMRS untuk
menghindari masalah
complain dan membantu
memandirikan
pasien,keluarga dan
masyarakat agar
berperilaku hidup bersih
dan sehat.
-Membenahi kegiatan
penyuluhan sesuai
dengan standar
pelayanan RS untuk
dijadikan sebagai role
model bagi mahasiswa
dan tamu studi banding.
-Memberikan pelatihan /
penyegaran tentang teknik
penyuluhan yang benar kepada
SDM supaya materi yang
disampaikan dapat menarik minat
pasien, keluarga dan masyarakat.
19
Berdasarkan hasil perhitungan TNB maka titik berat strategi yang dijalankan adalah
pada kuadran I, yaitu strategi SO yaitu: Mengatur kegiatan pelayanan dan personil
dengan baik supaya jadwal penyuluhan dapat dilakukan rutin sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
20
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis SWOT maka faktor kritis penentu keberhasilan
kegiatan penyuluhan di ruang Nifas Irna mawar RSUD Madiun adalah
sebagai berikut
Strengths
Weakness
3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis faktor keberhasilan akan terlihat bila keaktifan
dan kepedulian dari SDM / petugas kesehatan dalam memberikan
21
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Daerah Jawa Timur, RSUD dr. Soedono Madiun, 2010, Pedoman
Informasi Pasien Dan Keluarga di RSUD dr. Soedono Madiun Edisi Revisi 3.
Pemerintah Daerah Jawa Timur, RSUD dr. Soedono Madiun, 2007. Survey Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD dr. Soedono Madiun
Pemerintah Daerah Jawa Timur, RSUD dr. Soedono Madiun, 2007, Pelayanan
Peristi Standar 5.